Anda di halaman 1dari 21

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
MEWUJUDKAN MAGELANG SEBAGAI KOTA YANG EFEKTIF,
EFISIEN, DAN NYAMAN MELALUI PENATAAN ANGKUTAN KOTA

BIDANG KEGIATAN:
PKM-GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh:
Nazila Dewi Navitasari (1510503009/Angkatan 2015)
Ari Bagaskara (1510502013/Angkatan 2015)
Khafidhotul khasanah (1610503054/Angkatan 2016)

UNIVERSITAS TIDAR
MAGELANG
2017

i
ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul.......................................................................................................... i
Halaman Pengesahan .......................................... Error! Bookmark not defined.ii
Daftar Isi................................................................................................................ iiii
Ringkasan................................................................................................................iv
1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Tujuan dan Manfaat.............................................................................................2
2. GAGASAN
A. Kondisi Perkembangan Angkutan Umum di Kota Magelang ............................ 3
B. Upaya yang Dilakukan Beserta Hasilnya ........................................................... 4
C. Angkutan Kota Magelang yang Efektif, Efesien, dan Nyaman ........................ 4
D.Pihak-pihak yang dapat Membantu Mengimplementasikan Gagasan ................ 5
E. Langkah-langkah Strategis yang Diperlukan...................................................... 5
3. KESIMPULAN...................................................................................................6
4. DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 7
5. LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing ............................. 8
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ............... 16
Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan ..................................................... 17

iii
RINGKASAN

Angkutan Umum adalah setiap kendaraan bermotor yang disediakan untuk


digunakan oleh umum dengan dipungut bayaran. Keberadaan angkutan umum
sangat penting bagi sarana pendukung dalam aktivitas perekonomian daerah. Salah
satu angkutan umum yang termasuk dalam jenis angkutan jalan raya yaitu
Angkutan Kota, atau yang disebut Angkot. Angkot menjadi pilihan utama karena
angkot dapat digunakan oleh semua orang dengan jalur perjalanan yang sesuai
dengan asal dan tujuan. Namun dengan banyaknya angkutan kota menjadikan
kesemrawutan dan persaingan yang merugikan para pelaku angkutan umum dan
penumpang. Selain itu menimbulkan masalah bagi pemerintah Kota Magelang.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut disampaikan gagasan dengan penataan
lalu-lintas.
Pihak-pihak terkait yang dapat membantu mewujudkan gagasan tersebut
diatas adalah Pemerintah Kota Magelang yaitu untuk membuat regulasi yang
berkaitan dengan perkembangan transportasi kota dan menyediakan tempat
pemberhentian angkutan bagi masyarakat. Dinas perhubungan dalam memberikan
surat ijin kelayakan harus memperhatikan kondisi kendaraan. Kepolisian
meningkatkan pengawasan lalu-lintas yang komprehensif dan berkelanjutan.
Pengusaha mengadakan sosialisasi tentang kedisiplinan lalu-lintas dan memberikan
seragam bagi sopir secara berkala. Masyarakat harus mentaati peraturan terutama
dalam memberhentikan angkutan. Sopir Angkutan harus mentaati peraturan lalu-
lintas. Diharapkan dengan terlaksananya gagasan tersebut lalu-lintas Kota
Magelang menjadi lancar.

