Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PENGARUH PERSENTASE JUMLAH PASIR DALAM LAPISAN TANAH


LEMPUNG BERPASIR TERHADAP NILAI KEPADATAN DAN
PERMEABILITAS

BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN

Diusulkan Oleh:
Nazila Dewi Navitasari Ketua ; NIM 1510503009; Angkatan 2015
Ulfa Ardyana Laksana Putri Anggota 1; NIM 1510503056; Angkatan 2015
Khafidhotul Khasanah Anggota 2; NIM 1610503054; Angkatan 2016

UNIVERSITAS TIDAR
MAGELANG
2017

i
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 2
1.4 Luaran yang Diharapkan .............................................................................. 3
1.5 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 4
2.1 Permeabilitas ................................................................................................. 4
2.2 Pengukuran Koefisien Permeabilitas............................................................. 5
2.3 Kepadatan Tanah ........................................................................................... 5
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................... 6
3.1 Alur Penelitian ............................................................................................... 6
3.2 Tempat Penelitian .......................................................................................... 6
3.3 Alat dan Bahan yang Digunakan ................................................................... 7
3.3.1 Alat yang Digunakan .............................................................................. 7
3.3.2 Bahan yang Digunakan ........................................................................... 8
3.4 Data yang Dicari ............................................................................................ 8
3.5 Cara Mencari Data ......................................................................................... 8
3.6 Analisis Data ................................................................................................. 8
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ..................................................... 9
4.1 Anggaran Biaya ............................................................................................. 9
4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................... 11
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping ......................... 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ...................................................... 16
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ........... 18
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti.................................................... 19

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia yang berada di wilayah iklim tropis hanya memiliki dua
musim, yaitu penghujan dan kemarau. Perubahan musim secara langsung
berdampak pada jumlah air di perairan. Pada musim penghujan, jumlah air
sangat berlimpah bahkan di beberapa tempat terjadi banjir, akan tetapi ketika
musim kemarau jumlah air terbatas dan tak jarang di beberapa daerah di
wilayah Indonesia mengalami bencana kekeringan, sedangkan keberadaan air
merupakan zat terpenting kedua setelah udara bagi kehidupan.
Keberadaan air sangat dipengaruhi oleh tata guna lahan di permukaan
bumi. Terutama kuantitas dan kualitas resapan dan penampungan air pada
musim penghujan. Bila kualitas resapan dapat berfungsi secara baik dan benar,
maka menurut pandangan penulis kebutuhan air di musim kemarau dapat
tercukupi. Akan tetapi ketika industri perumahan membangun tanpa
memperhatikan tata lingkungan yang baik, pembakaran hutan tanpa
memperhatikan pengaruh yang akan terjadi, pemanfaatan daerah penyangga
pantai maupun sungai sudah banyak terjadi, maka akan berdampak terhadap
kelangsungan sumber daya air yang ada, karena tanah yang semula gembur dan
mudah meresapkan air, dengan banyaknya fungsi lahan berubah menjadi
perumahan, jalan, kawasan industri, dan lain-lain, maka akan menyulitkan air
meresap ke dalam tanah.
Pemikiran penggunaan blok beton (concrete block) untuk perkerasan
halaman maupun perkerasan jalan dengan tujuan agar air hujan atau air dari
sumber lain yang menggenang dipermukaan dapat segera meresap kedalam
tanah. Pada awal pembangunannya memang dapat diterima, akan tetapi setelah
pemasangan blok beton berumur cukup lama, konsep diatas tidak lagi bisa
terpenuhi karena bagian antara blok beton atau gap yang semula diisi air akan
terisi agregat lain yang bersifat kedap air seperti tanah liat atau jenis tanah yang
berbutir halus, dengan demikian permukaan halaman maupun jalan dengan
menggunakan blok beton tidak dapat lagi meresap air. Kondisi ini dapat
mengakibatkan air hujan yang jatuh diatasnya akan langsung mengalir sebagai
aliran permukaan menuju daerah yang lebih rendah seperti ke saluran
pembuang, irigasi, sungai dan sebagainya. Mudahnya air mengalir sebagai
aliran permukaan dapat berakibat berkurangnya cadangan air tanah dan dapat
menimbulkan banjir.
Berkurangnya cadangan air tanah dan mudahnya terjadinya banjir sangat
dipengaruhi oleh kemampuan tanah dalam meresapkan air. Sehingga
permasalahan yang berkaitan dengan nilai permeablitas tanah sangat penting
untuk senantiasa di kaji dan diperhatikan, sehingga kemungkinan terjadinya
kekurangan cadangan air tanah dan mudahnya terjadinya genangan/banjir
2

