Anda di halaman 1dari 3

Noventika 31101600615

SGD 4 LBM 4

LEARNING ISSUE

1. Definisi Caries Risk Assessment


2. Manfaat Caries Risk Assessment
3. Hubungan Caries Risk Assessment dengan upaya promotif dan preventif?
4. Fungsi Caries Risk Assessment
5. Kenapa drg bisa menyimpulkan bahwa pasien tersebut mengalami high risk caries?
6. Bagaimana pemanfaatan Caries Risk Assessment terhadap management pasien?

Jawab

1. Definisi Caries Risk Assessment


 Penilaian resiko terjadinya karies/Caries Risk Assessment (CRA) adalah proses
mengumpulkan data tentang berbagai faktor (misal kadar bakteri) dan
indikator (misal caries experience sebelumnya)
untuk memprediksi aktifitas karies yang bakal terjadi di waktu-waktu yang akan
datang.
 CRA sederhananya adalah cara untuk memformulasikan dan mengembangkan,
bedasarkan setiap keseimbangan/ ketidakseimbangan
karies pasien ke dalam pola yang paling dapat diprediksi untuk mendiagnosis ke
adaan penyakit karies saat ini, untuk membantu memprediksi adanya karies di m
asa depan, dan untuk menentukan faktor-faktor apa saja yang tidak seimbang,
sehingga keputusan klinis yang evidence-based dapat dibuat.
 CRA dapat memanfaatkan data riwayat pasien yang relevan seperti riwayat
medis (pengobatan dan penyakit sistemik), riwayat dental (adanya riwayat karies
sebelumnya), riwayat social (kecanduan narkotika, alcohol, merokok), riwayat
diet, dan setiap kebiasaan individual dan budaya lain yang dapat berkontribusi
pada karies.
2. Manfaat Caries Risk Assessment
 Dapat mengestimasi resiko karies, mengidentifikasi faktor etiologi primer,
menyajikan daftar tindakan preventive terakhir yg dijalani pasien, dan bekerja
sebagai panduan memilih perawatan preventive spesialis yang disesuaikan
dengan kebutuhan individu.
 CRA bermanfaat dalam penatalaksanaan klinis karies, yakni membantu klinisi
gigi sebagai berikut :
1) Mengkategorikan tingkat resiko timbulnya karies dalam diri pasien,
mengendalikan intensitas treatment yang diberikan
2) Menunjuk dengan tepat faktor etiologi utama yang mendukung
munculnya decay dan dengan demikian bisa menentukan bentuk terapi
yang layak
3) Membantu dalam mengambil keputusan melakukan restorative
treatment (misal pemilihan bahan restorasi)
4) Memperbaiki prognosis therapeutic care yang sudah direncanakan
5) Memberikan informasi tentang screening dan diagnostic test
tambahan apa yang diperlukan
6) Mengedukasi dan memotivasi pasien untuk meningkatkan dan
menjaga kesehatan oral bisa optimum
3. Hubungan Caries Risk Assessment dengan upaya promotif dan preventif?
 melakukan caries risk assessment pada pasien guna mengidentifikasi faktor-
faktor resikotimbulnya karies yang ada dalam diri pasien. Apabila faktor2 resiko
telah terdeteksi, maka dokter gigi
memberikan tindakan pencegahan yang bertujuan untuk meremineralisasi lesi
baru, menekan kadar mikroba, dan mencegah kemunculan lesi baru.
 langkah pengendalian karies mencakup
treatment pemulian (dengan atau tanpa bahan yang bisa melepaskan fluoride),
selant, petunjuk oral hygiene, edukasi pasien, analisa diet dan modifikasinya,
treatment dengan fluoride (misal gel, varnish), xylitol, permen karet dan terapi-
terapi anti mikroba (misal chlorhexidine gluconate).
4. Fungsi Caries Risk Assessment
5. Kenapa drg bisa menyimpulkan bahwa pasien tersebut mengalami high risk
caries?
 CRA menurut ADA dibagi menjadi 2 metode :
Metode kuisioner
Metode menggunakan kultur
 Indikator High Risk caries menggunakan metode kultur:
1) Test perhitungan lactobacillus

2) Test perhitungan jumlah streptococcus

3) Pengukuran rata-rata aliran saliva

4) Test buffer saliva


6. Bagaimana pemanfaatan Caries Risk Assessment terhadap management
pasien?

Anda mungkin juga menyukai