Anda di halaman 1dari 20

PEMASARAN BISNIS

Disusun Oleh :

Tian Setiawan NIM 18120175


Agung Aji Edi P NIM 18120220
Irvan Amsori S NIM 18120230
Nanda Yolanda NIM 18120194
Ahmad Sopian NIM 18120197

JURUSAN MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERTIWI

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Pemasaran
Bisnis”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata
kuliah Manajemen di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pertiwi.

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Karawang, Mei 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang .................................................................................... 1


1.2.Rumusan Masalah ................................................................................ 1
1.3.Tujuan Penulisan .................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 4

2.1. Pengertian Pemasaran ........................................................................ 4

2.2. Perkembangan Dan Sejarah Tentang Pemikiran Pemasaran ............. 4

2.3. Strategi Pemasaran ............................................................................. 7

2.4. Tujuan Pemasaran .............................................................................. 8

2.5. Pasar Sasaran ..................................................................................... 9

2.6. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) .................................................. 12

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 16

3.1. Kesimpulan ........................................................................................ 16

3.2. Saran .................................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang


dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan untuk mendapatkan laba. Berhasil
tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis tergantung kepada keahlian pengusaha di
bidang pemasaran, produksi, keuangan maupun bidang lain. Selain itu tergantung
pula pada kemampuan pengusaha untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut
agar usaha perusahaan dapat berjalan lancar. Pada dasarnya tujuan dalam
mendirikan perusahaan adalah mencari laba semaksimal mungkin. Keberhasilan
suatu perusahaan dalam mencapai tujuan itu sangat dipengaruhi oleh kemampuan
perusahaan dalam memasarkan produknya. Perusahaan dapat menjual produknya
dengan harga yang menguntungkan pada tingkat kualitas yang diharapkan, akan
mampu mengatasi tantangan dari para pesaing terutama dalam bidang pemasaran.
Oleh karena itu untuk menarik konsumen melakukan pembelian maka perusahaan
harus bisa menerapkan suatu strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan kondisi
pasar yang dihadapi.

Keberhasilan strategi pemasaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu


riset dan analisa pasar, keputusan tentang produk, penetapan harga, promosi dan
distribusi (marketing mix). Memasuki pesrdagangan bebas AFTA (Asean Free
Trade Assosiaotion) tahun 2003 yang lalu sampai sekarang, hampir semua
organisasi bisnis 2 menghadapi persaingan dan tantangan dalam suatu lingkungan
yang sarat dengan perubahan. Agar berhasil dalam kondisi saat ini, diperlukan
strategi pemasaran berorientasi pasar yang dapat mengantisipasi seluruh kainginan
konsumen, mengatasi ancama persaingan, dan memperkuat keunggulan bersaing.
Perubahan pola bersaing global tersebut mutlak memerlukan analisis terhadap
segala kekuatan lingkungan ysng mempengaruhi perubahan secara
berkesinambungan. Menurut Jauch dan Glueck (1999: 82) “perusahaan yang secara
sistematis menganalisis lingkungan akan lebih efektif daripada perusahaan yang
tidak melakukannya”. Secara umum peningkatan volume penjualan yang

1
dihasilkan oleh perusahaan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal
perusahaan (hal-hal yang dapat dikendalikan oleh perusahaan, misalnya mutu
produk, kemasan, harga, dan lain-lain) dan faktor eksternal perusahaan (hal-hal
yang berada diluar jangkauan perusahaan, misalnya globalisasi, teknologi,
deregulasi, selera, situasi politik, dan lain-lain). Inti utama dari kegiatan pemasaran
yang dikenal luas adalah bauran pemasaran (marketing mix), yang mencakup 4P
(Product, Price, Place, Promotion). Keempat variable tersebut merupakan
kombinasi yang mempunyai peran yang sama dan merupakan satu kesatuan guna
menunjang sukses perusahaan. Karena itu product, price, place dan promotion dapat
digunakan oleh perusahaan yang bersangkutan untuk menyusun strategi dasar
perusahaan yang dapat menjadi acuan bagi penyusunan strategi pemasaran yang
efektif.

