Anda di halaman 1dari 24

BELLA SONEA

03041181621007

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2018/2019

PRAKTIKUM IV
PENGARUH FREKUENSI TERHADAP INDUKTOR
YANG DIALIRI ARUS AC

4.1. TUJUAN

Untuk mempelajari pengaruh frekuensi dan melihat bentuk gelombang


keluaran akibat pengaruh frekuensi terhadap induktor yang dialiri arus AC.

4.2. ALAT DAN BAHAN

Electromagnetism Trainer 12-100

Osiloskop 2 channel

Milliammeter, 0-10 mA AC

Function Generator 4-16 kHz, 20 V pk-pk sine

4.3. DASAR TEORI

Induktor atau kumparan adalah salah satu komponen pasif elektronika


yang dapat menghasilkan magnet jika dialiri arus listrik dan sebaliknya dapat
menghasilkan listrik jika diberi medan magnet. Induktor ini biasanya dibuat
dengan kawat penghantar tembaga yang dibentuk menjadi lilitan atau kumparan.

Sebelum lebih jauh membahas tentang pengaruh frekuensi terhadap


induktor mari kita mengingat terlebih dahulu rumus dari suatu impedansi. Nilai
impedansi dapat dihitung dengan rumus :

Vrms
Z 
I rms

AHMAD KHAIRUL RIZAL Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
03041281520087
BELLA SONEA
03041181621007

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2018/2019

Impedansi seperti yang kita ketahui terdiri dari nilai resistor, inductor dan
kapasitor, sering kali kita kenal dengan R, X L dan X C . Dalam praktikum ini lebih

kita tekankan pada nilai X L atau nilai induktansi dari sebuah inductor. Induktansi
dapat digolongkan seperti padapenjelasan berikut :

a. Induktansi diri

Induktansi diri merupakan suatu besaran yang menyatakan kemampuan


membangkitkan ggl akibat arus yang berubah terhadap waktu. Sedangkan
insduktansi diri merupakan induktansi yang dihasilkan oleh arus kumparan
menginduksi kumparan itu sendiri. Dasar teori medan elektromagnetik dari
induktansi merupakan akibat dari persamaan Maxwell mengenai hukum ggl
induksi Faraday. Persamaan maxwell tersebut adalah sebagai berikut.

Kerapatan fluks magnet B yang berubah terhadap waktu dihasilkan oleh


arus listrik. Arus listrik yang berubah terhadap waktu ini menghasilkan ggl.
Induktansi memiliki satuan H. Hubungan ggl yang muncul akibat perubahan arus
dinyatakan dalam persamaan berikut.

ε : ggl induksi yang muncul pada induktor (Volt)


L : induktansi diri (H)
I : arus pada induktor (A)

Komponen atau benda yang memiliki induktansi diri disebut induktor.


Induktor layaknya seperti sebuah kapasitor, sama-sama menyimpan energi. Hanya
saja induktor menyimpan energi dalam bentuk medan magnet sedangkan kapasitor
menyimpan dalam bentuk medan listrik.
b. Induktansi murni yang dicatu tegangan bolak-balik sinusoidal

AHMAD KHAIRUL RIZAL Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
03041281520087
BELLA SONEA
03041181621007

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2018/2019

Sebuah induktor apabila dicatu dengan tegangan bolak-balik sinusoidal


maka akan mengalir arus yang tertinggal sebesar 900 terhadap tegangan. Arus
yang terjadi merupakan arus bolak-balik. Rangkaian ini disebut rangkaian induktif
murni. Penyimpanan energi dan pelepasan energi dalam medan magnet pada
induktor terjadi secara periodik.
Tegangan sinusoidal dapat dituliskan sebagai berikut

Bila tegangan ini mencatu induktor maka dapat dituliskan sebagai berikut

Arus yang terjadi berbeda fase sebesar 900 terhadap tegangan.


c. Rangkaian induktor dan resistor yang dicatu tegangan bolak-balik sinusoidal

Apabila induktor dan resistor disusun secara seri dan dicatu dengan tegangan
bolak-balik sinusoidal maka persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut.

