Anda di halaman 1dari 28

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Masalah kesehatan yang ada di masyarakat sangatlah banyak dan beragam

macamnya. Penelusuran dari rumah ke rumah merupakan cara yang efektif untuk

mengetahui secara nyata masalah kesehatan yang sebenarnya sedang dihadapi

masyarakat. Sebagian masyarakat ada yang menyadari dan sebagian masyarakat ada

yang tidak menyadari bahwa terdapat masalah kesehatan di lingkungan keluarga.

Hidup sehat merupakan suatu hal yang seharusnya diterapkan oleh setiap orang,

mengingat manfaat kesehatan yang sangat penting bagi setiap manusia, baik kesehatan

pribadi ataupun kesehatan keluarga untuk mencapai keharmonisan keluarga.Menciptakan

hidup sehat sangatlah mudah dan murah dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan

untuk pengobatan jika kita mengalami gangguan kesehatan.

Bersamaan dengan masuknya milenium baru, Departemen Kesehatan telah

mencanangkan Gerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan, yang dilandasi

paradigma sehat. Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir atau model

pembangunan kesehatan yang bersifat holistik, melihat masalah kesehatan yang

dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat lintas sektor, dan upayanya lebih diarahkan

pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan.

Berdasarkan paradigma sehat ditetapkan visi Indonesia Sehat 2010, dimana ada 3

pilar yang perlu mendapat perhatian khusus, yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat serta

pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata. Untuk perilaku sehat bentuk

kongkritnya yaitu perilaku proaktif memelihara dan meningkatkan kesehatan.mencegah

risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi

1
aktif dalam upaya kesehatan. Mengingat dampak dari perilaku terhadap derajat kesehatan

cukup besar (30-35% terhadap derajat kesehatan), maka diperlukan berbagai upaya untuk

mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi sehat. Salah satunya melalui program

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS dengan tujuan sesuai target tahun 2015-2019

Dinas Kesehatan Jawa Barat sebesar 80%).

Menteri Kesehatan Republik Indonesia membuat Pedoman Pembinaan Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor:2269/MENKES/PER/XI/2011 yang mengatur upaya peningkatan

perilaku hidup bersih dan sehat di seluruh Indonesia dengan mengacu ke pada pola

manajemen PHBS, mulai dari tahap pengkajian, perencanaan dan pelaksanaan serta

pemantauan dan penilaian. Upaya tersebut dilakukan untuk memberdayakan masyarakat

dalam memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya sehingga masyarakat

sadar, mau, dan mampu secaraman diri ikut aktif dalam meningkatkan status

kesehatannya. Kita menyadari bahwa upaya tersebut bukanlah suatuhal yang mudah

karena upaya tersebut berkaitan sangat erat dengan masalah perilaku sedangkan masalah

perilaku merupakan masalah yang khas dan kompleks.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang

dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan

seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri

(mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan

masyarakat (Kementrian Kesehatan RI,2011). Pembinaan PHBS diluncurkan oleh pusat

penuyuluhan Kesehatan (sekarang Pusat Promosi Kesehatan

) pada tahun 1996 dengan menggunakan pendekatan tatanan sebagai strategi

pengembangnya. Masing-masing tatanan ditetapkan indicator guna mengukur

pencapaian PHBS-nya (Kementrian kesehatan RI,2011).

2
Fokus pembinaan PHBS adalah tatanan rumah tangga. Berdasarkan Rapat

Koordinasi Promosi Kesehatan Tingkat Nasional, pada tahun 2007 indikator PHBS

rumah tangga yaitu persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, member bayi ASI

eksklusif, menimbang balita setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan

dengan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik nyamuk, mengkonsumsi

buah dan sayur setiap hari, melakukan aktifitas fisik setiap hari, dan tidak merokok di

dalam rumah (Kementrian Kesehatan RI,2011). PHBS di rumah tangga terdiri dari 4

kriteria, yaitu sehat pratama, sehat madya, sehat utama, dan sehat paripurna. Keempat

criteria tersebut diukur dari pemenuhan indicator PHBS.

Upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga belum

sepenuhnya menunjukkan hasil optimal. Cakupan rumah tangga berperilaku hidup bersih

dan sehat di Jawa Barat berdasarkan data yang diperoleh dari profil data kesehatan

Indonesia tahun 2014 yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan sebesar 51,40% dari

3.178.032 rumah tangga yang di pantau (Kemenkes Ri,2014). Posisi Jawa Barat berada

pada nomor 12dari 33 provinsi di Indonesia. Apabila kita amati angkat tersebut ternyata

angka jumlah rumah tangga di Jawa Barat yang melaksanakan PHBS jumlahnya di

bawah angka nasional (56,58%). Berikut adalah data penyakit dalam 3 bulan terakhir

yang di dapatkan dari Puskesmas Pataruman I Kota Banjar.

