03041281621046
PRAKTIKUM IV
PENGARUH FREKUENSI TERHADAP INDUKTOR
YANG DIALIRI ARUS AC
4.1. TUJUAN
Osiloskop2 channel
Milliammeter, 0-10 mA AC
Induktor atau kumparan adalah salah satu komponen pasif elektronika yang
dapat menghasilkan magnet jika dialiri arus listrik dan sebaliknya dapat
menghasilkan listrik jika diberi medan magnet. Induktor ini biasanya dibuat dengan
kawat penghantar tembaga yang dibentuk menjadi lilitan atau kumparan.
Vrms
Z
I rms
Impedansi seperti yang kita ketahui terdiri dari nilai resistor, inductor dan
kapasitor, sering kali kita kenal dengan R, X L dan X C . Dalam praktikum ini lebih
kita tekankan pada nilai X L atau nilai induktansi dari sebuah inductor. Induktansi
dapat digolongkan seperti pada penjelasan berikut :
a. Induktansi diri
Kerapatan fluks magnet B yang berubah terhadap waktu dihasilkan oleh arus
listrik. Arus listrik yang berubah terhadap waktu ini menghasilkan ggl. Induktansi
memiliki satuan H. Hubungan ggl yang muncul akibat perubahan arus dinyatakan
dalam persamaan berikut.
Bila tegangan ini mencatu induktor maka dapat dituliskan sebagai berikut
Apabila inductor dan resistor disusun secara seri dan dicatu dengan tegangan
bolak-balik sinusoidal maka persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut.
Sedangkan tegangan jatuh pada inductor dapat diturunkan dari persamaan arus
dengan hubungannya dengan ggl seperti pada persamaan sebelumnya
Dimana
Frekuensi adalah ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam selang
waktu yang diberikan. Untuk memperhitungkan frekuensi, seseorang menetapkan
jarak waktu, menghitung jumlah kejadian peristiwa, dan membagi hitungan ini
dengan panjang jarak waktu. Hasil perhitungan ini dinyatakan dalam satuan hertz
(Hz) yaitu nama pakar fisika Jerman Heinrich Rudolf Hertz yang menemukan
fenomena ini pertama kali. Frekuensi sebesar 1 Hz menyatakan peristiwa yang
terjadi satu kali per detik. Secara alternatif, seseorang bisa mengukur waktu antara
dua buah kejadian/ peristiwa (dan menyebutnya sebagai periode), lalu
memperhitungkan frekuensi (f ) sebagai hasil kebalikan dariperiode (T ), seperti
Nampak dari rumus di bawah ini :
AHMAD KHAIRUL RIZAL Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor
03041281520087 Yang Dialiri Arus AC
M ILHAM ANDRI SUYADI
03041281621046
Bilamana sebuah induktor dialiri arus bolak-balik, maka pada induktortersebut akan
timbul reaktansi induktif resistansi semu atau disebut jugadengan istilah reaktansi
induktansi dengan notasi XL. Besarnya nilai reaktansi induktif tergantung
daribesarnya nilai induktansi induktor L(Henry) dan frekuensi (Hz) arus bolak-
balik. Gambar dibawah ini memperlihatkan hubungan antara reaktansi induktif
terhadap frekuensi arus bolak-balik
4.4. PERCOBAAN
5. Lakukan hal yang sama terhadap Function Generator 4-16 kHz, 20 V pk-pk
sine. Setelah rangkain sudah benar, maka alat bisa dihidupkan secara
bersama.
Vsumber (V) L (H) Frekuensi (Hz) Iterukur (mA) Vterukur (V) Zterukur (Ω)
V terukur
Zterukur = Iterukur
1. Untuk f = 10 Hz
V terukur 23,62 𝑉
Zterukur = = 332,72 𝑚𝐴 = 0,0708 Ω
Iterukur
2. Untuk f = 20 Hz
Vterukur 23,25 𝑉
Zterukur = = 168,34 𝑚𝐴 = 0,1381 Ω
I terukur
3. Untuk f = 30 Hz
𝑉terukur 23,16 𝑉
Zterukur = = 136,37 𝑚𝐴 = 0,1698 Ω
I terukur
4. Untuk f = 40 Hz
Vterukur 22,54 𝑉
Zterukur = = = 0,1870 Ω
I terukur 120,57 𝑚𝐴
5. Untuk f = 50 Hz
Vterukur 22,12 𝑉
ZTerukur = = 120,20 𝑚𝐴 = 0,1840 Ω
I terukur
6. Untuk f = 60 Hz
Vterukur 21,68 𝑉
ZTerukur = I terukur
= 126,02 𝑚𝐴 = 0,1720 Ω
7. Untuk f = 70 Hz
Vterukur 23,77 𝑉
ZTerukur = = 154,84 𝑚𝐴 = 0,1535 Ω
I terukur
Soal:
1. Review materi.
2. Cara pembangkit Membangkitkan frekuensi 50 Hz dan 60 Hz.
3. Cara mengsingkronkan sistem 50 Hz dan 60 Hz.
Jawaban:
1. Pada praktikum kali ini berjudul “Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor yang
Dialirin Arus AC” yang bertujuan agar mahasiswa dapat mempelajari pengaruh
frekuensi dan melihat bentuk gelombang keluaran akibat pengaruh frekuensi
terhadap induktor yang dialiri arus AC. Sebelum itu kita harus mengetahui
terlebih dahulu apa itu inductor karena inductor merupakan komponen penting
dalam praktikum ini. Induktor adalah salah satu komponen pasif elektronika
yang dapat menghasilkan medan magnet jika dialiri arus listrik dan akan
menghasilkan listrik ketika diberi medan magnet. Sedangkan frekuensi adalah
banyaknya gelombang yang terjadi dalam satuan waktu biasanya dalam satu
detik. Pada praktikum ini kami menggunakan aplikasi livewire 11.0. Ada
beberapa alat yang digunakan dalam rangkaian praktikum ini yaitu, osiloskop,
multimeter (ampermeter), sinyal generator, dan induktor. Dan ada beberapa
komponen yang mempengaruhi pengambilan data pada praktikum ini yaitu,
sumber tegangan, frekuensi dan nilai induktansi. Ketika salah satu komponen
itu diubah nilainya maka bentuk gelombang yang dihasilkan akan berubah
pula, sesuai dengan tujuan praktikum kali ini.
𝑝 𝑛
2. Jika melihat kilas balik dari rumus frekuensi dimana 𝑓 = 2 𝑋 60 maka jika ingin
mendapatkan pembangkit dengan frekuensi tertentu dapat kita atur dari jumlah
putaran per menit (rpm) dari turbin yang disambung ke generator jika kita
menggunakan generator kopel ideal dimana losses gear diabaikan maka untuk
3. ???
Perbedaan hasil terukur yang didapat dapat disebabkan oleh human error,
yaitu ketika menjeda simulasi yang tidak terlalu tepat ketika Vpuncak pada grafik
osiloskop.
4.7 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Tim Laboratorium Riset Medan Elektromagnetik. 2018. Modul Praktikum Fe-
nomena Medan Elektromagnetik. Indralaya: Universitas Sriwijaya.
[Tnj 2]. Zuhal. 1988. Dasar Teknik Tenaga listrik dan Elektonika Daya. Jakarta:
Erlangga.
LAMPIRAN
1. Saat f = 10 Hz
2. Saat f = 20 Hz
3. Saat f = 30 Hz
4. Saat f = 40 Hz
5. Saat f = 50 Hz
6. Saat f = 60 Hz
7. Saat f = 70 Hz