dapat diperkecil. Salah satu konsep penting dalam upaya mengendalikan


adanya genangan maupun terjadinya aliran permukaan dan juga guna menjaga
kelangsungan air tanah adalah dengan memperhatikan kemampuan tanah
dalam meresapkan air kedalam tanah. Mudah dan sukarnya air yang berada
dipermukaan tanah meresap kedalam tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain :
1. Diameter butiran tanah
2. Kepadatan tanah
3. Besar kecilnya ruang pori
Tanah yang berbutir halus seperti tanah lempung sukar meresap air, karena
tanah yang berbutir halus mempunyai ruang pori yang kecil, sedangkan pasir
yang berbutir kasar mudah diresapi air karena mempunyai ruang pori yang
besar sehingga mudah diresapi air.
Lempung dan pasir mempunyai sifat fisik yang sangat berbeda, lempung
mempunyai ciri berbutir halus, sulit diresapi air, sangat liat, kalau kering keras,
kalau basah mudah dihancurkan dan mudah dibentuk, sedangkan pasir
mempunyai sifat berbutir kasar, mudah diresapi air, batu satu dengan yang
lainnya lepas (nilai kohesinya dapat dikatakan nol), keras dan sulit dibentuk.
Berdasarkan pemikiran diatas dan juga memperhatikan keunggulan
maupun kelemahan lempung dan pasir, maka penulis membuat penelitian
dengan judul “Pengaruh Persentase Jumlah Pasir Dalam Lapisan Tanah
Lempung Berpasir terhadap Nilai Kepadatan dan Permeabilitas”.
Keberhasilan usulan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ini menjadi
harapan peneliti untuk memberikan pemikiran alternatif dalam menjawab
permasalahan yang berkaitan dengan genangan, banjir, dan cadangan air tanah.

1.2 Rumusan Masalah


Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah bahwa tanah yang padat
pada umumnya memiliki nilai permeabilitas rendah, sehingga sulit meresapkan
air. Bila lapisan tanah sulit meresapkan air, maka dapat berdampak pada
berkurangnya cadangan air tanah dan dapat menimbulkan banjir. Persentase
kandungan pasir dalam kandungan lapisan tanah lempung berpasir
berpengaruh pada nilai kepadatan dan nilai permeabilitas, sedangkan halaman
atau jalan memerlukan tanah yang padat, sehingga perlu ditentukan besarnya
persentase kandungan pasir dalam lapisan tanah lempung yang masih dapat
memberikan nilai kepadatan yang maksimal dengan nilai permeabilitas yang
memadai dalam arti dapat meresapkan air dengan baik.

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini secara garis adalah sebagai
berikut:
3

1. Menentukan jumlah pasir dalam lapisan tanah lempung berpasir, yang


menghasilkan nilai kepadatan maksimal dengan nilai permeabilitas yang
optimal.
2. Mencari dan mengumpulkan data penelitian yang berpengaruh terhadap
nilai kepadatan dan nilai permeabilitas tanah lempung berpasir.
3. Menganalisis data.
4. Menyimpulkan hasil analisis, berkaitan dengan pengaruh persentase pasir
dalam lapisan tanah lempung terhadap nilai permeabilitas dan kepadatan
tanah.
5. Menemukan suatu grafik hubungan antara persentase jumlah pasir dalam
lapisan tanah lempung dengan nilai permeabiltas tanah dan nilai kepadatan
tanah. Temuan ini sangat erat hubungannya dengan disiplin ilmu peneliti
yang saat ini sedang mendalami ilmu di jurusan Teknik Sipil, yang di
dalamnya ada mata kuliah Mekanika Tanah yang erat kaitannya dengan
judul penelitian.

1.4 Luaran yang Diharapkan


Luaran yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Artikel Ilmiah yang akan dipresentasikan pada seminar nasional dengan
judul “Pengaruh Persentase Jumlah Pasir dalam Lapisan Tanah Lempung
Berpasir terhadap Nilai Kepadatan dan Permeabilitas”.
2. Temuan hasil penelitian akan diusulkan untuk mendapatkan paten.

