KASUS MEDIKOLEGAL
KASUS PEMUKULAN
Disusun oleh :
dr. Riskidio Aryo Hardianto
Pendamping :
dr. Lince Holsen
dr. Mey Indradewi
Portofolio Medikolegal
Deskripsi : Perempuan umur 35 tahun, menikah, meminta visum atas pemukulan yang
dilakukan oleh suaminya.
Nama klinik: IGD RSUD dr. TC Hillers Terdaftar sejak: 16 Mei 2018
Tampak 1 buah luka memar pada pipi kanan, dan 1 buah luka memar pada dahi.
3. Assesment
Luka memar yang terdapat pada pipi kanan pasien dikarenakan pasien ditampar
dengan menggunakan sendok nasi yang berbahan kayu oleh suaminya. Luka memar pada
dahi disebabkan karena suami pasien sempat mendorong pasien dan kepala pasien terbentuk
tembok.
4. Plan
Membuat visum et repertum
Cefadroxil 2 x 500 mg
Asam Mefenamat 3 x 500 mg
Daftar Pustaka :
1. Sjamsuhidayat,R dan de jong, Wim. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi Kedua. Jakarta:
Penerbit buku kedokteran EGC.2004
2. Guntur, P.J.L. Penerapan Visum et Repertum sebagai Alat Bukti dalam Peradilan
Pidana. HUT FK-UGM ke-54 RSUP Dr. Sardjito ke 18, Yogyakarta. 2000
3. Soegandhi,R. Arti dan Makna Bagian-Bagian Visum et Repetum, edisi 2. Bagian
Ilmu Kedokteran Forensik FK-UGM, Yogyakarta.2001.
4. Soegandhi,R. Pedoman Pemeriksaan Jenazah Forensik dan Kesimpulan Visum et
Repetum di RSUP Dr. Sardjito, edisi 2. Bagian Ilmu Kedokteran Forensik FK-UGM,
Yogyakarta.2001.
Hasil Pembelajaran:
1. Subyektif
Pasien datang ke IGD dengan menggunakan pakaian berwarna merah lengan
panjang, celana panjang berwarna hitam dan kerudung berwarna merah. Pasien
mengeluh terdapat luka memar di pipi kanan, berbatas tidak tegas, berukurang 5 cm x 8
cm dan luka memar di dahi, berukuran 4 cm x 5 cm. Luka tersebut disebabkan karena
dipukul oleh suaminya 1 hari yang lalu. Pasien meminta pengobatan dan visum tetapi
tanpa adanya surat permintaan visum dan tanpa didampingi pihak yang berwenang
2. Obyektif
TD : 120/80mmHg
N: 87 x/mnt
P: 23 x/mnt
S: 37,8 C
Tampak 1 buah luka memar pada pipi kanan, dan 1 buah luka memar pada dahi.
Vulnus adalah kerusakan,roek,atau pemisahan jaringan pada kulit yang disebabkan
karena trauma mekanis, termis, atau kimiawi dengan atau tanpa disertai perdarahan. Kasus
vulnusbiasanya disebakan oleh trauma benda tajam atau benda tumpul. Ada beberpa macam
tipe vulnus, antar lain:
1. Vulnus Laceratum/ luka robek
Jenis luka ini disebabkan karena benturan dengan benda tumpul dengan ciri luka
tidak rata dan perdarahan sedikit. Luka akan meningkatkan resiko infeksi.
2. Vulnus Excoriasi
Penyebab luka karena kecelakaan atau jatuh yang menyebabkan lecet pada
permukaan kulit, merupakan luka terbuka tetapi hanya berbatas pada daerah kulit.
3. Vulnus Contussum
Penyebabnya benturan benda yang keras. Luka ini merupakan luka tertutup
akibat kerusakan dari tissue dan rupture pada pembuluh darah sehingga menyebabkan
nyeri dan berdarah/hematoma. Bila kecil maka akan diserap oleh jaringan sekitarnya.
4. Vulnus Scissum
Penyebab dari luka ini adalah sayatan benda tajam atau jarum, merupakan luka
terbuka akibat dari terapi untuk dilakukan tindakan invasive, tepi luka tajam dan licin.
5. Vulnus punctum
Penyebab adalah benda runcing tajam atau sesuatu yang masuk ke dalam kulit.
Merupakan luka terbuka, dari luar tampak kecil tetapi di dalam mungkin rusak berat.
Jika mengenai abdomen atau thorax disebut luka penetrosum.
6. Vulnus Schloperum
Penyebabnya adalah tembakan, granat. Pada pinggiran luka tampak kehitam-
hitaman, bias teratur kadang ditemukan corpus alienum.
7. Vulnus perforatum
Luka jenis ini merupakan luka tembus atau luka jebol. Penyebab oleh karena
panah, tombak, atau proses infeksi yang meluas hingga melewati selaput serosa organ
jaringan.
8. Vulnus amputatum
Luka potong dengan penyebab benda tajam yang berukuran besar atau gergaji.
Luka membentuk lingkaran sesuai dengan organ yang dipotong. Perdarahan hebat,
resiko infeksi tinggi.
9. Vulnus combutio
Penyebab karena thermis, radiasi, elektrik ataupun kimia. Jaringan kulit rusak
dengan berbagai derajat mulai dari lepuh dan menimbulkan rasa nyeri atau anesthesia.
3. Assessment:
Luka memar yang terdapat pada pipi kanan pasien dikarenakan pasien ditampar
dengan menggunakan sendok nasi yang berbahan kayu oleh suaminya. Luka memar
pada dahi disebabkan karena suami pasien sempat mendorong pasien dan kepala pasien
terbentuk tembok.
4. Plan
Membuat Visum et Repertum
Visum Et Repertum adalah laporan tertulis untuk peradilan yang dibuat dokter
berdasarkan sumpah/janji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter,
memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa
tubuh manusia/benda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai
pengetahuan dengan sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan
peradilan.
Yang berhak meminta visum et repertum adalah : Penyidik, Hakim pidana, Hakim
perdata, Hakim agama.
Yang berhak membuat visum et repertum (KUHAP Pasal 133 ayat 1) :
1. Ahli kedokteran kehakiman
2. Dokter atau ahli lainnya.