Sehingga arus yang dihasilkannya adalah sebagai berikut

Sedangkan tegangan jatuh pada induktor dapat diturunkan dari persamaan


arus dengan hubungannya dengan ggl seperti pada persamaan sebelumnya

AHMAD KHAIRUL RIZAL Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
03041281520087
BELLA SONEA
03041181621007

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2018/2019

Bila dinyatakan dalam tegangan efektif

Dimana

f adalah frekuensi tegangan masukan


Dari persamaan tersebut dapat dilihat pengaruh frekuensi terhadap
tegangan pada induktor. Semakin besar frekuensi akan menyebabkan semakin
besarnya tegangan induktor.

Frekuensi adalah ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam selang
waktu yang diberikan. Untuk memperhitungkan frekuensi, seseorang menetapkan
jarak waktu, menghitung jumlah kejadian peristiwa, dan membagi hitungan ini
dengan panjang jarak waktu. Hasil perhitungan ini dinyatakan dalam satuan hertz
(Hz) yaitu nama pakar fisika Jerman Heinrich Rudolf Hertz yang menemukan
fenomena ini pertama kali. Frekuensi sebesar 1 Hz menyatakan peristiwa yang
terjadi satu kali per detik. Secara alternatif, seseorang bisa mengukur waktu antara
dua buah kejadian/ peristiwa (dan menyebutnya sebagai periode), lalu
memperhitungkan frekuensi (f ) sebagai hasil kebalikan dari periode (T ), seperti
nampak dari rumus di bawah ini :

AHMAD KHAIRUL RIZAL Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
03041281520087
BELLA SONEA
03041181621007

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2018/2019

Arus Bolak-Balik pada Induktor

Bilamana sebuah induktor dialiri arus bolak-balik, maka pada induktortersebut


akan timbul reaktansi induktif resistansi semu atau disebut jugadengan istilah
reaktansi induktansi dengan notasi XL. Besarnya nilai reaktansi induktif
tergantung dari besarnya nilai induktansi induktor L(Henry) dan frekuensi (Hz)
arus bolak-balik. Gambar dibawah ini memperlihatkanhubungan antara reaktansi
induktif terhadap frekuensi arus bolak-balik

Gambar . Hubungan reaktansi induktif terhadap frekuensi

Besarnya reaktansi induktif berbanding langsung dengan perubahan frekuensi


dan nilai induktansi induktor, semakin besar frekuensi arus bolak-balik dan
semakin besar nilai induktor, maka semakin besar nilai reaktansi induktif XL pada
induktor sebaliknya semakin kecil frekuensi arus bolak-balik dan semakin kecil
nilai dari induktansinya, maka semakin kecil nilai reaktansi induktif XL pada
induktor tersebut. Hubungan ini dapat ditulis seperti persamaan berikut :

AHMAD KHAIRUL RIZAL Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
03041281520087
BELLA SONEA
03041181621007

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2018/2019

4.3.1. Pengertian Frekuensi[2]

Dalam ilmu Fisika, Pengertian Frekuensi adalah jumlah getaran yang


dihasilkan dalam setiap 1 detik. Sedangkan dalam ilmu elektronika, Frekuensi
dapat diartikan sebagai jumlah gelombang listrik yang dihasilkan tiap detik.
Frekuensi biasanya dilambangkan dengan huruf “f” dengan satuannya
adalah Hertz atau disingkat dengan Hz. Jadi pada dasarnya 1 Hertz adalah sama
dengan satu getaran atau satu gelombang listrik dalam satu detik (1 Hertz = 1
gelombang per detik). Istilah Hertz ini diambil dari nama seorang fisikawan
Jerman yaitu Heinrich Rudolf Hertz yang memiliki kontribusi dalam bidang
elektromagnetisme.

4.3.2.Induktor[3]

Induktor atau kumparan adalah salah satu komponen pasif elektronika


yang dapat menghasilkan magnet jika dialiri arus listrik dan sebaliknya dapat
menghasilkan listrik jika diberi medan magnet. Induktor ini biasanya dibuat
dengan kawat penghantar tembaga yang dibentuk menjadi lilitan atau kumparan.
Satuan iduktansinya adalah Henry (H=Henry, mH=mili Henry, uH=mikro Henry,
nH=nano Henry) dengan notasi penulisan huruf "L".

