Abstract
Spontaneous-potential observation using amplitude potential method had been done beneath
Talang Jimar area. The purpose of observation are to determine the distribution and depth of fluid
injection. Spontaneous-potential which has been corrected then processed using excel and surfer 9 to
know the distibution of its spread, while for the clarified of the deph we used spherical model. The
spontaneous-potential result shows ranging from -40 mV up to 10 mV with direction towards the
reference block and a depth of 244,93 meters show.
Keywords : Spontaneous‐potential, fluid injection, Talang Jimar, spherical model.
Abstrak
Telah dilakukan penelitian potential spontan dengan menggunakan metode potensial
amplitude di wilayah Talang Jimar. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan distribusi penyebaran
dan kedalaman air injeksi. Potensial spontan dikoreksi menggunakan excel dan surfer 9 untuk
mengetahui distribusi penyebarannya, sedangkan untuk mengklasifikasi dari kedalaman menggunakan
model bola. Hasil spontaneous-potential berkisar antara -40 mV sampai 10 mV kearah blok referensi
dan kedalaman menunjukkan 244,93 meter.
Kata kunci : Potensial Spontan, air injeksi. Talang Jimar, model bola
A. Pendahuluan (bonding semen free-pipe) pada
Lapangan Talang Jimar merupakan kedalaman tersebut.[1]
lapangan tua yang ditemukan dan Untuk mengetahui jalur
dikembangkan oleh Royal Dutch sejak komunikasi, arah aliran air injeksi di
tahun 1937, telah dilakukan kegiatan bawah permukaan, diperlukan suatu
injeksi sejak 2001. Hingga saat ini, jumlah metode spontaneous potential. Metode
total sumur adalah 231 sumur; terdiri dari spontaneous potential sangat tepat untuk
50 sumur produksi, 27 sumur injeksi, 10 dipakai dalam memetakan distribusi
sumur yang ditinggalkan (abandoned), anomali yang berhubungan dengan arah
dan 144 sumur dihentikan untuk
dan besaran relatif aliran fluida. Beberapa
sementara (suspended). Banyaknya
aplikasi penelitian tentang spontaneous
jumlah sumur suspended umumnya
potential yang telah dilakukan dibeberapa
disebabkan casing yang mengalami
daerah [2],[3],[4]:
kebocoran (leak), bergeser atau putus,
Berdasarkan latar belakang di
yang terjadi pada kedalaman hingga 600
atas, maka permasalahan yang muncul
m dari permukaan. Hal ini disebabkan
adalah bagaimanakah mengetahui nilai
kondisi casing yang tidak tersemen
sebaran air tanah dan nilai kedalaman
95
Ni’matul Fithria dkk Identifikasi Aliran Air…
96
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol. 15, No. 3, Juli 2012, hal 95 - 100
Tabel 2.1 Jenis dari anomali Spontaneous- berumur Tersier. Sekitar 40 % dari seluruh
Potensial (SP) dan sumber geologinya [6] cekungan berada didaratan (onshore). Ke-
62 cekungan tersebut tersebar di Pulau
Sumber Jenis Anomali
Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi,
Sulfida-bijih besi Negatif ~ ratusan mV Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Di
Graff-bijih besi Pulau Sumatera khususnya Sumatera
Magnetit, batu Selatan merupakan salah satu daerah yang
bara, mangan terbentuk dari hasil penurunan
Lapisan kuarsa Positif ~ puluhan mV (depression) yang dikelilingi oleh
Pagmatites tinggian-tinggian batuan Pratersier.
Aliran fluida, Sumatera Selatan telah mengalami tiga
Positif +/- negatif ≤
reaksi geokimia, kali proses orogenesis, yaitu yang pertama
100 mV
dll adalah pada Mesozoikum Tengah, kedua
Bioelektrik Negatif, ≤ 300 mV pada Kapur Akhir sampai Tersier Awal
Perpindahan air dan yang ketiga pada Plio-Plistosen.[8]
+/- ~ ratusan mV
tanah
B.3.2 Geomorfologi
Topography Negatif hingga 2 V Dari pengamatan lapangan dan peta
topografi memperlihatkan morfologi
B.2. Dasar Penafsiran Anomali daerah penelitian terdiri dari perbukitan
Spontaneous-potential dan dataran. Suatu perbukitan berlereng
Dalam perumusan anomali spontaneous- sedang dengan ketinggian 50 meter
potential yang disebabkan oleh mineral di sampai dengan 100 meter dari permukaan
bawah permukaan bumi, model penyebab laut. Daerah ini merupakan daerah minyak
anomali dapat didekati dengan model bola dan gas. Pada umumnya daerah penelitian
ditunjukkan pada gambar ditanami pohon karet dan semak belukar
[9]..
