Anda di halaman 1dari 6

Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662

Vol. 15, No. 3, Juli 2012, hal 95 - 100

IDENTIFIKASI ALIRAN AIR INJEKSI


DI LAPANGAN TALANG JIMAR REGION SUMATRA
MENGGUNAKAN METODE SPONTANEOUS
POTENTIAL
Ni’matul Fithria I.D, Agus Setyawan dan Tony Yulianto.
Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Diponegoro

Abstract
Spontaneous-potential observation using amplitude potential method had been done beneath
Talang Jimar area. The purpose of observation are to determine the distribution and depth of fluid
injection. Spontaneous-potential which has been corrected then processed using excel and surfer 9 to
know the distibution of its spread, while for the clarified of the deph we used spherical model. The
spontaneous-potential result shows ranging from -40 mV up to 10 mV with direction towards the
reference block and a depth of 244,93 meters show.
Keywords : Spontaneous‐potential, fluid injection, Talang Jimar, spherical model. 

Abstrak
Telah dilakukan penelitian potential spontan dengan menggunakan metode potensial
amplitude di wilayah Talang Jimar. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan distribusi penyebaran
dan kedalaman air injeksi. Potensial spontan dikoreksi menggunakan excel dan surfer 9 untuk
mengetahui distribusi penyebarannya, sedangkan untuk mengklasifikasi dari kedalaman menggunakan
model bola. Hasil spontaneous-potential berkisar antara -40 mV sampai 10 mV kearah blok referensi
dan kedalaman menunjukkan 244,93 meter.
Kata kunci : Potensial Spontan, air injeksi. Talang Jimar, model bola
 
 
A. Pendahuluan (bonding semen free-pipe) pada
Lapangan Talang Jimar merupakan kedalaman tersebut.[1]
lapangan tua yang ditemukan dan Untuk  mengetahui  jalur 
dikembangkan oleh Royal Dutch sejak komunikasi,  arah  aliran  air  injeksi  di 
tahun 1937, telah dilakukan kegiatan bawah  permukaan,  diperlukan  suatu 
injeksi sejak 2001. Hingga saat ini, jumlah metode  spontaneous  potential.  Metode 
total sumur adalah 231 sumur; terdiri dari spontaneous potential sangat tepat untuk 
50 sumur produksi, 27 sumur injeksi, 10 dipakai  dalam  memetakan  distribusi 
sumur yang ditinggalkan (abandoned), anomali  yang  berhubungan  dengan  arah 
dan 144 sumur dihentikan untuk
dan besaran relatif aliran fluida. Beberapa
sementara (suspended). Banyaknya
aplikasi penelitian tentang spontaneous
jumlah sumur suspended umumnya
potential yang telah dilakukan dibeberapa
disebabkan casing yang mengalami
daerah [2],[3],[4]:
kebocoran (leak), bergeser atau putus,
Berdasarkan latar belakang di
yang terjadi pada kedalaman hingga 600
atas, maka permasalahan yang muncul
m dari permukaan. Hal ini disebabkan
adalah bagaimanakah mengetahui nilai
kondisi casing yang tidak tersemen
sebaran air tanah dan nilai kedalaman
95 