Pada pelaksanaannya alat pemasaran (markrting mix) tersebut di lakukan


secara berbeda-beda dan unik, tetapi tujuan akhir dari marketing mix tersebut
adalah 3 meningkatkan penjualan dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan
tersebut dan menghasilkan laba. Walaupun laba bukan satu-satunya tujuan
perusahaan didirikan, tetapi ia tidak boleh diabaikan begitu saja, sebab
kelangsungan hidup perusahaan ditentukan seberapa besar sumbangan yang
mampu diberikan dalam bentuk laba atas investasi-investasi yang di lakukan, pada
suatu kegiatan usaha tertentu. Oleh karena itu pengelolaan yang baik terhadap
semua aktivitas perusahaan terutama yang berhubungan dengan aktivitas
pemasaran. Jenis atau industri yang cukup menarik untuk dianalisis adalah
perusahaan pertambangan dimana kegiatan operasi perusahaan memiliki dampak
secara langsung terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi fokus permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa pengertian dan ruang lingkup pemasaran?
2. Apa perkembangan dan sajarah pemikiran tentang pemasaran?
3. Apa fungsi universal dan tantangan pemasaran?

2
1.3.Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Bisnis.
2. Untuk mengetahui apa pengertian dan ruang lingkup pemasaran.
3. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan dan pemikiran pemasaran.
4. Untuk mengetahui apa fungsi dan tantangan pemasaran.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pemasaran

Sebagaiman kita ketahui bahwa kegiatan pemasaran adalah berbeda dengan


penjualan, transaksi ataupun perdagangan. American Marketing Association 1960,
mengartikan pemasaran sebagai berikut: Pemasaran adalah pelaksanaan dunia
usaha yang mengarahkan arus barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke
konsumen atau pihak pemakai. Defenisi ini hanya menekankan aspek distribusi
ketimbang kegiatan pemasaran. Sedangkan fungsi-fungsi lain tidak diperlihatkan,
sehingga kita tidak memperoleh gambaran yang jelas dan lengkap tentang
pemasaran. Sedangkan definisi lain, dikemukakan oleh Philip Kotler dalam
bukunya Marketing Management Analysis, Planning, and Control, mengartikan
pemasaran secara lebih luas, yaitu: Pemasaran adalah: Suatu proses sosial, dimana
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dan mereka
inginkan dengan menciptakan dan mempertahankan produk dan nilai dengan
individu dan kelompok lainnya.

2.2. Perkembangan Dan Sejarah Tentang pemikiran Pemasaran

Sejarah teori dan konsep marketing selalu mengikuti perubahan struktur


sosial dan ekonomi masyarakat. Kemunculan ide-ide baru yang memperkaya ilmu
marketing terus berkembang seiring revolusi besar peradaban manusia.

Peradaban bisnis modern berkembang sejak adanya revolusi industri di


tahun 1900. Revolusi ini benar-benar mengubah tatanan struktur dan perilaku
masyarakat pada saat itu. Bisnis yang tadinya berciri merkantilis (berdagang)
kemudian berubah menjadi kapitalis. Kekuatan modal dipergunakan untuk
membangun pabrik dan organisasi perusahaan, memproduksi barang, dan
memperdagangkannya. Pada proses ini munculah pandangan-pandangan baru
tentang bagaimana perilaku pasar terjadi dan bagaimana sebuah lembaga
menjalankan kegiatan operasional untuk memenuhi kebutuhan pasar. Hal-hal inilah
yang kemudian melatar belakangi munculnya ilmu praktik manajemen bisnis,

