DALAM MELAKUKAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN KONSELING PRANIKAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUTIARA BARAT KECAMATAN MUTIARA KABUPATEN PIDIE TAHUN 2019
IKE NOVIYATI NPM : 1707110005
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH BANDA ACEH 2019 1. Alasan Pemilihan Judul Menurut laboratorium klinik prodia menyatakan Premarital check up yang merupakan pemeriksaan kesehatan pranikah untuk melihat tingkat status kesehatan, mendeteksi adanya penyakit menular, menahun dan mengetahui kesehatan reproduksi kedua calon pengantin (catin) yang hendak menikah. Pemeriksaan kesehatan pranikah dilakukan bertujuan untuk tindakan pencegahan terhadap masalah kesehatan kesuburan dan penyakit genetik (keturunan). Pernyataan Notoatmojo (2007) mengenai Pengetahuan merupakan suatu proses penginderaan dan Pengamatan terhadap sebuah objek tertentu melalui panca indera manusia, baik dari penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Akan tetapi pengetahuan sebagian besar diperolah melalui mata dan telinga. Pengetahuan masyarakat tentang manfaat pemeriksaan kesehatan catin belum diketahui secara menyeluruh dikarenakan program tersebut baru di laksanakan. Sehingga banyak masyarakat yang berpersepsi tersendiri. Berdasarkan pernyataan diatas, terdapat beberapa alasan pemilihan judul mengenai “perilaku kepatuhan calon pengantin (catin) dalam melakukan pemeriksaan laboratorium dan konseling pranikah”, yaitu sebagai berikut : 1. Kebanyakan masyarakat dan pasangan calon pengantin (catin) di Kabupaten Pidie khususnya masyarakat wilayah kerja Mutiara Barat belum mengetahui tentang tujuan pemeriksaan kesehatan sebelum menikah yang merupakan hal sangat penting untuk masa depan dan kebutuhan rumah tangga yang akan dibina tersebut 2. Menganalisa perilaku kepatuhan catin mengenai persyaratan yang ditetapkan oleh kua yang bekerja sama dengan puskesmas mutiara barat dalam pemeriksaan kesehatan dan konseling pranikah. 3. Pokok bahasan skripsi ini relevan dengan disiplin ilmu yang dipelajari di fakultas kesehatan masyarakat jurusan PKIP 4. Bahan-bahan yang dibutuhkan penulis tersedia diperpustakaan 5. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang hal yang berkaitan dengan permasalahan kesehatan yang sering timbul. 2. Kaitan Rancangan Topik Penelitian dengan Ilmu Kesehatan Masyarakat Di indonesia pemeriksaan kesehatan pra nikah sebernarnya sudah diterapkan melalui imunisasi teanus toksoid. Penerapannya dilaksanakan berdasarkan peraturan depkes ri no. 02 tahun 1989 tentang tetanus toksoid calon pengantin dan sebagai dasar dari pelaksanaan UU no. 1 tahun 1974 tentang perkawinan. Menempuh hidup baru dalam sebuah pernikahan merupakan harapan dan niat dari setiap laki-laki dan perempuan. Pernikahan dalam kajian islam merupakan hal yang wajib atau perbuatan yang sangat dianjurkan. Sebab pernikahan merupakan sarana untuk mendapatkan ketenangan, keturunan dan pintu berbagai jenis kebaikan dalam kesehatan juga kehidupan dunia dan akhirat. Menurut UU kesehatan no. 36 tahun 2009 ayat 1, menyatakan bahwa kesehatan merupakan keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial sehingga berproduktif dalam sosial maupun ekonomi. Terjadinya transisi epidemiologi yaitu terjadinya perubahan pola penyakit yang didomisili menular menjadi tidak menular yang merupakan transisi dari epidemologi. Dimana penyakit tidak menular dapat berlangsung menahun bahkan seumur hidup sehingga membutuhkan pengobatan dan perawatan dalam jangka panjang. Dalam Pasal 52 Ayat (2) UU Kesehatan melalui Kegiatan Pelayanan Kesehatan Secara Paripurna Diatur Pada Ayat (1), Yaitu tentang Pelayanan Kesehatan Promotif, Preventif, Kuratif dan Pelayanan Kesehatan Rehabilitatif. Pemeriksaan kesehatan pranikah merupakan pelayanan kesehatan secara preventif dimana dilakukan check up yang apabila adanya gangguan atau penyakit yang sedang diderita baik penyakit menular maupun tidak menular maka akan dilakukan upaya kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif terhadap pasangan yang difonis atau diyatakan sakit. Selanjutnya adanya koseling pra nikah untuk kedua calon pengantin, hal tersebut merupakan upaya kesehatan secara promotif. Konseling pranikah bertujuan untuk memberikan informasi tentang bagaimana menjaga kesehatan reproduksi, motivasi serta meningkatkan derajat kesehatan keluarga yang akan dibina.
