Pedoman Pengorganisasian Unit Fisioterapi
Pedoman Pengorganisasian Unit Fisioterapi
PENDAHULUAN
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal
dipersatukan dalam suatu kerja sama untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap
bagian serta posisi yang terdapat pada suatu perusahaan atau organisasi, dalam
menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi
menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu
dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktifitas dan fungsi tersebut di
batasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan
horizontal maupun vertikal yang jelas antar bagian.
Organisasi rumah sakit menurut Undang-Undang No.44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit Pasal 33 Ayat 2 disebutkan bahwa paling sedikit terdiri
atas kepala rumah sakit, unsur pelayanan medik, unsur keperawatan dan unsur
penunjang medik, komite medik dan satuan pemeriksaan internal serta
administrasi umum dan keuangan.
Unsur penunjang medis diantaranya Instalasi Farmasi Rumah Sakit
(IFRS), Laboratorium, Radiologi, Fisioterapi, Rekam Medik dan Gizi
Pelayanan fisioterapi ditata sesuai kebutuhan pasien/klien masyarakat, berdasar
pada ilmu pengetahuan dan teknologi maju, dituntun oleh moral etis,
memperhatikan aspek biopsiko social-kultural-spiritual, mengacu pada
perundangan peraturan.
Berdasarkan nilai-nilai Pancasila yang menjujung tinggi harkat dan
martabat manusia sebagai makhluk individu dan sebagai titik sentral
pembangunan menuju masyarakat adil makmur, profesi fisioterapi memandang
kapasitas gerak dan fungsi tubuh adalah hak asasi manusia sebagai esensi dasar
untuk hidup sehat dan sejahtera.
Setiap orang berhak untuk hidup sejahtera secara mental dan fisik,
bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat dan
berhak untuk perawatan kesehatan. Negara bertanggung jawab untuk penyediaan
fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.
(Amandemen UUD’45).
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara
sosial dan ekonomis. Pembangunan kesehatan diarahkan dalam rangka
tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap
penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan diperlukan pengelola berbagai sumber
daya baik pemerintah maupun masyarakat, oleh pemerintah pusat maupun
daerah. (UU.23/2004; UU.32/2004, UU 36/2009, PP.25/2000).
A. VISI :
Menjadi Rumah Sakit Pilihan dan terpercaya dengan Pelayanan Prima
B. MISI:
1. Mewujudkan pelayanan Rumah Sakit terbaik ,professional, informatif,
terpercaya, bermutu dan terjangkau
2. Memiliki Tenaga Kesehatan yang loyal, berdedikasi tinggi dan disiplin
dengan semangat persaudaraan.
3. Memfasilitasi peningkatan pendidikan dan pelatihan bagi karyawan RS
Royal Prima Jambi.
4. Mengembangkan bangunan dan melengkapi peralatan RS yang lengkap
C. MOTTO:
Kesehatan Anda Adalah Prioritas Kami
D. BUDAYAORGANISASI :
Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun (5S)
Fisioterapi
Fisioterapis Fisioterapis
Fisioterapis
Pelaksana Pelaksana
Pelaksana
BAB VI
URAIAN JABATAN
2. Wewenang
a. Perpanjangan tangan direktur rumah sakit dalam merencanakan,
mengatur, mengelola dan mengontrol untuk mencapai tujuan
pelayanan fisioterapi yang optimal.
b. Mengusulkan (bila ada) surat peringatan kepada karyawan dibawah
tanggung jawabnya untuk di ajukan kepada atasannya langsung.
c. Mengusulkan promosi dan pengembangan karyawan Unit Fisioterapi
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan.
d. Mengatur jadwal cuti tahunan.
3. Syarat Jabatan
a. Fisioterapis
b. Memiliki STR dan SIK
c. Memiliki kemampuan memimpin
d. Sehat jasmani dan rohani
B. KOORDINATOR PELAYANAN TUMBUH KEMBANG ANAK
1. Uraian Tugas
a. Melakukan Anamnesis, pemeriksaan fisik dan tindakan sesuai
dengan kondisi pasien dan menegakkan diagnosa.
b. Menyiapkan peralatan dan bahan untuk pemeriksaan pasien
c. Melakukan evaluasi dan follow up untuk penanganan terapi
selanjutnya
d. Merapikan alat dan bahan setelah pelayanan selesai
2. Wewenang
Memberikan masukan'masukan yang bersifat membangun untuk
kelancaran pelayanan
3. Syarat Jabatan
a. Fisioterapis
b. Memiliki STR dan SIK
c. Memiliki kemampuan memimpin
d. Sehat jasmani dan rohani
2. Wewenang
Memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kelancaran pelayanan
3. Syarat Jabatan
a. Fisioterapis
b. Memiliki STR dan SIK
c. Memiliki kemampuan memimpin
d. Sehat jasmani dan rohani
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA INSTALASI REHABILITASI MEDIK
UNIT FISIOTERAPI
A. DEFINISI
B. TUJUAN
A. PENDAHULUAN
B. LATAR BELAKANG
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
D. KEGIATAN POKOK
F. SASARAN
A. PENGERTIAN
B. TUJUAN RAPAT
1. Rapat Eksternal
a. Rapat Rutin, dihadiri oleh semua Kepala Bagian yang terkait dengan
pelayanan atau perwakilan dan staf, rapat rutin membahas tentang ;
evaluasi kinerja mutu, masalah dan pemecahannya, evaluasi dan
rekomendasi.
b. Rapat insidentil, rapat diselengarakan sewaktu-waktu bila ada
masalah atau sesuatu hal perlu dibahas segera.
2. Rapat Internal
A. PENGERTIAN
B. JENIS PELAPORAN
1. LAPORAN HARIAN
2. LAPORAN BULANAN
3. LAPORAN TAHUNAN