Disusun oleh :
Farah Abidah 155020200111067
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018
1. Latar Belakang Masalah
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Hutama Karya (Persero) memastikan akan
memberikan kompensasi dan santunan kepada empat korban yang tewas akibat
tertimpa crane yang ambruk pada pengerjaan proyek double-double track kereta
api di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur. BUMN tersebut saat ini mengaku tengah
memastikan semua peralatan dalam kondisi stabil usai kejadian tersebut.
"Kami pastikan keluarga korban mendapatkan segala kompensasi dan
santunan yang sudah menjadi haknya," ujar Sekertaris Perusahaan Hutama Karta
Adjib Al Hakim dalam keterangan resmi, Minggu (4/2).
Adjib mengaku, pihaknya turut berbela sungkawa atas kejadian tersebut dan
menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban. Pihaknya pun akan
bekerjasama dengan Komite Keselamatan Konstruksi (KKK) dari Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk melakukan investigasi
lebih lanjut.
"Sejak kejadian hingga saat ini, kami juga terus bekerja sama dengan pihak
kepolisian, yaitu dengan membuat pengamanan radius 300 meter di seputar lokasi
kejadian dan memastikan semua alat dalam kondisi stabil," terang dia.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
1) Bagaimana pentingnya kompensasi dalam mengatasi permasalahan
karyawan?
2) Bagaimana cara PT. Hutama Karya memberikan kompensasi?
3) Mengapa PT. Hutama Karya memberikan kompensasi?
3. Sebab-Sebab Masalah
Kurangnya pelatihan karyawan sehingga karyawan cenderung tidak berhati-hati
dalam bekerja. Pelatihan karyawan adalah usaha mengurangi atau menghilangkan
terjadinya kesenjangan antara kemampuan karyawan dengan yang dikehendaki
organisasi. Usaha tersebut dilakukan melalui peningkatan kemampuan kerja yang
dimiliki karyawan dengan cara menambah pengetahuan dan keterampilan. Pada
permasalahan ini jatuhnya crane disebabkan oleh kurangnya pelatihan K3.
Kurangnya pengamanan pada sekitar lokasi kejadian jatuhnya crane yang
disebabkan oleh minimnya budaya K3 pada perusahaan. K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja). K3 adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan,
dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek.
Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja.
Kurangnya pengetahuan karyawan mengenai cara kerja yang aman dan bisa
menimalisir kecelakaan kerja inilah yang mengakibatkan menimbulkan crane yang
jatuh.
4. Bukti Masalah
Crane pengangkut beton proyek DDT di Jalan Matraman Raya, Jatinegara,
ambruk, Minggu pagi. Akibatnya, empat orang pekerja tewas sementara sejumlah
pekerja lainnya mengalami luka-luka. Korban tewas, yakni Jainuddin (40) warga
Karawang, Dami Prasetyo (25) warga Purworejo, Jana Sutisna (44) asal Bandung,
dan Joni (35) yang belum diketahui pasti identitasnya.
8.2 Saran
Perusahaan juga bisa melakukan pencegahan agar tidak terjadi kecelakaan
kerja. Salah satu caranya adalah dengan memberikan pelatihan kerja. Pelatihan
kerja berguna untuk membekali karyawan mengenai bagaimana prosedur yang
aman dalam bekerja sehingga di lain hari tidak ada lagi korban crane dan tidak ada
korban kecelakaan kerja lainnya.
Daftar Pustaka