Anda di halaman 1dari 1

Rangkuman

Pemerolehan bahasa merupakan proses alami di dalam diri seseorang menguasai bahasa.
Pemerolehan bahasa biasanya didapatkan hasil kontak verbal dengan penutur asli lingkungan
bahasa itu. Pemerolehan bahasa mengacu ada penguasaan bahasa secara tidak disadari
dan tidak terpegaruh oleh pengajaran bahasa tentang sistem kaidah dalam bahasa yang
dipelajari. Pada hakikatnya pemerolehan bahasa anak melibatkan dua keterampilan, yaitu
kemampuan untuk menghasilkan tuturan secara spontan dan kemampuan memahami tuturan
orang lain. Teori pemerolehan bahasa anak meliputi teori behaviorisme, nativisme,
kognitivisme, dan interaksionisme. Teori behaviorisme menyoroti aspek perilaku kebahasaan
yang dapat diamati langsung dan hubungan antara rangsangan (stimulus) dan reaksi
(response). Teori Nativisme bahasa hanya dapat dikuasai oleh manusia, binatang tidak
mungkin dapat menguasai bahasa manusia. Teori kognitivisme bahasa bukanlah suatu ciri
alamiah yang terpisah, melainkan salah satu di antara beberapa kemampuan yang berasal
dari kematangan kognitif. Teori interaksionisme beranggapan bahwa pemerolehan bahasa
merupakan hasil interaksi antara kemampuan mental pembelajaran dan lingkungan bahasa.
Perbedaan antara konsep pemerolehan dan pembelajaran. Pemerolehan bahasa diartikan
sebagai penguasaan bahasa pertama seorang anak di mana dia tinggal. Proses pemerolehan
bahasa ini berlangsung secara tidak sadar. Pembelajaran adalah proses penguasaan bahasa
target (bahasa kedua) yang dilakukan oleh seseorang guna kepentingan tertentu, misalnya
untuk tujuan pekerjaan, akademis, ekonomi, dan lain-lain. Dalam proses ini tujuan yang ingin
dicapai oleh individu tersebut jelas sehingga proses ini pun dilakukan dengan sadar. Meskipun
pemerolehan dan pembelajaran bahasa memiliki esensi yang berbeda tetapi keduanya
memiliki persamaan dalam prosesnya. Ellis (dalam Chaer 2002 : 242) menyebutkan adanya
dua tipe pembelajaran bahasa, yaitu: (1)tipe naturalistik bersifar alamiah dan (2) tipe formal
yang bersifat formal berlangsung di dalam kelas dengan guru, materi dan alat-alat yang sudah
dipersiapkan.

Dalam proses belajar bahasa, kita akan mengenal Model Krashen (1976) yang
diklasifikasikan dalam beberapa hipotesis, yaitu:(1) hipotesis pemerolehan dan pembelajaran
bahasa, (2) hipotesis urutan alamiah, (3) hipotesis monitor, (4) hipotesis input, (5) Hipotesis
saringan/filter efektif, Selain itu, ada juga model Balystok (1978) yang diorganisasikan dalam
3 tataran, yaitu input, knowladge, dan out put.

Beberapa faktor yang mempengaruhi pemerolehan bahasa seperti yang dikemukakan oleh
Chomsky, Piaget, Lenneberg dan Slobin, yaitu (1) faktor alamiah, (2)f aktor perkembangan
kognitif, (3) faktor latar belakang sosial, dan (4) faktor keturunan. Sedangkan Faktor-faktor
yang mempengaruhi pembelajaran bahasa, yaitu motivasi, usia, penyajian formal, dan
lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai