4. PROSEDUR PERCOBAAN
13
Dengan menekan kontak S2 - , maka rangkaian akan bekerja dengan
14
menghasilkan :
1. Terminal U1, V1, dan W1 dari motor di ikutsertakan oleh kontak kontak
utama C1.
2. Terminal U2, V2, dan W2 dari motor di ikutsertakan oleh kontak kontak
utama C2.
13 13
3. Rangkaian star dipelihara oleh C1 - setelah kontak S2 - ditekan.
14 14
4. Kumparan jaringan kontaktor C2 dan kontaktor rele Cr mendapat energi
61
melalui kontak C3 - .
62
5. Kumparan jaringan kontaktor C3 yang berfuingsi untuk hubungan delta,
57
tidak dihubungkan secara langsung oleh kontak Tc - (kontak waktu)
58
53
dan juga kontak C3 - .
54
6. Kontaktor jaringan C1 dan C2 beroperasi, akan menyebabkan hubungan
star.
57
7. Setelah periode waktu tunda, kontak Tc - akan menutup sehingga
58
kumparan jaringan C3 mendapat energi yang menyebabkan kontak C3 -
53 61
menjadi tertutup, dan kontak C3 - menjadi terbuka.
54 62
61
8. Dengan terbukanya C3 - maka kumparan jaringan kontaktor C2 akan
62
kehilangan energi, menyebabkan hubungan star jatuh dan beralih ke
hubungan delta.
9. kontaktor jaringan C1 dan C3 beroperasi, akan menyebabkan hubungan
delta.
21
10. kontak S1 - berfungsi untuk memutuskan kerja rangkaian.
22
IV-1 Laboratorium Mesin Listrik
Praktikum Mesin – Mesin Listrik
Gambar 4.4 Rangkaian utama dan Pengendali pengasutan Star-Delta Motor 3 Fasa
lebih lambat, dan arus asut pun menjadi 3 kali lebih kecil. Ketika motor sudah
berputar stabil pada putaran tegangan star maka bisa langsung dilakukan
perpindahan hubungan belitan motor menjadi delta. Hal tersebut menghasilkan
arus asut delta yang tinggi karena motor sudah dalam keadaan berputar sehingga
torsi awal motor pada kondisi delta menjadi rendah. Pada kondisi delta inilah
motor bisa bekerja sesuai dengan spesifikasinya, putaran motor bisa optimal
karena tegangan kerja motor sesuai dengan name plate motornya. Sehingga
lonjakan arus dan torsi dapat dikurangi dengan Teknik penghasutan ini. Pada
saat motor sudah dalam keadaan putaran normal maka motor dapat tehubung
secara delta.Teknik penghasutan tersebut terdiri dari 3 kontaktor yaitu main
kontaktor, star kontaktor dan delta kontaktor serta dilengkapi dengan timer untuk
peralihan star ke delta dan terdapat overload relay.
Teknik penghasutan star-delta memiliki 6 terminal yang mampu
diswitch, untuk hubung star maupun delta. Mulanya motor dihubung star
(kontaktor C1 dan C3 dalam keadaan ON) dengan pada waktu pertama kali star,
dan pada saat motor dalam kecepatan normal atau kecepatan yang sudah
diizinkan untuk diubah menjadi hubung delta ( kontaktor C3 OFF dan kontaktor
C2 ON). Seperti pada gambar dibawah ini ;
bisa dikatakan terbaik tergantung dari situasi dan kondisi yang akan digunakan.
Pada praktikum kali ini kami tidak melakukan percobaan secara maksimal
dikarenakan alat dan kondisi yang tidak memungkinkan dan hanya melakukan
peragaan percobaan alat pada modul motor induksi kali ini. Di mana pada modul
motor induksi terlebih dahulu dirangkai sama seperti rangakaian pada prosedur
percobaan, kemudian setelah rangkaian sudah benar barulah modul bisa
dihidupkan dengan cara pertama-tama mengatur waktu terlebih dahulu pada timer
sesuai dengan keinginan, kemudian tekan tombol on untuk menghidupkann,
kemudian tekan tombol S2 yang mengartikan waktu mulai berjalan sampai waktu
yang telah disetting sebelumnya, dan ketika sudah terdengar bunyi itu
menandakan bahwa waktu telah selesai, dan kemudian tekan S1 untuk mematikan
atau off.
7. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Robith, Muhammad. 2015. Prinsip Kerja Motor Induksi 3 Fasa. (online) http://www .i
nsinyoer.com/prinsip-kerja-motor-induksi-3-fasa/. Diakses pada tanggal 17
Oktober 2018).
Suhinar. 2015. Mengenal Instalasi Starting Motor 3 Phasa Star-Delta. (online) https://w
ww.listrik-praktis.com/2015/10/mengenal-instalasi-starting-motor-3phasa-star-
delta.html. Diakses pada 17 tanggal Oktober 2018).
LAMPIRAN
Praktikum 4
Kabel Penghubung