Anda di halaman 1dari 4

BAB II

DASAR PENINJAUAN

2.1 Uraian Umum

Tujuan utama dibangunnya jalan tol adalah untuk memenuhi infrastruktur

yang sudah ada guna meningkatkan efisien pelayanan jasa distribusi serta

menunjukan pertumbuhan ekonomi pada suatu wilayah. Pada pembangunan jalan

tol Ngawi - Kertosono Paket 1 salah satunya terdapat bangunan Underpass yang

dibangun melintang dan tertanam dibawah jalan tol untuk mengalihkan jalan yang

sudah ada karena terlalui oleh perencanaan proyek jalan tol. Sehingga nantinya

jalan yang akan dilewati oleh warga tetap dapat berfungsi sebagai mana mestinya.

Struktur bangunan underpass terdiri dari bottom slab, wall dan top slab.

Struktur bangunan ini dipengaruhi oleh beban mati (dead load) yang berupa berat

sendiri underpass, berat beton jalan tol dan tekanan tanah. Selain itu dipengaruhi

juga oleh beban hidup (live load) yang berupa air hujan, beban akibat kendaraan

yang melintasi jalan tol maupun underpass.

2.2 Dasar Teori Perhitungan


Dasar teori merupakan materi yang didasarkan pada buku – buku referensi

dengan tujuan memperkuat materi pembahasan, maupun sebagai dasar dalam

menggunakan rumus - rumus tertentu guna mendesain suatu struktur.


Dalam peninjauan underpass proyek Jalan Tol Ngawi – Kertosono Paket 1

ini sebagai pedoman perhitungan pembebanan, dipakai referensi sebagai berikut :


1. Pedoman Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya (PPPJJR

1987),

4
2. Peraturan Pembebanan Jembatan Jalan Raya RSNI - 02 – 2005,
3. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (SK SNI T – 15 – 1991 – 03),
4. Data hasil tes beton pada proyek jalan tol Ngawi - Kertosono
5. Gambar rencana underpass proyek
2.3 Analisis Pembebanan Underpass
Beban Primer merupakan beban utama dalam perhitungan tegangan pada

setiap peninjauan struktur. Beban primer dibagi 2, yaitu :


1. Beban Mati
Beban mati adalah semua beban yang berasal dari berat sendiri

underpass atau bagian underpass yang ditinjau, termasuk segala unsur

tambahan yang dianggap merupakan satu kesatuan tetap dengannya. Dalam

menentukan besarnya beban mati, harus digunakan nilai berat isi untuk

bahan – bahan bangunan seperti dibawah ini :


a. beton bertulang/pratekan = 2,50 t/m³
b. beton biasa, tumbuk, siklop = 2,20 t/m³
c. air = 0,98 t/m³
d. tanah dipadatkan = 1,72 t/m³
(Menurut PPPJJR 1987 Bab III Pasal 1)

Beban mati terdiri dari :


1. Beban Plat Rigid Pavement

Gambar 2.1 Plat Rigid Pavement

t = tebal plat lantai kendaraan (m)


L = lebar=plat
Beban plat lantai kendaraan lantai kendaraan
Volume (m)
beton x γ beton
γ beton = berat isi beton (t/m³)
2. Beban Akibat Tekanan Tanah
Jika dinding mengalami keluluhan atau bergerak ke luar dari tanah

urugan dibelakangnya, maka tanah urugan akan bergerak longsor ke bawah

dan menekan dinding penahannya. Tekanan tanah seperti ini disebut tekanan

tanah aktif (active earth pressure), sedangkan nilai banding antara tekanan

5
tanah horisontal dan vertikal yang terjadi di definisikan sebagai koefisien

tekanan tanah aktif (coefficient of active earth pressure) atau Ka. Nilai Ka

ini dirumuskan:

Ka = koefisien tekanan tanah aktif


Ø = sudutKa = tg²
geser (45º - Ø/2)
dalam
(Sumber : Ir. Kh Sunggono, 1984 “Buku Teknik Sipil”)
3. Beban Akibat Berat Sendiri
Berat sendiri underpass adalah beban yang terjadi akibat dari berat

underpass itu sendiri, yang terdiri dari berbagai bagian pada undrpass. Cara

perhitungan berat sendiri adalah volume struktur dikalikan dengan berat

jenis beton.
2. Beban Hidup
Beban hidup adalah semua beban yang berasal dari berat kendaraan

bergerak yang dianggap bekerja pada underpass dan air hujan. Beban hidup

dinyatakan dalam beban "T" yang merupakan beban terpusat pada lantai

kendaraan dan genangan air hujan.


1. Beban "T"
Beban ini berupa beban yang berasal dari berat kendaraan truck yang

mempunyai beban roda ganda (dual wheel load) sebesar 10 ton dengan

ukuran – ukuran serta kedudukan seperti gambar dibawah.

Gambar 2.2 Beban Roda Kendaraan


2. Beban Genangan Air

Gambar 2.3 Reaksi Beban Air


Tinggi air hujan = 0,05 m
Berat isi air (γ) = (9,80 kN/m2)
Lebar underpass =L

Berat air = 0,05 m x γ x L

Total Beban Hidup : beban “T” + beban genangan air


6
2.4 Ketentuan Umum Tinjauan

Tuntutan atau ketentuan umum dalam perencanaan bangunan yang harus

kita perhatikan antara lain:

a. Konstruksi harus aman, kokoh, kuat, baik terhadap pengaruh cuaca, iklim

maupun terhadap pengaruh lainnya.

b. Bangunan harus benar-benar dapat berfungsi menurut penggunaannya.

c. Ditinjau dari segi biaya, bangunan harus seekonomis mungkin dengan

catatan tidak boleh mengurangi kekuatan konstruksi, sehingga tidak

membahayakan bangunan dan keselamatan pengguna bangunan.

d. Dengan merencanakan bangunan ini kita usahakan jangan sampai

membahayakan atau merugikan lingkungan, baik ketika masih dalam taraf

pengerjaan maupun setelah bangunan itu digunakan atau selesai

dikerjakan.

Anda mungkin juga menyukai