Anda di halaman 1dari 13

BAHASA INDONESIA

“MENJADIKAN BAHASA INDONESIA MENJADI BAHASA IPTEK


(ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI)”
DOSEN PEMBIMBING : JUNAIDA, M.Pd

Disusun Oleh :

MAUZZI NURFIDHA ( 0307181027 )


SEMESTER II (DUA)

PROGRAM STUDI S1

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM - 3

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT. atas segala karunia dan
rahmat-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas pribadi ini. Serta
sholawat berangkaikan salam kita hadiahkan kepada junjungan kita baginda Nabi
Muhammad SAW semoga kita mendapatkan syafa’at nya di Yaumul Qiyamah
kelak nanti. Aamiin Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamiin.

Makalah ini berisi tentang “Menjadikan bahasa Indonesia menjadi bahasa


IPTEK”. Adapun tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah “Bahasa
Indonesia”. Semoga tugas ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Saya
menyadari bahwa makalah ini yang ditulis belum sempurna. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran yang sehat dan bersifat membangun bagi
penyusun, agar dapat memperbaiki kekurangan penyusun. Saya ucapkan terima
kasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Medan, 05 Mei 2019

MAUZZI NUR

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1


A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 3


A. Pengertian Bahasa .......................................................................................................... 3
B. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa IPTEK ...................................................................... 5

BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 9


A. Kesimpulan .................................................................................................................... 9
B. Saran .............................................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa merupakan alat atau sarana orang satu dengan orang lain
untuk berkomunikasi. Seperti yang kita ketahui, manusia adalah makhluk
sosial yang setiap waktu membutuhkan komunikasi dan berinteraksi satu
sama lain. Bahasa menjadi hal yang sangat penting bagi setiap individu
yang berkomunikasi untuk menyampaikan sesuatu dan menyamakan
sesuatu dan menyamakan pemahaman antara individu satu dengan yang
lain.
Bahasa itu sendiri ada karena kesepakatan pemahaman arti atau
makna dari sebuah hal. Maka dari itu ada banyak bahasa di dunia ini.
Namun pada kenyataannya tidak setiap negara memiliki bahasanya
sendiri. Ada beberapa negara di dunia yang menggunakan bahasa yang
sama. Tetapi tidak dengan Indonesia. Indonesia adalah salah satu negara
yang menggunakan bahasanya sendiri sebagai bahasa resminya.
Indonesia merupakan negara yang mampu mengantarkan negara
ini memiliki posisi tawar menawar dalam persaingan global. Namun dalam
kenyataannya berbagai program yang dicanangkan oleh pemerintah masih
hanya menjadi suatu hal yang sia-sia saja. Salah satunya adalah penerapan
bahasa Indonesia dalam dunia IPTEK.
Karena bahasa Indonesia merupakan sarana komunikasi bahasa
yang utama di Indonesia maka seharusnya segala sesuatu yang
berhubungan dengan dunia komunikasi harus menggunakan bahasa
Indonesia tidak terkecuali untuk IPTEK sehingga dalam perkembangannya
akan berjalan dengan sangat mudah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana menjadikan bahasa Indonesia menjadi bahasa IPTEK?
2. Bagaimana peranan bahasa Indonesia menjadi bahasa IPTEK?

1
C. Tujuan
1. Mengetahui bahasa Indonesia sebagai alat untuk mengembambangkan
bahasa IPTEK.
2. Mengetahui peranan bahasa Indonesia menjadi bahasa IPTEK.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bahasa
Bahasa merupakan sebuah hal vital dalam kehidupan. Begitupun
bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang berkembang dan
digunakan masyarakat Indonesia mempunyai arti penting dalam kehidupan
bangsa Indonesia. Hal itu disebabkan karena bahasa Indonesia muncul
sebagai salah satu identitas bangsa dan alat perjuangan dalam melawan
penjajahan.
Bahasa tidak dapat terpisahkan dari manusia dan mengikuti dalam
setiap pekerjaannya. Bahasa adalah alat atau perwujudaan budaya yang
digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik
lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat) dengan tujuan
menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau
orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat
istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah
membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.
Adapun definisi bahasa adalah sebagai berikut :
 Suatu sistem untuk mewakili benda, tindakan, gagasan dan keadaan.
 Suatu peralatan yang digunakan untuk menyampaikan konsep riil
mereka ke dalam pikiran orang lain.
 Sebagai alat untuk menyampaikan informasi.
 Suatu kesatuan sistem makna.
 Suatu kode yang digunakan oleh pakar linguistik untuk membedakan
antara bentuk dan makna.
 Suatu ucapan yang menepati tata bahasa yang telah ditetapkan.
Contoh: kalimat, perkataan, dan lain-lain.
 Suatu sistem tuturan yang akan dapat dipahami oleh masyarakat
linguistik.

