Tubuh
Tujuan: Penelitian ini menginvestigasi faktor risiko untuk nyeri punggung bawah
pada pasien yang dirujuk untuk magnetic resonance imaging (MRI), dengan fokus
penduduk usia produktif dari area cakupan layanan radiologi. Kasus merupakan serial
yang dirujuk untuk MRI lumbal karena nyeri punggung bawah. Kontrol adalah
penduduk dengan usia dan jenis kelamin yang cocok yang dilakukan X-ray atas
alasan lain. Secara keseluruhan, dipelajari 252 kasus dan 820 kontrol, yang
melibatkan 185 pengemudi profesional. Partisipan ditanya mengenai faktor fisik yang
kesehatan mental, dan keyakinan tertentu mengenai nyeri punggung bawah. Paparan
terhadap vibrasi seluruh tubuh dinilak dengan enam pengukuran, meliputi durasi
mengemudi profesional selama mingguan, jam mengemudi selama satu periode, dan
akar rerata kuadra A(8). Hubungan vibrasi seluruh tubuh diperiksa dengan
Hasil: Ditemukan hubungan kuat dengan kesehatan mental yang buruk dan
keyakinan pekerjaan sebagai faktor penyebab untuk nyeri punggung bawah, dan
dengan duduk okupasional selama lebih dari sama dengan 3 jam selama tidak
rendah. Namun, hubungan dengan enam metrim vibrasi seluruh tubuh bersifat lemah
dan tidak signifikan secara statistik, dan tidak ditemukan hubungan paparan-respons.
atau vibrasi seluruh tubuh. Pengemudi lebih sedikit terpapar vibrasi seluruh tubuh
daripada survei sebelumnya. Tampaknya bahwa pada tingkat populasi, vibrasi seluruh
tubuh bukan penyebab penting nyeri punggung bawah pada mereka yang dirujuk
untuk MRI.
okupasional; radiologi.
Paparan okupasional terhadap vibrasi seluruh tubuh sangat umum pada populasi
pekerja. Satu survei Inggris memperkirakan bahwa 7.2 juta pria dan 1.8 juta wanita
terpapar vibrasi seluruh tubuh saat bekerja dalam periode 1 minggu, perkiraan dosis
vibrasi melebihi tingkat standar Inggris 15 m/d1.75 untuk 374.000 pria dan 9000
wanita (1). Paparan utama berasal dari mengemudi truk pengangkut, mengemudi truk
mekanik, pekerja tani, dan mengemudi kendaraan off-road, dan survei kelompok pada
pekerjaan tersebut menunjukkan hubungan antara vibrasi seluruh tubuh dan gangguan
punggung (2-8).
Namun, paparan dengan besar vibrasi yang lebih rendah, seperti yang berasal
dari mobil, van, bus, bangku, dan sepeda motor, jauh lebih umum pada populasi
umum. [Di Britania Raya, sebagai conton, diperkirakan 5 juta pengguna mobil dan
van okupasional (1)]. Karena itu, bukti mengenai faktor risiko dari sumber tersebut
relevan khususnya dalam penilaian beban populasi dari kejadian nyeri punggung
populasi umum dari paparan tingkat rendah pada vibrasi seluruh tubuh. Namun, dua
penanganan prolaps diskus intervertebra pada supir truk (9) dan mobil (10),
sementara, dalam survei luas mengenai wisatawan komersil oleh Pietri dkk (11),
ditemukan relasi antara jam mengemudi mingguan dan prevalensi periode 12 bulan
dan insiden kumulatif dari nyeri punggung bawah. Peningkatan prevalensi dari nyeri
punggung bawah juga dilaporkan pada supir bus perkotaan dibandingkan dengan
menemukan sedikit hubungan antara vibrasi seluruh tubuh dan nyeri punggung
bawah dan memperkirakan resiko keseluruhan dan beban dari penyakit yang timbul
dari vibrasi seluruh tubuh pada pekerja Inggris menjadi relatif kecil bila dibandingkan
Dalam penelitian kami saat ini, kami mengukur dampak kesehatan masyarakat
dari vibrasi seluruh tubuh pada gangguan punggung yang cukup parah untuk dirujuk
(MRI) nuklir pada tulang lumbar dan sejauh mana rujukan tersebut dikaitakn dengan
vibrasi seluruh tubuh dan mengemudi profesional dibandingkan dengan faktor resiko
penduduk dewasa berusia 20-64 tahun (ditetapkan dari kode pos tertenru) pada
cakupan area yang memiliki pelayanan radiologi pada rumah sakit umum di
penelitian yang dirujuk ke departemen radiologi di rumah sakit umum atau salah satu
rumah sakit swasta untuk dilakukan MRI lumbal selama tahun 2003-2006.