3
Dari data pada table 1.1 diketahui, dalam 3 bulan terakhir terjadi peningkatan yang

signifikan terutama selalu terjadi kasus ISPA sebagai urutan pertama, dan diikuti oleh

penyakit lainnya. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan saat studi pendahuluan

kepada perwakilan warga Dusun Priagung, Desa Binangun yang di pilih secara acak,

terdapat beberapa indicator PHBS rumah tangga yang tidak dipenuhi oleh warga.

Sedangkan PHBS penting untuk dilakukan, terkait dengan terjadinya peningkatan

beberapa penyakit di wilayah tersebut. Beberapa anggota rumah tangga mempunyai

masa rawan terkena penyakit menular dan penyakit tidak menular, oleh karena itu untuk

mencegah penyakit tersebut, anggota rumah tangga perlu diberdayakan untuk

melaksanakan PHBS. Maka dari peneliti ingin mengetahui gambaran perilaku dan sikap

PHBS rumah tangga di RW 02 dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman

Kota Banjar Jawa Barat yang berhbungan dengan kejadian peningkatan angka penyakit

infeksi di wilayah tersebut.

4
1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana gambaran pengetahuan masyarakat desa binangun Rt 04,05 dan 06

mengenai PHBS ?

2. Bagaimana gambaran sikap masyarakat desa binangun Rt 04, 05 dan 06

mengenai PHBS ?

1.3.Tujuan

1. Mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat desa binangun Rt 04,05 dan

06 mengenai PHBS.

2. Mengetahui gambaran sikap masyarakat desa binangun Rt 04, 05 dan 06

mengenai PHBS.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS )

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan

yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat

menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan

– kegiatan kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan–kegiatan kesehatan di

masyarakat.

PHBS adalah upaya memberikan pengalaman belajar bagi perorangan,

keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan

informasi dan melakukan edukasi, guna meningkatkan pengetahuan, sikap dan

perilaku, melalui pendekatan advokasi, bina suasana dan gerakan masyarakat

sehingga dapat menerapkan cara – cara hidup sehat, dalam rangka menjaga,

memelihara, dan meningkatkan kesehatan masyarakat

Menanamkan PHBS kepada setiap orang memerlukan proses yang panjang

karena setiap orang hidup dalam tatanannya dan saling mempengaruhi serta

berinteraksi antar pribadi dalam tatanan tersebut. Oleh karena itu pembinaan PHBS

dilakukan melalui tatanan, yaitu tatanan rumah tangga, institusi pendidikan, tempat

kerja, tempat umum dan fasilitas kesehatan.

2.2. PHBS Rumah Tangga

PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah

tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta

berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.PHBS di Rumah Tangga

6
dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat.Rumah tangga sehat berarti mampu

menjaga, meningkatkan, dan melindungi kesehatan setiap anggota rumah tangga dari

gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yang kurang kondusif untuk hidup sehat.

2.3. Manfaat PHBS Rumah Tangga

1) Manfaat PHBS bagi rumah tangga:

a) Setiap rumah tangga meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah sakit.

b) Anak tumbuh sehat dan cerdas.

c) Produktivitas kerja anggota keluarga meningkat dengan meningkatnya

kesehatan anggota rumah tangga maka biaya yang dialokasikan untuk

kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi seperti biaya pendidikan,

pemenuhan gizi keluarga dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan

keluarga.

2) Manfaat PHBS bagi masyarakat:

a) Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan yang sehat.

b) Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah

kesehatan.

c) Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.

d) Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber

Masyarakat (UKBM) seperti posyandu, jaminan pemeliharaan kesehatan,

tabungan bersalin (tabulin), arisan jamban, kelompok pemakai air,

ambulans desa dan lain-lain.

7
2.4. Indikator PHBS Rumah Tangga

Indikator adalah suatu petunjuk yang membatasi fokus perhatian suatu

penilaian.Indikator PHBS tatanan rumah tangga adalah suatu alat ukur atau

merupakan suatu petunjuk yang membatasi fokus perhatian untuk menilai keadaan

atau permasalahan kesehatan di rumah tangga.Indikator PHBS tatanan rumah tangga

diarahkan pada aspek program prioritas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan lingkungan,

Gaya hidup dan upaya kesehatan masyarakat. Rumah Tangga Sehat adalah rumah

tangga yang melakukan 10 PHBS di rumah tangga, yang menjadi 10 indikator

nasional, yaitu:

1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.

Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan adalah persalinan yang

ditolong oleh tenaga kesehatan (bidan/dokter) di fasilitas kesehatan.

Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan ini bertujuan dalam

menjamin keselamatan ibu dan bayi.

Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan

menggunakan peralatan yang aman, bersih dan steril sehingga mencegah

terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya. Apabila terdapat

kelainan, akan cepat diketahui dan segera dapat ditolong atau dirujuk ke

Puskesmas atau Rumah Sakit.

Komplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi baru lahir sebagian

besar terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal ini antara lain disebabkan

pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai

kompetensi kebidanan.

8
2) Memberi bayi ASI eksklusif

ASI Eksklusif adalah suatu program yang ditujukan dalam rangka

menurunkan angka kesakitan dan kematian anak. United Nation Childrens

Fund (UNICEF) dan World Health Organization (WHO)

merekomendasikan sebaiknya anak hanya disusui air susu ibu (ASI)

selama paling sedikit enam bulan. Makanan padat seharusnya diberikan

sesudah anak berumur 6 bulan, dan pemberian ASI dilanjutkan sampai

anak berumur dua tahun (WHO, 2005). Pada tahun 2003 pemerintah

Indonesia mengubah rekomendasi lamanya pemberian ASI eksklusif dari 4

bulan menjadi 6 bulan.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 Air Susu

Ibu (ASI) eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak

dilahirkan selama enam bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti

dengan makanan atau minuman lain (kecuali obat, vitamin dan mineral).

Pengaturan pemberian ASI eksklusif bertujuan untuk :

1) Menjamin pemenuhan hak bayi untuk mendapatkan ASI eksklusif

sejak dilahirkan sampai dengan berusia enam bulan dengan

memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya;

2) Memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI

eksklusif kepada bayinya; dan

3) Meningkatkan peran dan dukungan keluarga, masyarakat,

pemerintah daerah, dan pemerintah terhadap ASI eksklusif.

ASI mengandung kolostrum yang kaya akan antibodi karena

mengandung protein untuk daya tahan tubuh dan pembunuh kuman dalam

9
jumlah tinggi sehingga pemberian ASI eksklusif dapat mengurangi risiko

kematian pada bayi. Kolostrum berwarna kekuningan dihasilkan pada hari

pertama sampai hari ketiga. Hari keempat sampai hari kesepuluh ASI

mengandung immunoglobulin, protein, dan laktosa lebih sedikit

dibandingkan kolostrum tetapi lemak dan kalori lebih tinggi dengan warna

susu lebih putih. Selain mengandung zat-zat makanan, ASI juga

mengandung zat penyerap berupa enzim tersendiri yang tidak akan

menganggu enzim di usus. Susu formula tidak mengandung enzim

sehingga penyerapan makanan tergantung pada enzim yang terdapat di

usus bayi.

3) Balita ditimbang secara rutin

Pertumbuhan dan perkembangan balita dapat dipantau melalui

penimbangan berat badan balita setiap bulannya. Penimbangan balita

dilakukan setiap bulan mulai dari 1 tahun sampai 5 tahun di Posyadu.

Adapun manfaat penimbangan balita setiap bulan di Posyandu adalah :

1) Untuk mengetahui apakah balita tumbuh sehat.

2) Untuk mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan balita.

3) Merujuk balita ke Puskesmas, bila balita sakit

(demam/batuk/pilek/Diare), berat badan dua bulan berturut-turut

tidak naik, balita yang berat badannya BGM (Bawah Garis Merah)

dan dicurigai Gizi buruk.

4) Ibu balita mendapat penyuluhan gizi untuk memantau

pertumbuhan balita.

10
Tanda – tanda balita tumbuh sehat adalah bila berat badan balita selalu

naik seajar pita warna dan garis pertumbuhannya pada kartu meuju sehat

(KMS). Adapun tanda – tanda balita dengan gizi kurang yaitu berat badan

tidak naik selama 3 bulan berturut turut, badan kurus, mudah sakit,

tampak lesu dan lemah, mudah menangis dan rewel.

4) Menggunakan air bersih

Air dipergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi,

berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci pakaian

dan sebagainya. Oleh karena itu, air yang digunakan harus bersih, agar

tidak terkena penyakit atau terhindar dari sakit.