1.5 Manfaat Penelitian


1. Bagi Pemerintah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam menentukan
kebijakan yang berkaitan dengan pekerjaan pemadatan tanah yang
membutuhkan permeabilitas tinggi.
2. Bagi Masyarakat
Memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam usaha menata
lingkungan yang baik.
3. Bagi Pendidikan
Memberikan sumbangan keilmuan dalam bidang ilmu Mekanika Tanah
terutama yang berkaitan dengan pemadatan dan permeabilitas tanah.
4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Muhammad S (2016) dalam Jurnal Penelitian Permeabilitas Tanah


menyebutkan bahwa Permeabilitas tanah merupakan salah satu parameter dalam
menganalisa struktur dan karakteristik suatu tanah. Parameter ini menjadi sangat
penting ketika tanah tersebut digunakan dalam berbagai bidang ,suatu contoh untuk
pembangunan tanggul irigasi, yang mana ukuran permeabilitas tanah menjadi salah
satu parameter yang penting dari kekuatan tanggul penahan air.
Maharani P H (2015) menyebutkan bahwa nilai permeabilitas tanah dalam
keadaan jenuh dari data kandungan fraksi lempung, porositas dan kedalaman tengah
horizon. Hasil yang diperoleh dari hubungan linier berganda pada data dengan R2
= 0,675. Persamaan regresi linier berganda Log Ks = -7,245 + 0,077 clay + 0,084
porositas - 0,011 kedalaman tengah horizon.
Harlen Sutandra dkk (2016), menyatakan bahwa permeabilitas lapangan dan
permeabilitas laboratorium serta konsolidasi dapat disimpulkan bahwa nilai
koefisien permeabilitas uji laboratorium lebih kecil dibandingkan hasil
permeabilitas dilapangan.
Eko Andi Suryo dkk (2016) menyebutkan bahwa kepadatan tanah pasir
berpengaruh terhadap nilai resistivitas. Semakin tinggi kepadatan tanah pasir maka
nilai resistivitas minimumnya semakin menurun, sedangkan nilai resistivitas
maksimumnya semakin tinggi pada penambahan kadar air 5% dan 10%, sedangkan
pada penambahan kadar air 15%, resistivitas maksimum mengalami penurunan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh variasi kepadatan tanah pasir
terhadap nilai resistivits maksimum tidak terlalu signifikan
Surendro B (2015) menyatakan bahwa tanah adalah suatu bahan yang tidak
masif dan merupakan bahan yang poreus sehingga air dapat mengalir/ merembes
ke dalam tanah melalui ruang kosong (pori-pori) yang terdapat antara butiran-
butiran tanah. Mudah sukarnya air mengalir melalui pori-pori tanah adalah
tergantung dari besar kecilnya ukuran pori-pori tanah. Besar kecilnya pori-pori
tanah akan dipengaruhi oleh ukuran butir-butir tanah dan kepadatan tanah. Suatu
tanah yang mudah dilalui/ diresapi air disebut tanah yang permeable atau tanah yang
pervious (sarang air), sebaliknya tanah yang sukar dilalui/ diresapi air disebut tanah
impervious (rapat air).

2.1 Permeablitas
Teori permeabilitas tanah diperlukan sebagai dasar perhitungan banyaknya
air yang mengalir melalui tanah pada suatu proyek yang berhubungan dengan
air. Untuk menyatakan nilai permeabilitas dari suatu lapisan tanah, dalam
mekanika tanah koefisien permeabilitas yang dinyatakan dengan huruf k
dengan satuan cm/detik. Sebagai dasar menentukan besarnya nilai koefisien
permeabilitas berbagai macam tanah dapat dipakai nilai dalam Tabel di bawah.
5

102 10 10-1 10-2 10-3 10-4 10-5 10-6 10-7 k


Gravel Sand fine sand and silt mixture clay (cm/detik)
of sand, silt and clay
tanah pervious tanah impervious