Keyword: angkutan kota, regulasi, lalu-lintas lancar

iv
1

1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kota Magelang merupakan salah satu kota di provinsi Jawa Tengah yang
terletak ditengah-tengah kabupaten Magelang yang memiliki motto Magelang Kota
Sejuta Bunga dan semboyannya yaitu Magelang Kota Harapan (Hidup, Aman,
Rapi, Asri, dan Nyaman). Luas kota Magelang mencapai 18,12 km2 dengan jumlah
penduduk sebesar 120.930 jiwa dengan pertumbuhan penduduk sebesar 0,6 % tiap
tahun. Bertambahnya penduduk yang begitu cepat, maka kebutuhan transportasi
semakin meningkat, sehingga permasalahan transportasi yang menjadi
problematika tersendiri. Dengan demikian fasilitas transportasi harus dibangun
mendahului proyek-proyek pembangunan. Pentingnya peranan transportasi
mengharuskan adanya sistem transportasi yang efektif, efesien, dan nyaman sesuai
dengan semboyan dari kota Magelang. Transportasi yang efektif dalam arti
kapasitas mencukupi, terpadu, tertib dan teratur, lancar, cepat dan tepat, selamat,
aman, nyaman dan biaya terjangkau. Sedangkan efisien dalam arti beban publik
rendah dan utilitas tinggi. Dan transportasi yang nyaman dalam arti pelayanan
fasilitas penumpang yang memadai, bersih, dan menghormati penumpang.
Dunia transportasi memerlukan penataan yang baik guna terciptanya
kegiatan transportasi yang baik, khususnya angkutan umum. Angkutan umum
merupakan sarana angkutan bagi masyarakat agar dapat mempermudah transportasi
dalam kegiatan sehari-hari. Dalam Undang-undang No.14 tahun 1992 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan penegertian Angkutan Umum adalah setiap kendaraan
bermotor yang disediakan untuk digunakan oleh umum dengan dipungut bayaran.
Keberadaan angkutan umum sangat penting bagi sarana pendukung dalam aktivitas
perekonomian daerah. Salah satu angkutan umum yang termasuk dalam jenis
angkutan jalan raya yaitu Angkutan Kota, atau yang disebut Angkot. Angkot
merupakan sarana yang memudahkan transportasi dalam kota maupun antar kota.
Angkot sering menjadi pilihan utama bagi masyarakat di Indonesia khususnya di
Kota Magelang. Angkot menjadi pilihan utama karena angkot dapat digunakan oleh
semua orang dengan jalur perjalanan yang sesuai dengan asal dan tujuan.
Pelaksanaan angkutan penumpang di Indonesia mempunyai banyak masalah
baik di kota besar maupun di kota kecil. Masalah-masalah yang sering terjadi antara
lain kemacetan lalu lintas, trayek-trayek yang tumpang tindih, tidak sesuainya
jumlah angkutan pada suatu trayek, volume pelayanan (dimensi angkutan tidak
sesuai, panjang trayek), jumlah penumpang yang berubah, efisiensi yang rendah.
Kurang lebih delapan tahun yang lalu angkutan kota masih merupakan salah satu
cara untuk mengatsi keinginan masyarakat akan kebutuhan transportasi yang
nyaman dan tepat waktu, akan tetapi sekarang peran angkutan kota tidak lagi efisien
dan efektif serta nyaman. Masalah yang dihadapi pada angkutan di Magelang
adalah trayek-trayek yang tumpang tindih, dan jalur angkutan pada suatu jalan yang
tidak sesuai dengan jumlah angkutan pada suatu trayek. Ditinjau dari kualitas
2

kendaraan angkutan kota masih ada yang kurang memadai sehingga penumpang
tidak merasa nyaman, selain hal tersebut masih ada sopir angkutan umum yang
ugal-ugalan di jalan, berhenti menunggu penumpang yang terlalu lama yang bisa
menyebabkan kedatangan tidak tepat waktu. Keadaan seperti ini membuat para
penumpang merasa tidak nyaman. Berdasarkan pemikiran di atas maka untuk
mengatasi permasalahan lalu-lintas, penyusun mengajukan konsep dengan judul
“Mewujudkan Magelang Sebagai Kota yang Efektif, Efisien, dan Nyaman Melalui
Penataan Angkutan Kota”.

B. Tujuan dan Manfaat


Berdasarkan konsep yang telah disampaikan di atas, maka pemyusun dapat
menyampaikan tujuan dan manfaat sebagai berikut :
1. Tujuan
a. Membuat gagasan tentang angkutan Kota Magelang yang efektif, efesien, dan
nyaman.
b. Mendiskusikan gagasan yang dihadiri pihak-pihak tekait
c. Menyampaikan gagasan dalam bentuk proposal kepada pihak Pemerintah.
2. Manfaat
Keberhasilan gagasan sebagaimana yang disampaikan diharapkan dapat
memberikan manfaat sebagai berikut :
a. Lancarnya lalu-lintas karena tidak terjadi tumpang tindih angkutan kota.
b. Penumpang merasa nyaman karena sopir angkutan tidak ugal-ugalan, ramah,
dan tepat waktu.
c. Berkurangnya permasalahan pemeruntah kota terutama dalam bidang
transportasi.
3

2. GAGASAN

A. Kondisi Perkembangan Angkutan Umum di Kota Magelang


Angkutan umum merupakan sarana pendukung dalam aktivitas
perekonomian daerah bagi kehidupan masyarakat. Salah satu angkutan umum yang
termasuk dalam jenis angkutan jalan raya yaitu Angkutan Kota, atau yang disebut
Angkot. Angkot merupakan sarana yang memudahkan transportasi dalam kota
maupun antar kota. Angkot ini mempunyai pengaruh yang kuat dalam pembentukan
lingkungan kehidupan kota yang produktif dan merupakan satu aspek dari
kehidupan kota yang lengkap. Pada awal tahun 1970an jaringan angkutan kota
Magelang terbatas pada daerah yang ramai dengan kegiatan ekonomi seperti Alun-
alun, Pasar Kebonpolo, Pasar Tidar, dan Terminal Tidar, sehingga kota Magelang
berkembang secara linier, yaitu ke Utara dan Selatan searah dengan jalan protokol
yang ada. Untuk mengatasi hal ini perlu dipacu penyebaran keramaian kota dan
transportasi sebagai pendukungnya di bagian Barat dan Timur kota Magelang.
Pertengahan 1980an mulai muncul angkutan umum yang melayani kota Magelang
bagian Barat seperti Tidar Keliling (Darling) dan Kebonpolo Keliling (Bonling) di
bagian Timur.
Angkutan umum di kota Magelang berkembang relatif lebih cepat
ketimbang kota-kota lain di Indonesia. Ketika bemo di Magelang mulai
ditinggalkan pada tahun 1972 dan digantikan dengan Daihatsu roda empat.
Penggantian angkutan umum bemo ke Daihatsu roda empat bertujuan untuk
memenuhi jumlah kebutuhan angkutan umum yang semakin meningkat. Angkutan
umum yang ada saat itu adalah angkutan umum antar wilayah dan belum dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat kota Magelang terutama bagian Barat dan
Selatan terhadap angkutan umum. Macam angkutan umum di Kota Magelang
dibagi antara angkutan umum tanpa jalur dan angkutan umum dengan jalur.
Angkutan tanpa jalur adalah becak, dokar dan ojek, untuk becak dan dokar
walaupun mereka tidak mempunyai jalur tapi ruang geraknya terbatas hanya sekitar
pusat kota yang memiliki jalan landai sedangkan ojek dapat beroperasi di banyak
tempat dan waktu yang tidak terbatas. Kendaraan tanpa jalur ini biasanya berfungsi
sebagai pengumpan dari dan ke tempat kendaraan umum dengan jalur
menaikturunkan penumpang. Di beberapa lokasi juga terdapat jalur khusus yang
bisa digunakan oleh becak dan dokar, sedangkan angkutan umum dengan jalur
adalah pick up, colt dan minibus yang merupakan angkutan umum dalam kota.
Kelengkapan angkutan kota membutuhkan suatu terminal, terminal
merupakan tempat awal dan akhir dari operasi transportasi atau trayek dan tempat
pergantian moda atau rute (interchange) termasuk fasilitas pelayanan dan
pemeliharaan sarana transportasi (kendaraan dan peralatannya). Fungsi lain adalah
untuk penyimpanan, distribusi dan bongkar muat barang. Pelayanan transportasi
darat di kota Magelang ditopang oleh keberadaan satu buah terminal induk, yaitu
terminal tidar dan dua buah sub terminal yang berlokasi di Jl. Ikhlas dan
4