Manfaat menggunakan air bersih :

 Terhindar dari gangguan penyakit seperti Diare, Kolera Disentri

dan Thypus.

 Setiap anggota keluarga terpelihara kebersihan dirinya.

Air bersih secara fisik dapat dibedakan melalui indera kita, antara lain

(dapat dilihat, dirasa, dicium dan diraba) :

 Air tidak berwarna harus bening/jernih.

 Air tidak keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah,

busa dan kotoran lainnya.

 Air tidak berasa, tidak berasa asin, tidak berasa asam, tidak payau,

dan tidak pahit, harus bebas dari bahan kimia beracun.

 Air tidak berbau seperti bau amis, anyir, busuk atau bau belerang.

11
5) Menggunakan jamban sehat

Berikut adalah syarat jamban sehat :

1) Tidak mencemari tanah disekitarnya

2) Mudah dibersihkan dan aman digunakan

3) Dilengkapi dinding dan atap pelindung

4) Penerangan dan ventilasi cukup

5) Lantai kedap air dan luas ruangan memadai

6) Tersedia air, sabun dan alat pembersih.

6) Mengkonsumsi bereaneka ragam makanan dalam jumlah cukup

untuk mencapai gizi seimbang

Anggota keluarga diharapkan mengkonsumsi 3 porsi buah dan 2 porsi

sayuran atau sebaliknya setiap hari. Makan sayur dan buah setiap hari

sangat penting, karena :

1) Mengandung vitamin dan mineral, yang mengatur metabolisme

energi, pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh.

2) Mengandung serat yang tinggi.

7) Anggota rumah tangga terbiasa mencuci tangan sebelum makan dan

sesudah BAB

Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun.

Bersihkan telapak tangan, pergelangan tangan, selah selah jari dan

punggung tangan.Setelah itu keringkan dengan lap bersih. Cuci tangan

dilakukan setelah buang air besar, sebelum makan dan menyuapi

anak.sebelum menyusui bayi, setiap kali tangan kita kotor (setelah :

12
memegang uang, memegang binatang, berkebun, dll), setelah menceboki

bayi atau anak dan sebelum memegang makanan.

Manfaat cuci tangan adalah untuk membunuh kuman penyakit yang

ada di tangan.Mencegah penularan penyakit seperti Diare,

Disentri,Kolera, Typhus, kecacingan, penyakit kulit.

8) Melakukan aktivitas fisik atau olahraga setiap hari

Setiap anggota keluarga diharapkan melakukan aktivitasfisik 30 menit

setiap hari.Aktivitas Fisik adalah melakukan pergerakan anggotatubuh

yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi

pemeliharaan kesehatan fisik, mentaldan mempertahankan kualitas hidup

agar tetap sehat danbugar sepanjang hari.

Jenis aktivitas fisik yang dapat dilakukan adalah bisa berupa kegiatan

sehari-hari yaitu: berjalan kaki, berkebun, kerja di taman, mencuci

pakaian, mencuci mobil, mengepel lantai, naik turun tangga, membawa

belanjaan. Bisa berupa olahraga, yaitu : lari ringan,bermain bola, berenang,

senam, bermain tenis, yoga, fitness, angkat beban. Dapat dilakukan

ditempat olahraga, di rumah, di tempat kerja, bahkan ditempat umum

sesuai dengan aktivitas fisik yang dilakukan.

Aktivitas fisik dilakukan secara teratur paling sedikit30 menit dalam

sehari, sehingga, dapat menyehatkanjantung, paru-paru serta alat tubuh

lainnya.Jika lebih banyak waktu yang digunakan untukberaktivitas fisik

maka manfaat yang diperoleh jugalebih banyak.Jika kegiatan ini dilakukan

setiap hari secara teraturmaka akan lebih terasahasilnya.

13
9) Tidak merokok di dalam rumah

Hal ini dikarenakan dalam satu batang rokok yang dihisap akan

dikeluarkan lebih dari 4.000 bahan kimia berbahaya, diantaranya nikotin,

tar dan karbon monoksida.

10) Keluarga melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk

Lakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk secara berkala

minimal 1 minggu 1x agar terhindar dari penyakit yang dapat ditularkan

melalui nyamuk seperti demam berdarah, leptospirosis atau malaria.