 
Ni’matul Fithria dkk Identifikasi Aliran Air…

berdasarkan injeksi air bawah permukaan persamaan Helmhotz’s dan ditunjukkan


dengan metode spontaneous potential di pada persamaan berikut.
lapangan Talang Jimar Region Sumatra,
sehingga nilai yang didapat dari hasil ε r ε oζ F
penelitian dengan metode spontaneous ΔV = − ΔP
ησ Fo
potential diolah dengan menggunakan Dengan ε r adalah konstanta dielektrik
surfer9 dan dikoreksi dengan
relatif fluida, εo adalah konstanta
menggunakan excel dan origin.
dielektrik vakum, ζ adalah potensial
B. Dasar Teori zeta, σ adalah konduktivitas fluida dan
B.1. Metode Spontaneous-potential η adalah viskositas fluida.
Metode spontaneous-potential merupakan
salah satu metode geofisika yang prinsip
kerjanya adalah mengukur tegangan statis
alam (static natural voltage) yang berada
di kelompok titik-titik di permukaan
tanah. Potensial diri umumnya
berhubungan dengan perlapisan tubuh
mineral sulfida (weathering of sulphide
mineral body), perubahan dalam sifat-sifat
batuan (kandungan mineral) pada daerah
kontak-kontak geologi, aktifitas
bioelektrik dari material organik, korosi,
perbedaan suhu dan tekanan dalam fluida
di bawah permukaan dan fenomena- Gambar 1. Aliran muatan di bawah
fenomena alam lainnya pengaruh medan listrik
Anomali spontaneous-potential dapat
ditimbulkan oleh berbagai proses Dengan E adalah medan listrik (V/m ) , q
diantaranya adalah proses elektrokimia, adalah muatan listrik (Coulomb), V adalah
elektrokinetik atau elektrofiltrasi, dan potensial listrik (Volt), I adalah arus listrik
termoelektrik.[5] (Ampere). Nilai beda potensial yang
Menurut hukum Helmhotz’s aliran listrik diukur untuk metode self potensial
terjadi karena gradien hidrolik dan ditunjukkan pada tabel 2.1.
kuantitas yang dikenal dengan koefisien
kopling elektrofiltrasi (CE), yang Ada dua metoda pengukuran spontaneous
merepresentasikan sifat fisis dan potential, yaitu:
kelistrikan dari elektrolit dan dari jaringan 1.  Gradien Potential, yaitu mengukur
melalui medium elektrolit yang terlewati. beda potensial antara sepasang elektroda
Potensial akan cenderung meningkat dengan spasi tertentu yang tetap pada satu
secara positif dengan arah aliran air lintasan/profil.
sebagai muatan listrik yang mengalir pada 2.  Potential Relatif, yaitu mengukur beda
arah yang berkebalikan. Hal ini potensial dengan satu elektroda bergerak
ditunjukkan pada gambar 1. seperti yang terhadap satu elektroda tetap (referensi).
terdapat dibawah ini. Secara matematis
hukum Helmhotz’s dijabarkan dengan

96 

 
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol. 15, No. 3, Juli 2012, hal 95 - 100

Tabel 2.1 Jenis dari anomali Spontaneous- berumur Tersier. Sekitar 40 % dari seluruh
Potensial (SP) dan sumber geologinya [6] cekungan berada didaratan (onshore). Ke-
62 cekungan tersebut tersebar di Pulau
Sumber Jenis Anomali
Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi,
Sulfida-bijih besi Negatif ~ ratusan mV Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Di
Graff-bijih besi Pulau Sumatera khususnya Sumatera
Magnetit, batu Selatan merupakan salah satu daerah yang
bara, mangan terbentuk dari hasil penurunan
Lapisan kuarsa Positif ~ puluhan mV (depression) yang dikelilingi oleh
Pagmatites tinggian-tinggian batuan Pratersier.
Aliran fluida, Sumatera Selatan telah mengalami tiga
Positif +/- negatif ≤
reaksi geokimia, kali proses orogenesis, yaitu yang pertama
100 mV
dll adalah pada Mesozoikum Tengah, kedua
Bioelektrik Negatif, ≤ 300 mV pada Kapur Akhir sampai Tersier Awal
Perpindahan air dan yang ketiga pada Plio-Plistosen.[8]
+/- ~ ratusan mV
tanah
B.3.2 Geomorfologi
Topography Negatif hingga 2 V Dari pengamatan lapangan dan peta
topografi memperlihatkan morfologi
B.2. Dasar Penafsiran Anomali daerah penelitian terdiri dari perbukitan
Spontaneous-potential dan dataran. Suatu perbukitan berlereng
Dalam perumusan anomali spontaneous- sedang dengan ketinggian 50 meter
potential yang disebabkan oleh mineral di sampai dengan 100 meter dari permukaan
bawah permukaan bumi, model penyebab laut. Daerah ini merupakan daerah minyak
anomali dapat didekati dengan model bola dan gas. Pada umumnya daerah penelitian
ditunjukkan pada gambar ditanami pohon karet dan semak belukar
[9]..

B.3.3 Stratigrafi
Daerah penelitian ditempati oleh satuan
batuan dari yang termuda sampai dengan
tertua terdiri dari:
1. Alluvial
2. Formasi Kasai
3. Formasi Muara Enim
4. Formasi Air Benakat
5. Formasi Gumai
Gambar 2. Parameter-perameter mineral
untuk model bola dua dimensi dan
C. Metode Penelitian
anomali spontaneous potential yang
Pengukuran spontaneous-potential di
dimilikinya [7].
lapangan, meliputi 28 blok yang setiap
lintasan terdiri dari 50 meter vertikal dan
B.3. Informasi geologi
100 meter horisontal. Lokasi survei berada
B.3.1 Regional Geologi
di lapangan Talang Jimar Region Sumatra
Wilayah Nusantara dikenal mempunyai 62
ditunjukkan pada gambar 3. Penelitian
cekungan yang diisi oleh batuan sedimen
dilaksanakantanggal 1-15 Agustus 2010.
97 

