Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN


LOW BACK PAIN DI RUANG RAWAT INAP
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN ACEH BESAR

Oleh :

YULIANTI
NIM. P07120118231
 PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Nyeri punggung bawah adalah salah satu alasan paling umum yang membuat
orang tidak dapat bekerja atau melakukan kegiatannya dengan baik. Berdasarkan
penelitian, Sekitar 80% dari populasi, seseorang dalam kehidupannya akan
mengalami nyeri punggung bawah. Yulianto A (2016), sebanyak 80% populasi
orang dewasa dalam rentang hidupnya akan mengalami cedera punggung
bawah. Keterbatasan yang diakibatkan oleh nyeri punggung bawah pada
seseorang sangat berat. Kehilangan produktivitas akibat nyeri punggung bawah
dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang cukup besar.

Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan agar mahasiwa mampu memahami dan
mengaplikasikan Asuhan Keperawatan dengan Low Back Pain (LBP) di ruang
rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Besar.
 TINJAUAN PUSTAKA

 Konsep Dasar Low Back Pain (LBP)

1. Pengertian Low Back Pain

Low back pain (LBP) adalah suatu sindroma nyeri yang terjadi pada regio
punggung bagian bawah yang merupakan akibat dari berbagai sebab.
Gangguan ini paling banyak ditemukan di tempat kerja, terutama pada
mereka yang beraktivitas dengan posisi tubuh yang salah.

LBP adalah nyeri yang dirasakan daerah punggung bawah, dapat merupakan
nyeri lokal maupun nyeri radikuler atau keduanya. Nyeri ini terasa diantara
sudut iga terbawah sampai lipat bokong bawah yaitu di daerah lumbal atau
lumbo-sakral dan sering disertai dengan 10 penjalaran nyeri ke arah tungkai
dan kaki.
2. Penyebab

Umumnya nyeri punggung bawah disebabkan oleh salah satu dari berbagai
masalah muskuloskeletal, yang dapat di pengaruhi oleh aktivitas, yaitu:
regangan lumbosakral akut, ketidak stabilan ligamen lumbosakral dan
kelemahan otot, osteoartritis tulang belakang, stenosis tulang belakang,
masalah diskus intervertebralis, perbedaan panjang tungkai.

3. Manifestasi Klinis

Pasien biasanya mengeluh nyeri punggung akut maupun nyeri punggung


kronis dan kelemahan. Selama wawancara awal, dikaji lokasi nyeri, sifatnya,
dan pelajaran sepanjang serabut saraf (sciatika). Nyeri yang berasal dari
masalah muskuloskeletal biasanya akan semakin jelas pada gerakan. Juga
dievaluasi cara jalan pasien, mobiltas tulang belakang, refleks, panjang
tungkai, kekuatan motoris, dan persepsi sensoris, bersama dengan derajat
ketidak nyamanan yang dialami. Peninggian tungkai dalam keadaan lurus
yang mengakibatkan nyeri menunjukan iritasi serabut saraf.
4. Patofisiologi

Gejala yang sering muncul adalah :


a. Nyeri pinggang bawah yang intermiten (dalam beberapa minggu sampai
beberapa tahun) nyeri sesuai dengan distribusi saraf skiatik.
b. Sifat nyeri khas dari posisi terbaring ke duduk, nyeri mulai dari pantat dan
terus menjalar ke bagian belakang lutut kemudian ke tungkai bawah.
c. Nyeri bertambah hebat karena pencetus seperti gerakan-gerakan
pinggang saat batuk atau mengejan, berdiri, atau duduk untuk jangka
waktu yang lama dan myeri berkurang klien klien beristirahat berbaring.
d. Penderita sering mengeluh kesemutan (parostesia) atau bahkan kekuatan
otot menurun sesuai dengan distribusi persyarafan yang terlibat.
e. Nyeri bertambah bila daerah L5 - L1 (garis antara dua Krista iliaka)
ditekan.
5. Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan Laboratorium.
2. Pemeriksaan Radiologis.
a. Foto Rontgen.
b. MRI.
c. CT.

6. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Keperawatan.
a. Informasi dan edukasi.
b. NPB akut
c. NPB kronik
2. Medis.
a. Formakoterapi.
b. Invasif non bedah.
c. Bedah.
 Asuhan Keperawatan

Asuhan keperawatan merupakan proses atau rangkaian kegiatan pada


praktik keperawatan yang diberikan secara langsung kepada klien /pasien di
berbagai tatanan pelayanan kesehatan.