Kegiatan Pemberantasan sarang nyamuk dilakukan dengan memeriksa

beberapa tempat yang dapat menimbulkan genangan – genangan air seperti

bak mandi, vas bunga, tatakan kulkas, talang air, tempat penyimpanan air

minum dan benda2 lain yang dapat menampung air. Kegiatan PSN dapat

dilakukan dengan 3M yaitu

1. Mengubur benda - benda yang tidak terpakai yang dapat

menimbulkan genangan air di sekitar rumah.

2. Menutup tempat – penampungan air dan benda – benda yang dapat

menjadi sarang nyamuk

3. Menguras penampungan air dan bak mandi minimal 1 minggu 1

kali.

14
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang akan menjelaskan

bagaimana gambaran pengetahuan dan sikap tentang perilaku hidup bersih

dan sehat yang akan dilakukan pada beberapa populasi.

3.2.Instrumen Penelitian

Instrumen yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah kuisioner

yang akan dibagikan kepada populasi yang sudah ditentukan.

3.3.Populasi dan Sample

1. Populasi

Populasi yang akan dilakukan penelitian ini adalah warga RT 04, 05,

dan 06 Dusun Priagung Desa Binangun

2. Sample

Sample penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang berusia diantara

25 sampai dengan 55 tahun.

3.4.Pengumpulan Data

15
Data yang dikumpulkan ialah hasil dari jawaban kuisioner yang telah

diberikan kepada sample penelitian yang telah ditentukan.

3.5.Cara Pengolahan Data

Data dari kuisioner yang telah terkumpul akan dicatat secara manual

dan akan dihitung sesuai indicator yang telah ditentukan.

16
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Pengetahuan Warga Terhadap PHBS

Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap warga masyarakat desa

binangun rt 04, 05 dan 06 di dapatkan hasil penelitian sebagai berikut :

Tabel 1 Gambaran Pengetahuan warga terhadap PHBS

No RT PENGETAHUAN PHBS
Tahu Tidak Tahu
Jumlah Persentase Jumlah Persentase
1 04 25 100% 0 0
2 05 45 100% 0 0
3 06 30 100% 0 0

Dari table diatas didapatkan bahwa seluruh warga rt 04, 05 dan 06 desa

binangun sudah seluruhnya mengetahui mengenai tentang perilaku hidup

bersih dan sehat ( PHBS )

Tabel 2 Gambaran Pengetahuan warga rt 04 terhadap indikator PHBS

No Indikator PHBS Tahu Tidak tahu


Jumlah % Jumlah %
1 Persalinan Oleh Tenaga 8 32% 17 68%
Kesehatan
2 Memberi bayi ASI 7 28% 18 62%
eksklusif
3 Menimbang BALITA 5 20% 20 80%
4 Menggunakan Air Bersih 24 96% 1 4%
Untuk Keperluan Rumah
Tangga
5 Mencuci Tangan 20 80% 5 20%

17
6 Jamban Sehat 19 76% 6 24%
7 Memberantas Jentik 20 80% 5 20%
Nyamuk
8 Makan Buah dan Sayur 20 80% 5 20%
9 Aktifitas Fisik Setiap Hari 9 36% 16 64%
10 Tidak Merokok Dalam 8 32% 17 68%
Rumah
Dari tabel diatas didapatkan bahwa seluruh warga rt 04 yang

mengetahui mengenai PHBS masih banyak warga yang tidak mengetahui

indikator penilaian PHBS rumah tangga. Dari 25 sample penelitian, indikator

yang paling banyak diketahui warga ialah menggunakan air bersih dalam

kehidupan sehari hari sebanyak 24 orang ( 96% ), sedangkan indikator yang

paling banyak tidak diketahui warga rt 04 ialah menimbang balita sebanyak

20 orang ( 80% ).

Tabel 3 Gambaran Pengetahuan warga rt 05 terhadap indikator PHBS

No Indikator PHBS Tahu Tidak tahu


Jumlah % Jumlah %
1 Persalinan Oleh Tenaga 33 73% 12 27%
Kesehatan
2 Memberi bayi ASI 33 73% 12 27%
eksklusif
3 Menimbang BALITA 29 64% 16 36%
4 Menggunakan Air Bersih 38 84% 7 16%
Untuk Keperluan Rumah
Tangga
5 Mencuci Tangan 33 73% 12 27%
6 Jamban Sehat 33 73% 12 27%
7 Memberantas Jentik 33 73% 12 27%
Nyamuk
8 Makan Buah dan Sayur 28 62% 17 38%
9 Aktifitas Fisik Setiap Hari 25 55% 20 45%
10 Tidak Merokok Dalam 23 51% 22 49%
Rumah

Dari tabel diatas didapatkan bahwa seluruh warga rt 05 yang

mengetahui mengenai PHBS masih banyak warga yang tidak mengetahui

indikator penilaian PHBS rumah tangga. Dari 45 sample penelitian, indikator

18
yang paling banyak diketahui warga ialah menggunakan air bersih dalam

kehidupan sehari hari sebanyak 38 orang ( 84% ), sedangkan indikator yang

paling banyak tidak diketahui warga rt 05 ialah tidak merokok di dalam

rumah sebanyak 22 orang ( 49% ).

