Anda di halaman 1dari 6

KEPUTUSAN KEPALA BALAI KESEHATAN MASYARAKAT IBU

DAN ANAK KARTINI


DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS
NOMOR : TAHUN 2019

TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
PADA BKMIA KARTINI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA KEPALA BALAI KESEHATAN MASYARAKAT


IBU DAN ANAK KARTINI,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya peningkatan mutu


pelayanan kesehatan yang ada di BKMIA Kartini
maka perlu penyelenggaraan pelayanan
pencegahan pengendalian infeksi yang bermutu
tinggi;
b. bahwa pencegahan dan pengendalian infeksi di
BKMIA Kartini sangat diperlukan guna
menghindari timbulnya penyakit berbahaya;
c. bahwa nama-nama yang tercantum pada dalam
lampiran keputusan ini dipandang mampu
sebagai Tim Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi (PPI) pada BKMIA Kartini Dinas
Kesehatan Kabupaten Banyumas;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c
perlu menetapkan Keputusan Kepala BKMIA
Kartini tentang Pembentukan Tim Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi (PPI) pada BKMIA
Kartini;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan (Lemabaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 298 dan Tambahn
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5607);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 07 Tahun 1986
tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya
Daerah Tingkat II Tegal dan Kabupaten Daerah
Tingkat II Tegal (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1986 Nomor 08, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia 3321);
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan
Pasien;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pedoman
Pencegahan Pengendalian Infeksi di Fasillitas
Pelayanan Kesehatan;
Memutuskan :
Menetapkan : 1. PERTAMA : Membentuk Tim Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di BKMIA Kartini beserta
Uraian Tugasnya sebagaimana tercantum pada
Lampiran Surat Keputusan ini;
2. KEDUA : Tim Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di BKMIA Kartini bertanggung jawab
langsung kepada Kepala BKMIA Kartini;
3. KETIGA : Segala biaya yang timbul sebagai akibat
ditetapkannya Keputusan ini dibebankan pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Banyumas;
4. KEEMPAT : Surat keputusan ini berlaku sejak
tanggal ditetapkan dan akan diperbaiki kembali
jika dikemudian hari terdapat kekeliruan atau
kesalahan.

Ditetapkan di
Pada Tanggal

KEPALA BKMIA KARTINI

Dr. Widjajani Sri Muljani


Lampiran I : Keputusan Kepala
BKMIA Kartini
Nomor :
Tanggal :

Struktur Organisasi Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)


pada BKMIA Kartini

Kepala BKMIA Kartini


Dr. Widjajani Sri Muljani

Ketua
...................................

Anggota (IPCN) Anggota Lainnya


............................. .............................

KEPALA BKMIA KARTINI

Dr. Widjajani Sri Muljani


Lampiran II : Keputusan Kepala
BKMIA Kartini
Nomor :
Tanggal :

Uraian Tugas Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


(PPI) pada BKMIA Kartini

Uraian Tugas Tim PPI:


1. Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi kebijakanPPI.
2. Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPI, agar kebijakan dapat dipahami
dan dilaksanakan oleh petugas kesehatan.
3. Membuat SPO PPI.
4. Menyusun program PPI dan mengevaluasi pelaksanaan program tersebut.
5. Melakukan investigasi masalah atau kejadian luar biasa HAIs (Healthcare
Associated Infections).
6. Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara
pencegahan dan pengendalian infeksi.
7. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan BKMIA Kartini dan
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dalam PPI.
8. Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip PPI
dan aman bagi yang menggunakan.
9. Mengidentifikasi temuan di lapangan dan mengusulkan pelatihan untuk
meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) rumah sakit
dalam PPI.
10. Melakukan pertemuan berkala, termasuk evaluasi kebijakan.
11. Berkoordinasi dengan unit terkait lain dalam hal pencegahan dan
pengendalian infeksi BKMIA Kartini.
12. Mengembangkan, mengimplementasikan dan secara periodik mengkaji
kembali rencana manajemen PPI apakah telah sesuai kebijakan
manajemen rumah sakit.
13. Memberikan masukan yang menyangkut konstruksi bangunan dan
pengadaan alat dan bahan kesehatan, renovasi ruangan, cara
pemrosesan alat, penyimpanan alat dan linen sesuai dengan prinsip PPI.
14. Menentukan sikap penutupan ruangan rawat bila diperlukan karena
potensial menyebarkan infeksi.
15. Melakukan pengawasan terhadap tindakan-tindakan yang menyimpang
daristandar prosedur/monitoring surveilans proses.
16. Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan penanggulangan
infeksibila ada KLB dirumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya.
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Ketua Komite PPI
1. Bertanggungjawab atas
a. Terselenggaranya dan evaluasi program PPI.
b. Penyusunan rencana strategis program PPI.
c. Penyusunan pedoman manajerial dan pedoman PPI.
d. Tersedianya SPO PPI.
e. Penyusunan dan penetapan serta mengevaluasi kebijakan PPI.
f. Memberikan kajian KLB infeksi di RS.
g. Terselenggaranya pelatihan dan pendidikan PPI.
h. Terselenggaranya pengkajian pencegahan dan pengendalian risiko
infeksi.
i. Terselenggaranya pengadaan alat dan bahan terkait dengan PPI.
j. Terselenggaranya pertemuan berkala.
2. Melaporkan kegiatan Komite PPI kepada Direktur

Uraian Tugas dan Tanggung Jawab IPCN :


1. Melakukan kunjungan kepada pasien yang berisiko di ruangan setiap
hari untuk mengidentifikasi kejadian infeksi pada pasien di baik rumah
sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
2. Memonitor pelaksanaaan program PPI, kepatuhan penerapan SPO dan
memberikan saran perbaikan bila diperlukan.
3. Melaksanakan surveilans infeksi dan melaporkan kepada Tim PPI.
4. Turut serta melakukan kegiatan mendeteksi dan investigasi KLB.
5. Memantau petugas kesehatan yang terpajan bahan infeksius/tertusuk
bahan tajam bekas pakai untuk mencegah penularan infeksi.
6. Melakukan diseminasi prosedur kewaspadaan isolasi dan memberikan
konsultasi tentang PPI yang diperlukan pada kasus tertentu yang terjadi
di fasyankes.
7. Melakukan audit PPI di seluruh wilayah fasyankes dengan
menggunakan daftar tilik.
8. Mendesain, melaksanakan, memonitor, mengevaluasi dan melaporkan
surveilans infeksi yang terjadi di fasilitas pelayanan kesehatan bersama
Tim PPI
9. Memberikan motivasi kepatuhan pelaksanaan program PPI.
10. Memberikan saran desain ruangan rumah sakit agar sesuai dengan
prinsip PPI.
11. Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung rumah sakit tentang
PPI.
12. Memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan, pasien, keluarga
dan pengunjung tentang topik infeksi yang sedang berkembang (New-
emerging dan re-emerging) atau infeksi dengan insiden tinggi.
13. Sebagai coordinator antar departemen/unit dalam mendeteksi,
mencegah dan mengendalikan infeksi dirumah sakit.
14. Memonitoring dan evaluasi peralatan medis single use yang di re –use.

Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Anggota Lainnya


1. Bertanggung jawab kepada ketua Tim PPI dan berkoordinasi dengan unit
terkait lainnya dalam penerapan PPI
2. Memberikan masukan pada pedoman maupun kebijakan terkait PPI.

KEPALA BKMIA KARTINI

Dr. Widjajani Sri Muljani

Anda mungkin juga menyukai