Anda di halaman 1dari 20

PRAKTIKUM – VI180307

LAPORAN PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK


DAN ELEKTRONIKA ANALOG

LU’LU KHOIRUN NAFI’AH


NRP 10511800000055

M. Raka Dwi P

NRP 105116000000XX

Dosen Pengampu
NAMA
NIP. XXX

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INSTRUMENTASI


DEPARTEMEN TEKNIK INSTRUMENTASI
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2019
PRAKTIKUM – VI180307

LAPORAN PRAKTIKUM RANGKAIAN


LISTRIK DAN ELEKTRONIKA ANALOG

LU’LU KHOIRUN NAFI’AH


NRP 10511800000055

Asisten Praktikum
NAMA
NRP 105116000000XX

Dosen Pengampu
NAMA
NIP XXX

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INSTRUMENTASI


DEPARTEMEN TEKNIK INSTRUMENTASI
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2019
LAPORAN PRAKTIKUM RANGKAIAN
LISTRIK DAN ELEKTRONIKA ANALOG
Nama Mahasiswa : Lu’ lu Khoirun Nafi’ah
NRP : 10511800000055
Departemen : Teknik Instrumentasi
Dosen Pengampu :

ABSTRAK
Instrumentasi tidak pernah lepas dari bidang
elektronika. Memahami hukum Kirhoff pada sebuah
rangkaian sangat penting karena merupakan dasar
perhitungan pada rangkaian listrik. Jika sudah
memahami hokum Kirchoff maka dapat dengan
mudah memahami Teorema Thevenin dan Norton.
Pada Teorema Thevenin suatu rangkaian listrik yang
dapat disederhanakan dengan hanya terdiri dari satu
buah sumber tegangan yang dihubungkan secara seri
dengan ekuivalennya pada dua terminal. Dan pada
Teorama Norton suatu rangkaian yang dapat
disederhanakan ddengan hanya terdiri dari satu buah
arus yang dihubungkan secara paralel dengan sebuah
tahanan ekuivalennya pada dua terminal. Tujuan dari
praktikum kali ini adalah untuk memahami Hukum
Kirchoff 1 daan 2, penggunaan Teorema Thevenin
dan Norton untuk mengetahui karakteristik dioda dan
transistor serta penggunaan OP-AMP. Dioda
digunakan sebagai penyearah arus sedangkan
transistor digunakan sebagai penguat, saklar
elektronik, dan pembangkit sinyal. Sebuah OP-AMP
memiliki dua input yaitu input inverting dan input
non inverting.
Kata kunci :
Hukum Kirchoff, Teorema Thevenin, dan Norton,
dioda, transistor, OP-AMP
TITLE

Name of Student :
NRP :
Departement :
Supervisor :

ABSTRACT

Instrumentation has never been separated from the field of


electronics. Understanding Kirhoff's law in a circuit is very
important because it is the basis of calculations in electrical
circuits. If you already understand Kirchoff's law, you can
easily understand Thevenin and Norton theorems. In the
Thevenin Theorem an electric circuit can be simplified by
only consisting of one voltage source connected in series with
its equivalent in two terminals. And in Norton Teorama a
circuit that can be simplified by only consisting of one
current connected in parallel with a prison equivalent to two
terminals. The purpose of this practice is to understand
Kirchoff 1 daan 2 Law, the use of Thevenin and Norton
Theorem to determine the characteristics of diodes and
transistors and the use of OP-AMP. Diodes are used as
current rectifiers while transistors are used as amplifiers,
electronic switches, and signal generators. An OP-AMP has
two inputs, namely input inverting and non-inverting input.

Keywords :
Hukum Kirchoff, Teorema Thevenin, dan Norton, dioda,
transistor, OP-AMP
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
(Halaman Menyesuaikan)

Hal
HALAMAN JUDUL.................................................................. i
ABSTRAK ................................................................................. v
ABSTRACT .............................................................................. vi
KATA PENGANTAR ............................................................ vii
DAFTAR ISI ............................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................... xii

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................ 2
1.3 Tujuan .................................................................................. 2
1.4 Batasan Masalah ................................................................... 3

BAB II. DASAR TEORI (Minimal 5 Dasar Teori)


2.1 Sub Judul .............................................................................. 5
2.2 ............................................................................................... 6
2.3 ............................................................................................... 7
2.4 ............................................................................................... 8
2.5 ............................................................................................... 9

BAB III. METODOLOGI PERCOBAAN


3.1 Alat dan Bahan ................................................................... 21
3.2 Prosedur Percobaan ............................................................ 22

BAB IV. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil dan Analisa Data ...................................................... 33
4.2 Pembahasan ........................................................................ 33

BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan ......................................................................... 45
v
i