 
Ni’matul Fithria dkk Identifikasi Aliran Air…

3. Menempatkan porouspot yang berisi


cairan CuS 4  pada bentangan yang
sudah dirintis dengan jarak vertikal
50 meter dan horisontal 100 meter.
4. Menempatkan kabel yang
dihubungkan dengan porouspot ke
titik-titik yang mau diukur ke
switchboks, kemudian switch box
yang terhubung dengan titik-titik
yang akan diukur dihubungkan ke
fluke multimeter.
Gambar.3. Lokasi Penelitian 5. Mencatat hasil tiap blok utama
Pengumpulan data dilakukan melalui dengan jarak 50 meter sebelum
observasi di lapangan dengan pengukuran berpindah ke jarak 100 meter.
spontaneous-potential. Langkah penelitian 6. Memindahkan porouspot ke jarak
meliputi: 100 meter, kemudian mencatat
Dilakukan pencarian informasi mengenai hasilnya.
kualitas air tanah yang berada didekat Melakukan langkah yang sama pada blok
sumur-sumur minyak daerah talang jimar berikutnya dengan referensi yang sama.
berdasarkan resapan air bawah permukaan Referensi (base) baru berpindah pada blok
sehingga dapat diketahui batas antara air ke 3 karena 1 referensi mewakili 2 blok.
dan minyak di beberapa wilayah Setelah pengukuran semua blok telah
penelitian, sehingga dapat diperkirakan selesai maka mengukur tiap-tiap referensi
daerah-daerah yang terdapat resapan air untuk mengetahui referensi utama.
tanah secara kasarnya. Selain itu juga
dikumpulkan peta geologi daerah talang D. Hasil dan Pembahasan
jimar. Metode spontaneous-potential D.1 Koreksi Data Spontaneous-potential
yang digunakan dalam pengambilan data koreksi data spontaneous-potential yang
adalah metode potential ampilitude, digunakan untuk mengetahui nilai koreksi
dimana salah satu elektroda diletakan di harian. Dilakukan koreksi harian karena
suatu tempat sebagai titik acuan (base), data spontaneous-potential yang diperoleh
sedangkan elektroda yang lain di lapangan belum menunjukkan nilai
dipindahkan dengan jarak tertentu potensial di daerah tersebut sehingga
sepanjang jalur yang akan diukur. Jarak dilakukan koreksi harian. Selain dilakukan
elektroda yang dipindahkan adalah 50 koreksi harian juga mengetahui terjadinya
meter vertikal dan 100 meter horisontal. perbedaan potensial untuk mengurangi
Langkah pengambilan data di lapangan noise. Pengolahan data lapangan
sebagai berikut : dilakukan dengan mengoreksi data
1. Merintis daerah yang akan dilakukan tersebut menggunakan excel. Setelah
pengukuran spontaneous-potential dilakukan koreksi data self potensial,
dan melakukan kalibrasi alat. kemudian data hasil koreksi diolah
2. Membentang kabel yang sudah menggunakan surfer9 untuk mengetahui
disetting dengan jarak yang arah sebaran aliran air yang terdapat di
ditentukan dan tiap blok terdapat 1 daerah penelitian. Tabel 4.1 merupakan
titik referensi. Setiap referensi tabel hasil koreksi data spontaneous-
mewakili 2 blok. potential yang telah dikoreksi.

98 

 
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol. 15, No. 3, Juli 2012, hal 95 - 100

Data spontaneous-potential tersebut D.3 Profile Penampang Hubungan


diolah menggunakan surfer9 untuk Antara Spontaneous Potential Terhadap
memperoleh peta kontur. Peta kontur Altitude
berfungsi untuk mengetahui persebaran Altitude tiap-tiap blok hampir sama, beda
aliran air yang terjadi pada daerah dari nilai altitude cuma sedikit. Untuk
penelitian. Peta kontur yang terbentuk nilai sebaran yang ditunjukkan pada nilai
ditunjukkan pada gambar 4. sehingga potensial terhadap altitude, semakin besar
mengerti arah sebaran air tanahnya nilainya maka arah sebarannya menuju ke
menuju pada nilai potensial 10 mV. nilai ketingian antara 60 meter.
Penampang profilenya terlihat pada
U

9619000  

mV
gambar 6. seperti yang ditunjukan pada
9618500
35 gambar dibawah
30
25
Equation y = a + b*x
20
9618000
Adj. R-Square 0,01793
15 40
10 Value Standard Error
5 potensial(mV) Intercept -42,0075 32,35914
0
9617500 potensial(mV) Slope 0,5799 0,52132
-5
20
-10
-15