2.2 Pengukuran Koefisien Permeabilitas


Untuk menentukan koefisien permeabilitas suatu lapisan tanah (k) di
laboratorium dapat dilakukan dengan 2 alat permeameter yaitu : “Constant
head permeameter” dan “Falling head permeameter”.
1. Constant head permeameter
Permeameter dengan tinggi tekanan yang konstan. Alat ini digunakan untuk
jenis tanah yang relatif sangat poreous. Menentukan nilai koefisien
permeabilitas (k) dapat mengukur banyaknya air yang masuk dan keluar.
Untuk menghitung nilai permeabilitas dapat digunakan persamaan.
V (volume) . L ..................................................................................(2.1)
k 
A. h .t
2. Falling head permeameter
Permeameter dengan tinggi tekanan air berubah-ubah. Alat ini
dipergunakan pada jenis tanah yang cukup rapat seperti : lempung, lumpur,
dan sebagainya.Penentuan nilai koefisien permeabilitas (k) dapat digunakan
persamaan 2.2 atau persamaan 2.3
a.L h ..............................................................................(2.2)
k  . ln 1
A (t 2  t1 ) h2
a.L h
k  . 2,3 log 1 .........................................................................(2.3)
A (t 2  t1 ) h2
Nilai permeabilitas (k) ditentukan dengan standard temperatur 20°C. Jika
pada hasil-hasil percobaan penentuan koefisien permebilitas pada
temperatur yang lain (di atas 20°C atau di bawah 20°C) perlu diadakan
koreksi disebabkan viscositas air berubah,dengan menggunakan persamaan
kt 20oC = kt  t ........................................................................... (2.4)
 20 o C

2.3 Kepadatan Tanah


Berat volume kering tanah (dry density) yang dinyatakan dengan notasi
 k atau  d . Untuk tanah tertentu yang mempunyai berat volume butir (  s )
tertentu, maka bila volume void ( Vv ) berkurang berarti nilai porositasnya ( n
) berkurang pula, sehingga  k =  s ( 1 – n ) dalamhalini  s = constant dan
nilai ( 1 – n )`= variable. Dalam praktek yang dicari lebih dahulu adalah
besarnya berat volume basah (  b ) dan besarnya kadar air ( w ) sehingga:
b
k  ............................................................................................. (2.5)
(1  w)
6

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Alur Penelitian


Alur penelitian disusun mengikuti bagan alir sebagaimana ditunjukkan pada
gambar 3.1
Masalah Penelitian
Pengaruh Peresentase Jumlah Pasir dalam Lapisan
Tanah Lempung terhadap Nilai Kepadatan dan Permeabilitas

Tinjauan Pustaka

Mendapatkan Variabel Pengaruh Persentase Jumlah Pasir


Pada Lapisan Tanah Lempung (P4TL)Tehadap Besarnyan
Nilai Kepadatan (ɣk) dan Permeabiltas (K)

Rancangan Penelitian
Pendekatan Teoritis & Eksperimental

Pelaksanaan Eksperimen
P4TL terhadapkepadatan
dan nila permeabilitas

Analisis Data

Formulasi Teoritis Tentang Pengaruh PersentasePasir


Dalam Lapisan Tanah Lempung Terhadap Nilai ɣk dan K

Tidak Tujuan
Tercapai ?

Ya
Selesai

Gambar 3.1. Alur pelaksanaan penelitian

3.2 Tempat Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan di laboratorium Mekanika Tanah
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Tidar.
7

3.3 Alat dan Bahan yang Digunakan


3.3.1 Alat yang Digunakan
1. Tes Pemadatan Laboratorium
Peralatan yang digunakan dalam tes pemadatan laboratorium, adalah
seperti tampak pada Gambar 3.2. Alat pemadatan standar proctor yang
terdiri dari tiga bagian yaitu: Plat dasar, silinder proctor (tabung) dan
alat penumbuk. Peralatan lain yang digunakan dalam tes pemadatan
antara lain seperti berikut: Alat untuk mengeluarkan contoh tanah
(extruder), Pisau perata (straight edge), Timbangan dengan kapasitas
12 kg dengan ketelitian 5 gram, dan timbangan dengan kapasitas 1 kg
dengan ketelitian 0,1 gram, Saringan 2”, ¾”, dan No. 4, Oven, dan
Alat pencampur tanah (baskom stainless), alat uji berat isi tanah
(cawan) dan alat pengeruk tanah dan pasir (sekop).

Gambar 3.2 Alat tes pemadatan laboratorium

2. Tes Permeabilitas
Alat yang digunakan untuk tes permeabilitas yaitu Falling Head
Permeameter. Falling Head Permeameter adalah suatu permeameter
dengan tinggi tekanan air yang berubah-ubah. Falling Head
Permeameter dipergunakan pada jenis tanah yang cukup rapat seperti
lempung, lumpur dan sebagainya. Alat pendukung lainnya yaitu
ember plastik dan gayung. Lihat gambar 3.3

Gambar 3.3.Sketsa Falling head permeameter


8

3.3.1 Bahan yang Digunakan


Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Tanah lempung, pasir
dan air.

3.4 Data yang Dicari


Data yang dicari dalam penelitian adalah berat volume tanah campuran
lempung dengan pasir (lempung berpasir) (γb), kadar air tanah lempung
berpasir (w), angka permeabilitas tanah lempung berpasir (k) dan kepadatan
tanah lempung berpasir (γk).

