Anda di halaman 1dari 3

I.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Batubara merupakan komoditi sumber daya alam yang sangat besar bagi
Indonesia, berdasarkan data kementrian ESDM tahun 2018 indonesia merupakan
negara ketiga penghasil batubara terbesar didunia dengan jumlah cadangan dan
sumber daya tercatat sebesar 37 miliyar ton. Dengan adanya cadangan dan sumber
daya sebesar ini tentunya diperlukan suatu penambangan yang memiliki management
dan perencanaan yang baik agar potensi ini dapat dieksploitasi secara maksimal dan
diharapkan mampu untuk mendorong kemajuan perekonomian indonesia di bidang
industri pertambangan.
Pada umumnya industri pertambangan batubara di Indonesia mengeskploitasi
batubaranya menggunakan metode penambangan open pit dan hanya beberapa saja
yang menggunakan metode undergoround mine. Hal ini dikarenakan batubara di
indonesia relatif banyak berada pada elevasi yang tidak terlalu jauh dari permukaan
dan stripping ratio serta cast flow yang di perhitungkan menunjukan keekonomisan
pada sistem penambangan open pit.
Kegiatan suatu pertambangan memiliki cakupan yang sangat luas, yaitu dimulai
dari tahapan eksplorasi, kajian kelayakan, pengembangan dan perencanaan tambang,
penambangan, pengolahan, pemasaran, reklamasi dan penutupan tambang. Salah
satu keberhasilan suatu perusahaan pertambangan ditentukan oleh perencanaan
tambang pada saat tambang itu akan dibuka, Karna perencanaan tambang berperan
penting sebagai acuan bagaimana penambangan akan dilakukan kedepannya agar
mendapatkan hasil yang masksimal dan penambangan tersebut dapat berjalan secara
efektif dan tepat sasaran dengan mempertimbangkan beberapa aspek teknis,
ekonomis, dan lingkungan.
Perencanaan merupakan suatu rancangan tambang untuk mencapai batas ahir
penambangan dalam jangka waktu tertentu secara aman dan menguntungkan.
Dimana didalamnya berisikan juga jadwal produksi dan rancangan fase penambangan
dari tahunan, bulanan, mingguan hingga produksi harian. Sehingga perencanaan
tambang memiliki tujuan membuat suatu rancangan tambang untuk menghasilkan
tingkat produksi yang telah ditentukan.
Jadwal produksi berfungsi untuk membuat agar rencana produksi dapat berjalan
lancar sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Sehingga dapat dikatakan bahwa
jadwal produksi dilakukan agar alat-alat dapat bekerja sesuai dengan kapasitas yang
ada serta kuantitas produk yang diinginkan sesuai waktu yang telah ditentukan.
Rancangan tahap penambangan merupakan bentuk penambangan yang
menunjukan bagaimana suatu tambang akan ditambang dari titik awal hingga bentuk
ahir tambang. Sehingga memudahkan dalam penanganannya dengan cara
menyederhanakan seluruh volume yang ada dalam tambang kedalam unit-unit
penambangan yang lebih kecil. Tahap penambangan yang dirancang secara baik aka
memberikan jadwal produksi pada semua daerah kerja dan menyediakan ruang kerja
yang cukup untuk operasi peralatan kerja tambang secara efisien.
Rancangan penambangan dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu rancangan
penambangan jangka panjang (long term), rancangan jangka menengah (middle term),
dan rancangan jangka pendek (short term).

Setiap triwulan kerja perusahaan akan melakukan evaluasi terhadap kemajuan


penambangan dan akan membuat kembali peta kemajuan tambang yang akan
dijadikan sebagai pedoman untuk kegiatan penambangan yang akn berjalan dalam
rentan waktu 3 bulan kedepan.
Dengan demikian, masalah rancangan tambang tiga dimensi yang amat kompleks
ini dapat disederhanakan. Selain itu elemen waktu dapat mulai diperhitungkan
dalam rancangan tambang karena tahap penambangan merupakan pertimbangan
penting.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang akan diangkat pada penelitian ini adalah :
1. Bagaimana tahapan penambangan bulanan hingga pit limit berdasarkan model
sumber daya yang potensial untuk ditambang
2. Berapa jumlah OB dan cadangan batubara yang mampu dihasilkan setiap bulan
kegiatan penambangan dalam jangka waktu 1 tahun.
3. Bagaimana menentukan kapasitas produksi yang dapat dilaksanakan sesuai alat
yang tersedia atau menentukan keperluan alat untuk memenuhi target produksi
yang ingin dicapai.
4. Bagaimana desain kemajuan penambangan perbulan produksi.
5. menentukan berapa fleet yang digunakan untuk pengupasan over burden dan
batubara

1.3 Tujuan
Penelitian ini memiliki tujuan antara lain sebagai berikut
1. Mendesain rancangan tahapan dan kemajuan penambangan untuk setiap bulan
kerja pada rentang waktu 1 tahun kerja.
2. Memperhitungkan jumlah OB dan tonase batubara yang dapat ditambang pada
setiap bulan penambangan dilakukan untuk periode 1 tahun kerja.

1.4 Batasan Masalah


Batas masalah pada penelitian ini adalah :
1. Rencana harian kerja mengacu pada perusahaan
2. Geoteknik berdasarkan rekomendasi perusahaan.
3. Tidak merancang disposal.
4. Rancangan yang dilakukan hanya dilakukan untuk produksi bulan agustus-
desember 2019

1.5

Anda mungkin juga menyukai