3. Data Informasi Yang Telah Dimiliki
Status kesehatan di indonesia terhadap kesehatan perempuan yang mengalami permasalahan selama ini baik penyakit menular maupun tidak menular. Indeks Penyakit tidak menular yang mengakibatkan angka kematian ibu sebanyak 359/100.000KH yaitu anemia pada perempuan sebanyak 23,9% pada ibu hamil sebanyak 37,1%, kanker payudara sebanyak 28,7%, kekurangan Energi Kronis (KEK) pada wanita usia subur sebanyak 20,8%, dan kanker serviks sebesar 12,8% serta kekerasan terhadap perempuan dengan tingkat presentase 293.220 dan sebagian besar merupakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Faktor yang mempengaruhi tingkat status kematian ibu terhadap penyakit tidak menular adalah adanya keterbatasan sosial ekonomi dan persepsi budaya dimana kondisi geografis yang menentukan kehidupan. Kematian ibu di indonesia dalam kategori timbulnya penyakit menular yaitu seperti sebagian besar AIDS terjadi pada usia produktif 20-29 tahun dan 30-39 tahun umumnya terjadi pada perempuan sebesar 68%, ibu hamil dengan HIV sebanyak 2.061 kasus, ibu rumah tangga dengan AIDS sebanyak 6.539 kasus, kehamilan remaja umur 15-19 tahun sebanyak 1,97% dan yang melakukan pernikahan dini pada umur 15-19 tahun sebanyak 23,9% di indonesia. Penyakit menular yang dapat meningkatkan angka kematian perempuan baik ibu hamil atau ibu rumah tangga akibat ketidaksetaan gender, adanya diskriminasi, subordinasi, rentan mengalami kekerasan dan banyaknya orang tua yang memiliki peran ganda. Program dinas kesehatan untuk tahun 2018-2022 untuk calon pengantin yang akan menikah yaitu dilakukan pengembangan kompetensi teknis tenaga kesehatan, meningkatkan prasarana, sarana dan sistem informasi bidang kesehatan, pengembangan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan serta evaluasi kebijakan dan regulasi kesehatan.
4. Alasan pemilihan lokasi penelitian
Peneltian ini dilaksanakan di Puskesmas Mutiara Barat Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidie. Penentuan lokasi penelitian didasarkan atas pertimbangan dikarenakan puskesmas merupakan instansi pemerintah yang mempunyai wewenang dan tugas dalam proses pelaksanaan program indonesia sehat baik dalam bidang kuratif, preventif, promotif dan rehabilitatif. Alasan peneliti memilih lokasi ini adalah karena berbagai alasan serta pertimbangan, diantaranya adalah jarak empat penelitian lebih dekat dengan tempat tinggal, mudah dijangkau dan ekonomis. 5. Populasi dan sampel penelitian Menurut Sujarweni dan Endrayanto (2012:13) menyatakan bahwa, objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik bagian tertentu yang diprioritaskan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan merupakan pengertian dari populasi. Sampel merupakan bagian dari populasi yang dapat dilihat dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki (Sugiyono, 2011:81). Populasi dan sampel dalam penelitian ini yaitu seluruh calon pengantin (pria dan wanita) yang datang melakukan cek kesehatan dan konseling pranikah di Puskesmas Mutiara Barat Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidie tahun 2019. DAFTAR PUSTAKA Syaiful anwar (2018). Kenseling pra nikah dan pemeriksaan kesehatan calon pengantin.
Dari https://slideplayer.info/slide/13947825/ diakses tanggal 26 febuari 2019.
Buku saku kesehatan reproduksi dan seksual bagi catin 2015. Jakarta