1. Pengkajian

Pengkajian adalah upaya mengumpulkan data secara lengkap dan sistematis


untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan dan keperawatan
yang di hadapi pasien baik fisik, mental, sosial maupun spiritual dapat
ditentukan. Pengkajian yang perlu dilakukan adalah identitas klien, keluhan
utama, riwayat penyakit sekarang dan dahulu, serta riwayat pekerjaan.

a. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan untuk menegakkan diagnosis dari pasien,
diantaranya adalah pemeriksaan fisik umum, pemeriksaan sistem
pengindraan, pemeriksaan neurologik, pemeriksaan sistem
gastrointestinal, Pemeriksaan sistem integumen, pemeriksaan sistem
endokrin, dan pemeriksaan sistem reproduksi.
b. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang lainnya adalah secara radiologik, yaitu dengan


foto polos, untuk mengesampingkan adanya kelainan tulang. Mielografi,
Mielo-CT, CT-scan, Magnetic Resonance Imaging (MRI), untuk mencari
penyebab nyeri antara lain tumor, HNP perlengketan. Dan pemeriksaan
penunjang terakhir adalah pemeriksaan melalui laboratorium, yaitu terdiri
dari pemeriksaan Laju Endap Darah, darah perifer lengkap, Creactive
protein, faktor rheumatoid, alkalin fosfatase, kalsium (atas indikasi).
Urinalisis, untuk penyakit non spesifik seperti infeksi, dan Liquor Serebro
spinalis (atas indikasi).
2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa yang mungkin muncul dalam kasus LBP seperti nyeri yang
berhubungan dengan agen injuri, ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan faktor biologis, fisiologis.
Selanjutnya gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri kekauan
otot. Kemudian pola nafas tidak efektif berhubungan dengan nyeri. Kurang
pengetahuan berhubungan dengan tidak mengetahui sumber informasi, dan
defisit perawatan diri berhubungan dengan nyeri (Nurna, 2011).

3. Perencanaan

Perencanaan adalah proses kegiatan mental yang memberi pedoman atau


pengarahan secara tertulis kepada perawat atau anggota tim kesehatan
lainnya tentang intervensi/tindakan keperawatan yang akan dilakukan kepada
pasien. Rencana keperawatan merupakan rencana tindakan keperawatan
tertulis yang menggambarkan masalah kesehatan pasien, hasil yang akan
diharapkan, tindakan-tindakan keperawatan dan kemajuan pasien secara
spesifik (Hidayat, 2012).
a. Tujuan Keperawatan
Tujuan keperawatan yang dapat direncanakan adalah pasien tidak
mengalami nyeri, ketidak seimbangan nutrisi teratasi, gangguan mobilitas
fisik teratasi, pasien menunjukan pengetahuan tentang proses penyakit,
dan perawatan diri teratasi.

b. Krieria Hasil (NOC)


Kriteria hasil pada klien LBP terdiri dari kemampuan mengontrol nyeri,
albumin serum, peningkatan aktivitas fisik, mendemonstrasikan batuk,
pemahaman pasien dan keluarga tentang penyakitnya, dan klien terbebas
dari bau badan.

c. Intervensi (NIC)
Intervensi pada klien LBP antara lain yaitu pada intervensi diagnosa nyeri,
dilakukan pengkajian nyeri secara komprehensif. Diagnosa ketidak-
seimbangan nutrisi adalah dengan mengkaji adanya alergi makanan.
Intervensi diagnosa mobilitas fisik yaitu dengan melakukan monitoring
vital sign. Intervensi pada diagnosa yang berhubungan dengan pola
nafas. Intervensi mengkaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga.
Serta intervensi diagnosa perawatan diri yaitu dengan memonitor
kemampuan klien untuk perawatan diri yang mandiri.
4. Implementasi

Beberapa contoh implementasi dari intervensi yang dilakukan adalah dalam


hal meredakan nyeri, yaitu untuk mengurangi nyeri perawat dapat
menganjurkan tirah baring dan pengubahan posisi yang ditentukan untuk
memperbaiki fleksi lumbal. Pasien diajari untuk mengontrol dan
menyesuaikan nyeri yang dilakukan melalui pernafasan diafragma dan
relaksasi dapat membantu mengurangi tegangan otot yang berperan pada
nyeri punggung bawah

5. Evaluasi
Evaluasi adalah mengkaji respon pasien terhadap keberhasilan rencana
keperawatan dalam rangka memenuhi kebutuhan pasien. Evaluasi dimulai
dengan pengkajian dasar dan dilanjutkan selama setiap kontak perawat
dengan pasien. Evaluasi yang dapat kita dokumentasikan pada pasien LBP
yaitu berupa dokumentasi data subjektif, data objektif, data fisiologis, dan
hasil observasi. Masalah atau diagnosa yang ditegakkan berdasarkan data
atau informasi subjektif maupun objektif yang dikumpulkan atau disimpulkan.
Kemudian membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan datang.
Sekian dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai