A. Identitas Pasien
Nama : Tn “U”
Usia : 60 Tahun
Agama : Islam
Status : Menikah
Suku : Bugis
Jeniskelamin : laki-laki
Alamat : Gowa
Tgl pengkajian : 03 Juli 2019
Sumber informasi : Istri
Diagnosa : Burst Abdomen
B. Riwayat Penyakit
1. Keluhan Utama :
Luka terbuka pada daerah abdomen
2. Riwayat kesehatan:
a. Riwayat kesehatan sekarang :
Klien mengeluh ada luka terbuka pada daerah abdomen, warna
dasar luka granulasi : 30 % , Epitalisasi: 15% , Slough: 45%.
Ukuran P : 7 cm, L : 3 cm jumlah eksudat Serous: 10 %
,Serosanguineus : 50 % . Tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi
82x/menit , suhu 36,8°C dan pernafasan 20x/menit, dari hasil
laboratorium didapatkan WBC :11,4 10^3/ul HGB : 9,1 gr/dl,
Albumin : 2,1 gr/dl, IMT : 13,67 kg/m2
b. Riwayat kesehatan masa lalu :
Keluarga klien mengatakan sakit yang itu dialami pasien ± 4 bulan
yang lalu sebelum masuk rumah sakit RSUP Wahidin, awalnya
pasien dirawat di RS sinjai kemudian pada tanggal 23-5-2019 dari
RS sinjai merujuk pasien ke RSUP Wahidin, mengenai penyakit
pasein awalnya pasien mengalami kesulitan dalam memakan
makanan padat hingga makanan caipunr sulit untuk di telan pasien
sejak ± 1bulan yang lalu
C. Pengkajian Luka
a. Tipe luka ( ) Akut (√) Kronik
b. Tipe penyembuhan
(√) primary intention healing ( ) delayed intention healing
( ) secondary intention healing
c. Kehilangan jaringan
() superfical thickness (√ ) partial thickness ( ) full thickness
d. Penampilan klinis
(0%) nekrotik (45%) slough
(30%) granulasi (15%) epithelisasi
e. Lokasi luka : abdomen
f. Pengukuran luka
(√) Two dimensional assessment ( ) Three dimensional assessment
g. Faktor-faktor yang mempengaruhi dan atau menghambat
penyembuhan
( ) DM (√) Anemia ( ) Merokok
(√) Immobilitas ( ) Kemoterapi (√) Infeksi
( ) Perilaku Klien (√) Keganasan ( )Radioterapi
( ) Hiperbilirubin ( ) Tidak diketahui
(√ ) Hipoalbumin
h. Pengobatan yang berpengaruh pada penyembuhan
( ) Stroid ( ) NSAIDS ( ) Immunosuppresan
( √) Antibiotik ( ) Insulin ( ) .............................
i. Status Nutrisi
( ) Baik ( ) Sedang ( ) Jelek
( ) NGT (√ ) IV / TPN ( ) Suplemen Nutrisi
( 35 kg) Berat Badan (160 cm) Tinggi Badan
(√) Berat badan dibawah rata-rata dibanding tinggi badan
( ) Berat badan di atas rata-rata dibanding tinggi badan
() Berat badan rata-rata sesuai dengan tinggi badan
Posisi Luka (beri nomor untuk setiap luka)
D. Pengkajian
Lokasi luka
Depan Belakang
1 15 30
25 35 55
PrediksiPenyembuhan Luka
35×12
= 7 − 8 Minggu
55
E. Masalah keperawatan
1. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan post op
2. Penyebaran infeksi berhubungan dengan adanya luka
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan mencerna makanan
F. Tujuan
1. Integritas jaringan utuh
2. Tidak ada tanda-tanda infeksi
3. Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
G. Intervensi
Perencanaan perawatan luka
Definisi : pencegahan komplikasi luka dan peningkatan penyembuhan luka
1. Angkat balutan dan plester perekat
2. Monitor karakteristik luka, warna, ukuran, dan bau
3. Ukur panjang dan luas luka
4. Bersihkan dengan normal saline atau pembersih yang tidak beracun dengan
tepat
5. Berikan rawatan insisi pada luka yang diperlukan
6. Berikan balutan yang sesuai dengan balutan luka
7. Perkuat balutan (luka) sesuai kebutuhan
8. Pertahankan Teknik balutan steril ketika melakukan perawatan luka dengan
tepat
9. Ganti balutan sesuai dengan jumlah eksudat dan drainase
10. Periksa luka setiap kali mengganti balutan
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Definisi : asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolic
1. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan pasien
2. Monitor kadar albumin dan Hb
H. Implementasi
Hari/tanggal Jam/No Implementasi
Dx
Rabu, 09.30- 1. Terapkan komunikasi teraupetik kepada pasien/keluarga
03 Juli 2019 selesai terhadap tindakan yang akan dilakukan dan meminta
persetujuan pasien terhadap tindakan keperawatan yang akan
dilakukan
I,II 2. Angkat balutan dan plester perekat
Hasil : sebelum membuka balutan gunak an handscoen on
terlebih dahulu, balutan kassa dan plester di lepas atau
diangkat perlahan searah dengan permukaan kulit dengan
menggunakan kassa yang dibasahi Nacl 0.9% dan di buang
pada kantong sampah infeksius
3. Monitor karakteristik luka, warna, dan bau
Hasil : nampak edema pada luka, warna luka ada granulisasi,
epitalisasi, terdapat bau pada luka
4. Ukur panjang dan luas luka
Hasil : P : 7cm, L :3cm
5. Bersihkan dengan normal saline atau pembersih yang tidak
beracun dengan tepat
Hasil : Cuci Luka(Cleaning) : Pertama-tama ganti handscoen
on dengan handscoen steril (pertahankan kestrerilan selama
tindakan GV) kemudian bersihkan luka yang telah dibuka
dari balutan yang lama dengan menggunakan kasa steril yang
telah di basahi dengan Nacl 0,9 %, lakukan secara berulang
sampai luka bersih dari eksudat yang ada. Kemudian di
keringkan dengan menggunakan kasa steril.
6. Berikan rawatan insisi pada luka yang diperlukan
Hasil : Debridement pada luka : Menggunakan tehnik
mechanical debridement membersihkan luka dengan
menggunakan kasa
7. Berikan balutan yang sesuai dengan balutan luka
Hasil :
Dressing Primer :
-
Dressing Sekunder dan tersier :
Luka dibalut dengan menggunakan Big kassa steril
yang mampu menyerap eksudat sedikit hingga sedang
tetapi tidak dapat membunuh kuman dan jamur.
8. Berikan edukasi mengenai cara mencegah infeksi kepada
keluarga pasien
Hasil : telah diberikan edukasi mengenai pentingnya cara
mencuci tangan dengan 6 langkah cuci tangan, meminta
keluarga untuk selalu menjaga kebersihan diri pasien
.
GAMBAR PROGRES
Tanggal 03 Juli 2019