Kebonpolo. Terminal Tidar merupakan terminal antar kota dengan tipe A di kota
Magelang. Fungsi utama Terminal Tidar adalah sebagai terminal induk kota
Magelang, tempat transit angkutan umum, pembangkit kegiatan ekonomi, dan
untuk meratakan pembangunan perkotaan. Terbatasnya jumlah terminal maupun
sub terminal di kota Magelang menyebabkan kegiatan perpindahan moda
dilakukan di sembarang tempat sehingga timbul terminal bayangan yang akan
menyebabkan permasalahan terhadap kelancaran dan keselamatan lalu lintas.
Lokasi-lokasi yang teridentifikasi sebagai terminal bayangan di antaranya adalah
daerah Canguk, Shoping, Sentot .
Angkutan umum di Kota Magelang pada umumnya beroperasi sampai
pukul 18.00 saja, karena jumlah permintaan yang berkurang pada waktu sore hari.
Pada periode sibuk yang terjadi disebabkan karena pukul 06.00 – 08.00 banyak
orang yang berangkat sekolah dan pergi kepada serta ke tempat kerja, sedangkan
pukul 14.00 – 18.00 merupakan waktu-waktu pulang sekolah dan pulang kerja.
Beberapa kali angkutan umum melanggar jalur trayek yang telah ditetapkan karena
mencari penumpang atau menuruti kemauan penumpang walaupun tidak dicarter.
Bahkan pengusaha angkutan umum ada yang sengaja mengubah jalur yang
tetapkan dengan cara mengubah warna.

B. Upaya yang Dilakukan Beserta Hasilnya


Konsep angkutan kota Magelang pada tahun 1985 mulai dibatasi dan diatur
kembali, dan pada tahun 1990 pemerintah mengeluarkan aturan trayek menjadi
sepuluh trayek. Namun dengan sepuluh trayek tersebut masih terjadi kesemrawutan
dan persaingan yang merugikan para pelaku angkutan umum dan penumpang.
Selain itu menimbulkan masalah bagi pemerintah Kota Magelang. Upaya
pemerintah Kota Magelang untuk memenuhi angkutan umum massal dan tata tertib
lalu lintas dilakukan secara bertahap dan mengikuti demografi di kota Magelang
seperti jumlah penduduk dan jumlah kendaraan. Sehingga apabila di satu daerah
telah dibangun pemukiman dan dirasa perlu untuk dibuka jalur baru untuk angkutan
umum maka pemerintah melalui dinas perhubungan bekerja sama dengan Koperasi
Angkutan Kota (KOPATA) Magelang akan melakukan survei. Tujuan dari survei
adalah menentukan jumlah kendaraan yang dibutuhkan oleh masyarakat dengan
mempertimbangkan kesinambungan antara permintaan dan penawaran, sehingga
pengguna jasa dapat memperoleh kemudahan jasa angkutan, disisi lain dapat
memberikan keuntungan bagi pengusaha angkutan.

C. Angkutan Kota Magelang yang Efektif, Efesien, dan Nyaman


Berdasarkan kondisi angkutan kota sebagaimana yang telah disampaikan di
atas, maka guna mengatasi hal tersebut penyusun mengajukan konsep sebagai
berikut :
1. Mengurangi jumlah angkutan kota dengan cara mengurangi jumlah angkutan
setiap jalurnya.
5

2. Setiap sopir yang mengemudikan angkutan harus mempunyai kartu tanda


anggota, SIM, dan perlengkapan surat kendaraan lainnya.
3. Sopir diwajibkan memakai seragam, ramah kepada penumpang dan pengguna
jalan, tidak boleh ugal-ugalan dijalan, tidak memberhentikan penumpang
disembarang tempat, dan tidak boleh menunggu penumpang di badan jalan
terlalu lama.
4. Mobil yang digunakan harus memenuhi standar yang berlaku.
Diharapkan dengan diterapkan gagasan ini, masalah kesemprawutan lalu-
lintas di kota Magelang dapat teratasi dengan baik dan benar. Sehingga, masyarakat
merasa nyaman menggunakan angkuatan kota. Bagi pengguna jalan lain dapat
merasa tenang pada saat berkendara karena tidak adanya angkutan yang
sembarangan menurunkan penumpang dan angkutan yang menunggu penumpang
terlalu lama. Solusi ini dapat mewujudkan Maegelang sebagai Kota yang efektif,
efesien, dan nyaman.