Tabel 4 Gambaran Pengetahuan Warga rt 06 Terhadap Indikator PHBS

No Indikator PHBS Tahu Tidak tahu


Jumlah % Jumlah %
1 Persalinan Oleh Tenaga 22 74% 8 26%
Kesehatan
2 Memberi bayi ASI 21 70% 9 30%
eksklusif
3 Menimbang BALITA 20 67% 10 33%
4 Menggunakan Air Bersih 29 97% 1 3%
Untuk Keperluan Rumah
Tangga
5 Mencuci Tangan 27 90% 3 10%
6 Jamban Sehat 26 87% 4 13%
7 Memberantas Jentik 24 80% 6 20%
Nyamuk
8 Makan Buah dan Sayur 23 77% 7 23%
9 Aktifitas Fisik Setiap Hari 21 70% 9 30%
10 Tidak Merokok Dalam 24 80% 6 20%
Rumah

Dari tabel diatas didapatkan bahwa seluruh warga rt 06 yang

mengetahui mengenai PHBS masih banyak warga yang tidak mengetahui

indikator penilaian PHBS rumah tangga. Dari 30 sample penelitian, indikator

yang paling banyak diketahui warga ialah menggunakan air bersih dalam

kehidupan sehari hari sebanyak 29 orang ( 97% ), sedangkan indikator yang

paling banyak tidak diketahui warga rt 06 ialah menimbang balita sebanyak

10 orang ( 33% ).

19
4.2 Gambaran SIkap Warga Terhadap PHBS

Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap warga masyarakat desa

binangun rt 04, 05 dan 06 mengenai sikap warga terhadap indikator PHBS di

dapatkan hasil penelitian sebagai berikut :

Tabel 5 Gambaran Sikap Warga rt 04 Terhadap Indikator PHBS

No Indikator PHBS Melaksanakan Tidak


Melaksanakan
Jumlah % Jumlah %
1 Persalinan Oleh Tenaga 25 100% 0 0%
Kesehatan
2 Memberi bayi ASI 17 68% 8 32%
eksklusif
3 Menimbang BALITA 18 72% 7 28%
4 Menggunakan Air Bersih 25 100% 0 0%
Untuk Keperluan Rumah
Tangga
5 Mencuci Tangan 25 100% 0 0%
6 Jamban Sehat 25 100% 0 0%
7 Memberantas Jentik 25 100% 0 0%
Nyamuk
8 Makan Buah dan Sayur 25 100% 0 0%
9 Aktifitas Fisik Setiap Hari 25 100% 0 0%
10 Tidak Merokok Dalam 17 68% 8 32%
Rumah

Tabel 6 Gambaran Sikap Warga rt 05 Terhadap Indikator PHBS

No Indikator PHBS Melaksanakan Tidak


Melaksanakan
Jumlah % Jumlah %
1 Persalinan Oleh Tenaga 45 100% 0 0%
Kesehatan
2 Memberi bayi ASI 38 84% 7 16%
eksklusif
3 Menimbang BALITA 41 91% 4 9%
4 Menggunakan Air Bersih 45 100% 0 0%
Untuk Keperluan Rumah
Tangga
5 Mencuci Tangan 45 100% 0 0%

20
6 Jamban Sehat 45 100% 0 0%
7 Memberantas Jentik 42 93% 3 7%
Nyamuk
8 Makan Buah dan Sayur 45 100% 0 0%
9 Aktifitas Fisik Setiap Hari 45 100% 0 0%
10 Tidak Merokok Dalam 45 100% 0 0%
Rumah

