Anda di halaman 1dari 3

LANDASAN TEORI

Tanah dapat didefinisikan sebagai mineral yang terdiri dari agregat


(butiran) mineral- mineral padat yang tidak tersementasi satu sama lain dan dari
bahan-bahan organic yang telah melapuk (partikel padat) disertai zat cair dan gas
yang mengisi rongga-rongga kosong diantara partikelpartikel padat tersebut.Tanah
Adalah Bahan alam yang terdiri dari Air, Udara dan butir-butir tanah yang padat,
dimana bahan atau bagian yang berisi air dan udara tersebut merupakan pori -
pori. Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena
terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang
terkandung pada tanah. Tanah liat dihasilkan oleh alam, yang bersal dari
pelapukan kerak bumi yang sebagian besar tersusun oleh batuan feldspatik, terdiri
dari batuan granit dan batuan beku. Tekstur tanah adalah keadaan tingkat
kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya perbedaan komposisi kandungan
fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada tanah (Badan Pertanahan
Nasional). Dari ketiga jenis fraksi tersebut partikel pasir mempunyai ukuran
diameter paling besar yaitu 2 - 0.05 mm, debu dengan ukuran 0.05 - 0.002 mm
dan liat dengan ukuran < 0.002 mm (penggolongan berdasarkan USDA). Keadaan
tekstur tanah sangat berpengaruh terhadap keadaan sifat-sifat tanah yang lain
seperti struktur tanah, permeabilitas tanah, porositas dan lain-lain. Segitiga tekstur
merupakan suatu diagram untuk menentukan kelas-kelas tekstur tanah. Ada 12
kelas tekstur tanah yang dibedakan oleh jumlah persentase ketiga fraksi tanah
tersebut, misalkan hasil analisis lab menyatakan bahwa persentase pasir (X) 32%,
liat (Y) 42% dan debu (Z) 26%, berdasarkan diagram segitiga tekstur maka tanah
tersebut masuk kedalam golongan tanah bertekstur pasir. Faktor – Faktor yang
mempengaruhi tekstur tanah yaitu Iklim, Bahan induk, Topografi, Waktu, dan
Organisme. Faktor – Faktor yang dipengaruhi tekstur tanah yaitu Kemampuan
tanah memegang dan menyimpan air, Aerasi, serta permeabilitas Kapasitas tukar
kation, Kesuburan tanah, Infiltrasi Laju pergerakan air (perkolasi).

Ilmu ukur tanah adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari cara-
cara pengukuran di permukaan bumi dan di bawah tanah untuk menentukan posisi
relatif atau absolut titik-titik pada permukaan tanah, di atasnya atau di bawahnya,
dalam memenuhi kebutuhan seperti pemetaan dan penentuan posisi relatif suatu
daerah. Pengukuran tanah adalah konsep umum yang menjelaskan teori dan
penerapan pengukuran bentang alam. Pengukuran tanah adalah unsur kualitatif
yang utuh dari survey.

Lempung atau tanah liat ialah kata umum untuk partikel mineral
berkerangka dasar silikat yang berdiameter kurang dari 4 mikrometer. Lempung
mengandung leburan silika dan aluminium yang halus. Unsur-unsur ini, silikon,
oksigen, dan aluminum adalah unsur yang paling banyak menyusun kerak bumi.
Lempung terbentuk dari proses pelapukan batuan silika oleh asam karbonat dan
sebagian dihasilkan dari aktivitas panas bumi. Lempung membentuk gumpalan
keras saat kering dan lengket apabila basah terkena air. Sifat ini ditentukan oleh
jenis mineral lempung yang mendominasinya. Mineral lempung digolongkan
berdasarkan susunan lapisan oksida silikon dan oksida aluminium yang
membentuk kristalnya. Golongan 1:1 memiliki lapisan satu oksida silikon dan
satu oksida aluminium, sementara golongan 2:1 memiliki dua lapis golongan
oksida silikon dan satu lapis oksida aluminium. Mineral lempung golongan 2:1
memiliki sifat elastis yang kuat, menyusut saat kering dan membesar saat basah.
Karena perilaku inilah beberapa jenis tanah dapat membentuk kerutan-kerutan
atau “pecah-pecah” bila kering. Tanah liat dibedakan dari lainnya halus tanah oleh
perbedaan dalam ukuran dan mineralogi. Silts , yang halus tanah yang tidak
termasuk mineral lempung, cenderung memiliki ukuran partikel lebih besar dari
tanah liat, tetapi ada beberapa tumpang tindih di kedua ukuran partikel dan sifat
fisik lainnya, dan ada banyak deposito alami yang meliputi silts dan juga tanah
liat. Perbedaan antara lumpur dan tanah liat bervariasi dengan disiplin. Geolog
dan ilmuwan tanah biasanya mempertimbangkan pemisahan terjadi pada ukuran
partikel dari 2 pm (tanah liat halus yang dari silts), sedimentologists sering
menggunakan pM 4-5, dan koloid kimia menggunakan 1 pM. Insinyur Geoteknik
membedakan antara silts dan tanah liat berdasarkan sifat plastisitas tanah, yang
diukur dengan tanah ‘ Batas Atterberg . ISO 14688 partikel tanah liat sebagai nilai
lebih kecil dari 2 pM dan silts lebih besar. Tanah Liat atau tanah lempung
memiliki ciri-ciri sebagai berikut. Tanahnya sulit menyerap air sehingga tidak
cocok untuk dijadikan lahan pertanian, tekstur tanahnya cenderung lengket bila
dalam keadaan basah dan kuat menyatu antara butiran tanah yang satu dengan
lainnya, dalam keadaan kering, butiran tanahnya terpecah-pecah secara halus, dan
merupakan bahan baku pembuatan tembikar dan kerajinan tangan lainnya yang
dalam pembuatannya harus dibakar dengan suhu di atas 10000C.

Anda mungkin juga menyukai