Sebuah induktor pada kenyataanya merupakan gabungan dari induktansi,


beberapa resistansi karena resistivitas kawat, dan beberapa kapasitansi. . Induktor
akan berfungsi sebagai tahanan jika dialiri arus listrik bolak-balik (AC).

Kegunaan Induktor

1. Pemroses sinyal pada rangkaian analog

2. Mengholangkan noise (dengung)

3. Mencegah interferensi frekwensi radio

4. Komponen utama pembuatan Transformator

5. Sebagai filter pada rangkaian power supply

AHMAD KHAIRUL RIZAL Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
03041281520087
BELLA SONEA
03041181621007

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2018/2019

Banyak perangkat dan komponen elektronika yang dibangun mengunakan


kumparan seperti speaker, relay, buzzer, trafo, dan kpmponen lain yang
berhubungan dengan frekwensi dan medan magnet.

1. Tempat terjadinya gaya magnet

2. Pelipat tegangan

3. Pembangkit getaran

4. Pemroses sinyal pada rangkaian analog

5. Mengholangkan noise (dengung)

6. Mencegah interferensi frekwensi radio

7. Komponen utama pembuatan Transformator

8. Sebagai filter pada rangkaian power supply

Berdasarkan kegunaannya Induktor bekerja pada:

1. Frekuensi tinggi pada spul antena dan osilator

2. Frekuensi menengah pada spul MF

3. Frekuensi rendah pada trafo input, trafo output, spul speaker, trafo
tenaga, spul relay dan spul penyaring[4].

Arus listrik yang melewati kabel, jalur-jalur pcb dalam suatu rangkain berpotensi
untuk menghasilkan medan induksi. Ini yang sering menjadi pertimbangan dalam
mendesain pcb supaya bebas dari efek induktansi terutama jika multilayer.Tegangan emf
akan menjadi penting saat perubahan arusnya fluktuatif. Efek emf menjadi signifikan
pada sebuah induktor, karena perubahan arus yang melewati tiap lilitan akan saling
menginduksi. Ini yang dimaksud dengan self-induced. Secara matematis induktansi pada
suatu induktor dengan jumlah lilitan sebanyak N adalah akumulasi flux magnet untuk tiap
arus yang melewatinya :

AHMAD KHAIRUL RIZAL Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
03041281520087
BELLA SONEA
03041181621007

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2018/2019

Fungsi utama dari induktor di dalam suatu rangkaian adalah untuk melawan
fluktuasi arus yang melewatinya. Aplikasinya pada rangkaian dc salah satunya adalah
untuk menghasilkan tegangan dc yang konstan terhadap fluktuasi beban arus. Pada
aplikasi rangkaian ac, salah satu gunanya adalah bisa untuk meredam perubahan fluktuasi
arus yang tidak dinginkan. Akan lebih banyak lagi fungsi dari induktor yang bisa
diaplikasikan pada rangkaian filter, tuner dan sebagainya.

Dari pemahaman fisika, elektron yang bergerak akan menimbulkan medan elektrik di
sekitarnya. Berbagai bentuk kumparan, persegi empat, setegah lingkaran ataupun
lingkaran penuh, jika dialiri listrik akan menghasilkan medan listrik yang berbeda.
Penampang induktor biasanya berbentuk lingkaran, sehingga diketahui besar medan
listrik di titik tengah lingkaran adalah :

Jika dikembangkan, n adalah jumlah lilitan N relatif terhadap panjang induktor l. Secara
matematis ditulis :

Lalu i adalah besar arus melewati induktor tersebut. Ada simbol m yang
dinamakan permeability dan mo yang disebut permeability udara vakum. Besar
permeability mtergantung dari bahan inti (core) dari induktor. Untuk induktor tanpa inti
(air winding) m = 1.

Jika rumus-rumus di atas di subsitusikan maka rumus induktansi (rumus 3) dapat ditulis
menjadi :

L : induktansi dalam H (Henry)

m : permeability inti (core)

mo : permeability udara vakum

mo = 4p x 10-7

N : jumlah lilitan induktor

A : luas penampang induktor (m2)

AHMAD KHAIRUL RIZAL Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
03041281520087
BELLA SONEA
03041181621007

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2018/2019

l : panjang induktor (m)

Inilah rumus untuk menghitung nilai induktansi dari sebuah induktor. Tentu saja rumus
ini bisa dibolak-balik untuk menghitung jumlah lilitan induktor jika nilai induktansinya
sudah ditentukan..