D. Pihak-pihak yang dapat Membantu Mengimplementasikan Gagasan


Pihak-pihak terkait yang dapat membantu mewujudkan gagasan sebagaimana
yang telah penyusun sampaikan diatas adalah :
1. Pemerintah Kota Magelang
Membuat regulasi yang berkaitan dengan perkembangan transportasi kota dan
menyediakan tempat pemberhentian angkutan bagi masyarakat.
2. Dinas perhubungan
Dalam memberikan surat ijin kelayakan harus memperhatikan kondisi
kendaraan.
1. Kepolisian
Meningkatkan pengawasan lalu lintas yang komprehensif dan berkelanjutan.
2. Pengusaha
Mengadakan sosialisasi tentang kedisiplinan lalu lintas dan memberikan
seragam bagi sopir secara berkala.
3. Masyarakat
Harus mentaati peraturan terutama dalam memberhentikan angkutan.
4. Sopir Angkutan
Harus mentaati peraturan lalu lintas.

E. Langkah-langkah Strategis yang Diperlukan


Langkah-langkah strategis yang yang akan ditempuh oleh penyusun dalam
mewujudkan/merealisasikan gagasan adalah sebagai berikut :
1. Mengadakan diskusi dengan melibatkan dengan melibatkan piha-pihak terkait,
sehingga dapat diperoleh rancangan gagasan yang baik dan betul-betul dapat
direalisasiakan.
2. Mengajukan proposal ke Pemerintah untuk dapat dilaksanakan.
6

3. KESIMPULAN
Berdasarkan gagasan sebagaimana yang telah disampaikan di atas, maka
penyusun dapat menyampaikan kesimpulan sebagai berikut :
1. Banyaknya angkutan kota di Kota Magelang menyebabkan lalu-lintas tidak
lancar.
2. Untuk mengatasi ketidak lancarnya lalu-lintas dapat dilakukan dengan cara
menerapkan gagasan tentang penataan lalu-lintas.
3. Diharapkan dengan terlaksananya gagasan tersebut lalu-lintas Kota Magelang
menjadi lancar.
7

DAFTAR PUSTAKA

Undang-undang No.14 tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Kuntowijoyo. 2003. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana.
Pemerintah Propinsi Jawa Tengah Cabang Dinas LLAJ Kota Magelang.1999.
Analisa Survey Perencanaan Angkutan Umum. Magelang: Trayek
Angkutan Kota Jalur 12.
Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kota Magelang. 2010. Laporan
Survai Load Faktor Statis dan Dinamis Angkutan Kota. Magelang: Dinas
Perhubungan, Kominikasi, dan Informatika Kota Magelang.
Ibrahim, Julianto. 2014. Angkutan Umum di Kota Magelang 19972-1992. UGM:
Electronic Theses and Dissertations. (http://etd.repository.ugm.S1-2014-
196469-chapter1.pdf. Diakses 30 Januari 2017)
http://ferakomalasari.files.wordpress.com/2015/01/problematika-angkot-di-kota
seribu-angkot.pdf. Diakses 29 Januari 2017.
http://e-journal.uajy.ac.id/1734/2/1TS12227.pdf. Diakses 29 Januari 2017.
8

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing

1. BIODATA KETUA

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Nazila Dewi Navitasari


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi S1 Teknik Sipil
4 NIM 1510503009
5 Tempat dan Tanggal Lahir Temanggung, 16 Mei 1997
6 E-mail Naziladewi82@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 085878565737

