JUDUL PROGRAM
MEWUJUDKAN MAGELANG SEBAGAI KOTA YANG EFEKTIF,
EFISIEN, DAN NYAMAN MELALUI PENATAAN ANGKUTAN KOTA
BIDANG KEGIATAN:
PKM-GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh:
Nazila Dewi Navitasari (1510503009/Angkatan 2015)
Ari Bagaskara (1510502013/Angkatan 2015)
Khafidhotul khasanah (1610503054/Angkatan 2016)
UNIVERSITAS TIDAR
MAGELANG
2017
i
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul.......................................................................................................... i
Halaman Pengesahan .......................................... Error! Bookmark not defined.ii
Daftar Isi................................................................................................................ iiii
Ringkasan................................................................................................................iv
1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Tujuan dan Manfaat.............................................................................................2
2. GAGASAN
A. Kondisi Perkembangan Angkutan Umum di Kota Magelang ............................ 3
B. Upaya yang Dilakukan Beserta Hasilnya ........................................................... 4
C. Angkutan Kota Magelang yang Efektif, Efesien, dan Nyaman ........................ 4
D.Pihak-pihak yang dapat Membantu Mengimplementasikan Gagasan ................ 5
E. Langkah-langkah Strategis yang Diperlukan...................................................... 5
3. KESIMPULAN...................................................................................................6
4. DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 7
5. LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing ............................. 8
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ............... 16
Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan ..................................................... 17
iii
RINGKASAN
iv
1
1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kota Magelang merupakan salah satu kota di provinsi Jawa Tengah yang
terletak ditengah-tengah kabupaten Magelang yang memiliki motto Magelang Kota
Sejuta Bunga dan semboyannya yaitu Magelang Kota Harapan (Hidup, Aman,
Rapi, Asri, dan Nyaman). Luas kota Magelang mencapai 18,12 km2 dengan jumlah
penduduk sebesar 120.930 jiwa dengan pertumbuhan penduduk sebesar 0,6 % tiap
tahun. Bertambahnya penduduk yang begitu cepat, maka kebutuhan transportasi
semakin meningkat, sehingga permasalahan transportasi yang menjadi
problematika tersendiri. Dengan demikian fasilitas transportasi harus dibangun
mendahului proyek-proyek pembangunan. Pentingnya peranan transportasi
mengharuskan adanya sistem transportasi yang efektif, efesien, dan nyaman sesuai
dengan semboyan dari kota Magelang. Transportasi yang efektif dalam arti
kapasitas mencukupi, terpadu, tertib dan teratur, lancar, cepat dan tepat, selamat,
aman, nyaman dan biaya terjangkau. Sedangkan efisien dalam arti beban publik
rendah dan utilitas tinggi. Dan transportasi yang nyaman dalam arti pelayanan
fasilitas penumpang yang memadai, bersih, dan menghormati penumpang.
Dunia transportasi memerlukan penataan yang baik guna terciptanya
kegiatan transportasi yang baik, khususnya angkutan umum. Angkutan umum
merupakan sarana angkutan bagi masyarakat agar dapat mempermudah transportasi
dalam kegiatan sehari-hari. Dalam Undang-undang No.14 tahun 1992 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan penegertian Angkutan Umum adalah setiap kendaraan
bermotor yang disediakan untuk digunakan oleh umum dengan dipungut bayaran.
Keberadaan angkutan umum sangat penting bagi sarana pendukung dalam aktivitas
perekonomian daerah. Salah satu angkutan umum yang termasuk dalam jenis
angkutan jalan raya yaitu Angkutan Kota, atau yang disebut Angkot. Angkot
merupakan sarana yang memudahkan transportasi dalam kota maupun antar kota.
Angkot sering menjadi pilihan utama bagi masyarakat di Indonesia khususnya di
Kota Magelang. Angkot menjadi pilihan utama karena angkot dapat digunakan oleh
semua orang dengan jalur perjalanan yang sesuai dengan asal dan tujuan.
Pelaksanaan angkutan penumpang di Indonesia mempunyai banyak masalah
baik di kota besar maupun di kota kecil. Masalah-masalah yang sering terjadi antara
lain kemacetan lalu lintas, trayek-trayek yang tumpang tindih, tidak sesuainya
jumlah angkutan pada suatu trayek, volume pelayanan (dimensi angkutan tidak
sesuai, panjang trayek), jumlah penumpang yang berubah, efisiensi yang rendah.