4.3.4. Analisa Arus Bolak Balik Pada Induktor[5]

Analisa arus AC pada induktor perlu dipelajari karena induktor akan


memberikan karakteristik khusus apabila dilewati arus AC. Pada saat sebuah
induktor dialiri arus bolak-balik (AC), maka pada induktor tersebut akan timbul
reaktansi induktif resistansi semu atau disebut juga dengan istilah reaktansi
induktansi dengan notasi XL. Besarnya nilai reaktansi induktif tergantung dari
besarnya nilai induktansi induktor L (Henry) dan frekuensi (Hz) arus bolak-balik
(AC). Gambar berikut memperlihatkan hubungan antara reaktansi induktif
terhadap frekuensi arus bolak-balik.

Hubungan Reaktansi Induktif Terhadap Frekuensi Besarnya reaktansi


induktif berbanding langsung dengan perubahan frekuensi dan nilai induktansi
induktor, semakin besar frekuensi arus bolak-balik dan semakin besar nilai
induktor, maka semakin besar nilai reaktansi induktif XL pada induktor
sebaliknya semakin kecil frekuensi arus bolak-balik dan semakin kecil nilai dari
induktansinya, seperti dijelaskan pada artikel sebelumnya bahwa kalau sebuah
koil dialiri arus DC, pertumbuhan arus yang melalui koil tidak instan tetapi
ditentukan oleh self induksi atau nilai back emf (ggl). Juga arus pada koil terus
meningkat hingga mencapai kondisi steady state setelah lima konstanta waktu.
dan arus maksimum yang mengalir pada koil dibatasi oleh bagian resistif dari
gulungan koil, maka rasio tegangan dan arus ditentukan oleh hukum ohm seperti
pada resistor I=V/R.

Namun ketika sebuah induktor di lalui arus AC, perilaku aliran arus sangat
berbeda dengan tegangan DC. sinyal AC yang di berikan ke induktor
menghasilkan perbedaan phasa 90° antara tegangan dan arus. perlawanan arus AC

AHMAD KHAIRUL RIZAL Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
03041281520087
BELLA SONEA
03041181621007

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2018/2019

pada koil tidak hanya tergantung pada induktansi dari koil tetapi
juga frekuensi gelombang AC.

perlawanan aliran arus AC yang mengalir pada koil ditentukan oleh resistansi AC
dan dikenal dengan impedansi (Z), tapi karena istilah resistansi sering di kaitkan
dengan rangkaian DC, maka untuk membedakan resistansi AC dari resistansi DC
digunakan istilah yang umum digunakan yaitu Reaktansi dengan
simbol "X" untuk membedakan dari nilai resistif murni. dan untuk membedakan
simbol dari reaktansi pada kapasitor yaitu"XC" maka reaktansi pada induktor
diberi simbol "XL".

4.3.4. Induktor Pada Rangkaian AC


arus AC yang mengalir pada sebuah induktor berbeda dengan arus yang mengalir
pada kapasitor dimana pada kapasitor arus mendahului tegangan
dengan 90° sedangkan pada induktor arus tertinggal 90° dari tegangan. seperti kita
ketahui bahwa tegangan AC adalah terdiri dari setengah siklus positip dan
setengan siklus negatip pada titik 0° dan 180° sepanjang ge/lombang sinus, hal ini
mempengaruhi tegangan emf yang akan naik dan turun sesuai frekuensi tengangan
AC. kita tahu bahwa induksi diri emf berbanding lurus dengan dengan laju
perubahan arus akibatnya tingkat minimum perubahan tegangan terjadi ketika
gelombang sinyal AC menyilang pada level puncak tegangan maksimum atau
minimum. aliran arus pada posisi ini dapat di gambarkan sebagai berikut :

Dijelaskan bahwa untuk rangkaian AC induktip murni arus tertinggal 90° dari
tegangan, atau dengan kata lain tegangan mendahului arus sebesar 90°. ekpresi
umum untuk kondisi arus terhadap tegangan juga diperjelas oleh diagram vektor
sebagai berikut :

AHMAD KHAIRUL RIZAL Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
03041281520087
BELLA SONEA
03041181621007

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2018/2019

4.4. PERCOBAAN

4.4.1. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Periksalah kelayakan dan kelengkapan alat sebelum menggunakan alat-alat


tesebut untuk praktikum.

2. Mulailah dengan merangkai Electromagnetism Trainer 12-100 terlebih


dahulu. Rangkilah dengan menggunakan jumper (kabel penghubung) yang
tersedia sehingga rangkaian pada papan ET 12-100 sesuai dengan petunjuk
gambar yang tertera pada praktiku ini.

3. Setelah jumper telah selesai dirangkai diatas ET 12-100, maka pastikan


kembali apakah rangkain yang dipasang dalam keadaan benar.

4. Hidupkan osiloskop dengan menggunakan channel yang berfungsi dengan


baik untuk melihat hasil bentuk gelombang. Letakkan pengait (steak) dan
jumper osiloskop ke posisi sesuai dengan gambar.

5. Lakukan hal yang sama terhadap Function Generator 4-16 kHz, 20 V pk-
pk sine. Setelah rangkain sudah benar, maka alat bisa dihidupkan secara
bersama.

6. Kemudian aturlah Vpk-pk di Function Generator 4-16 kHz, 20 V pk-pk


sine sesuai dengan nilai yang telah ditentukan pada tabel dibawah ini.

7. Lakukan pengamatan terhadap bentuk gelombang yang didapat pada


osiloskop dan lihat apa pengaruh yang terjadi selama frekuensi yang yang
digunakan berbeda-beda.

8. Setelah percobaan selesai dilakukan, maka matikan alat-alat percobaan


sesuai dengan prosedur dari asisten yang mengajar.

AHMAD KHAIRUL RIZAL Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
03041281520087
BELLA SONEA
03041181621007

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2018/2019

Gambar 4.1. Diagram Rangkaian

AHMAD KHAIRUL RIZAL Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
03041281520087
BELLA SONEA
03041181621007

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2018/2019

4.4.2. DATA HASIL PERCOBAAN

Vsumber Frekuensi (Hz) L (Henry) Iterukur (mA) Vterukur (V) Zterukur (Ω)
(V)
10 20 1 69,97 9,78 139,774
10 30 1 37,13 9,29 250,20
10 40 1 20,86 8,32 398,849
10 50 1 17,09 7,96 465,769
10 60 1 11,76 6,98 593,537

AHMAD KHAIRUL RIZAL Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
03041281520087
BELLA SONEA
03041181621007

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2018/2019

4.4.3. PENGOLAHAN DATA

 Mencari ZTerukur

v Terukur
ZTerukur = I Terukur

1). Untuk f = 20 Hz dengan L = 1 Henry


v Terukur 9,78 𝑉
ZTerukur = = 69,97 𝑚𝐴 = 139,774 Ω
I Terukur

2). Untuk f = 30 Hz dengan L = 1 Henry


v Terukur 9,29 𝑉
ZTerukur = = 37,13 𝑚𝐴 = 250, 20 Ω
I Terukur

3). Untuk f = 40 Hz dengan L = 1 Henry


v Terukur 8,32 𝑉
ZTerukur = = 20,86 𝑚𝐴 = 398,849 Ω
I Terukur

4). Untuk f = 50 Hz dengan L = 1 Henry


v Terukur 7,96 𝑉
ZTerukur = = 17,09 𝑚𝐴 = 465,769 Ω
I Terukur

5). Untuk f = 60 Hz dengan L = 1 Henry


v Terukur 6,98 𝑉
ZTerukur = = 11,76 𝑚𝐴= 593,537 Ω
I Terukur

AHMAD KHAIRUL RIZAL Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
03041281520087
BELLA SONEA
03041181621007

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2018/2019

4.5. TUGAS DAN JAWABAN (TJ salah soal lihat klmp 2)

1. Review ulang praktikum “Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri


Arus AC”.

2. Perbedaan sistem tenaga kelistrikan frekuensi 50 Hz dan 60 Hz

3. Jelaskan sejarah penerapan frekuensi yang digunakan pada dunia kelistrikan

Jawab:

1.

