Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

APLIKASI EVIDENCE BASED NURSING RISET

A. IDENTITAS KLIEN
 Nama : Ny J
 Umur : 45 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan

 Agama : Islam

 Suku/Bangsa : Jawa//Indonesia

 Bahasa : Indonesia
: SD
 Pendidikan
: Ibu Rumah Tangga
 Pekerjaan
: Kaliwungu, Kendal
 Alamat
: Suami
 Ditanggung oleh

B. DATA FOKUS PASIEN


No Data Subjektif & Objektif
1 DS:  Klien mengatakan nyeri pada perut
 Klien mengatakan belum kentut setelah operasi
DO:  Bising usus 2x/menit
 TTV : TD: 100/63 mmhg, Nadi: 104 x/mnt, Pernafasan: 22
x/mnt, Suhu: 370C, Saturasi O2: 100%

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Disfungsi motilitas gastrointestinal berhubungan dengan pembedahan
D. EVIDANCE BASED NURSING YANG DITERAPKAN
Mobilisasi dini dengan judul jurnal “Pengaruh Mobilisasi Dini
Terhadap Waktu Pemulihan Peristaltik Usus Pada Pasien Pasca Operasi
Abdomen Di Ruang ICU BPRSUD Labuang Baji Makasar”

E. ANALISA SINTESA JUSTIFIKASI

Pembedahan Abdomen

Prosedur pembedahan &  Anestesi/


Tindakan pembiusan pembiusan
 Immobilisasi
 Masukan oral
 Nyeri perut Peristaltic usus yang dikurangi
 Bising usus < abdnormal
6x/menit
 Tidak flatus
Disfungsi motilitas
Ileus paralitik
gastrointestinal

Mobilisasi dini
v

↑Tonus saluran
Stimulasi kontraksi
gastrointestinal
otot2 dinding abdomen
v
& otot polos usus

Stimulasi gerakan
perislaltik usus
F. LANDASAN TEORI TERKAIT PENERAPAN EVIDANCE BASED
NURSING
Pencernaan atau digesti merupakan perombakan partikel besar dari
makanan tak larut menjadi partikel larut oleh kerja enzim. Sebelum diabsorbsi
makanan ini berlangsung di dalam saluran pencernaan. Sistem pencernaan pada
manusia meliputi sistem saluran yang menerima makanan, menyerap sari
makanan, hingga mengeluarkan sisa-sisa dari proses pencernaan tersebut
(Darwis, 2012).
Sistem pencernaan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran
makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung. Selanjutnya adalah proses
penyerapan sari-sari makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses
pengeluaran sisa-sisa makanan melalui anus. Proses pencernaan pada manusia
dibedakan menjadi 2 yaitu: pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi. Alat
pencernaan pada manusia terdiri dari: mulut – kerongkongan – lambung – hati
– kelenjar pankreas – usus halus – usus besar – anus (Aryulia,2007) dalam
(Handayana, 2011).
Pembedahan abdomen (laparotomi) akan mencederai jaringan yang dapat
menimbulkan perubahan fisiologis tubuh dan akan mempengaruhi organ tubuh
lainnya. Hal ini disebabkan oleh prosedur pemberdahan seperti anestesi/
pembiusan yang dapat menghambat impuls saraf parasimpatis ke otot usus,
immobilisasi, dan masukan oral yang dikurangi dapat mempengaruhi fungsi
usus. Setelah laparatomi terjadi ileus adinamik atau ileus paralitik yaitu suatu
keadaan di mana usus gagal atau tidak mampu melakukan konstraksi peristaltik
untuk mengeluarkan isinya.
Mobilisasi dini adalah pergerakan yang dilakukan sedini mungkin di
tempat tidur dengan melatih bagian-bagian tubuh yang dilakukan secara
bertahab. Mobilisasi dini bertujuan untuk: ↑Tonus saluran gastrointestinal
serta stimulasi kontraksi otot-otot dinding abdomen & otot polos usus sehingga
fungsi fisiologisnya dapat kembali secara penuh. Mobilisasi pasca operasi dapat
mempercepat fungsi peristaltic usus. Hal ini didasarkan pada struktur anatomi
kolon dimana gelembung udara bergerak dari bagian kanan bawah ke atas
menuju fleksus hepatic, mengarah ke fleksus spleen kiri dan turun kebagian kiri
bawah menuju rectum, yang akan merangsang peristaltic usus dan pasien akan
lebih cepat kentut atau flatus.
BAB V
PEMBAHASAN

A. JUSTIFIKASI PEMILIHAN TINDAKAN BERDASARKAN EVIDANCE


BASED NURSING
Mobilisasi dini pergerakan yang dilakukan sedini mungkin di tempat
tidur dengan melatih bagian-bagian tubuh yang dilakukan secara bertahab.
Pergerakan dini dapat ↑Tonus saluran gastrointestinal serta stimulasi kontraksi
otot-otot dinding abdomen & otot polos usus sehingga menstimulasi gerakan
peristaltic usus dan fungsi fisiologisnya dapat kembali secara penuh.

B. MEKANISME PENERAPAN EVIDANCE BASED NURSING PADA KASUS


Penerapan ini melibatkan satu subjek. Subjek diobservasi sebelum
dilakukan intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah intervensi. Sampelnya
adalah pasien pasca operasi abdomen (laparotomi) yang menjalani pembedahan
di RSUP DR Karyadi Semarang tanggal 21 Juni 2019. Pemberian intervensi
mobilisasi dini dilakukan pada tanggal 22 Juni 2019 dan 23 Juni 2019. Adapun
pergerakan mobilisasi dini meliputi:
1. Menggerakkan tangan dan kaki yang bisa ditekuk dan diluruskan,
2. Mengkontraksikan otot-otot termasuk juga menggerakkan badan lainnya,
seperti miring ke kiri atau ke kanan setiap 2 jam sekali

C. HASIL YANG DICAPAI


Pemulihan Perlakuan mobilisasi dini
peristaltik usus Sebelum Sesudah
Peristaltik usus 3 kali/menit 3 kali/menit
Hari ke-1
Peristaltik usus 4 kali/menit 6 kali/menit
Hari ke-2
D. KELEBIHAN DAN KEURANGAN SELAMA APLIKASI EVIDANCE
BASED NURSING
Kelebihan : Pada saat pemberian intervensi mobilisasi dini difasilitasi oleh
perawat penanggung jawab asuhan pasien, terdapat alat bantu seperti bantal
untuk membantu mempermudah mobilisasi dini dengan gerakan miring kanan-
kiri, pasien kooperatif saat diberikan penjelasan terkait intervensi dan bersedia
diberikan intervensi.
Kekurangan : Intervensi tidak dapat dilakukan 4 jam penuh post operasi,
intervensi tidak dapat dilakukan secara penuh selama 24 jam post operasi.

Anda mungkin juga menyukai