B.3.3 Stratigrafi
Daerah penelitian ditempati oleh satuan
batuan dari yang termuda sampai dengan
tertua terdiri dari:
1. Alluvial
2. Formasi Kasai
3. Formasi Muara Enim
4. Formasi Air Benakat
5. Formasi Gumai
Gambar 2. Parameter-perameter mineral
untuk model bola dua dimensi dan
C. Metode Penelitian
anomali spontaneous potential yang
Pengukuran spontaneous-potential di
dimilikinya [7].
lapangan, meliputi 28 blok yang setiap
lintasan terdiri dari 50 meter vertikal dan
B.3. Informasi geologi
100 meter horisontal. Lokasi survei berada
B.3.1 Regional Geologi
di lapangan Talang Jimar Region Sumatra
Wilayah Nusantara dikenal mempunyai 62
ditunjukkan pada gambar 3. Penelitian
cekungan yang diisi oleh batuan sedimen
dilaksanakantanggal 1-15 Agustus 2010.
97
Ni’matul Fithria dkk Identifikasi Aliran Air…
98
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol. 15, No. 3, Juli 2012, hal 95 - 100
9619000
mV
gambar 6. seperti yang ditunjukan pada
9618500
35 gambar dibawah
30
25
Equation y = a + b*x
20
9618000
Adj. R-Square 0,01793
15 40
10 Value Standard Error
5 potensial(mV) Intercept -42,0075 32,35914
0
9617500 potensial(mV) Slope 0,5799 0,52132
-5
20
-10
-15
9617000 -20
9616500 -40
-20
417500 418000 418500 419000
referensi
-60
50 55 60 65 70 75 80
D.2 Hasil Semua Blok Lengkap Tanpa altitude(m)
Blok Referensi
Hasil dari semua jumlah blok yang digrid Gambar 6. Profile hubungan antara nilai
menjadi satu, diperoleh hasil peta kontur spontaneous potential terhadap altitude
yang ditunjukkan pada gambar 5. :
U
D.4 Nilai Kedalaman Spontaneous
9619500
Potential Untuk Blok Referensi
mV Nilai kedalaman untuk blok referensi
ditunjukkan pada gambar 6. Pada blok
9619000
110
9618500
90
70
referensi nilai kedalamanya adalah
50
30
244,932 meter.Hasil kedalaman ini
9618000
lintang Ref.Utama
10
-10
dipengaruhi oleh beberapa faktor
9617500
-30
-50
diantaranya adalah kondisi geologi
-70
-90
didaerahtersebut. Karena daerah yang
9617000
-110
-130 digunakan adalah daerah pemboran
9616500
-150
-170 minyak dan sebagian masih dilakukan
-190
pemboran baik di sumur produksi, sumur
9616000 injeksi, sumur yang ditinggalkan.
417000 417500 418000 418500 419000 419500
bujur
E. Kesimpulan
Gambar5. Peta kontur blok lengkap tanpa
Dari hasil penelitian yang sudah penulis
blok referensi
lakukan, dapat disimpulkan bahwa :
99
Ni’matul Fithria dkk Identifikasi Aliran Air…
1. Arah aliran sebaran air tanah [6]. Sato dan Money, 1960, The
menuju blok referensi utama Electrochemical Mechanism of
dengan kisaran nilai spontaneous- Sulphida Self Potential, Geophysics,
potential antara -40 mV sampai 10 Vol.XXV, p. 226-246.
mV. [7]. Rao, D.A dan Babu, R.H., 1983,
2. Berdasarkan persebaran nilai self Quantitative interpretation of self
potensial tersebut didapatkan nilai potential anomalies due to two
kedalaman pada blok referensi nilai dimensional sheet-likebodies
kedalaman sebesar 244,932 meter. Geophysics,Vol.XLVIII, p.1659-
3. Hasil dari penelitian luas 1664.
penyebaran air injeksi daerah [8] Suwarna N, Edie, K.D., Somantri,
penelitian adalah 60000 meter2. M., Imanuel, M.F., dan Idral, A.,
4. Metode spontaneous-potential 1992, Peta Geologi Lembar
sangat efektif untuk mengetahui Saralangun Sumatra, skala
arah penyebaran fluida. 1:250.000
[9]. Gafoer, S., Burhan G., dan Purnomo
Daftar Pustaka J., 1986, Laporan geologi lembar
[1]. Suharsono, T. dan Yassin, M., Palembang Sumatra, skala 1 :
Project Management in-House 250.000. Pusat Penelitian dan
Training PERTAMINA OEP Pengembangan Geologi.
Prabumulih, August 21-25, 2000. Indigomorie, 2009, Belajar Kimia,
[2]. Kartini dan Hernowo, D., 2005, Rineka Cipta, Bandung.
Estimasi penyebaran polutan dengan
metode self potensial (studi kasus
TPA Jati Barang, Kecamatan Mijen,
Semarang), Skripsi Jurusan Fisika–
Fakultas MIPA Undip, Semarang.
100