Pada praktikum kali ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh frekuensi


dan bentuk gelombang terhadap induktor yang dialiri oleh arus AC.
Frekuensi merupakan banyaknya getaran atau gelombang tiap per satuan
waktu, dan dinyatakan dengan rumus:
𝑛
F=
𝑡
Nilai impedansi dapat dihitung dengan rumus :
𝑉𝑟𝑚𝑠
|𝑍| =
𝐼𝑟𝑚𝑠
Induktor merupakan komponen pasif yang dapat menghasilkan medan
magnet saat dialiri arus listrik dan dapat menghasilkan arus listrik saat diberikan
medan magnet, induktor juga dapat menyimpan energi berupa medan magnet.
Induktor memiliki kemampuan induktansi diri dimana induktansi diri adalah
kemampuan membangkitkan ggl akibat arus yang berubah terhadap waktu.
Besarnya reaktansi induktif berbanding langsung dengan perubahan
frekuensi dan nilai induktansi induktor, semakin besar frekuensi arus bolak-balik

AHMAD KHAIRUL RIZAL Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
03041281520087
BELLA SONEA
03041181621007

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2018/2019

dan semakin besar nilai induktor, maka semakin besar nilai reaktansi induktif XL
pada induktor sebaliknya semakin kecil frekuensi arus bolak-balik dan semakin
kecil nilai dari induktansinya, maka semakin kecil nilai reaktansi induktif X L pada
induktor tersebut. Hubungan ini dapat ditulis seperti persamaan berikut :𝑋 𝐿 =

𝜔𝐿 = 2𝜋𝑓𝐿

2.

1. Frekuensi yang rendah dengan pertimbangan turbin-generator

Generator-generator pada masa tersebut umumnya diputar dengan


menggunakan sabuk yang terhubung ke turbin, seperti pada generator
Westinghouse yang menghasilkan frekuensi 133 Hz. Perkembangan selanjutnya
adalah menghubungkan langsung turbin dengan generator pada 1 sumbu, namun
dengan teknologi pada masa itu hanya bisa apabila putaran generator-turbin cukup
rendah, artinya frekuensi listrik yang dihasilkan juga rendah.

2. Frekuensi dengan pertimbangan lampu penerangan

Beban utama yang dilayani sistem tenaga listrik pada saat itu adalah beban
penerangan. Beban penerangan menuntut frekuensi sistem yang tidak rendah,
karena akan mengakibatkan lampu yang berkedip-kedip. Frekuensi sistem harus
tinggi supaya kedip pada lampu tidak lagi terasa oleh mata manusia.

3. Perkembangan teknologi motor listrik

Motor induksi mulai berkembang pada masa tersebut. Belum adanya


teknologi pengaturan kecepatan motor mengkibatkan motor akan berputar
proporsional dengan frekuensi sistem tenaga listrik yang ada. Produsen motor
listrik pada umumnya adalah perusahaan yang juga membuat generator sehingga
cenderung untuk memproduksi motor listrik yang sesuai dengan spesifikasi
frekuensi generator yang diproduksinya sendiri, misalnya MFO dari Swiss dengan
sistem 50 Hz. Apabila kita ingin menggunakan motor listrik tersebut, tentu saja

AHMAD KHAIRUL RIZAL Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
03041281520087
BELLA SONEA
03041181621007

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2018/2019

kita harus menyediakan sistem tenaga yang sesuai dengan spesifikasi frekuensi
motor tersebut.

Kompromi menjadi jalan tengah untuk mendapatkan frekuensi terbaik dari


sekian banyak persyaratan yang saling berlawanan tersebut. Angka kompromi
yang muncul pada masa itu adalah frekuensi pada kisaran 50 – 60 Hz. Angka
tersebut cukup rendah untuk teknologi pembangkitan, cukup tinggi untuk
mendapatkan transformator yang sesuai, dan cukup tinggi supaya kedip pada
lampu penerangan tidak terasa. Tidak cukup jelas alasan mengapa pada akhirnya
sistem tenaga listrik Eropa berkembang dengan menggunakan 50 Hz, sedangkan
sistem tenaga listrik di Amerika Utara berkembang dengan menggunakan 60 Hz.
Kembali pada faktor produsen generator pada masa tersebut, selain itu sudah
dimulainya interkoneksi antar daerah yang bertetangga. Apabila suatu daerah
ingin digabungkan melalui interkoneksi, frekuensi yang dipilih harus sama dengan
frekuensi yang sudah ada sebelumnya yaitu 50 Hz atau 60 Hz.

Sumber: http://blog.ub.ac.id/ardi93/perbedaan-frekuensi-50-dan-60-hz-dalam-
sistem-listrik/

3. Sekitar tahun 1890an dimana listrik masih baru mulai berkembang. Pada masa
itu listrik masih bersifat lokal, tidak ada transmisi jarak jauh, tidak ada
interkoneksi, dan beban utama adalah penerangan. Akibatnya adalah muncul
bermacam-macam frekuensi listrik yang beroperasi tergantung pada perusahaan
penyedia generator pada pusat pembangkit lokal.

Di Amerika Utara, Westinghouse memilih mengoperasikan generator


buatannya pada 133 Hz, sementara Thompson-Houston (sebelum nanti namanya
berubah menjadi General Electric) menggunakan generator yang beroperasi
menghasilkan 125 Hz. Di Britania Raya, frekuensi sistem bervariasi mulai dari 83
Hz hingga 133 Hz. Frekuensi yang beroperasi di eropa daratan juga bervariasi
mulai dari 30 Hz hingga 70 Hz. AEG dari Jerman menggunakan frekuensi 40 Hz
untuk mentransmisikan listrik sejauh 175 km ke Frankfurt, MFO dari Swiss

AHMAD KHAIRUL RIZAL Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
03041281520087
BELLA SONEA
03041181621007

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2018/2019

menggunakan frekuensi 50 Hz untuk mentransmisikan listrik ke pabriknya,


sementara Ganz dari Hungaria menggunakan 42 Hz untuk melayani konsumen
beban penerangannya.

Sumber: http://blog.ub.ac.id/ardi93/perbedaan-frekuensi-50-dan-60-hz-dalam-
sistem-listrik

4.6. ANALISA HASIL PERCOBAAN

Pada praktikum kali ini tentang pengaruh frekuensi terhadap induktor yang
dialiri arus ac, kami melakukan percobaan dengan menggunakan alat berupa
aplikasi livewire. Ada dua variabel yang digunakan yaitu variabel bebas dan
variabel tetap, untuk variabel tetap adalah tegangan dan Induktor sementara
variabel bebasnya adalah frekuensi. Setelah variabel bebas dan variabel tetapnya
sudah ditenetukan maka selanjutnya mencari nilai yang terukur, nilai yang akan di
ukur kali ini adalah nilai tegangan terukur (V) , arus terukur (mA), dan Z (Ohm)
terukur. Untuk variabel tetapnya bernilai tegangan 10 V dan Induktor 1 H,
sementara untuk variabel bebas bernilai frekuensi berbeda-beda. Untuk
berfrekuensi 20 Hz mampu didapat hasil I terukur sebesar 69,97 mA dengan besar
V terukur sebesar 9,78 V maka didapatlah hasil Z terukur menggunakan
𝑉
perhitungan manual dengan rumus Z = sebesar 139,774 Ohm. Untuk
𝐼
berfrekuensi 30 Hz mampu didapat hasil I terukur sebesar 37,13 mA dengan besar
V terukur sebesar 9,29 V maka didapatlah hasil Z terukur sebesar 250,20 Ohm.
Untuk berfrekuensi 40 Hz mampu didapat hasil I terukur sebesar 20,86 mA
dengan besar V terukur sebesar 8,32 V maka didapatlah hasil Z terukur sebesar
398,849 Ohm. Untuk berfrekuensi 50 Hz mampu didapat hasil I terukur sebesar
17,09 mA dengan besar V terukur sebesar 7,96 V maka didapatlah hasil Z terukur
sebesar 465,769 Ohm. Untuk berfrekuensi 60 Hz mampu didapat hasil I terukur
sebesar 11,76 mA dengan besar V terukur sebesar 6,98 V maka didapatlah hasil Z