3.5 Cara Mencari Data


Data yang dicari dengan cara sebagai berikut:
1. Menyediakan tanah lempung dan pasir untuk 60 kali percobaan, masing-
masing sebanyak kurang lebih 250 kg.
2. Lempung ditumbuk kemudian disaring dengan menggunakan saringan
nomor 4.
3. Lempung dibagi menjadi empat bagian, masing-masing bagian dicampur
dengan pasir dengan persentase 15%, 30%, 45% dan 60 %.
4. Masing-masing bagian dibagi menjadi 5 bagian, kemudian dicampur
dengan air dengan persentase kandungan air masing-masing 2,5%, 5%, 7%,
10% dan 12,5%.
5. Masing-masing bagian dilakukan tes laboratorium untuk mendapatkan nilai
kadar air optimum (w opt), kepadatan maksimum (γmaks) dan nilai
permeabilitas (k).

3.6 Analisis Data


Setelah data penelitian diperoleh yang meliputi data persentasi jumlah
pasir dalam lempung (PPDL), kepadatan tanah (γk) dan koefisien permeabilitas
(k) dapat ditentukan, maka untuk selanjutnya dilakukan analisis secara
deskriptif dan analitis. Hubungan antara variable yang berpengaruh (PPDL)
terhadap γk dan k dilakukan analisis regresi guna mendapat tetapan teoritis
tentang pengaruh persentase pasir dalam lapisan tanah lempung terhadap
kepadatan tanah dan koefisien permeabilitas.
9

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Tabel 4.1 Anggaran dan Biaya Penelitian


No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Bahan habis pakai: tanah lempung, pasir dan Rp 2.226.250
air.
2. Peralatan: pembelian (pisau perata, baskom Rp 3.070.000
stainless, cawan, sekop, ember plastic,
gayung, dan lain-lain).
3. Perjalanan: biaya transportasi yang Rp 900.000
dibutuhkan selama mulai dari persiapan
bahan baku sampai akhir penelitian.
4. Lain-lain: pemeliharaan alat uji, tenaga Rp 5.860.000
peneliti, 1 rim kertas A4 80 gram, 1 paket tinta
printer, penggandaan proposal, penggandaan
literatur, publikasi seminar, banner dan
poster.
Jumlah Rp 12.056.250

4.2 Jadwal Kegiatan

Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Penelitian


No. Jenis kegiatan Bulan
1 2 3 4 5
1 Studi Literatur
2 Persiapan
3 Pelaksanaan
a. Pengumpulan Data
b. Analisis Data
4 Penyusunan Laporan Penelitian
10

DAFTAR PUSTAKA

Eko, 2016. Pertanian. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada.


Eko, A. S., 2016. Pengaruh Kepadatan dan Kadar Air Tanah Pasir terhadap Nilai
Resistivitas pada Model Fisik dengan Metode Geolistrik. Majalah Rekayasa
Sipil, Volume 10, p. 3.
Herlen, S., 2016. Studi Perbandingan Nilai Koefisien Permeabilitas (Hydraulic
Conductivity) (k) yang Diperoleh dari Percobaan Lapangan dan
Laboratorium. Jurnal Mahasiswa Teknik UNTAN, Volume 1, p. 1.
Muhammad, S., 2016. Pembuatan Alat Ukur Koefisien Permeabilitas Tanah
Berbasis Arduino Duemilanove untuk Analisa Ketahanan Tanggul Sungai
Bengawan Solo. Jurnal Penelitian ITS Departement of Physics, Volume 2,
p. 1.
Surendro, B., 2015. Mekanika Tanah. Yogyakarta: Andi Ofset.
11
12
13
14

Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
Dr. Ir. Bambang Surendro, M.T.,
1 Nama Lengkap (dengan gelar)
M.A.
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknik Sipil
4 NIDN 0010035301
5 Tempat dan Tanggal Lahir Magelang, 10 Maret 1953
6 E-mail bsurendro@yahoo.com
7 Nomor Telepon/Hp 08122715429

B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Universitas Gajah
Universitas Mada, Universitas Universitas
Nama Institusi
Islam Indonesia Muhammadiyah Diponegoro
Yogyakarta
Teknik Sipil,
Psikologi
Jurusan Teknik Sipil Teknik Sipi
Pendidiakan
Agama
1993 – 1995
Tahun Masuk-Lulus 1975-1981 2007 -2012
2002 – 2004