kongenital) diekslusi dari penelitian, juga pasien dengan riwayat operasi tulang
belakang. Sebagai kontrol yaitu pasien yang datang ke IGD rumah sakit umum dan
dilakukan x-ray pada periode yang sama. Mereka diidentifikasi sesuai algoritma yang
tinggal yang sama dengan kasus dan disesuaikan dengan kelompok berdasarkan jenis
kelamin dan kelompok usia 5 tahun; peserta yang pernah diradiografi setelah
mengalami kecelakaan lalu lintas atau pernah melakukan pemindaian atau operasi
pada punggung dieksklusi dari studi. Kasus dan kontrol potensial diidentifikasi
nyeri dan linu pada punggung belakang, dan disabilitas mereka saat ini dievaluasi
menyelesaikan pertanyaan umum yang ditetapken pada pekerjaan saat ini dan
pekerjaan lain yang dilakukan selama 12 bulan, faktor resiko fisik dan psikososial
selama kerja, mengemudi profesional dan paparan terhadap vibrasi seluruh tubuh
(jenis kendaraan, durasi dan intensitas), karakteristik personal (seperti tinggi badan,
berat badan, usia, jenis kelamin, kebiasaan merokok), kesehatan mental (mood
bawah.
menggunakan bagan kesehatan mental dari SF-36 (SF-36 MH) (15), partisipannya
pertiga dari distribusi skor dari seluruh peserta. Kecenderungan somatisasi diteliti
menggunakan Brief Symptom Inventory (16), pengukuran nilai kesulitan sendiri yang
valid, terdiri dari beberapa hal yaitu mual yang menganggu, pingsan atau pusing
berputar, nyeri dada dan kesulitan bernafas selama 7 hari terakhir. Jumlah gejala
dilaporkan dalam kesulitan “ekstrim”, “sedikit” atau “sedang”, dengan data dianalisis
takut dinilai dengan elemen dalam Fear-Avoidance Beliefs Scale dari Waddell dkk
(17) yang valid, kesimpulan diambil dari nilai pernyataan yang disetujui responden
(0, 1-2, 3-4). Tiga pertanyaan juga ditanyakan mengenai keyakinan bahwa pekerjaan
menjadi faktor yang memberberat nyeri punggung bawah dan dua kecenderungan
untuk berkonsultasi ( apakah penting melakukan konsultasi pada gejala awal masalah,
Pertanyaan mengenai faktor resiko psikososial dalam okupasi didasarkan oleh model
kelompok) dan suport (tiga kelompok) dan juga kepuasan pekerjaan yang dinilai
kelompok dan dibagi menjadi pertiga kasar dari keseluruhan distribusi berdasarkan
jenis kelamin, dan perhitungan dibuat dari jumlah letak anatomi selain punggung
bertahan ≥1 hari dalam 4 minggu terakhir (ditandai dengan 0, 1-2, 3-6). Pertanyaan
Pada akhirnya, paparan pekerjaa terhadap vibrasi seluruh tubuh pada pekerjaan
saat ini dinilai berdasarkan 6 parameter ini: (i) mengemudi secara profesional ≥1 jam/
hari, (ii) mengemudi secara profesional ≥3 jam/ kali, (iii)) rata-rata jam mingguan
yang didorong untuk sumber paparan paling umum (dalam 3 kelompok), (iV) rata-
rata jam mingguan yang didorong untuk sumber paparan (dalam 5 kelompok) (v)
jumlah maksimum rms (root mean square) dari setiap mesin (tiga kelompok: 0, -0.5,
≥0,6 m/s2) dan (vi) current A(*) rms [0, >0-<0.5, 0.5-<1.15, ≥1,15 m/s2, dimana 0,5
m/s2 merepresentasikan level aksi paparan harian dan 1.15 m/s2 merupakan nilai
limit paparan harian dalam Europan Directive 2002/44/EC pada getaran mekaik (20)].
Untuk menetapkan dua metrik ini, kami bertanya mengenai waktu yang dikendarai
dalam minggu biasa untuk setiap daftar kedaraan yang telah ditentukan, serta untuk
kategori terbuka. Estimasi eksternal yang diperoleh dari besarnya getaran [vertikal, z-
aksis, akselerasi beban frekuensi pada tempat duduk berdasarkan BS 6841 (21) atau
ISO 2631 (22)] untuk berbagai sumber paparan yang dilaporkan (1) diaplikasikan
dan pengukuran dosis sesuai dengan metodologi yang disetujui oleh VIBRISKS
Meskipun bukan fitur di penelitian ini, seluruh kasus memiliki hasil pencitraan
lumbosakral yang diambil sesuai dengan praktik departemen rutin. Persetujuan etik
diberikan oleh NHS Southamton dan Souteh WEST Hampshire Local Research
Ethics Committee.
Analisis dibatasi pada kasus yang mengalami episode nyeri punggung bawah
yang dimulai pada pekerjaan saat ini dan pada kontrol yang memberikan riwayat
pekerjaan saat ini. Hal ini terfokus pada dua kelompok hasil: (i) semua kasus dan (ii)
kasus dengan skor Roland-Morris >10 (nilai median dari seluruh kasus) dibandingkan
kontrol. Hubungan dpada setiap hasil dieksplorasi dengan regresi logistik dan
dijelaskan dalam adjust odd ratio (aOR) dengan asosiassi 95 % convidence interval
(95% CI). Model terpisah dibentuk dalam mejelaskan hubungan faktor resiko
personal, faktor resiko okupasional selain vibrasi seluruh tubuh, dan mengemudi
berdasarkan usia dan jenis kelamin (sebagai faktor kecocokan dan kebutuhan
kelompok). Selanjutnya, untuk setiap perbandigan kontrol hasil, model regresi seleksi
sesuai dengan batasan usia dan jenis kelamin dimasukkan dalam model dan tingkat
signifikansi untuk memasukkan variabel lain (personal, okupasioal dan kaitan
Akhirnya, pada 113 kasus yang didapatkan dari rumah sakit swasta
(menargetkan kasus pasti) tetapi tidak ada kontrol di rumah sakit ini (karena
kecelakaan dan keadaan darurat dalam populasi penelitian ditangani hanya di rumah
Seluruh analisis dilakukan dengan Stata 20.0 software (stataCOrp LP, College
Hasil
Keseluruhannya, 758 kasus dan 2306 kontrol ditetapkan. Hasil yang dapat
digunakan sebayak 393 (52%) kasus dan 680 (43%) kontrol. Alasan utama tidak
termasuk pidah ( 7 kasus dan 38 kontrol), kesalahan pos ( 1 kasus dan 2 kontrol),
penyakit serius yang menyertai (1 kasus) dan cacat metal ( 5 kontrol). Diantara 393
bawah pada kuesioner, dan 7 diantaranya tidak memenuhi syarat karena adanya
karena mereka memiliki operasi atau pencitraan punggung sebelumnya. 180 kasus
pekerjaan mereka sekarang; 1 kasus dan 18 kontrol tidak pernah memiliki pekerjaan,
13 kasus dan 45 kontrol memberikan riwayat pekerjaan yang tidak lengkap, dan 8
kontrol memberikan informasi yang tidak lengkap mengenai onset nyeri punggung
belakang dan waktu awal dan selesai pekerjaan mereka. Dengan demikian terdapat
total 252 kasus dan 820 kontrol yang dimasukkan dalam analisis okupasional.