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA
MAN
SMPN 1
Nama Institusi SDN 1 Mudal Parakan
Tembarak
Temanggung
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

Nama Pertemuan Waktu dan


No Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah/Seminar Tempat
1 - - -
2
3

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari Pemerintah, Asosiasi,


atau Institusi lainnya)

Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1 - - -
2
3
9
10

2. BIODATA ANGGOTA

A. Identitas Diri Anggota Pelaksana I

1 Nama Lengkap Ari Bagaskara


2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi S1 Teknik Mesin
4 NIM 1510502013
5 Tempat dan Tanggal Lahir Magelang, 04 Januari 1997
6 E-mail Ari.bagaskara28.ab@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 085870304180

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA
SDN
SMPN 8 SMKN 1
Nama Institusi Rejowinangun
Magelang Magelang
Selatan 1
Jurusan - -
Tahun Masuk-Lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

Nama Pertemuan Waktu dan


No Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah/Seminar Tempat
1. - - -
2.
3.

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari Pemerintah, Asosiasi,


atau Institusi lainnya)

Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1. - - -
2.
3.
11
12

A. Identitas Diri Anggota Pelaksana II

1 Nama Lengkap Khafidhotul Khasanah


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknik Sipil
4 NIM 1610503054
5 Tempat dan Tanggal Lahir Temanggung,17 Juni 1998
6 E-mail khafidhotul12345@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 081578726295

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA
MI Miftahul
MAN Parakan
Nama Institusi Huda MTsN Parakan
Temanggung
Pasuruhan
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

Nama Pertemuan Waktu dan


No Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah/Seminar Tempat
1 - - -
2
3

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari Pemerintah, Asosiasi,


atau Institusi lainnya)

Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1 - - -
2
3
13
14

3. BIODATA DOSEN PEMBIMBING

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr.Ir.Bambang Surendro,M.T.,M.A.


2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknik Sipil
4 NIDN 0010035301
5 Tempat dan Tanggal Lahir Magelaang, 10 Maret 1953
6 E-mail bsurendro@yahoo.com
7 Nomor Telepon/Hp 08122715429

B. Riwayat Pendidikan

S1 S2 S3
Nama Institusi UII UGM , UMY UNDIP
Teknik Sipil,
Psikologi
Jurusan Teknik Sipil Teknik Sipi
Pendidiakan
Agama
1993 – 1995
Tahun Masuk-Lulus 1975-1981 2007 -2012
2002 – 2004

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Waktu dan
No Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah/Seminar Tempat
Perlindungan Abrasi Pantai UTM/ISSN:
Majalah Ilmiah
1 Akibat Gelombang di Tanah 0854-0187
DINAMIKA
Lot Bali Tahun 2012
PII
Transmisi Gelombang pada
BPTTSII/ISSN
2 Jurnal MKTS Pemecah Gelombang
: 0954-1809
Ambang Rendah Ganda
Tahun 2014
Transmisi dan Refleksi UMP. ISBN
Prosiding Seminar Gelombang pada Pemecah 978-602-
3
Nasional Teknik Gelombang Ambang 14355-0-2
Rendah Ganda Tahun 2014
15
16

Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


No Nama/NIM Program Studi Bidang Ilmu Alokasi Waktu Uraian Tugas
(jam/minggu)
1. Nazila Dewi Navitasari Teknik Sipil SAINTEK 6 Jam Penerapan solusi
(1510503009) masalah,
pemgamatan,
penyusunan karya
tulis makalah.
2. Ari Bagasakra S1 Teknik SAINTEK 6 Jam Penerapan solusi
(1510502013) Mesin masalah,
pemgamatan,
penyusunan karya
tulis makalah.
3. Khafidhotul Khasanah Teknik Sipil SAINTEK 6 Jam Penerapan solusi
(1610503054) masalah,
penyusunan karya
tulis makalah.
17

Anda mungkin juga menyukai