4
termasuk marketing. Ilmu marketing ketika itu memang menjadi jawaban atas
berbagai pertanyaan yang tidak bisa diakomodasi oleh ilmu ekonomi yang telah
berkembang terlebih dahulu. Marketing awalnya tak lebih dari aktivitas bisnis yang
sederhana. Para ekonom pun hanya memasukkannya sebagai salah satu bentuk
aktivitas ekonomi. Namun, pendekatan yang lebih berciri sosiologis kemudian
menunjukkan adanya pengembangan dari institusi (lembaga) yang disebut sebagai
“market” dalam bahasa ekonomi. Pendekatan sosiologis melihat institusi market
bisa dilihat sebagai institusi sosial dibandingkan ekonomi. Artinya, di market bukan
hanya tempat bertemunya supply dan demand. Market merupakan sebuah sistem
sosial di mana kebutuhan setiap pihak akan materi tertentu akan bertemu. Pada
waktu itu, konsumsi dianggap sebagai akhir dari kegiatan produksi di dunia
ekonomi. Padahal perilaku konsumsi sendiri sebenarnya merupakan ilmu yang bisa
dieksplorasi lebih dalam. Demikian halnya dengan istilah “value”. Ilmu ekonomi
meletakkan value berhubungan dengan penambahan input dari faktor-faktor
produksi. Padahal di dunia bisnis, value juga mencakup sesuatu yang intangible
seperti pelayanan. Pendekatan marketing juga mempertanyakan apakah market
dipengaruhi hanya oleh purchasing power (daya beli) masyarakat ? Lebih jauh dari
itu, para praktisi bisnis melihat bahwa market bukan sekadar dipengaruhi oleh daya
beli, tetapi juga keinginan membeli yang dipengaruhi oleh iklan dan tenaga penjual.
Advertising Muncul Lebih Dulu Kabarnya kelas pertama dari pelajaran marketing
diberikan oleh ED Jones pada tahun 1902 di University of Michigan dan kemudian
oleh Simon Litman di University of California pada tahun yang sama. Saat itu,
pemikiran marketing masih berfokus pada masalah distribusi. Ini sesuai dengan ciri
industri tahap awal yang berfokus pada distribusi massal. Sebenarnya, walaupun
belum dimasukkan dalam disiplin ilmu marketing, pemikiran tentang dunia iklan
(advertising) sudah lebih dulu ada. Buku History of Advertising sudah muncul pada
tahun 1875. Demikian pula halnya dengan selling sudah mendahului
pengembangan ilmu marketing itu sendiri. Selling awalnya hanya sekadar sebuah
seni menjual, tetapi kemudian dijadikan sebuah formula untuk dipelajari dan
dianalisis. Mulanya pendekatan marketing memang menyangkut tiga elemen:
advertising, selling dan distribusi. Namun, banyak pemikiran yang kemudian
menambahkan elemen-elemen dalam marketing. Seperti Ralph Butler dan Arch

5
Shaw, dua ahli ini menambahkan elemen lain dalam marketing, yakni: komoditas,
institusi, dan fungsional. Artinya marketing menyangkut pula soal produk,
organisasi pemasaran dan juga proses serta kegiatan.

Untuk elemen distribusi, berkembang pula pemikiran baru yang disebut


retailing sejak tahun 1914. Nystrom pada waktu itu menulis literatur ritel bukan saja
dari sisi proses distribusi, tapi juga manajemen ritel. Dengan banyaknya tambahan
elemen-elemen baru dalam marketing, maka ilmu marketing kemudian masuk ke
dalam tahapan integrasi. Pada tahap ini para pemikir dan ilmuwan mencoba
menggabungkan berbagai ilmu, literatur serta elemen yang berdiri sendiri menjadi
sebuah konsep yang terintegrasi. Buku Principles of Marketing pertama muncul
lewat tangan Paul Ivey pada tahun 1920-an. Buku ini menggabungkan semua teori
dan pemikiran yang berkembang di dunia marketing. Tetapi, yang lebih
mengemuka kemudian adalah buku Principles of Marketing karangan Maynard,
Weidler dan Beckman. Berbeda dibandingkan Ivey yang berfokus pada sisi
pengusaha, buku ini lebih berfokus pada sudut pandang konsumen. Teori marketing
belum berakhir dengan dimunculkannya buku-buku tadi. Pada dekade-dekade
berikutnya masuklah berbagai unsur yang memperkaya marketing. Ilmu-ilmu
psikologi dan sosial mulai masuk. Demikian pula dengan konsep seperti segmentasi
baru hadir belakangan setelah muncul konsep-konsep lain seperti marketing mix
(4P). Pada tahun 1960-an. Pada tahun 1960-an dan 1970-an ilmu marketing justru
memecahkan diri ke dalam berbagai diferensiasi (kekhususan) seperti international
marketing, social marketing, marketing for non-profit organization dan lain-lain.
Konsep social responsibility juga menjadi salah satu konsep yang sudah mulai
terbentuk pada tahun 1970.

Salah satu orang yang berperan penting dalam kegiatan pemasaran adalah
Kotler, Kejayaan Kotler sebagai “bapak marketing” sendiri dimulai pada periode
1970-an. Peran Kotler dalam dunia marketing memang pada kemampuannya
menerjemahkan konsep marketing ke terminologi yang mudah dipahami oleh
banyak orang. Kotler-lah yang mengubah konsep marketing ke bentuk-bentuk
aplikasi tertentu seperti marketing untuk health service, public service, educational
service, politik, dan lain-lain. Tahun 1967, misalnya, Kotler sudah
memperkenalkan konsep manajemen marketing modern yang meliputi analisis