AHMAD KHAIRUL RIZAL Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
03041281520087
BELLA SONEA
03041181621007

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2018/2019

terukur sebesar 593,537 Ohm. Terlihat bahwa saat tegangan dan induktor yang
diberikan konstan, sementara frekuensi diubah semakin besar akan didapatkan
arus terukur yang semakin mengecil, begitu juga dengan nilai dari tegangan
terukur semakin mengecil. Hal ini menunjukkan apabila perubahan nilai arus dan
tegangan dipengaruhi dengan frekuensinya dan nilai Z terukur berbanding terbalik
dengan arus. Selain itu juga dapat dilihat pada gambar grafik bahwa semakin
besar frekuensi bahwa semakin cepat pula gelombang itu merambat. Kemudian
jika dilihat pada tabel Impedansi rata-rata terhadap F, maka dapat dikatakan juga
bahwa semakin besar frekuensi nya maka semakin besar Impedansinya. Maka
dapat dikatakan bahwa semakin besar frekuensi maka semakin besar reaktansi
Induktif. Ini sesuai dengan teori bahwa reaktansi Induktif berbanding lurus dengan
frekuensi. Pada percobaan kali ini pastiada kesalahan, kesalahan yang paling
besar adalah human error dan pembulatan angka pada saat perhitungan.

AHMAD KHAIRUL RIZAL Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
03041281520087
BELLA SONEA
03041181621007

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2018/2019

4.7. KESIMPULAN

1. Semakin besar frekuensi maka semakin besar Impedansi terhitungnya

2. Semakin kecil frekuensi yang diberikan maka semakin besar arus yang terukur.

3. Semakin besar tegangan yang terukur maka Semakin kecil frekuensi yang
diberikan.
4. Semakin besar impedansi maka semakin kecil arus yang mengalir.
5. Nilai arus yang terukur dipengaruhi oleh besar atau kecilnya frekuensi
tersebut. Sama dengan poin 2

AHMAD KHAIRUL RIZAL Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
03041281520087
BELLA SONEA
03041181621007

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2018/2019

DAFTAR PUSTAKA

[1] Tim Laboratorium Riset Fenomena Medan Elektromagnetik. 2018. Modul


Praktikum Fenomena Medan Elektromagnetik. Indralaya : Universitas
Sriwijaya.

[12] Kho, Dickson. 2018. Pengertian Frekuensi dan Cara Menghitung Frkuensi,
https://teknikelektronika.com/pengertian-frekuensi-cara-menghitung-
frekuensi/. (Diakses pada tanggal 2 Oktober 2018 di Palembang).

[13] Teknisi. 2018. Induktor : Fungsi dan Cara Kerjanya, https://panduanteknisi.


com/induktor-fungsi-dan-cara-kerjanya.html. (Diakses pada tanggal 2
Oktober 2018 di Palembang).

[14] _____. 2013. Analisa Arus AC Pada Induktor, http://elektronika-


dasar.web.id/ analisa-arus-ac-pada-induktor/. (Diakses pada tanggal 2
Oktober 2018).

[15] Yuliamath. 2012. SK-2 listrik arus bolak-balik, https://yuliamath.files.


wordpress.com/2012/11/sk-2_listrik-arus-bolak-balik.doc. (Diakses
pada tanggal 02 Oktober 2018).

AHMAD KHAIRUL RIZAL Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
03041281520087
BELLA SONEA
03041181621007

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2018/2019

LAMPIRAN

A. Lampiran Grafik

1. Untuk f = 20 Hz, V = 10 Volt, dan L = 1 Henry.

2. Untuk f = 30 Hz, V = 10 Volt, dan L = 1 Henry.

AHMAD KHAIRUL RIZAL Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
03041281520087
BELLA SONEA
03041181621007

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2018/2019

3. Untuk f = 40 Hz, V = 10 Volt, dan L = 1 Henry.

4. Untuk f = 50 Hz, V = 10 Volt, dan L = 1 Henry.

5. Untuk f = 60 Hz, V = 10 Volt, dan L = 1 Henry.

AHMAD KHAIRUL RIZAL Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
03041281520087
BELLA SONEA
03041181621007

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2018/2019

AHMAD KHAIRUL RIZAL Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
03041281520087

Anda mungkin juga menyukai