5.2 Saran............................................................................................45

DAFTAR PUSTAKA (Gaya sitasi : Harvard, Menggunakan


Mendeley)

LAMPIRAN A
LAMPIRAN B
LAMPIRAN C
DAFTAR GAMBAR
(Halaman Menyesuaikan)

Hal
Gambar 2.1 Keterangan Gambar...................................................6
Gambar 2.2........................................................................................7
Gambar 2.3........................................................................................9
Gambar 2.4......................................................................................10
Gambar 2.5......................................................................................11
DAFTAR TABEL
(Halaman Menyesuaikan)

Hal
Tabel 2.1 Keterangan......................................................................15
Tabel 2.2...........................................................................................15
Tabel 4.1...........................................................................................34
Tabel 4.2...........................................................................................36
Tabel 4.3...........................................................................................36
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kita banyak mendengar istilah-istilah yang sering dipakai untuk elektronika, bebrapa istilah
yang sering kita dengar yaitu diantara lain adalah arus, tegagan dan hambatan. Selain itu, terdapat
dua hukum dasar yang digunakan dalam elektronika, dua ukum dasar terbsebut adalah hukum Ohm
dan kuhum Kircoff. Teori Thevenin mengatakan bahwa sebuah rangkaian yang mengandung
beberapa sumber tegangan dan hambatan dapat diganti dengan sebuah sumber tegangan yang
dipasang seri dengan sebuah hambatan (resistor). Dengan kata lain rangkaian elektronika yang
rumit dapat disederhanakan menjadi sebuah rangkaian hambatan linier yang terdiri dari 1 sumber
arus dan 1 sumber resistor. Teori Norton hampir sama dengan Teori Thevenin. Yang membedakan
Teori norton dengan Teori Thevenin adalah adalah pada penggunaan sumber arus dan sumber
tegangan pada Teori Norton dan Teori Thevenin. Pada teori Norton hambatan dipasang paralel
dengan sumber arus sedangkan pada teori Thevenin Hambatan dipasang seri dengan sumber
tegangan.
1.2 Rumusan Masalah.
1.2.1 Rumusan Masalah Prraktikum 1
Adapun Rumusan Masalah adalah sebagai brerikut :
1. Bagaimana Hukum Kirchoff I dan Hukum Kirchoff II ?
2. Bagaimana tegangan pada suatu rangkaian linear bila terdapat lebih dari satu
sumber tegangan?
3. Bagaimana penggunaan teorema Thevenin dan Teorema Norton?
4. Bagaimana membuktikan teorema Thevenin dan Teorema Norton pada suatu
rangkaian listrik?
5. Bagaimana menyederhanakan penyelesaian persamaan tegangan dan arus dari suatu
rangkaian ?
1.2.2 Rumusan Masalah Praktikum 2
Adapun Rumusan Masalah Praktikum 2 adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Penggunaan Osiloskop dan Function Generator ?
2. Bagaumana karakteristik diode?
3. Bagaimana penggunaan dioda dalam rangkaian penyearah ?
4. Bagaimana pengaruh filter sederhana pada suatu sumber DC?
1.2.3 Rumusan Masalah Praktikum 3
Adapun Rumusan Masalah Praktikum 3 adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana karakteristik transistor BJT ?
2. Bagaimana teknik bias pada transistor BJT ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Praktikum 1
Adapun tjuan praktikum 1 adalah sebagai berikut :
1. Memahami Hukum Kirchoff I dan Hukum Kirchoff II.
2. Menentukan tegangan pada suatu rangkaian linear bila terdapat lebih dari satu sumber
tegangan.
3. Memahami penggunaan teorema Thevenin dan Teorema Norton.
4. Membuktikan teorema Thevenin dan Teorema Norton pada suatu rangkaian listrik.
5. Menyederhanakan penyelesaian persamaan tegangan dan arus dari suatu rangkaian listrik.
1.3.2 Tujuan Praktikum 2
Adapun Tujuan Praktikum 2 adalah sebagai berikut :
1. Memahami Penggunaan Osiloskop dan Function Generator
2. Memahami karakteristik diode.
3. Memahami penggunaan dioda dalam rangkaian penyearah.
4. Mempelajari pengaruh filter sederhana pada suatu sumber DC.
1.3.3 Tujuan Praltikum 3
Adapun Tujuan Praktikum 3 adalah sebagi berikut :
1. Memahami karakteristik transistor BJT.
2. Memahami teknik bias pada transistor BJT.
BAB II
DASAR TEORI
2.1
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat dan bahan Praktikum 1
Komponen dan Alat yang digunakan pada percobaan praktikum sebagai berikut ini :
1. Resistor (1kΩ)
2. Potensiometer (2 buah)
3. Multimeter Digital
4. Bread Board
5. Jumper
6. Catu daya 9 VDC
3.1.2 Alat dan Bahan Praktkum 2
1. Sumber tegangan DC (2 buah)
2. Osiloskop Digital (1 buah)
3. Generator Signal (1 buah)
4. Multimeter Digital (2 buah)
5. Dioda 1N4002 / 1N4007 (4 buah)
6. Resistor 220 Ω, 1KΩ, 100 KΩ (1 buah)
7. Kapasitor 470 uF/25V, 1000uF/35V(1 buah)
8. Breadboard (3 buah)
3.1.3 Alat dan Bahan Praktikum 3
1. Sumber tegangan DC
2. Function Generator
3. Transisitor 2N222/2N3904
4. Multimeter
5. Oscilloscope
6. Resistor
7. Breadboard
3.2 Prosedur Percobaan
3.2.1 Prosedur percobaan Praktikum 1
3.2.1.1 Langkah Percobaan I
Hukum Kirchoff I