analisis dari faktor resiko personal danokupasional. Kelompok kontrol lebih banyak
melakukan x-eay pada pergelangan tangan atau tumit. Mereka dicocokkan pada kasus
berdasarkan usia dan jenis kelamin. Mereka juga memulai pekerjaan terkini mereka
dalam interval yang hampir sama sebelum melakukan scan atau x-ray [median 8,7
dan range interkuartil (IQR) 4.3-16.3) tahun pada kasus dan median 6,9 (IQR 2.9-
Diantara kelompok kasus, median dari durasi kejadian nyeri punggung bawah
(ditentukan berdasarkan interval terakhir bebas nyeri dalam hitungan bulan) adalah
1.0 (IQR 0.5-2.2) tahun, dan 79% melaporkan adanya sciatica (nyeri yang menjalar
ke dari tungkai ke lutut atau menyebabkan gejala neuralgia distal). Median dari skor
kasus melaporkan mereka mengambil 2 minggu off di tahun kemarin karena gejala
nyeri.
dengan indeks massa tubuh, status merokok dan keyakinan untuk menghindari rasa
takut, sementara hubungan dengan nilai SF-36 MH yang rendah dan kecenderungan
somatisasi diperkuat. Maka, sebagai contoh, rasio odds versus kontrol meningkat
dalam kelompok terburuk vs terbaik dari nilai SF36 MH, 1,7 kali pada kasus secara
selain vibrasi seluruh tubuh, dengan penyesuaian usia dan jenis kelamin. Hubungan
ditemukan pada memutar tubuh, duduk saat tidak mengemudi, suport pekerjaan,
kebebasan keputusan. Pada sebagian besar, hubungan ini diperkuat saat analisis
difokuskan pada kasus yang parah. Maka rasio odds memutar tubuh (20x/hari vs tidak
sama sekali) adalah 1,4 untuk semua kasus vs kontrol tetapi 2,2 untuk skor Roland-
Studi ini termasuk 185 pengemudi profesional (42 kasusdan 143 kontrol) dan
dari semua ini 164 dilaporkan mengendarai satu kendaraan pekerjaan. Paparan
predominanadalah mobil (115 laporan), dan juga 25 supir truk, 8 supir bus, 7 supir
truk forklift, 6 supir ambulan, 2 supir loader dan1 supir traktor. Median waktu
paparan migguan untuk supir adalah 16 (IQR 10-30) jam, dan estimasi media A(8)
tubuh dan dua hasil kasus. Tabel 4 menunjukkan estimasi efek dari setiap paparan
berdasarkan usia dan jenis kelamin. Dalam perbandingan dari keparahan kasus vs
kontrol, berkendara profesional dalam ≥3 jam dalam sekali waktu berkaitan dengan
rasio odds yang lebih tinggi dari nyeri punggung bawah (1.3) dan peningkatan rasio
odds ditemukan pada grup dengan A(8) ≥0.5-1.15 vs 0m/detik (OR 1.3) dan
mengemudi biada dalam <15 jam/minggu. Tetapi tidak ada hasil yang signifikan pada
level 5% dan tidak ada parameter paparan yang menunjukkan pola respon paparan.
Tabel 5 menunjukkan model final yang diambil dari regresi stepwise. Dari
menyebabkan nyeri pinggang) diperkuat. Diantara kasus yang parah, asosiasi dengan
sementara duduk saat tidak berkendara dan keyakinan bahwa bekerja menyebabkan
nyeri punggung berasosiasi kuat. Asosiasi antara duduk saat tidak berkendara penting
dalam seluruh perbandinga. Berhubungan dengan data di tabel 4, asosiasi kuat tetapi
tidak signifikan ditemukan dalam berkendara profesional > 3 jam sekali waktu (OR
1.8-2.3), tetapi tidak ada pola dosis respon ditemukan berhubungan dengan waktu
berkendara per minggu dan paparan paameter A(8) tidak ada di kedua model.
