Segala puji bagi Allah SWT. yang telah menurunkan Nabi Muhammad
SAW. untuk umatnya di dunia ini sebagai petunjuk untuk menggapai kehidupan
di dunia ini menuju kehidupan abadi. Sholawat dan salam semoga selalu
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang telah membimbing kita dari
jalan yang gelap menuju jalan yang terang, yakni dengan tersiarnya agama Islam.
Dengan Hidayah, Rahmat dan Anugrah Allah SWT. Makalah mata kuliah
Komunikasi Antar Pribadi dengan judul Etika dalam pergaulan hidup manusia,
Etika dalam relasi dan komunikasi, Etika dalam Teknologi Komunikasi ini dapat
diselesaikan. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah mendukung atas terselesaikannya makalah ini dan juga sangat
mengharapkan kepada semua pihak untuk memberi saran perbaikan makalah ini,
karena makalah ini masih jauh akan kesempurnaan. Adapun harapan kami,
semoga makalah ini dapat memberikan manfa’at kepada kita semua, Aamiin.
Kelompok VI
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika
Etika adalah sebuah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma
moral yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya. Sebagai cabang filsafat,
etika sangat menekankan pendekatan yang kritis dalam melihat dan menggumuli nilai
dan norma moral tersebut serta permasalahan-permasalahan yang timbul dalam
kaitannya dengan norma moral tersebut. Etika adalah sebuah refleksi kritis dan
rasional mengenai nilai dan norma moral yang menentukan dan terwujud dalam sikap
dan pola prilaku hidup manusia, baik secara pribadi maupun sebagai kelompok.
Etika bermaksud membantu manusia untuk bertindak secara bebas dan dapat
dipertanggung jawabkan, karena setiap tindakannya selalu lahir dari keputusan
pribadi yang bebas dengan selalu bersedia untuk mempertanggung jawabkan
tindakannya itu, karena memang ada alasan-alasan dan pertimbangan-pertimbangan
yang kuat mengapa ia bertindak begitu. Etika memberi manusai orientasi bagaimana
ia menjalankan hidupnya melalui rangkaian hidupnya melalui rangkaian tindakan
sehari-hari. Otu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan
bertindak secara tepat dalam menjalani hidup. Etika pada akhirnya membantu kita
untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang patut dilakukan. Oleh karena
itu etika bagian dari wujud pokok budaya yang pertama yaitu gagasan atau sistem ide.
Menyangkut soal budaya atau kebudayaan di sini, bukan berarti budaya dalam arti
yang sempit, yang hanya bergerak dalam tataran seni seperti seni tari, seni rupa, seni
pahat, seni suara ataupun seni drama. Namun menyangkut tentang hal ikhwal terkait
dengan hajat hidup manusia sebagai makhluk sosial
Etika pergaulan adalah sopan santun atau tatak rama dalam pergaulan yang
sesuai dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku
baik norma agama, kesopanan, adat, hukum dan lain-lain. Dunia bergaul identik
dengan dunia remaja pada umumnya. Sering kita dengar istilah “kuper” atau kurang
pergaulan. Remaja dianggap kuper apabila remaja tersebut kurang bahkan
kemungkinan sekali tidak pernah bergaul setidaknya dengan teman-teman sebaya, di
sekolah maupun di luar sekolah sehingga menjadi bahan tertawaan karena ketinggalan
berita.
Dalam bergaul, kita juga sebaiknya pandai menempatkan diri dan dapat
membedakan bagaimana sikap kita terhadap orang yang lebih tua dan yang lebih
muda. Orang yang lebih tua atau yang dituakan harus kita hormati, yang sebaya harus
dihargai dan yang lebih muda harus kita sayangi. Dalam etika pergaulan antar
manusia perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Agar terjadi hubungan yang selaras, serasi, sesuai dengan etika pergaulan,
11. Mengucapkan terima kasih jika menerima bantuan dari orang lain.
3. Jenis-jenis Pergaualan
Dunia pergaulan banyak jenisnya. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor, yaitu
a. Faktor umur
Faktor umur menentukan bentuk hubungan sosialisasi pelaku. Usia anak-
anak berbeda dengan usia remasa, usia dewasa, usia orang tua, usia lanjut
dan sebaginya. Dapat dikatakan baik, apabila bentuk pergaulan itu
dilakukan oleh dan untuk umur sebaya.
b. Faktor pekerjaan
Faktor pekerjaan berpengaruh juga terhadap bentuk pergaulan. Perilaku
pergaulan antara orang-orang kantor akan berbeda dengan orangorang di
lapangan, pekerja pabrik, pekerja bangunan, pekerja di terminal dan
sebagainya.
c. Faktor keterikatan
Faktor keterikatan, misalnya pelaku organisasi sosial, organisasi partai
politik, peserta didik tentu cara bergaulnya juga akan berbeda.
d. Faktor lingkungan
Pergaulan dalam lingkungan masyarakat yang macam pendidikan, kegiatan,
status sosialnya sangat berbeda-beda, dan heterogen memerlukan
penyesuaian yang sangat ekstra hati-hati.
5. Dampak negatif yang terbentuk akibat pergaulan yang salah antara lain:
a. Hilangnya semangat belajar dan cenderung malas serta menyukai hal-hal
yang melanggar norma sosial.
b. Suramnya masa depan akibat terjerumus dalam dunia kelam, misal:
kecanduan narkoba, terlibat dalam tindak kriminal dan sebagainya.
c. Dijauhi masyarakat sekitar akibat dari pola perilaku yang tidak sesuai
dengan nilai dan norma sosial yang berlaku.
d. Tumbuh menjadi sosok individu dengan kepribadian yang menyimpang.
Faktor pekerjaan berpengaruh juga terhadap bentuk pergaulan. Perilaku
pergaulan antara orang-orang kantor akan berbeda dengan orangorang di
lapangan, pekerja pabrik, pekerja bangunan, pekerja di terminal dan
sebagainya.
Pada dasarnya, relasi antarpridi itu bersifat dinami, sehingga bisa berubah dari titk
harmonis ketitik konflik. komunikasi memegang peran penting dalam membangun,
mengebangkan, dan menjaga relasi antarpribadi. Titik penting dalam relasi
antarpribadi itu ada pada pemahman komunikasi bisa membangun pemahaman tetapi
bisa juga sebliknya memmbangun ketidaksalahpahaman atau salah pengertian apabila
dibangun komunikasi mampu membangun pemahaman maka relasi antarpribadi
terbangun rasa percaya diri sehingga membawa pada keterbukaan dan akirnya relasi
yang intim. Kemampuan komunikasi dengan baik juga merupakan kemamumpuan
yang khas yang dimiliki oleh yang memiliki kecerdasan antrapribadi.
Etika (etchic) bermakna sekumpulan azas atau nilai yang berkenaan dengan
akhlak,tata cara (adat,sopan santun) mengenai benar dan salah tentang hak dan
kewajiban yang dianut oleh suatu golongan atau masayarakat.