Gambar 1.1
1. Buatlah Rangkaian seperti gambar diatas
2. Hitung arus masuk (Imasuk), arus di R1 (I1), dan arus di R2 (I2) seperti gambar di
bawah.

Gambar 1.2
3.2.1.2 Langkah Percobaan II
Hukum Kirchoff II
1. Buatlah Rangkaian yang sama seperti Gambar 1.1
2. Hitung nilai Tegangan di VR1 (V1) dan Juga VR2 (V2) seperti gambar di bawah :

Gambar 1.3
3.2.1.3 Langkah Percobaan III
Thevenin
1. Buatlah Rangkaian seperti gambar berikut.

Gambar 1.4
2. Hitung RTh, VTh dan RL.
3. Kemudian Hitung IL pada rangkaian diatas.

3.2.1.4 Langkah Percobaan IV


Norton
1. Buatlah Rangkaian seperti Gambar 1.1
2. Hitung IN, RN, dan RL.
3. Kemudian hitung VL pada rangkaian diatas.

3.2.2 Prosedur Percobaan praktikum 2


3.2.2.1 Persiapan Osiloskop dan Generator Signal
3.2.2.1.1 Osiloskop Digital
1. Nyalakan Osiloskop Digital
2. Tekan Menu CH1 atur pada Coupling (tombol H1) pilih DC (tombol F1).
3. Pasang konektor Probe pada CH1 dan kaitkan ujung Probe pada “PROBE
COMP”.
4. Atur Volt/Div pada 2V 0.00 div dan Sec/Div pada 1 ms.
5. Tekan tombol Measure – Add (tombol H1) – Source (tombol F2) – pilih CH1 –
pilih Show All (tombol F3).
6. Amati apakah Frekuensi dan Vrms sudah sesuai dengan nilai output 5V 1Khz.
7. Bergantian dengan Probe CH2.
8. Amati ujung bawah signal berada dimana, tepat pada garis tengah Horizontal
Div atau tidak.
3.2.2.1.2 Generator Signal
1 Nyalakan Signal Generator
2 Pasangkan konektor probe pada Chanel A
3 Tekan tombol Channel dan pilih fungsi CHA Frequency
4 Tekan tombol Shift – tekan tombol Freq Periode untuk memilih sinyal sinusioda
(~)

5 Tekan Freq Periode dan atur pada nilai frekuensi yang diinginkan (Hz) dengan
menggunakan Rotary Knob. Searah jarum jam untuk menambah angka dan
sebaliknya untuk mengurangi angka.
6 Tekan tombol Amp Offset ubah nilai Sine Amplitude sesuai yang dibutuhkan
(Vpp) dengan Rotary Knob.
7 Tekan tombol menu untuk menyeting yang diperlukan.
8 Tekan tombol Output On/Off untuk menyalakan sinyal output.
9 Sambungkan pada probe generator signal pada probe osiloskop untuk mengetahui
keluaran dari generator signal.
10 Amati nilai pada osiloskop sudah sesuai yang telah ditentukan atau tidak.

3.2.2.1.3 Karakteristik Dioda


1. Gunakakan generator sinyal untuk membuat sinyal 12v, 300 Hz, 0 Deg
2. Rangkai komponen pada breadboard susun rangkaian seperti Gambar 1.1

Gambar 1.1 Pengukuran Karakteristik Dioda


3. Lalu hubungkan osiloskop pada probe CH1 di titik +Vx dan CH2 pada titik +Vy.
4. Sinyal yang digunakan adalah sinusoidal. Gunakan DC offset nol untuk sinyal
dari function generator.
5. Tekan menu CH2, pilih ON pada Inverted (Tombol H3).
6. Gunakan mode X-Y untuk mengamati sinyal (Tekan tombol Display pilih “ON”
pada XY Mode (Tomboh H3).
7. Amati dan gambarkan bentuk karakteristik arus-tegangan dioda silicon
(perhatikan detail gambar pada saat menggambar).
8. Ulangi langkah 2 dengan resistor yang berbeda.
9. Catat dan dokumentasi semua pengamatan.