6
marketing opportunities, mengorganisasikan aktivitas marketing, kegiatan
perencanaan marketing serta kontrol. Buku-buku Kotler kemudian menginspirasi
banyak para pengajar dan praktisi di dunia marketing seluruh dunia. Bahkan, tak
ada kuliah marketing yang tak lepas dari karya-karya Kotler. Buku Principles of
Marketing dan Marketing Management dari Kotler membentuk pemikiran-
pemikiran dasar dan fundamental yang mempengaruhi berbagai pemikiran baru
lainnya di dunia marketing. Pada dekade 1980-an, pemikiran baru di dunia
marketing seperti positioning yang dipopulerkan oleh Jack Trout dan Al Ries serta
brand equity yang dipopulerkan oleh David Aaker semakin menguat. Era kemajuan
bisnis di banyak negara pada dekade tersebut menciptakan kompetisi bisnis yang
semakin ketat. Karenanya, peran dari sebuah merek dan upaya untuk
mendiferensiasikan diri juga mengemuka. Dekade 1980 dan 1990-an adalah dekade
menguatnya unsur service dan kepuasan pelanggan di dalam marketing. Konsep
seperti Servqual, Service profit chain dan juga services marketing mulai
bermunculan.

2.3. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah logika pemasaran, dan berdasarkan itu, unit


bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran-sasaran pemasarannya. Strategi
pemasaran terdiri dari pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran dari
perusahaan, bauran pemasaran, dan alokasi pemasaran.[1] Strategi pemasaran dapat
dinyatakan sebagai dasar tindakan yang mengarah pada kegiatan atau usaha
pemasaran, dari suatu perusahaan, dalam kondisi persaingan dan lingkungan yang
selalu berubah agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

Sebagai berikut strategi yang bisa dilakukan dalam melakukan teknik pemasaran :

7
 Kenali Pelanggan
Hal yang paling utama dalam melakukan pemasaran adalah riset
pasar (research market). Dengan melakukan hal ini, Anda dapat menemukan
dan memilih segmentasi pasar yang tepat sehingga produk Anda dapat
bersaing dan berkembang pada pasar tersebut.
 Promosi
Setelah melakukan riset pasar, maka langkah selajutnya adalah
melakukan promosi. Usahakan promosi dilakukan dengan cara yang kreatif
sehingga dapat membuat pelanggan tertarik. Jangan lupa untuk melakukan
promosi secara konsisten dan berulang kali. Anda juga dapat melakukan
promosi melalui media sosial.
 Memilih Tempat Usaha Strategis
Pilihlah lokasi usaha yang strategis dan sesuai dengan hasil riset
pasar yang Anda lakukan sebelumnya. Selain lokasinya strategis, pastikan
lokasi usaha Anda mudah dijangkau oleh konsumen. Pemilihan lokasi usaha
yang strategis dan tepat merupakan strategi pemasaran yang dapat
menjaring cukup banyak pelanggan.
 Menjalin Hubungan Baik dengan Pelanggan
Pelanggan adalah aset yang cukup berharga bagi perusahaan. Oleh
karena hal itu, berilah pelayanan terbaik untuk pelanggan Anda. Jalinlah
hubungan baik dengan konsumen dengan menanggapi saran atau keluhan
mereka. Jangan ragu untuk memberikan diskon ataupun hadiah kepada
pelanggan setia Anda. Jika Anda melakukan hal tersebut, tak menutup
kemungkin pelanggan akan merekomendasikan produk Anda kepada orang
lain secara sukarela.
 Memanfaatkan Online/Internet Marketing
Manfaatkanlah teknologi yang sudah ada dengan sebaik mungkin.
Sebab, pemanfaatan teknologi secara optimal dapat menekan pengeluaran
perusahaan. Salah satu metode internet marketing yang dapat Anda terapkan
adalah SEO (Search Engine Optimization) ataupun SMO (Social Media
Optimization).

2.4. Tujuan Pemasaran

Tujuan pemasaran antara lain adalah mengetahui dan mengartikan pelanggan


sedemikian rupa sehingga produk tersebut dapat terjual dengan sendirinya. Untuk
lebih jelasnya, berikut ini akan diulas beberapa tujuan dan fungsi pemasaran dalam
bisnis.