Kurang lebih delapan tahun yang lalu angkutan kota masih merupakan salah satu
cara untuk mengatsi keinginan masyarakat akan kebutuhan transportasi yang
nyaman dan tepat waktu, akan tetapi sekarang peran angkutan kota tidak lagi efisien
dan efektif serta nyaman. Masalah yang dihadapi pada angkutan di Magelang
adalah trayek-trayek yang tumpang tindih, dan jalur angkutan pada suatu jalan yang
tidak sesuai dengan jumlah angkutan pada suatu trayek. Ditinjau dari kualitas
2
kendaraan angkutan kota masih ada yang kurang memadai sehingga penumpang
tidak merasa nyaman, selain hal tersebut masih ada sopir angkutan umum yang
ugal-ugalan di jalan, berhenti menunggu penumpang yang terlalu lama yang bisa
menyebabkan kedatangan tidak tepat waktu. Keadaan seperti ini membuat para
penumpang merasa tidak nyaman. Berdasarkan pemikiran di atas maka untuk
mengatasi permasalahan lalu-lintas, penyusun mengajukan konsep dengan judul
“Mewujudkan Magelang Sebagai Kota yang Efektif, Efisien, dan Nyaman Melalui
Penataan Angkutan Kota”.
2. GAGASAN
Kebonpolo. Terminal Tidar merupakan terminal antar kota dengan tipe A di kota
Magelang. Fungsi utama Terminal Tidar adalah sebagai terminal induk kota
Magelang, tempat transit angkutan umum, pembangkit kegiatan ekonomi, dan
untuk meratakan pembangunan perkotaan. Terbatasnya jumlah terminal maupun
sub terminal di kota Magelang menyebabkan kegiatan perpindahan moda
dilakukan di sembarang tempat sehingga timbul terminal bayangan yang akan
menyebabkan permasalahan terhadap kelancaran dan keselamatan lalu lintas.
Lokasi-lokasi yang teridentifikasi sebagai terminal bayangan di antaranya adalah
daerah Canguk, Shoping, Sentot .
Angkutan umum di Kota Magelang pada umumnya beroperasi sampai
pukul 18.00 saja, karena jumlah permintaan yang berkurang pada waktu sore hari.
Pada periode sibuk yang terjadi disebabkan karena pukul 06.00 – 08.00 banyak
orang yang berangkat sekolah dan pergi kepada serta ke tempat kerja, sedangkan
pukul 14.00 – 18.00 merupakan waktu-waktu pulang sekolah dan pulang kerja.
Beberapa kali angkutan umum melanggar jalur trayek yang telah ditetapkan karena
mencari penumpang atau menuruti kemauan penumpang walaupun tidak dicarter.
Bahkan pengusaha angkutan umum ada yang sengaja mengubah jalur yang
tetapkan dengan cara mengubah warna.
3. KESIMPULAN
Berdasarkan gagasan sebagaimana yang telah disampaikan di atas, maka
penyusun dapat menyampaikan kesimpulan sebagai berikut :
1. Banyaknya angkutan kota di Kota Magelang menyebabkan lalu-lintas tidak
lancar.
2. Untuk mengatasi ketidak lancarnya lalu-lintas dapat dilakukan dengan cara
menerapkan gagasan tentang penataan lalu-lintas.
3. Diharapkan dengan terlaksananya gagasan tersebut lalu-lintas Kota Magelang
menjadi lancar.
7
DAFTAR PUSTAKA
Undang-undang No.14 tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Kuntowijoyo. 2003. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana.
Pemerintah Propinsi Jawa Tengah Cabang Dinas LLAJ Kota Magelang.1999.
Analisa Survey Perencanaan Angkutan Umum. Magelang: Trayek
Angkutan Kota Jalur 12.
Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kota Magelang. 2010. Laporan
Survai Load Faktor Statis dan Dinamis Angkutan Kota. Magelang: Dinas
Perhubungan, Kominikasi, dan Informatika Kota Magelang.
Ibrahim, Julianto. 2014. Angkutan Umum di Kota Magelang 19972-1992. UGM:
Electronic Theses and Dissertations. (http://etd.repository.ugm.S1-2014-
196469-chapter1.pdf. Diakses 30 Januari 2017)
http://ferakomalasari.files.wordpress.com/2015/01/problematika-angkot-di-kota
seribu-angkot.pdf. Diakses 29 Januari 2017.
http://e-journal.uajy.ac.id/1734/2/1TS12227.pdf. Diakses 29 Januari 2017.
8
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing
1. BIODATA KETUA
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
MAN
SMPN 1
Nama Institusi SDN 1 Mudal Parakan
Tembarak
Temanggung
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015
Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1 - - -
2
3
9
10
2. BIODATA ANGGOTA
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SDN
SMPN 8 SMKN 1
Nama Institusi Rejowinangun
Magelang Magelang
Selatan 1
Jurusan - -
Tahun Masuk-Lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015
Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1. - - -
2.
3.
11
12
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
MI Miftahul
MAN Parakan
Nama Institusi Huda MTsN Parakan
Temanggung
Pasuruhan
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016
Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1 - - -
2
3
13
14
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Institusi UII UGM , UMY UNDIP
Teknik Sipil,
Psikologi
Jurusan Teknik Sipil Teknik Sipi
Pendidiakan
Agama
1993 – 1995
Tahun Masuk-Lulus 1975-1981 2007 -2012
2002 – 2004