Tabel 7 Gambaran Sikap Warga rt 06 Terhadap Indikator PHBS

No Indikator PHBS Melaksanakan Tidak


Melaksanakan
Jumlah % Jumlah %
1 Persalinan Oleh Tenaga 30 100% 0 0%
Kesehatan
2 Memberi bayi ASI 21 70% 9 30%
eksklusif
3 Menimbang BALITA 21 70% 9 30%
4 Menggunakan Air Bersih 30 100% 0 0%
Untuk Keperluan Rumah
Tangga
5 Mencuci Tangan 30 100% 0 0%
6 Jamban Sehat 30 100% 0 0%
7 Memberantas Jentik 30 100% 0 0%
Nyamuk
8 Makan Buah dan Sayur 30 100% 0 0%
9 Aktifitas Fisik Setiap Hari 30 100% 0 0%
10 Tidak Merokok Dalam 30 100% 0 0%
Rumah

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa hasil penelitian mengenai sikap

warga masyarakat di rt 04, 05 dan 06 desa binangun sudah hamper seluruh

warga melaksanakan 10 indikator penilaian PHBS rumah tangga walaupun

banyak dari warga masyarakat tersebut tidak mengetahui 10 indikator tersebut.

Dari 10 indikator tersebut yang paling banyak tidak dilakukan oleh masyarakat

di rt 04 ialah tidak memberikan asi eksklusif dan meroko di dalam rumah

sebanyak 8 orang ( 32% ) dan di rt 05 ialah tidak memberikan asi eksklusif

sebanyak 7 orang ( 16% ) sedangkan di rt 06 yang paling banyak tidak

21
dilaksanakan ialah indikator memberikan bayi asi eksklusif dan menimbang

balita sebanyak 9 orang ( 30% ).

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Gambaran pengetahuan masyarakat desa binangun Rt 04,05 dan 06

mengenai PHBS didapatkan bahwa seluruh warga masyarakat sudah

mengetahui mengenai perilaku hidup bersuh dan sehat, tetapi hamper

seluruh masyarakat tidak mengetahui 10 indikator PHBS secara

keseluruhan, di RT 04, 05 dan 06 indikator yang paling di ketahui

warga ialah mengenai penggunaan air bersih untuk keperluan sehari

hari sebanyak24 orang ( 96% ) di rt 04, 38 orang ( 84% ) di rt 05 dan

29 orang ( 97% ). sedangkan indikator yang paling tidak diketahui

warga di rt 04 dan 06 ialah menimbang balita sebanyak 20 orang (

80% ) di rt 04 dan rt 06 ialah 10 orang ( 33% ), sedangkan di rt 05

indikator yang paling tidak diketahui warga sama ialah memakan

buah dan sayur sebanyak 17 orang ( 38% ).

2. Gambaran sikap masyarakat desa binangun Rt 04,05 dan 06 mengenai

terlaksananya indikator PHBS didapatkan bahwa hampir sudah

seluruh warga melaksanakan 10 indikator PHBS, hanya ada beberapa

indikator yang masih belum sempurna 100% diantaranya di rt 04 ialah

tidak memberikan asi eksklusif dan meroko di dalam rumah sebanyak

8 orang ( 32% ) dan di rt 05 ialah tidak memberikan asi eksklusif

22
sebanyak 7 orang ( 16% ) sedangkan di rt 06 yang paling banyak tidak

dilaksanakan ialah indikator memberikan bayi asi eksklusif dan

menimbang balita sebanyak 9 orang ( 30% ).

5.2. Saran

1. Perlu adanya pembahasan pada forum dalam rangka peningkatan


pengetahuan masyarakat mengenai PHBS
2. Perlu dilakukan survei PHBS rumah tangga secararutin dan berkala di
Desa Binangun untuk melihat peningkatan dari setiap indikator PHBS
rumah tagga dengan waktu survei yang panjang.
3. Melakukanevaluasirutinberdasarkanhasilsurvei. PHBS rumah tangga di
DesaBinangun

23
Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan Penelitian

24
Gambar 1. Kegiatan wawancara responden penelitian

Lampiran 2. Kuesioner Penelitian

GAMBARAN PENGETAHUAN dan SIKAP WARGA MASYARAKAT

DUSUN PRIAGUNG DESA BINANGUN

MENGENAI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA TATANAN


RUMAH TANGGA

Biodata Responden

1. Nama :
2. Usia :
3. Alamat :
4. Pekerjaan :
5. Pendidikan terakhir : SD SMP SMA D3 S1
6. Status pernikahan : Belum menikah Sudah menikah
7. Agama :
8. Nomer BPJS ( Jika ada ) :

A. PENGETAHUAN
1. Apakah anda pernah mendengar tentang perilaku hidup bersih dan sehat ( PHBS
)?
a. Pernah b. Tidak Pernah