8
 Memahami Pasar Dan Konsumen, Tujuan utama yang harus dicapai adalah
memiliki pemahaman mengenai pasar dan konsumen yang menjadi target
pasar. Selain itu perlunya memahami peta persaingan, kebutuhan, selera dan
keinginan pasar serta memahami kondisi dari pasar termasuk daya beli.
 Membentuk Produk Sesuai Dengan Pasar, Tujuan yang kedua ini adalah
hasil kesinambungan dari tujuan pemasaran yang di atas, yaitu memahami
pasar. Dari pemahaman pasar inilah, pemasaran dapat membantu
perusahaan pada bagian perancangan produk dan bagian produksi untuk
menghasilkan produk sesuai hasil riset.
 Membangun Popularitas Produk Promosi, dalam bisnis bertujuan untuk
mendorong produk untuk terkenal dan populer di pasar. Jika produk tersebut
sudah populer maka akan dengan sendirinya akan mendorong pasar untuk
tergerak membelinya. Salah satu cara klasik mendongkrak popularitas yaitu
memasang iklan.
 Mencapai Citra Yang Ingin Dibentuk Salah satu tujuan pemasaran lainnya
adalah pencitraan. Contohnya, produk kecantikan wajah harus mencitrakan
kecantikan. Pencitraan dapat dibentuk menggunakan tokoh idola sebagai
Brand Image. Selain itu, dapat pula mengadakan propaganda melalui
event,iklan maupun konten.
 Kepuasan Konsumen, Tingginya tingkat penjualan yang terjadi hanya akan
menjadi keuntungan sesaat jika tidak terjadi kepuasan pelanggan. Untuk
setiap penjualan diharapkan ada feedback yang bisa jadi nilai lebih dari
penjualan. Pencapaian tertinggi dari sebuah pemasaran adalah ketika
konsumen merasa puas dan menjadi setia terhadap produk perusahaan.

9
2.5. Pasar Sasaran

Selama ini terlihat gejala semakin banyak perusahaan memilih pasar sasaran
yang akan dituju, keadaan ini dikarenakan mereka menyadari bahwa pada dasarnya
mereka tidak dapat melayani seluruh pelanggan dalam pasar tersebut. Terlalu
banyaknya pelanggan, sangat berpencar dan tersebar serta bervariatif dalam
tuntutan kebutuhan dan keinginannya. Jadi arti dari pasar sasaran adalah: Sebuah
pasar terdiri dari pelanggan potensial dengan kebutuhan alau keinginan tertentu
yang mungkin maupun mampu untuk ambil bagian dalam jual beli, guna
memuaskan kebutuhan atau keinginan tersebut.
Karena konsumen yang terlalu heterogen itulah maka perusahaan perlu
mengkelompokkan pasar menjadi segmen-segmen pasar, lalu memilih dan
menetapkan segmen pasar tertentu sebagai sasaran. Dengan adanya hal ini, maka
perusahaan terbantu untuk mengidentifikasi peluang pasar dengan lebih baik,
dengan demikian perusahaan dapat mengembangkan produk yang tepat, dapat
menentuan saluran distribusi dan periklanan yang sesuai dan efisien serta mampu
menyesuaikan harga bagi barang atau jasa yang ditawarkan bagi setiap target pasar.

Pasar sasaran (Target Market) adalah: Sekelompok konsumen atau


pelanggan yang secara khusus menjadi sasaran usaha pemasaran bagi sebuah
perusahaan.
Dalam menerapkan pasar sasaran, terdapat dua langkah pokok yang harus
diperhatikan, yaitu:
 Segmentasi Pasar
Segmentasi Pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen
dari suatu produk kedalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat
homogen. Berdasarkan definisi diatas diketahui bahwa pasar suatu produk tidaklah
homogen, akan tetapi pada kenyataannya adalah heterogen. Pada dasarnya
segmentasi pasar adalah suatu strategi yang didasarkan pada falsafah manajemen
pemasaran yang orientasinya adalah konsumen. Dengan melaksanakan segmentasi
pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang
dimiliki perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka
memberikan kepuasan bagi konsumen.
Ada empat ktiteria yang harus dipenuhi segmen pasar agar proses segmentasi
pasar dapat dijalankan dengan efektif dan bermanfaat bagi perusahaan, yaitu:

10
a) Terukur (Measurable), artinya segmen pasar tesebut dapat diukur, baik
besarnya, maupun luasnya serta daya beli segmen pasar tersebut.
b) Terjangkau (Accessible), artinya segmen pasar tersebut dapat dicapai
sehingga dapat dilayani secara efektif.
c) Cukup luas (Substantial), sehingga dapat menguntungkan bila dilayani.
d) Dapat dilaksanakan (Actjonable), sehingga semua program yang telah
disusun untuk menarik dan melayani segmen pasar itu dapat efektif.