3.2.2.1.4 Penyearah dan Filter


1. Gunakan Trafo CT sebagai catu daya dan gunakan output sebesar 12 V.
2. Rangkai komponen pada breadboard sesuai Gambar 1.2. tanpa menggunakan
kapasitor.
3. Gunakan Osiloskop untuk mengamati bentuk gelombang titik x.
4. Amati bentuk gelombang dan tegangan output DC rangkaian.
5. Catat nilai resistansi (beban), kapasitansi dan tegangan output DC pada
Osiloskop dan Multimeter Digital.
6. Gambarkan bentuk gelombang yang terbentuk sesuai tampilan osiloskop pada
grafik pengamatan di bawah.
7. Lakukan langkah 1 dengan ditambahkan kapasitor.
3.2.3 Prosedur kerja Praktikum 3
3.2.3.1Karakteristik Input Transistor IC-VBE
1. Sebelum memulai percobaan pastikan tidak ada sumber tegangan atau sumber arus dalam
keadaan aktif (Kondisi awal semua dalam keadaan off).
2. Susun rangkaian seperti pada gambar di bawah ini pada breadboard yang disediakan.

Gambar 2.5 Gambar Rangkaian Percobaan 1


3. Atur potensiometer RB2 pada posisi minimum dengan melihat nilai resistansinya pada alat
ukur Ohmmeter (multimeter).
4. Berikan tegangan VCC = 10 Volt, Kemudian naikan resistansi pada potensiometer RB2 untuk
mendapatkan nilai VBE (lihat tabel hasil pengamatan).
5. Catat setiap nilai IB dan IC pada setiap perubahan tegangan tersebut.
6. Gambarkan kurva IB – VBE pada grafik hasil percobaan.
3.2.3.2 Karakteristik Output Transistor BJT IC – VCE
1. Masih pada rangkaian gambar 2.5 di atas, atur RB2 pada posisi minimum sehingga arus IB
pun minimum (area cut – off idelanya 0 uA) atur RC pada kondisi minimum.
2. Ubah nilai Rc untuk mendapatkan nilai VCE sesuai dengan tabel pengamatan.Catat nilai IB,
IC, VBE, dan VCE yang terukur.
3. Ulangi langkah dua langkah di atas untuk nilai IB yang berbeda sesuai pada tabel
pengamatan dengan mengatur besarnya nilai RB2.
4. Gambarkan kurva IC- VCE yang diperoleh pada grafik.

3.2.3.3 Penguat Inverting


1. Siapkan peralatan yang digunakan.
2. Gunakan catudaya simetris untuk mencatu op amp.
3. Gunakan gambar 7 untuk memandu percobaan.Gunakan kabel penghubung untuk
membuat rangkaian seperti pada gambar di bawah.

Gambar 3.7 Rangkaian Penguat Inverting

- Pasang resistor Rf = Rr = 1 KOhm,


- Atur function generator pada frekwensi 1000 Hz sebagai sinyal masukan.
- Hubungkan oscilloscope pada output Op-Amp.
- Amati bentuk gelombang yang dihasilkan setelah catu daya dihubungkan.
- Naikkan secara perlahan-lahan dan catat hasilnya seperti pada tabel 1.
Tabel 3.1 Percobaan Penguat Inverting

Gain
Rr OhmRf Ohm Vp-p outputVp-p input Phase
(VOUT/VIN)

1K

4. Gunakan oscilloscope, ukur dan catat pada tabel, sinyal input dan output sinyal
generator.
5. Hitung dan catat penguatan dari Op-Amp (VOUT/VIN).
6. Bandingkan phase input dengan phase sinyal output dan perhatikan perbedaannya.
3.2.3.3Penguat Non-Inverting

1. Gunakan kabel penghubung untuk membuat rangkaian seperti gambar 8.

Gambar 3.8 Rangkaian Penguat Non-Inverting


2. Ubah sedikit rangkaian sehingga seperti gambar 3.8. Hubungkan catu daya ke op
amp.

Tabel 3.2 Percobaan Penguat Non-Inverting

Gain
Rr Ohm Rf Ohm Vp-p outputVp-p input Phase
(VOUT/VIN)

1K

3. Gunakan oscilloscope, ukur dan catat pada tabel, sinyal input dan output sinyal
generator.
- Hitung dan catat penguatan dari Op-Amp (VOUT/VIN).

Anda mungkin juga menyukai