3
Sedangkan menurut Gorys Keraf (1997: 1) bahasa adalah alat
komunikasi antar anggota masyarakat berupa symbol bunyi yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia. Mungkin ada yang keberatan dengan
mengatakan bahwa bahasa bukan satu-satunya alat untuk mengadakan
komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa dua orang atau pihak yang
mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara-cara tertentu yang
telah disepakati bersama.

Iyo Mulyono (2000: 4) memberikan batasan bahasa sesuai dengan


karakteristiknya, yaitu :
 Bahasa itu merupakan sebuah sistem bunyi.
 Bahasa itu bersifat arbitrer atau mana suka.
 Bahasa itu bersifat konvensional.
 Bahasa itu merupakan alat untuk berkomunikasi dan berinteraksi.
 Bahasa itu memiliki makna yang konvensional dan arbitrer.

Fungsi dasar bahasa adalah sebagai alat komunikasi lingual


manusia, di mana manusia mengungkapkan apa yang ingin
diungkapkannya melalui bahasa. Melalui bahasa, hubungan sosial dapat
terjadi dengan lancar sehingga kehidupan sosial dapat berlangsung di
dunia ini. Dalam hal ini Iyo Mulyono (2000: 4-6) mengungkapkan bahwa
fungsi bahasa adalah: 1) Fungsi Instrumental, yaitu alat memanipulasi
lingkungan dan menyebabkan kondisi tertentu terwujud, 2) Fungsi
Regulasi, yaitu alat pengendalian atau pengaturan peristiwa, 3) Fungsi
Representasional, yaitu alat untuk menyatakan fakta-fakta atau
pengetahuan tertentu, 4) Fungsi Interaksional, yaitu alat untuk memenuhi
kebutuhan sosial, 5) Fungsi Personal, yaitu untuk menyatakan kepribadian,
perangai, perasaan bahkan kebiasaan seseorang, 6) Fungsi Heureistik,
yakni sebagai alat pemerolehan pengetahuan, dan 7) Fungsi Imajinatif,
yakni alat untuk mengungkapkan mimpi dan khalayan.

Menurut Abdullah Ambari (1983: 8), fungsi bahasa sangat


beraneka ragam, misalnya untuk mencari ilmu pengetahuan, untuk
mendalami perkembangan bahasa itu sendiri untuk meningkatkan

4
kemampuan, dan sebagainya. Namun yang paling pokok adalah bahasa
yang berfungsi sebagai alat bergaul sehingga orang dapat berhubungan
(berkomunikasi dengan sesamanya).

B. Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa IPTEK


Pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK) secara tidak langsung memperkaya khasanah bahasa Indonesia.
Dengan demikian, semua produk budaya akan tumbuh dan berkembang
pula sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi itu, termasuk bahasa Indonesia, yang sekaligus berperan sebagai
prasarana berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan
IPTEK itu.
Bahasa merupakan budaya dari masyarakat yang berfungsi sebagai
alat komunikasi. Bahasa dan masyarakat adalah dua hal yang saling
berpengaruh. Apabila suatu masyarakat berkembang dengan baik, maka
bahasa akan berkembang dengan baik. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa suatu bahasa akan berkembang dengan baik apabila masyarakat
pemakainya memberikan perhatian positif. Sebaliknya, apabila masyaakat
mengacuhkan atau melupakan bahasa, maka bahasa itu sulit berkembang.
Dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, bahasa berfungsi sebagai
wahana untuk menyampaikan informasi dengan cepat dan sekecil-
kecilnya, sehingga kita dapat menguasai ilmu tersebut.
Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia kita junjung
disamping bendera dan lambang Negara kita. Di dalam melaksanakan
fungsi ini bahasa Indonesia tentulah harus memiliki identitasnya sendiri
pula sehingga ia serasi dengan lambang kebangsaan kita yang lain. Bahasa
Indonesia dapat memiliki identitasnya hanya apabila masyarakat
pemakainya membina dan mengembangkannya sedemikian rupa sehingga
bersih dari unsur-unsur bahasa lain.
Fungsi bahasa Indonesia yang sebagai bahasa nasional adalah
sebagai alat perhubungan antar warga, antar daerah, dan antar suku
bangsa. Berkat adanya bahasa nasional kita dapat berhubungan satu
dengan yang lain sedemikian rupa sehingga kesalahpahaman sebagai

5
akibat perbedaan latar belakang sosial budaya dan bahasa tidak perlu
dikhawatirkan.
Kita dapat bepergian dari pelosok yang satu ke pelosok yang lain
di tanah air kita dengan hanya memanfaatkan bahasa Indonesia sebagai
satu-satunya alat komunikasi. Fungsi bahasa Indonesia yang lain yaitu
dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, adalah sebagai alat yang
memungkinkan terlaksananya penyatuan berbagai-bagai suku bangsa yang
memiliki latar belkaang sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda
kedalam satu kesatuan kebangsaan yang bulat.
Di dalam hubungan ini bahasa Indonesia memungkinkan berbagai-
bagai suku bangsa itu mencapai keserasian hidup sebagai bangsa yang
bersatu dengan tidak perlu meninggalkan identitas kesukuan dan kesetiaan
kepada nilai-nilai sosial budaya serta latar belakang bahasa daerah yang
bersangkutan. Lebih dari itu, dengan bahasa nasional itu kita dapat
meletakkan kepentingan nasional jauh diatas kepentingan daerah atau
golongan.
Di dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia
berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa pengantar di dalam
dunia pendidikan, alat perhubungan pada tingkat nasional untuk
kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, dan alat
pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa Indonesia dipakai
didalam segala upacara, peristiwa dan kegiatan kenegaraan baik dalam
bentuk lisan maupun dalam bentuk tulisan. Termasuk kedalam kegiatan-
kegiatan itu adalah penulisan dokumen-dokumen dan putusan-putusan
serta surat-surat yang dikeluarkan oleh pemerintah dan badan-badan
kenegaraan lainnya, serta pidato-pidato kenegaraan. Sebagai fungsinya
yang kedua didalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa
Indonesia merupakan bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan
mulai taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi diseluruh
Indonesia.

6
Sebagai fungsinya yang ketiga didalam kedudukannya sebagai
bahasa Negara, bahasa Indonesia adalah alat perhubungan pada tingkat
nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
nasional dan untuk kepentingan pelaksanaan pemerintah. Didalam
hubungan dengan fungsi ini, bahasa Indonesia dipakai bukan saja sebagai
alat komunikasi timbal-balik antara pemerintah dan masyarakat luas, dan
bukan saja sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar suku,
melainkan juga sebagai alat perhubungan didalam masyarakat yang sama
latar belakang sosial budaya dan bahasanya.
Akhirnya, didalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa
Indonesia berfungsi sebagai alat pengembangan kebudayaan nasional,
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Didalam hubungan ini bahasa
Indonesia adalah satu-satunya alat yang memungkinkan kita membina dan
mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga ia
memiliki ciri-ciri dan identitasnya sendiri, yang membedakannya dari
kebudayaan daerah. Pada waktu yang sama, bahasa Indonesia kita
pergunakan sebagai alat untuk menyatakan nilai-nilai sosial budaya
nasional kita.
Dengan digunakannya bahasa Indonesia sebagai pengantar ilmu
pengetahuan, salah tafsir atau makna ganda sedapat mungkin dihindari
karena kata yang dipakai umumnya lebih bersifat denotatif dari pada
konotatif, ungkapan yang dipakai sederhana dan tanpa basa-basi.
Disamping itu, kejelasan tuturan ditandai dengan urutan keterangan yang
saling berhubungan dan mudah dipahami oleh pembaca, yaitu:
1. Ringkas, bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi mengharuskan uraian
yang padat tetapi tidak dengan memendekkan atau menggunakan
akronim, lebih-lebih yang tidak dikenal umum.
2. Lengkap, bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi tidak membiarkan
pembaca bertanya-tanya tentang maksud suatu pernyataan. Sebaliknya,
yang sudah nyata atau tidak perlu diulang-ulang atau diberi tekanan
khusus. Semua data yang perlu haruslah ada, sedangkan yang berlebih-
lebihan haruslah ditinggalkan.

