Anda di halaman 1dari 2

Buatlah perbedaan dalam penerapan model-model pembelajaran yang berpusat pada

peserta didik dari materi di atas.

Dalam pembelajaran, guru perlu memahami model-model pembelajaran agar dapat


memilihnya dengan tepat dan efektif dalam upaya membelajarkan peserta didik. Beberapa
model pembelajaran yang mendukung pendekatan saintifik dan paradima pembelajaran
abad-21 yang berpusat pada peserta didik/ student center. Dalam hal ini ada 4 model
pembelajaran yang dipakai yaitu: model pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning),
model pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning), model
pembelajaran Project Based Cooperative Learning, dan model pembelajaran simulasi (role
playing). Dalam penerapannya, model-model pembelajaran tersebut memiliki perbedaan
yaitu:
1. Penerapan model pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning), Pembelajaran
kooperatif merupakan proses pembelajaran dengan mengembangkan interaksi siswa
antara satu dengan yang lain sehingga terbentuk rasa pengertian, pemahaman satu sama
lain. Hal ini juga menghindari adanya perselisihan, permusuhan, dan juga latihan
bersosialisasi. suatu pembelajaran dikatakan merupakan pembelajaran kooperatif jika
pembelajaran tersebut mencerminkan karakteristik sebagai berikut: a) siswa-siswa
belajar dalam kelompok kecil yang terdiri atas empat sampai enam anggota dengan level
dan latar belakang yang bervariasi, b) siswa-siswa melakukan interaksi sosial satu sama
lain dalam bentuk diskusi, curah pendapat, dan sejenisnya, c) tiap-tiap individu memiliki
tanggungjawab dan sumbangannya bagi pencapaian tujuan belajar baik tujuan individu
maupun kelompok, d) dan guru lebih berperan sebagai fasilitator dan coacher dalam
proses pembelajaran.

2. Penerapan model pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning),


pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran yang penyampaiannya
dilakukan dengan cara menyajikan suatu permasalahan, mengajukan pertanyaan-
pertanyaan, memfasilitasi penyelidikan dan membuka dialog. Metode ini tepat digunakan
pada kelas yang kreatif, peserta didik yang berpotensi akademik tinggi namun kurang
cocok diterapkan pada peserta didik yang perlu bimbingan tutorial. Metode ini sangat
potensial untuk mengembangkan kemandirian peserta didik melalui pemecahan masalah
yang bermakna bagi kehidupan siswa. Problem based learning juga bekerja dengan cara
kerja sama di dalam kelompok-kelompok yang digunakan untuk mencari pemecahan
masalah.Namun masalah yang dipecahkan lebih ke masalah dalam dunia nyata.
Permasalahan ini digunakan untuk menghubungkan pokok materi pelajaran terhadap rasa
keingintahuan siswa.

3. Penerapan model pembelajaran Project Based Cooperative Learning, Penerapan model


ini dilakukan dengan memberikan siswa tugas mengembangkan tema/ topik
pembelajaran dengan melakukan kegiatan projek yang realistik. Secara garis besar model
pembelajaran ini adalah sebuah model pembelajaran yang menggunakan proyek
(kegiatan) sebagai inti pembelajaran dan diselesaikan secara berkelompok. Dalam
kegiatan ini, siswa melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, dan sintesis informasi
untuk memperoleh berbagai hasil belajar

4. Penerapan model pembelajaran simulasi (role playing), Pelaksanaan model simulasi pada
dasarnya digunakan untuk mengembangkan pemahaman dan penghayatan terhadap suatu
peristiwa yang lebih banyak mengarah kepada psikomotor agar kegiatan lebih bermakna
bagi siswa. Pengajaran dengan model ini melakukan proses tingkah laku secara tiruan.
model pembelajaran simulasi pada dasarnya semacam permainan dalam pengajaran
yang diangkat dari realita kehidupan. Berbeda dengan problem based learning, model
role playing lebih ke pengalaman langsung. Tujuannya untuk memberikan pemahaman
tentang sesuatu konsep atau prinsip atau dapat juga untuk melatih kemampuan
memecahkan masalah yang bersumber dari realita kehidupan Guru sangat berperan
penting dalam model pembelajaran ini karena mengkondisikan siswa dan harus
mengawasi proses simulasi sehingga berjalan sebagaimana seharusnya.

Anda mungkin juga menyukai