Ketika kami mengulang analisi setelah mengeluarkan kasus dari rumah sakit
swasta (N=113), hasil final model regresi stepwisw pada seluruh kasus vs kontrol dan
kasus yang parah vs kontrol menunjukkan asosiasi positif dengan mengangkat beban
yang sering (OR 1.5 dan 1.8 maisng-masing untuk > 10 vs 0x/hari), memutar badan
yang sering (OR 2,9 dan 2,8 masing masing untuk >20 vs )x/hari), duduk ketika tidak
berkendara (OR 2.4 dan 2.4 masing, masing, untuk >3 vs <1 jam/hari), keyakinan
bahwa bekerja menyebabkan nyeri punggung (OR 2.2 dan 3.9 masing-masing, untuk
3 vs o keyakinan) dan kecenderungan untuk berkonsultasi mengenai nyeri punggung
terdapat asosiasi dengan kecenderungan somatisasi pada semua kasus vs kontrol 9OR
1,7 untuk skor ≥2 vs 0). Namun tidak ada parameter vibrasi dan berkendara pada
Diskusi
bawah yang dirujuk untuk MRI lumbal dan kecenderungan keyakinan tertentu
mengenai nyeri punggung bawah, dan kecenderungan konsultasi serta postur tinggi,
merokok, dan bekerja yang melibatkan puntiran, duduk saat tidak mengemudi, dan
ketinggian rendah. Selain temuan tersebut, yang didukung oleh sejumlah penelitian
sebelumya, kami hanya menemukan sangat sedikit bukti mengenai risiko dari paparan
mengemudi profesional dan vibrasi seluruh tubuh, dan tidak ada paparan yang
diperkirakan melebihi nilai batas paparan harian dalam Physical Agents Directive of
partisipan tidak lengkap. Namun, respons tidak lengkap dapat menjadi sumber bias
terkait dengan pertanyaan mengenai vibrasi seluruh tubuh hanya bila hubungan
Keterbatasan yang lebih penting yaitu bahwa, di antara kasus, riwayat paparan
berasal setelah terjadinya nyeri punggung bawah. Paparan relevan adalah paparan
yang terjadi sebelum onset gejala, namun informasi yang lengkap berasal dari
perkerjaan saat ini. Bias dapat timbul bila pekerja dengan nyeri punggung bawah
mengalami gejala saat pekerjaan mengenmudi namun kemudian pindah kerja dengan
paparan yang lebih rendah akibat gejala (bias seleksi pekerja tidak sehat). Penilaian
bias ini merupakan suatu tantanga, karena nyeri punggung bawah seringkali timbul
pada awal masa dewasa (24), kadangkala sebelum mulai bekerja (25), dan kemudian
kambuh. Menentukan suatu paparan yang memicu gejala mungkin sulit, walau
perbedaan antara vibrasi seluruh tubuh sebagai faktor pemicu dibandingkan dengan
faktor pemburuk juga tidak jelas. Pensensoran pengalami paparan terkini untuk
kelompok kasus harus diiringi dengan pensensoran untuk kelompok kontrol. Dalam
praktik, kami berfokus pada episode nyeri punggung bawah terkini, dan saat mulai,
dan analisis terbatas pada kasus dimana gejala timbul pada pekerjaan terkini, yang
dalam pekerjaan yang sama, kami mempertimbangkan kemungkinan ini lebih terbatas
dari pada perubahan pekerjaan dan tidak ada seleksi seperti itu yang ditemukan
beberapa estimasi risiko melalui sebab-akibat. Karena itu mood yang rendah dapat
mempengaruhi hal ini (seperti puntiran, tinggi), dan kurang pada yang lain (seperti
kecenderungan somatisasi).
Rekrutmen melalui perawatan medis sekunder menimbulkan kemungkinan
bahwa pengemudi profesional mungkin kurang siap mencari pertolongan atau dirujuk
pada kelompok kasus, namun tidak mempengaruhi kesimpulan umum bahwa vibrasi
seluruh tubuh tampaknya tidak menjadi penyebab penting kasus nyeri punggung yang
area penelitian yang melakukan pemindaian MRI untuk nyeri punggung bawah, dan
identifikasi kasus yang layak dari populasi penleitian seharusnya hampir sempurna.