7
3. Sederhana, ditandai dengan kosa kata yang tidak bermuluk-muluk dan
sintaksis yang tidak berbelit-belit.
4. Keutuhan dan unity yang dapat dilihat dari hubungan yang baik dan
logis antara bagian-bagian karangan, sehingga keseluruhan hubungan
yang baik dan logis tetap tampak.
5. Keruntutan atau Coherence, yang berarti adanya keterpautan makna
didalam suatu karya tulis. Keterpautan makna ini dapat dicapai dengan
menyusun kalimat-kalimat logis dan kronologis serta berdasarkan
urutan pentingnya kalimat. Kalimat yang satu dapat diperjelas dengan
makna kalimat yang lain, baik yang mendahului maupun yang
mengikutinya.
6. Tidak menggunakan implikatur, suatu hal baru diterangkan sejelas
mungkin tanpa menggunakan implikasi seperti banyak terdapat dalam
bahasa lisan sehari-hari.
7. Disediakan ringkasan isi agar terdapat kesesuaian antara penulis dan
pembaca.
8. Ketelitian, merupakan ciri khas ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ketelitian dalam ilmu pengetahuan dan teknologi menyangkut
penggunaan data, penerapan rumus, penerapan nama orang, nama
tempat, dan nama alat, bahkan ejaan dan tanda baca.

Penggunaan istilah baru sebagai pengganti istilah asing, memang


seyogyanya mendapatkan perhatian khusus dari penulis. Namun
pengembangan penggunaan selanjutnya sangat bergantung kepada
keberanian istilah baru itu dalam masyarakat. Kata canggih misalnya, kini
sudah memasyarakat dengan baik. Ada banyak istilah yang kita ciptakan
hanya dengan membubuhkan awalan dan akhiran. Kata larut misalnya,
dapat kita turunkan menjadi melarut, larutan, pelarut, pelarutan, dan
kelarutan. Kita pun dapat menggali dari khasanah bahasa Indonesia.
Sebagai contoh, upgrade yang artinya adalah pembaharuan, dan download
yang artinga adalah unduh.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia) ilmu
pengetahuan tidak dapat tumbuh dan berkembang. Selain itu bahasa
Indonesia di dalam struktur budaya, ternyata memiliki kedudukan, fungsi,
dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan produk budaya yang sekaligus
berfungsi sebagai sarana berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa peran bahasa
serupa itu, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat berkembang.
Implikasinya di dalam pengembangan daya nalar, menjadikan bahasa
sebagai prasarana berpikir modern. Oleh karena itu, jika cermat dalam
menggunakan bahasa, kita akan cermat pula dalam berpikir karena bahasa
merupakan cermin dari daya nalar (pikiran).
B. Saran
Menyadari bahwa penyusun masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penyusun akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan
tentang makalah diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang
tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
Setelah membuat makalah ini saya berharap semua dapat
mendefinisikan apa itu bahasa, mengerti dan paham bahasa yang kita
jadikan sebagai bahasa IPTEK.

9
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Ambary. 1983. Intisari Tata Bahasa Indonesia. Djatnika: Bandung.

10

Anda mungkin juga menyukai