Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN

PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN


DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K)
UPTD PUSKESMAS SURABAYA

A. PENDAHULUAN
Pelayanan kebidanan dasar memerlukan pentingnya pemberdayaan ibu, keluarga,
danmasyarakat dengan bantuan bidan untuk mengatasi masalah yang mungkin dijumpai
selama masa kehamilan, persalinan, dan nifas. Dalam memberikan pelayanan kebidanan
dasar juga perlu diperhatikan bahwa sasaran langsung pelayanan adalah ibu dan janin
serta bayi baru lahir.
Pelaksanaan pelayanan KIA mempunyai tugas untuk melakukan pemeriksaan kehamilan
dan konseling terhadap ibu hamil serta keluarganya agar ibu hamil dapat
melaluikehamilannya dengan sehat dan selamat.

B. LATAR BELAKANG
Sebagian ibu hamil tidak pernah memeriksakan kehamilan karena beberapa alasan.
Merekaperlu dikunjungi ke rumahnya sejak kehamilan muda dan terutama sejak umur
kehamilan 34-36 minggu. Oleh karena itu, banyak ibu hamil risiko tinggi yang tidak
terdeteksi oleh tenaga kesehatan.
Penyebab kematian ibu terbesar secara berurutan disebabkan karena terjadinya
perdarahan, eklamsia, infeksi, persalinan lama, dan keguguran. Kematian bayi sebagian
besar disebabkan karena Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), kesulitan bernafas sangat
lahir, dan infeksi. Lebih dari separuh (56%) kematian bayi terjadi pada masa bayi baru
lahir (0-28 hari). Sedangkan kematian bayi usia 1-12 bulan sebagian besar disebabkan
karena diare dan pneumonia. Angka kematian ibu karena melahirkan dan nifas (AKI).
Upaya penurunan kematian ibu dan bayi dapat dilakukan dengan peningkatan dilakukan
adalah mendekatkan jangkauan pelayanan kesehatan kepada cakupan dan kualitas
pelayanan kesehatan ibu dan anak. Salah satu upaya yang masyarakat melalui program,
perencanaan, dan persalinan, dan pencegahan komplikasi (P4K).
Program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi atau disingkat P4K adalah
program yang ditujukan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Program ini
sesungguhnya sudah lama ada sejak program Safe Motherhood dan program
KesehatanIbu dan Anak (KIA) ada. Penerapan program P4K ini merupakan tindak lanjut
yang lebih konkret yang melibatkan masyarakat.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terjalinnya hubungan kerja sama antara bidan, dukun bayi, dan kaderserta adanya
dukungan sukarela dari keluarga dan masyarakat dalam perencanaan persiapan
persalinan ibu hamil dalam hal biaya, transportasi, donor darah untuk proses
persalinan termasuk menghadapi kegawatdaruratan ibu hamil, bersalin, dan bayi baru
lahir sesuai dengan perannya masing-masing.
2. Tujuan Khusus
a. Terdatanya status ibu hamil dan terpasangnya stiker P4K di setiap rumah ibu hamil
yang memuat informasi tentang : lokasi tempat tinggal ibu hamil, identitas ibu
hamil, taksiran persalinan, penolong persalinan, pendamping persalinan, fasilitas
tempat persalinan, calon donor darah, transportasi yang akan digunakan serta
pembiayaan.
b. Adanya perencanaan persalinan
c. Terlaksananya pengambilan keputusan yang cepat dan tepat bila terjadi komplikasi
selama hamil, bersalin, maupun nifas.
d. Meningkatnya keterlibatan tokoh masyarakat baik formal maupun non formal,
dukun, kelompok masyarakat, dalam perencanaan dan pencegahan komplikais
dengan stiker, KB pasca salin dengan perannya masing-masing.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Kontak dan temu wicara dengan ibu hamil dan keluarga dalam pengisian stiker
2. Pemasangan stiker di rumah ibu hamil
3. Pendataan jumlah ibu hamil di wilayah Kerja Puskesmas Surabaya
4. Pengelolaan donor darah dan sarana transportasi/ambulan desa
5. Penggunaan, pengelolaan, dan pengawasan tabulin/dasolin
6. Pembuatan dan penandatanganan amanat persalinan

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Mendata jumlah ibu hamil di setiap desa (updating setiap bulan)
2. Membahas dan menyepakati calon donor darah, transportasi dan pembiayaan
(Jamkesmas atau BPJS, Tabulin)
3. Bidan desa bersama dengan kader atau dukun melakukan kontak dengan ibu hamil,
suami dan keluarga untuk sepakat dalam pengisian stiker termasuk pemakaian KB
pasca salin.
4. Bidan desa bersama kader mengisi dan menempel stiker P4K di rumah ibu hamil.

5. Bidan desa memberikan konseling pada ibu hamil, suami, dan keluarga tentang P4K
terutama dalam menyepakati isi dalam stiker sampai dengan KB pasca persalinan yang
harus tercatat dalam Amanah Persalinan yang dilakukan secara bertahap yang
dipegang oleh petugas kesehatan dan Buku KIA yang dipegang langsung oleh ibu
hamil, dll.
6. Bidan desa memberikan pelayanan saat itu juga sesuai dengan standar dan
berkolaborasi dengan petugas laboratorium (Hb, HbsAg, golongan darah, HIV/AIDS
dan urin).
7. Setelah melayani, bidan desa merekap hasil pelayanan ke dalam pencatatan kartu ibu,
kohort ibu, PWS KIA, peta sasaran bumil, peta bumil resti, kantong persalinan,
termasuk kematian ibu, bayi lahir dan mati wilayah kerja Puskesmas Surabaya.
8. Melaporkan hasil tersebut setiap bulan ke Puskesmas
9. Pemantauan intensif dilakukan terus pada ibu hamil, bersalin dan nifas
10. Stiker dilepas sampai 40 hari pasca salin dimana ibu dan bayi yang dilahirkan aman
dan selamat
F. SASARAN
Seluruh ibu hamil dan keluarga yang ada di wilayah kerja Puskesmas Surabaya.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Setiap bulan (updating data)

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilaksanakan jika seluruh kegiatan telah dilaksanakan

I. PENCATATAN DAN PELAPORAN KEGIATAN


1. Data yang didapat bidan dari isian stiker dan data pendukung lainnya dicatat di buku
KIA, untuk disimpan dan dipelajari oleh ibu hamil sebgai alat pantau kesehatan ibu
selama hamil, bersalin, dan nifas. Kartu ibu, kohort ibu, PWS KIA, peta sasaran bumil,
kantong persalinan.
2. Melaporkan hasil tersebut setiap bulan ke Puskesmas
3. Puskesmas melakukan rekapitulasi dan analisis laporan dari seluruh bidan desa,
laporan dari RB swasta serta pemantauan wilayah setempat tentang KIA (PWS-KIA)
dan dilaporkan ke dinas kesehatan kabupaten/kota perbulan.

Anda mungkin juga menyukai