9617000 -20

self potensial (mV)


-25
-30 0
-35

9616500 -40

-20
417500 418000 418500 419000

Gambar 4. Peta kontur hasil koreksi blok -40

referensi
-60
50 55 60 65 70 75 80
D.2 Hasil Semua Blok Lengkap Tanpa altitude(m)
Blok Referensi
Hasil dari semua jumlah blok yang digrid Gambar 6. Profile hubungan antara nilai
menjadi satu, diperoleh hasil peta kontur spontaneous potential terhadap altitude
yang ditunjukkan pada gambar 5. :
U
D.4 Nilai Kedalaman Spontaneous
9619500
 
Potential Untuk Blok Referensi
mV Nilai kedalaman untuk blok referensi
ditunjukkan pada gambar 6. Pada blok
9619000

110

9618500
90
70
referensi nilai kedalamanya adalah
50
30
244,932 meter.Hasil kedalaman ini
9618000

lintang Ref.Utama
10
-10
dipengaruhi oleh beberapa faktor
9617500
-30
-50
diantaranya adalah kondisi geologi
-70
-90
didaerahtersebut. Karena daerah yang
9617000
-110
-130 digunakan adalah daerah pemboran
9616500
-150
-170 minyak dan sebagian masih dilakukan
-190
pemboran baik di sumur produksi, sumur
9616000 injeksi, sumur yang ditinggalkan.
417000 417500 418000 418500 419000 419500

bujur
E. Kesimpulan
Gambar5. Peta kontur blok lengkap tanpa
Dari hasil penelitian yang sudah penulis
blok referensi
lakukan, dapat disimpulkan bahwa :

99 

 
Ni’matul Fithria dkk Identifikasi Aliran Air…

1. Arah aliran sebaran air tanah [6]. Sato dan Money, 1960, The
menuju blok referensi utama Electrochemical Mechanism of
dengan kisaran nilai spontaneous- Sulphida Self Potential, Geophysics,
potential antara -40 mV sampai 10 Vol.XXV, p. 226-246.
mV. [7]. Rao, D.A dan Babu, R.H., 1983,
2. Berdasarkan persebaran nilai self Quantitative interpretation of self
potensial tersebut didapatkan nilai potential anomalies due to two
kedalaman pada blok referensi nilai dimensional sheet-likebodies
kedalaman sebesar 244,932 meter. Geophysics,Vol.XLVIII, p.1659-
3. Hasil dari penelitian luas 1664.
penyebaran air injeksi daerah [8] Suwarna N, Edie, K.D., Somantri,
penelitian adalah 60000 meter2. M., Imanuel, M.F., dan Idral, A.,
4. Metode spontaneous-potential 1992, Peta Geologi Lembar
sangat efektif untuk mengetahui Saralangun Sumatra, skala
arah penyebaran fluida. 1:250.000
[9]. Gafoer, S., Burhan G., dan Purnomo
Daftar Pustaka J., 1986, Laporan geologi lembar
[1]. Suharsono, T. dan Yassin, M., Palembang Sumatra, skala 1 :
Project Management in-House 250.000. Pusat Penelitian dan
Training PERTAMINA OEP Pengembangan Geologi.
Prabumulih, August 21-25, 2000. Indigomorie, 2009, Belajar Kimia,
[2]. Kartini dan Hernowo, D., 2005, Rineka Cipta, Bandung.
Estimasi penyebaran polutan dengan
metode self potensial (studi kasus
TPA Jati Barang, Kecamatan Mijen,
Semarang), Skripsi Jurusan Fisika–
Fakultas MIPA Undip, Semarang.

[3]. Kurnia, Rina, D.I., Irham, N., 2007,


Interpretasi bawah permukaan
dengan metode self potensial daerah
Bledug Kuwu Kradenan Grobogan,
Skripsi Jurusan Fisika – Fakultas
MIPA Undip, Semarang.
[4] .Setyawan, A., Ehara, S., Fujimitsu,
Y., Saibi, H., 2009, Assessment of
Geothermal Potential at Ungaran
Volcano, Indonesia Deduced from
Numerical Analysis, Proceedings
34th Workshop on Geothermal
Reservoir Engineering, Stanford
University, California, USA
[5] Parasnis, D.S., 1973, Mining
Geophysics, Elsevier Scientifics
Publishing Company, New York.

100 

Anda mungkin juga menyukai