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Waktu dan
No Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah/Seminar Tempat
Perlindungan Abrasi Pantai UTM/ISSN:
Majalah Ilmiah
1 Akibat Gelombang di Tanah 0854-0187
DINAMIKA
Lot Bali Tahun 2012
PII
Transmisi Gelombang pada
BPTTSII/ISSN :
2 Jurnal MKTS Pemecah Gelombang
0954-1809
Ambang Rendah Ganda
Tahun 2014
Transmisi dan Refleksi
UMP. ISBN
Prosiding Seminar Gelombang pada Pemecah
3 978-602-14355-
Nasional Teknik Gelombang Ambang Rendah
0-2 Tahun 2014
Ganda
Pengaruh Lebar Puncak dan
Prosiding Seminar Fakultas Teknik
4 Kedalaman Air di Atas
Nasional Teknik Sipil ITS ISBN 987-
Mercu Terhadap Transmisi
15
16

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang
No Material Justifikasi Volume Harga Satuan Jumlah Biaya
Pemakaian (Rp)
1 Pisau Perata Penelitian 3 buah Rp 50.000 Rp 150.000
2 Cawan penelitian 40 buah Rp 15.000 Rp 600.000
3 Baskom Penelitian 4 buah Rp 150.000 Rp 600.000
stainless
4 Ember plastik Penelitian 3 buah Rp 25.000 Rp 75.000
5 Gayung Penelitian 3 buah Rp 15.000 Rp 45.000
6 Sekop Penelitian 5 buah Rp 200.000 Rp 1.000.000
Sub Jumlah Rp 3.070.000

2. Bahan Habis Pakai


No Material Justifikasi Volume Harga Jumlah Biaya
Pemakaian Satuan (Rp)
1 Tanah lempung Bahan baku 250 kg Rp 5.000 Rp 1.250.000
2 Pasir Bahan baku 250 kg Rp 3.755 Rp 938.750
3 Air Bahan baku 15 liter Rp 2.500 Rp 37.500
Sub Jumlah Rp 2.226.250

3. Perjalanan
No Material Justifikasi Volume Harga Satuan Jumlah Biaya
Pemakaian (Rp)
1 Transportasi Perjalanan 3 orang Rp 180.000 Rp 540.000
Luar
2 Transportasi Perjalanan 3 orang Rp 120.000 Rp 360.000
Lokal
Sub Jumlah Rp 900.000

4. Lain-lain
No Material Justifikasi Volume Harga Satuan Jumlah Biaya
Pemakaian (Rp)
1 Alat Uji Pemeliharaan - Rp 500.000 Rp 500.000
2 Tenaga Pembantu 2 orang Rp 600.000 Rp 1.200.000
Peneliti
3 Kertas HVS Printing 1 rim Rp 50.000 Rp 50.000
A4 80 gram
4 Tinta Printer Printing 1 paket Rp 150.000 Rp 150.000
17

5 Penggandaan Administrasi 12 Rp 15.000 Rp 180.000


Proposal proposal
6 Penggandaan Administrasi 20 Rp 15.000 Rp 300.000
Literatur literatur
7 Pointer Presentasi 1 buah Rp 200.000 Rp 200.000
8 Publikasi Publikasi - Rp 2.700.000 Rp 2.700.000
Seminar
9 Banner Publikasi 2 buah Rp 250.000 Rp 500.000
10 Poster Publikasi 2 buah Rp 40.000 Rp 80.000
Sub Jumlah Rp 5.860.000
Jumlah Rp 12.056.250
18

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No Nama / NIM Program Bidang Alokasi Uraian Tugas


Studi Ilmu Waktu
(jam/minggu)
1 Nazila Dewi Teknik Teknik 12 Ketua Kegiatan,
Navitasari Sipil jam/minggu jadwal
(1510503009) kegiatan,Metode
Pelaksanaan,
dan Pembuatan
Latar Belakang
2 Ulfa Ardyana Teknik Teknik 9 Konsultasi,
Laksana Putri Sipil jam/minggu Penggabungan,
(1510503056) Pembuat
Tinjauan
Pustaka dan
Pemberi Saran
Tujuan dan
Manfaat
Kegiatan.
3 Khafidhotul Teknik Teknik 9 Pembuat
Khasanah Sipil jam/minggu Proposal,
(1610503054) Peminjam
Laboratorium
(Humas) dan
rincian dana.
19

Anda mungkin juga menyukai