Kebijakan segmentasi pasar haruslah dilakukan dengan menggunakan ktiteria


tertentu. Tentunya segmentasi ini berbeda antara barang industri dengan barang
konsumsi. Namun dengan demikian secara umum setiap perubahan akan
mensegmentasikan pasarnya atas dasar:

1. Segmentasi atas dasar Geografis, Segmentasi pasar ini dilakukan dengan


cara membagi pasar kedalam unit-unit geografis seperti negara, propinsi,
kabupaten. kota, desa, dan lain sebagainya. Dalam hal ini perusahaan akan
beroperasi disemua segmen, akan tetapi, harus memperhatikan perbedaan
kebutuhan dan selera yang ada dimasing-masing daerah.
2. Segmentasi atas dasar Demografis, Segmentasi pasar ini dapat dilakukan
dengan cara memisahkan pasar kedalam kelompok-kelompok yang
didasarkan pada variabel-variabel demografis, seperti umur, jenis kelamin,
besarnya keluarga, pendapatan, agama, pendidikan, pekerjaan, dan lain-
lain.
3. Segmentasi atas dasar psychografis, Segmentasi pasar ini dilakukan dengan
cara membagi-bagi konsumen kedalam kelompok-kelompok yang berlainan
menurut kelas sosial, gaya hidup, berbagai ciri kepribadian, motif
pembelian, dan lain-lain.
 Penetapan Pasar Sasaran
Adalah merupakan kegiatan yang berisi dan menilai serta memilih satu atau
lebih segmen pasar yang akan dimasuki oleh suatu perusahaan. Apabila
perusahaan ingin menentukan segmen pasar mana yang akan dimasukinya, maka
langkah yang pertama adalah menghitung dan menilai potensi profit dari
berbagai segmen yang ada tadi. Maka dalam hal ini pemasar harus mengerti betul
tentang teknik-teknik dalam mengukur potensi pasar dan meramalkan
permintaan pada masa yang akan datang. Teknik-teknik yang dipergunakan ini

11
sangat bermanfaat dalam memilih pasar sasaran, sehingga pemasar dapat
menghindarkan kesalahan-kesalahan yang bakal terjadi, atau paling tidak
menguranginya sekecil mungkin dalam prakteknya. Maka untuk tujuan tersebut
perusahaan harus membagi-bagi pasar menjadi segmen-segmen pasar utama,
setiap segmen pasar kemudian dievaluasi, dipilih dan diterapkan segmen tertentu
sebagai sasaran. Dalam kenyataannya perusahaan dapat mengikuti salah satu
diantara lima strategi peliputan pasar, yaitu:
1. Konsentrasi pasar tunggal, ialah sebuah perusahaan dapat memusatkan
kegiatannya dalam satu bagian daripada pasar. Biasanya perusahaan yang lebih
kecil melakukan pilihan ini.
2. Spesialisasi produk, sebuah perusahaan memutuskan untuk memproduksi satu
jenis produk. Misalnya sebuah perusahaan memutuskan untuk memproduksi
hanya mesin tik listrik bagi sekelompok pelanggan.
3. Spesialisasi pasar, misalnya sebuah perusahaan memutuskan untuk membuat
segala macam mesin tik, tetapi diarahkan untuk kelompok pelanggan yang
kecil.
4. Spesialisasi selektif, sebuah perusahaan bergerak dalam berbagai kegiatan
usaha yang tidak ada hubungan dengan yang lainnya, kecuali bahwa setiap
kegiatan usaha itu mengandung peluang yang menarik.
5. Peliputan keseluruhan, yang lazim dilaksanakan oleh industri yang lebih besar
untuk mengungguli pasar. Mereka menyediakan sebuah produk untuk setiap
orang, sesuai dengan daya beli masing-masing.

2.6. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah Bauran


Pemasaran, yang merupakan strategi yang dijalankan perusahaan, yang berkaitan
dengan penentuan, bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada satu
segmen pasar tertentu, yang merupakan sasaran pasarannya. Marketing mix
merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem
pemasaran, variabel mana dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk
mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya. Variabel atau
kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan dikoordinasikan oleh perusahaan

12
seefektif mungkin, dalam melakukan kegiatan pemasarannya. Dengan demikian
perusahaan tidak hanya sekedar memiliki kombinasi kegiatan yang terbaik saja,
akan tetapi dapat mengkoordinasikan berbagai variabel marketing mix tersebut,
untuk melaksanakan program pemasaran secara efektif. Menurut William J.Stanton
pengertian marketing mix sccara umum adalah sebagai berikut: marketing mix
adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan kombinasi empat besar pembentuk
inti sistem pemasaran sebuah organisasi. Keempat unsur tersebut adlah penawaran
produk/jasa, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.
Keempat unsur atau variabel bauran pemasaran (Marketing mix) tersebut
atau yang disebut four p's adalah sebagai berikut:
1. Strategi Produk
2. Strategi Harga
3. Strategi Penyaluran / Distribusi
4. Strategi Promosi
Marketing mix yang dijalankan harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi
perusahaan. Disamping itu marketing mix merupakan perpaduan dari faktor-faktor
yang dapat dikendalikan perusahaan untuk mempermudah buying decision, maka
variabel-variabel marketing mix diatas tadi dapat dijelaskan sedikit lebih mendalam
sebagai berikut:

Produk (Jasa)
Kebijaksanaan mengenai produk atau jasa meliputi jumlah barang/jasa yang akan
ditawarkan perusahaan, pelayanan khusus yang ditawarkan perusahaan guna
mendukung penjualan barang dan jasa, dan bentuk barang ataupun jasa yang
ditawarkan. Produk merupakan elemen yang paling penting. sebab dengan inilah
perusahaan berusaha untuk memenuhi "kebutuhan dan keinginan" dari konsumen.

 Harga ( Price)
Setiap perusahaan selalu mengejar keuntungan guna kesinambungan
produksi. Keuntungan yang diperoleh ditentukan pada penetapan harga yang
ditawarkan. Harga suatu produk atau jasa ditentukan pula dari besarnya
pengorbanan yang dilakukan untuk menghasilkan jasa tersebut dan laba atau
keuntungan yang diharapkan. Oleh karena itu, penetuan harga produk dari suatu

13
perusahaan merupakan masalah yang cukup penting, karena dapat mempengaruhi
hidup matinya serta laba dari perusahaan.
Kebijaksanaan harga erat kaitannya dengan keputusan tentang jasa yang
dipasarkan. Hal ini disebabkan harga merupakan penawaran suatu produk atau jasa.
Dalam penetapan harga, biasanya didasarkan pada suatu kombinasi barang/jasa
ditambah dengan beberapa jasa lain serta keuntungan yang memuaskan.
Berdasarkan harga yang ditetapkan ini konsumen akan mengambil keputusan
apakah dia membeli barang tersebut atau tidak. Juga konsumen menetapkan berapa
jumlah barang/jasa yang harus dibeli berdasarkan harga tersebut. Tentunya
keputusan dari konsumen ini tidak hanya berdasarkan pada harga semata, tetapi
banyak juga faktor lain yang menjadi pertimbangan, misalilya kualitas dari barang
atau jasa, kepercayaan terhadap perusahaan dan sebagainya.Hendaknya setiap
perusahaan dapat menetapkan harga yang peling tepat, dalam arti yang dapat
memberikan keuntungan yang paling baik, baik untuk jangka pendek maupun unluk
jangka panjang.
 Saluran Distribusi ( Place )
Setelah perusahaan berhasil menciptakan barang atau jasa yang dibutuhkan
dan menetapkan harga yang layak, tahap berikutnya menentukan metode
penyampaian produk/jasa ke pasar melalui rute-rute yang efektif hingga tiba pada
tempat yang tepat, dengan harapan produk/jasa tersebut berada ditengah-tengah
kebutuhan dan keinginan konsumen yang haus akan produk/jasa tersebut. Yang
tidak boleh diabaikan dalam langkah kegiatan memperlancar arus barang/jasa
adalah memilih saluran distribusi (Channel Of Distribution). Masalah pemilihan
saluran distribusi adalah masalah yang berpengaruh bagi marketing, karena
kesalahan dalam memilih dapat menghambat bahkan memacetkan usaha
penyaluran produk/jasa dari produsen ke konsumen.
 Promosi ( Promotion)
Aspek ini berhubungan dengan berbagai usaha untuk memberikan informasi
pada pasar tentang produk/jasa yang dijual, tempat dan saatnya. Ada beberapa cara
menyebarkan informasi ini, antara lain periklanan (advertising), penjualan pribadi
(Personal Selling), Promosi penjualan (Sales Promotion) dan Publisitas (Publicity)

