PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Berbeda dengan metode seismik, meode kelistrikan ini biasanya
digunakan untuk suatu eksplorasi dangkal (shallow subsurface). Metode
kelistrikan ini banyak sekali ragamnya dan memiliki tingkat kesulitan relatif lebih
tinggi dalam hal interpretasinya (menurunkan besaran-besarannya untuk
keperluan interpretasi) dibandingkan dengan metode seismik. Metode kelistrikan
secara garis besar terdiri dari dua macam, 1) kelistrikan Buatan (Metode Aktif)
dimana disini dilakukan suatu injeksi arus terhadap material target, 2) Alamiah:
dengan memanfaatkan Kelistrikan alam.
B. PERMASALAHAN
Adapun permasalahan yang muncul dari penulisan makalah ini yaitu : yang
dimaksud dengan arus alamiah (arus telluric) dan geolistrik serta hal-hal yang
terkandung didalamnya.
C. TUJUAN
A.ARUS ALAMIAH
Aliran partikel-partikel bermuatan di ionosfer akibat emisi matahari
diduga sebagai penyebab adanya arus bolak-balik yang mengalir di bagian atas
bumi kita. Aliran arus alamiah ini (yang selanjutnya disebut arus Telluric) sangat
dipengaruhi oleh variasi oleh sifat penghantar/daya hantar batuan. Metode telluric
ini memanfaatkan variasi arus alamiah dengan cara mengukur perbedaan potensial
di permukaan dan menginterpretasi perbedaan ini yang tidak lain sangat
dipengaruhi oleh material bawah permukaan atau berkorelasi dengan material
bawah permukaan. Metode Magnetotelluric sama dengan telluric, akan tetapi
yang diukur adalah medan magnet seperti halnya medan listriknya.
Metode self-potential atau spontaneous potential (SP) menggunakan pendekatan
aktivitas elektrokimia alam. Jika suatu jebakan mineral mengalami kontak dengan
larutan, akan menyebabkan/menghasilkan komposisi yang berbeda (baik dari sisi
mineralnya ataupun konsentrasinya), resultan dari reaksi ini akan mengakibatkan
aliran ion-ion yang sudah pasti akan terjadi aliran arus yang juga akan
mengakibatkan perbedaan potensial dengan sekelilingnya. Sebagai
penyederhanaan adalah sistem baterai, kita bisa menggukur perbedaan diantara
dua kutubnya.
B.Sejarah Singkat
Sejarah metode kelistrikan ini mencatat suatu sejarah yang penting tahun
1830an, ketika Robert W. Fox melakukan ekperimen terhadap arus alamiah pada
suatu deposit jebakan biji sulfida di Cornwall Inggris, yang selanjutnya sepanjang
abad 18 ini banyak sekali penelitian-penelitian yang berkaitan dengan fenomena
kelistrikan SP. Pada awal abad 19, Conrad Schlumberger di Perancis dan Frank
Wenner di Amerika melakukan eksperimen menggunakan listrik buatan dengan
cara melakukan injeksi arus ke dalam tanah dan menggukur resultan perbedaan
potensialnya (potensialnya sendiri terdiri dari komponen alamiah dan akibat
injeksi) yang kemudian dikenal dengan metode DC resistivity.
Pada tahun 1914, Schlumberger menemukan deposit yang kaya akan biji besi di
Serbia menggunakan metode self-potential, dan pada tahun 1917 metode
elektromagnetik dikenalkan oleh H.R. Conklin. Arus Telluric pertama kali
dipelajari oleh O.H. Gish dan W.J. Rooney di Amerika Serikat pada permulaan
tahun 1920. Pekerjaan ini kemudian dilanjutkan dan dikembangkan oleh
Schlumberger grup pada permulaan tahun 1934, dan semua riset-riset kelistrikan
pada mula digunakan untuk aplikasi mencari mineral bijih. Salah satu aplikasi di
luar bidang pertambangan pada mulanya dikembangkan oleh I.B Crosby dan E.G.
Leonardon pada tahun 1928 untuk memetakan batuan dasar (bedrock) yang
mempunyai resistivitas tinggi untuk diusulkan sebagai daerah dam, yang pada
akhir-akhir ini juga digunakan untuk melakukan investigasi masalah-masalah
lingkungan misalnya kebocoran tambak, sungai, rembesan polutan dan lain-lain.
C.GEOLISTRIK
Metoda pengamatan geoteknik pada dasarnya adalah mengamati gejala-
gejala gangguan yang terjadi pada keadaan normal. Gangguan ini dapat bersifat
statik dapat juga bersifat dinamik, yaitu gangguan yang dipancarkan ke bawah
permukaan bumi. Gejala gangguan yang terdapat pada keadaan normal disebut
dengan anomali. Metode geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang
mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi bagaimana cara mendeteksinya di
permukaan bumi. Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial, pengukuran arus
me elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah maupun akibat injeksi arus
ke dalam bumi. Oleh karena itu metode geolistrik mempunyai banyak macam,
termasuk didalamnya: Metode Potensial Diri/ Self Potential (SP), Metode
Resistivitas/Metode Tahanan Jenis, Arus Telluric, Magnetotelluric, Potensial
terimbas (IP) lain-lain.
1. Spontaneous/Self Potential (Potensial Diri / SP)
Metode Potensial Diri / Self-potential/Spontaneous Polarisation (SP)
pertama kali diperkenalkan tahun 1830 oleh Robert Fox yang menggunakan
elektroda tembaga yang terhubung ke galvanometer untuk mendeteksi deposit
copper-sulphide di Cornwall, Inggris. Metode ini juga sudah digunakan sejak
1920 sampai sekarang sebagai secondary tool pada eksplorasi logam dasar
khususnya untuk mendeteksi aya jebakan bijih massive (sulfida), pada dekade
terakhir ini banyak digunakan untuk survey air tanah geothermal, juga digunakan
untuk membantu pemetaan geologi misalnya melihat delineasi zona geser (shear
zones), patahan dekat permukaan, juga digunakan pada well-logging.
b. Potensial Elektrokinetis.
Dikenal dengan zeta atau potensial elektrofiltrasi, potensial aliran muncul
ketika air atau fluida mengalir ke dalam pasir atau pori-pori batuan, moraines,
basalt, sebagainya, pada daerah-daerah dengan curah hujan tinggi, bertopografi,
batuannya bersifar porous, potensial aliran akan terjadi dengan amplitudo yang
lebar. Di gunung api Agadak, kepulauan Adak, Alaska ditemukan anomaly SP
sebesar 2693 mV yang disebabkan oleh potensial aliran.
c. Potensial Liquid-Junction.
Dikenal juga dengan potensial membran difusi, anomaly SP berasosiasi
dengan gradien konsentrasi ionic di dalam tanah yang men-setup potensial difusi.
Jika anion kation di dalamnya memiliki mobilitas yang berbeda, kemudian
resultan dari difusi ini akan menghasilkan potensial listrik karena
perpindahan/pergerakan ion-ion. Dalam keadaan setimbang, potensial difusi
diberikan oleh persamaan:
e. Potensial Mineralisasi.
Dalam beberapa laporan mengenai anomaly Self Potensial (SP)
kebanyakan berhubungan dengan deposit mineral sulfida yang terpendam di
bawah tanah. Potensial ini berasal dari reaksi oksidasi-reduksi (redox), yang sama
dengan sel galvanik dalam elektrokimia. Sato Mooney tahun 1960 mengajukan
model klasik tentang mekanisme terbentuknya potensial mineralisasi. Mereka
menggambarkan sebuah deposit sulfida yang berada pada suatu watertable dengan
reaksi-reaksi oksidasi di bagian atas watertable reaksi reduksi di bagian bawah.
Bagian atas bagian bawah dari deposit sulfida ini seolah-olah seperti sel setengah
galvanik, dengan bagian atas bersifat negatif bagian bawah positif. Dalam model
ini, ion-ion berpindah melalui pori-pori batuan sekeliling jebakan bijih sulfida.
Anomaly SP ini terukur di permukaan sebagai beda potensial yang drop yang
diakibatkan oleh aliran arus melalui batuan dalam model ini.
D. METODE RESISTIVITAS
Metode resistivitas adalah salah satu metode yang cukup ampuh banyak
digunakan dalam dunia eksplorasi khususnya eksplorasi air tanah karena
resistivitas dari batuan sangat sensitif terhadap kandungan airnya. Sebenarnya ide
dasar dari metode ini sangatlah sederhana, yaitu dengan menganggap bumi kita
sebagai suatu resistor seperti ditunjukkan oleh gambar 3.5 di bawah ini.
1. Aliran Listrik di dalam Bumi
Pendekatan yang paling sederhana untuk mempelajari secara teoritis tentang
aliran listrik di dalam bumi adalah dengan menganggap bumi sebagai medium
yang homogen isotropis (Telfold et.al, 1990). Jika medium tersebut tersebut
dialiri arus listrik searah (diberi me listrik E) maka elemen arus I yang melewati
elemen luas A dengan kerapatan arus J
Assalamualaikum wr. Wb
Wassalamualaikum wr. Wb
penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………............... 1
B. Permasalahan …………………………………………………................. 1
C. Tujuan ……………………………………………………………............ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian arus alamiah ……………………........................................... 3
B. Sejarah singkat ……………………………………………………......... 4
C. pengertian geolistrik .............................................................................. 5
D. Metode resestivitas .............................................................................. 5
DAFTAR PUSTAKA
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah membaca seluruh isi daripada makalah ini, maka kami mengambil
beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1.Arus alamiah (arus telluric) iyalah Aliran partikel-partikel bermuatan di ionosfer
akibat emisi matahari diduga sebagai penyebab adanya arus bolak-balik yang
mengalir di bagian atas bumi kita. Aliran arus alamiah ini (yang selanjutnya
disebut arus Telluric) sangat dipengaruhi oleh variasi oleh sifat penghantar/daya
hantar batuan
3. Metode resistivitas adalah salah satu metode yang cukup ampuh banyak
digunakan dalam dunia eksplorasi khususnya eksplorasi air tanah karena
resistivitas dari batuan sangat sensitif terhadap kandungan airnya
B. SARAN
Saran kami untuk dosen mata kuliah agar mengajar jangan terlalu
membuat mahasiswa menjadi tegang dan bosan, sesuaikanlah dengan kondisi
perkuliahan yang semestinya yang diinginkan oleh mahasiswa dan dosen agar
diperoleh cara belajar yang efektif dan efisien sehingga mahasiswa menjadi
semangat dalam belajar dan semua yang diajarkan dapat diterima oleh kami
semuanya.