Serupa, rumah sakit tempat perekrutan kontrol merupakan satu-satunya rumah sakit
yang melayanan kecelakaan dan emergensi dalam area penleitian, dan eksklusivitas
ini dapat membantu menjaga bahwa kelompok kontrol bersifat representatif dalam
hal paparan relevan. Bias dapat terjadi bila pekerja dengan nyeri punggung bawah
merupakan pekerja kantoran dan lebih memiliki akses ke layanan medis privat dan
memeriksan dampak pengeksklusian kasus yang telah diidentifikasi dari rumah sakit
privat, namun kami tidak menemukan dampak bermakna pada temuan terkait dengan
Tantangan lain berada pada penilaian vibrasi seluruh tubuh. Estimasi dosis
tergantung pada waktu paparan yang dinilai sendiri dan nilai besar vibrasi dari
akurat mengenai waktu paparan mereka (26). Selain itu, tampaknya tidak mungkin
jam pada suatu waktu. Kami memfokuskan penilian paparan pada pekerjaan sekaran,
yang mana pelaporan cenderung lebih lengkap dan lebih terpercaya, dan karena itu,
kami tidak mempertimbangkan waktu total seumur hidup atau dosis total seumur
hidup dari vibrasi, yang (walau sulit untuk dinilai dengan akurat) dapat memiliki
memiliki bukti langsung dari pengaruh ini, faktor yang melindungi terhadap nyeri
punggun pada kontrol, atau paparan vibrasi seluruh tubuh yang lebih besar dari
Temuan kami kurang memiliki hubungan jelas antara nyeri punggung bawah
dan vibrasi seluruh tubuh yang mana berbeda dengan hasil beberapa penelitian dan
kajian lain (2-12). Satu penjelasan yaitu karena prevalensi pengemudi profesional
yang relatif rendah dalam populasi penelitian kami (17%). Batas atas interval
mengemudi profesional selama ≥ 3 jam pada suatu waktu pada tingkat 5% dan tidak
adanya efek paparan-respons yang diestimasi A(8), walau terbatas oleh jumlah
tubuh daripada surveis dari kohort okupasional. Sebagian besar pengemudi mobil,
dengan relatif sedikit sumber paparan lain yang dilaporkan. Hubungan dengan
mengemudi mobil telah dilaporkan dalam survei sebelumnya (9-11), namun juga
terdapat beberapa pengamatan berbeda dari sampel berbasis populasi umum (13,27).
Diperkirakan bahwa, untuk 1 dalam 6 hingga 7 partisipan penelitian kami, A(8) ≥ 0.5
m/s2 dan, untuk 1 dalam 20, ≥1.15 m/s 2. Sebagai pembanding, dalam penelitian
positif dari kondisi okupasional, rerata tingkat paparan sekitar 0.5 m/s2 untuk
pengemudi crane (28,29) dan pilot helikopter (30), 0.8 m/s 2 untuk pengemudi truk
angkut (4), dan 0.7-1.0 m/s2 untuk pengemudi traktor (6), dan pengemudi wheel
loader dan kontainer (31). Temuan kami tidak boleh dianggap menentang vibrasi
seluruh tubuh sebagai penyebab nyeri punggung belakang pada populasi kerja yang
lebih terpapar.
Temuan konsisten dan hubungan kuat dengan duduk selagi tidak mengemudi
seluruh tubuh dirancu oleh duduk lama, suatu ciri khas dari pengemudi profesional.
Data kami memberikan beberapa dukungan untuk pendapat ini bahwa ditemukan
hubungan dalam model akhir antara mengemudi kontinyu dalam satu periode (dengan
duduk selama >3 jam pada suatu waktu) namun tidak dengan jam mengemudi terkait
dengan dosis vibrasi seluruh tubuh. Beberapa hubungan positif dengan duduk selagi
tidak mengemudi juga telah dilaporkan pada beberapa literatur (32-35), namun
peningkatan risikonya hanya sedikit dan tidak konsisten, dan keseimbangan bukti
diteliti, vibrasi seluruh tubuh tampaknya bukan menjadi penyebab penting nyeri
punggung bawah berat untuk dirujuk untuk pencitraan MRI lumbal. Berbagai aspek
(keyakinan mengenai bekerja sebagai penyebab atau pemicu nyeri punggung) dapat