14
o Periklanan (Advertising): Merupakan alat utama bagi pengusaha untuk
mempengaruhi konsumennya. Periklanan ini dapat dilakukan oleh
pengusaha lewat surat kabar, radio, majalah, bioskop, televisi, ataupun
dalam bentuk poster-poster yang dipasang dipinggir jalan atau tempat-
tempat yang strategis.
o Penjualan Pribadi (Personal selling): Merupakan kegiatan perusahaan untuk
melakukan kontak langsung dengan calon konsumennya. Dengan kontak
langsung ini diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang positif
antara pengusaha dengan calon konsumennya itu. Yang termasuk dalam
personal selling adalah: door to door selling, mail order, telephone selling,
dan direct selling.
o Promosi Penjualan (Sales Promotion): Merupakan kegiatan perusahaan
untuk menjajakan produk yang dipasarkarlnya sedemikian rupa sehingga
konsumen akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara
penempatan dan pengaturan tertentu, maka produk tersebut akan menarik
perhatian konsumen.
o Publsitas (Pubilicity): Meripakan cara yang biasa digunakan juga oleh
perusahaan untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada
konsumen, agar mereka menjadi tahu, dan menyenangi produk yang
dipasarkannya, hal ini berbeda dengan promosi, dimana didalam melakukan
publisitas perusahaan tidak melakukan hal yang bersifat komersial.
Publisitas merupakan suatu alat promosi yang mampu membentuk opini
masyarakat secara tepat, sehingga sering disebut sebagai usaha untuk
"mensosialisasikan" atau "memasyarakatkan ".

Dalam hal ini yang harus diperhatikan adalah tercapainya keseimbangan


yang efektif, dengan mengkombinasikan komponen-komponen tersebut kedalam
suatu strategi promosi yang terpadu untuk berkomunikasi dengan para pembeli dan
para pembuat keputusan pembelian.

15
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Pemasaran merupakan sekumpulan rancangan kegiatan yang berkaitan
untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan pengembangan, mendistribusikan,
mempromosikan, serta menetapkan harga yang sesuai dari produk atau jasa untuk
mencapai kepuasan pelanggan dan memperoleh keuntungan. Berhasil tidaknya
dalam pencapaian tujuan bisnis tergantung kepada keahlian pengusaha di bidang
pemasaran, produksi, keuangan maupun bidang lain. Selain itu tergantung pula
pada kemampuan pengusaha untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut agar
usaha perusahaan dapat berjalan lancar.
Sejarah teori dan konsep marketing selalu mengikuti perubahan struktur
sosial dan ekonomi masyarakat. Kemunculan ide-ide baru yang memperkaya ilmu
marketing terus berkembang seiring revolusi besar peradaban manusia. . Marketing
awalnya tak lebih dari aktivitas bisnis yang sederhana. Para ekonom pun hanya
memasukkannya sebagai salah satu bentuk aktivitas ekonomi. Namun, pendekatan
yang lebih berciri sosiologis kemudian menunjukkan adanya pengembangan dari
institusi (lembaga) yang disebut sebagai “market” dalam bahasa ekonomi.
Pemasaran bertujuan mengetahui dan mengartikan pelanggan sedemikian
rupa sehingga produk tersebut dapat terjual dengan sendirinya. Selain mempunyai
tujuan, pemasaran juga mempunyai sasaran, segmentasi pasar dan unsur atau
variabel bauran pemasaran yang di dalamnya terdapat beberapa strategi. Disamping
itu variabel bauran pemasaran (marketing mix) merupakan perpaduan dari faktor-
faktor yang dapat dikendalikan perusahaan untuk mempermudah buying decision.
3.2. SARAN
Menghadapi persaingan pemasaran, penentuan strategi pemasaran sangat
penting dan hal ini juga harus ditunjang oleh manajer pemasar yang professional
dan memiliki kreatifitas yang tinggi. Jadi tempatkanlah manajemen pemasaran anda
sebagai bagian penting dalam perusahaan demi mencapai tujuan bisnis yaitu
profitabilitas yang tinggi.
Dalam pemasaran hendaknya produk yang dibuat oleh suatu
perusahaan harus selalu mengikuti selera konsumen dan perkembangan jaman, dan
selalu up to date dalam mencari informasi dan peluang bisnis. diharapkan para
pengusaha dapat mempertahankan harga tanpa meninggalkan kualitas mutunya,
dan jika bisa harga dapat diturunkan sehingga terjangkau kalangan ekonomi
menengah ke bawah.

16
DAFTAR PUSTAKA
Yunita, Alda. 2019. MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN.
https://www.academia.edu/31039032/MAKALAH_MANAJEMEN_PEMASARA
N. (11 Mei 2019).
Majid, M. 2019. Marketing Mix: Pengertian, Tujuan, dan Konsep Bauran
Pemasaran. https://www.maxmanroe.com/pengertian-marketing-mix.html. (12
Mei 2019).
Amaliyah, Rezeki. 2017. MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN.
http://rezekiamaliyah.blogspot.com/2017/02/makalah-manajemen-
pemasaran.html. (11 Mei 2019)

17

Anda mungkin juga menyukai