2. Apa pentingnya melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat bagi keluarga ?

a. Menjaga keluarga tetap sehat dan terhindar dari penyakit

b. Menyembuhkan penyakit dalam keluarga

c. Menghemat keuangan keluarga

25
3. Apakah anda mengetahui apa saja Perilaku Hidup Bersih dan Sehat? ( jawaban
boleh lebih dari 1 )
a. Persalinan oleh tenaga kesehatan
b. Memberi bayi ASI eksklusif
c. Menimbang bayi dan balita di Posyandu
d. Menggunakan air bersih untuk keperluan rumah tangga
e. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
f. Menggunakan jamban sehat
g. Memberatas jentik di rumah
h. Makan buah dan sayur setiap hari
i. Melakukan aktifitas fisik setiap hari
j. Tidak merokok di dalam rumah
4. Ditolong oleh siapakah sebaiknya bila ada ibu melahirkan ?
a.Tenaga Kesehatan b. Paraji
5. Apa yang anda ketahui mengenai ASI Eksklusif ?
a. Memberi ASI selama 6 bulan
b. Memberi asi dan susu Formula selama 6 bulan
c. Memberi bayi ASI selama mungkin

6. Setiap berapa lama sebaiknya bayi dan balita ditimbang di posyandu?


a.Setiap Bulan b.Setiap 6 Bulan c.Setiap 1 Tahun sekali

7. Darimanakah sumber air bersih yang baik digunakan untuk kebutuhan sehari – hari
?
a.PAM b.Sumur c.Kali / Sungai

8. Apakah air bersih itu?


a.air yang jernih, tidak berwarna, tidak berbau
b.air yang diambil dari sumur dan sungai
c.air hujan

9. Bagaimana mencuci tangan yang baik ?


a.Air bersih dan sabun
b.Air bersih saja
c.Air apapun bias dipakai

10. Apakah anda selalu mencuci tangan dengan menggunakan sabun saat sebelum
makan dan setelah BAB ?
a. Ya b.Tidak
11. Dimanakah tempat buang air besar yang baik ?
a.Jamban b.Sungai c.Empang

12. Apakah Dirumah anda menggunakan dan memiliki jamban keluarga dengan tangki
septik ?
26
a.Ada b.Tidak Ada

13. Apakah anda tau program pemberantasan sarang nyamuk ( PSN )?


a.Tahu b.Tidak Tahu

14. Apa Itu 3M dalam pemberantasan sarang nyamuk?


a.Menguras, menutup, mengubur
b.Menimbun, Membiarkan, membuka
c.Tidak Tahu

15. Apakah keluarga anda ada upaya memberantas jentik di lingkungan rumah
(menguras bak mandi setiap minggu, menutup tempat tempat penampungan air dan
mengubur barang bekas) ?
a. Ya b.Tidak
16. Seberapa sering kita perlu makan sayur dan buah ?
a.Setiap Hari b.Setiap Minggu c.Tidak Perlu

17. Aktifitas fisik apa saja yang baik untuk menjaga kesehatan setiap hari?
a.Jalan Santai b.Membaca Buku c.Tidak Perlu

18. Apakah bahaya merokok bagi kesehatan?


a.Kanker b.Polusi Udara c.Tidak Bahaya

B. SIKAP
1. Bagaimana sikap anda terhadap Program PHBS ?
a. Mendukung b. Tidak Mendukung
2. Apabila ada anggota keluarga dan tetangga yang akan melahirkan, apakah anda
akan menyarankan membawa kebidan ?
a. Iya b. Tidak
3. Apakah saat anda melahirkan seluruh proses persalinan di tolong oleh dokter atau
bidan ?
a.Iya b. Tidak
4. Apakah bayi anda diberikan ASI selama 6 bulan penuh tanpa susu formula?
a. Iya b.Tidak
5. Apakah bayi anda ditimbang setiap bulan di posyandu?
a. Ya b.Tidak
6. Apakah anda bersedia menggunakan dan menyediakan air bersih untuk keperluan
sehari – hari ?
a. Ya b.Tidak
7. Apakah anda bersedia ikut serta dalam pemberantasan jentik nyamuk di rumah ?
a. Ya b.Tidak
8. Seberpa sering anda dan keluarga melakukan pemberantasan sarang nyamuk ?
a. Sering 1 minggu sekali
b. 1 bulan sekali
27
9. Apakah masih banyak Baju kotor yang digantung di kamar?
a. Ya b.Tidak
10. Apakah anda akan menegur bila ada anggota keluarga yang merokok di dalam
rumah ?
a. Ya b.Tidak
-

28

Anda mungkin juga menyukai