Anda di halaman 1dari 3

1.

GANGGUAN TUMBUH KEMBANG ANAK

Gangguan yang terjadi pada anak disebabkan karena beberapa faktor, seperti faktor genetik, infeksi,
hormonal, hingga nutrisi.berikut adalah gangguan tumbuh kembang anak.

1. Genetik
A. ADHD
ADHD adalah salah satu gangguan perkembangan saraf yang paling umum dari
masa kanak-kanak. Hal ini biasanya pertama kali didiagnosis pada anak-anak dan sering
berlangsung sampai dewasa. Anak-anak dengan ADHD mungkin memiliki kesulitan
membayar perhatian, mengendalikan perilaku impulsif (dapat bertindak tanpa berpikir
tentang apa hasilnya akan), atau menjadi terlalu aktif. Para ilmuwan sedang mempelajari
penyebab dan faktor risiko dalam upaya untuk menemukan cara yang lebih baik untuk
mengelola dan mengurangi kemungkinan seseorang yang memiliki ADHD. Penyebab dan
faktor risiko ADHD tidak diketahui, tetapi penelitian saat ini menunjukkan bahwa
genetika memainkan peran penting. Studi terbaru dari kembar menghubungkan gen
dengan ADHD.

Seorang anak dengan ADHD akan:

 banyak melamun
 lupa
 gelisah
 berbicara terlalu banyak
 membuat kesalahan yang ceroboh atau mengambil risiko yang tidak perlu
 memiliki waktu yang sulit menolak godaan
 mengalami kesulitan bergiliran
 mengalami kesulitan bergaul dengan orang lain

B. Sindrom Down
Down disebabkan karena adanya 3 copy kromosom 21, maka sering juga
disebut Trisomy 21. Dapat juga terjadi kelainan pada pembelahan sel di
tubuhnya, dimana tidak semua sel mengandung kelainan pada kromosom 21nya,
sehingga terdapat 3 jenis sindroma Down sebagai berikut.

1. Trisomi-21 (semua gen mengalami perubahan) 95%


2. Translocation (bawaan) 4%
3. Mosaik (tidak semua gen yang mengalami perubahan karena ekstra kromosom)
1%

Sindroma Down terjadi karena kelainan pembelahan sel di seluruh


tubuhnya yang disebut "non disjunction". Hal ini menghasilkan embrio (janin)
dengan 3 copy kromosom, bukan 2 copy sebagaimana normalnya. Hingga kini
penyebab "non disjunction" belum diketahui. 80% penyandang sindroma Down
dilahirkan oleh ibu-ibu usia tua.
Semua sindroma Down mempunyai keterbelakangan yang berbeda
skalanya, namun tidak tertutup kemungkinan akan timbulnya satu kekuatan atau
kelebihan bakat pada setiap individu. Anak-anak sindroma Down juga dapat
belajar duduk, berjalan, berbicara, bermain dan melakukan kegiatan-kegiatan
lainnya, namun tentu lebih lambat daripada anak-anak yang bukan penyandang
sindroma Down. Anak sindroma Down sesungguhnya memiliki potensi besar,
karena yang memiliki kelainan hanyalah kromosomnya, bukan otaknya ataupun
bagian badannya yang lain. Meskipun sikap dan perkembangannya lamban,
namun bila ditangani sejak dini, maka potensinya dapat dimaksimalkan mendekati
anak normal.
2. Hormon
A. Kretin
Sindrom kretin adalah sindrom karena kurangnya iodium dan hormone tiroid saat masa
kehamilan ataupun umur yang sangat muda. Kretin itu sendiri dibagi menjadi 2:
 Kretin Endemik : Kretin yang terdapat di tempat gondok endemic, dapat
disebabkan kurangnya iodium. Defisiensi iodium pada masa kehamilan, selain
mengakibatkan kretin, juga dapat membawa abortus, lahir mati, cacat bawaan,
meningitis, dan lainnya.
 Kretin Sporadik : disebabkan oleh kesalahan embrionik seperti aplasia kelenjar
tiroid, dan lainnya. Selain itu juga karena fungsi kongenital, hipotiroidi
hipotalamik.

Gangguang terhadap pertumbuhan dan perkembangan

Defisiensi hormone yang tiroid yang berat terjadi pada masa trimester III, dan
pada masa neonatal, akan menyebabkan tubuh menjadi kerdil. Hal ini disebabkan
karena rendahnya metabolism tubuh, retensi nitrogen berkurang, fungsi sebagian
organ tidak normal, dan jaringan tulang imatur.

Hipotiroid kongenital dapat menyebabkan keterlambatan yang menyolok pada


SSP karena pertumbuhan dan aborisasi dari sel sel saraf terlambat, interaksi
aksodendrik dan konektivitas berkurang, vaskularisasi dan mielinisasi terjadi pada
kecepatan dibawah normal

3. Infeksi
a. Palsi serebral

Adalah suatu kelainan gerakan dan postur yang tidak progresif yang
mengakibatkankerusakan / gangguan pd sel – sel motoric pada susunan saraf pusat yang
sedang tumbuh. Penyakit ini disebabkan selain karena kongenital, juga disebabkan oleh
infeksi TORCH (toxoplasma, other, rubella, citomegalo virus, herpes simplex). Penyakit ini
didapatkan saat prenatal, tepatnya di intrauterine.

Anda mungkin juga menyukai