Anda di halaman 1dari 5

ALBERTUS HERONIUS / 2101690042 / LD01

GSLC 1 - RESEARCH METHODOLOGY - Pertemuan ke-4


21 Maret 2019

Chapter 4: The Business Research Process: An Overview

Setiap bisnis pasti menentukan keputusan yang membentuk masa depan organisasi,
karyawan, dan pelanggannya. Keputusan diambil ketika perusahaan ingin memanfaatkan
peluang atau untuk mengurangi potensi dampak negatif terkait dengan masalah dalam bisnis.
Peluang bisnis (Business Opportunity) adalah situasi yang memungkinkan adanya potensi
keuntungan kompetitif. Penemuan beberapa segmen yang kurang terlayani menghadirkan
kesempatan itu. Adapun masalah bisnis (Business Problems) adalah situasi yang membuat
beberapa konsekuensi negatif lebih mungkin terjadi. Salah satu contohnya adalah bencana alam.
Masalah biasanya dimulai dari gejala, yang merupakan isyarat sebagai sinyal masalah
karena masalah tertentu disebabkan oleh hal tersebut. Pengambilan keputusan (Decision
making) adalah proses mengembangkan dan memutuskan cara-cara alternatif untuk
menyelesaikan masalah atau memilih dari antara peluang-peluang alternatif. Pembuat keputusan
(Decision maker) harus mengenali sifat masalah atau peluang, mengidentifikasi berapa banyak
informasi yang tersedia saat ini, seberapa dapat diandalkannya, dan menentukan informasi
tambahan apa yang diperlukan. Ada 3 jenis situasi decision making, yaitu:
● Certainty
Complete certainty berarti bahwa pembuat keputusan memiliki semua informasi yang
diperlukan untuk membuat keputusan yang optimal. Misalnya, biro iklan perlu
mengetahui karakteristik demografis pelanggan untuk majalah tempat memasang iklan.
● Uncertainty
Uncertainty berarti kita memahami sifat umum dari tujuan yang diinginkan, tetapi
informasi alternatif tidak lengkap. Misalnya, sebuah universitas ingin meningkatkan
jumlah siswa, tetapi mungkin tidak tahu apakah program online, akhir pekan, atau di luar
situs adalah cara terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.
● Ambiguity
Ambiguity berarti bahwa sifat masalah itu sendiri tidak jelas. Tujuannya tidak jelas dan
alternatif keputusan sulit ditentukan. Ini adalah situasi decision making yang paling sulit,
tetapi yang paling umum terjadi.

Jenis-jenis Business Research


Business Research dilakukan untuk mengurangi ketidakpastian dan memfokuskan
pengambilan keputusan. Dalam situasi yang berbeda, researcher tahu persis apa masalahnya dan
dapat merancang studi yang cermat untuk menguji hipotesis tertentu. Business Research dapat
diklasifikasikan berdasarkan teknik atau tujuan. Menyesuaikan situasi keputusan tertentu dengan
jenis penelitian yang tepat adalah penting dalam memperoleh hasil penelitian yang bermanfaat.
Exploratory Research
Exploratory research dilakukan untuk mengklarifikasi situasi yang ambigu atau
menemukan peluang bisnis potensial. Seperti namanya, exploratory research tidak dimaksudkan
untuk memberikan bukti konklusif untuk menentukan tindakan tertentu. Biasanya exploratory
research adalah langkah pertama, dilakukan dengan harapan bahwa penelitian tambahan akan
diperlukan untuk memberikan bukti yang lebih konklusif. Exploratory research sangat berguna
dalam pengembangan produk baru.

Descriptive Research
Sesuai namanya, tujuan utama dari descriptive research adalah untuk menggambarkan
karakteristik objek, orang, kelompok, organisasi, atau lingkungan. Tidak seperti exploratory
research, descriptive research dilakukan setelah peneliti telah memahami situasi yang sedang
dipelajari. Research ini bisa jadi merupakan research yang telah dikembangkan dari descriptive
research, mengarahkan studi menuju isu-isu spesifik.

Causal Research
Causal inferences (dugaan) sangatlah menentukan karena hal itu menyebabkan kontrol
yang besar. Causal research berusaha mengidentifikasi hubungan sebab dan akibat. Causal
inferences hanya dapat didukung ketika ada bukti yang sangat spesifik. Tiga buah bukti kausal
(causal evidence) yang penting adalah:
1. Temporal Sequence: berkaitan dengan urutan waktu kejadian - penyebabnya harus
terjadi sebelum adanya efek.
2. Concomitant Variance: terjadi ketika dua peristiwa "kolerasi variasi" yang berarti
mereka bervariasi secara sistematis.
3. Nonspurious Association: berarti setiap kolerasi antara variasi sebab dan akibat adalah
benar dan bukan hanya karena beberapa variabel lainnya.

Singkatnya, causal research harus melakukan semua hal berikut; tetapkan urutan sebab
akibat yang tepat atau urutan peristiwa, ukur variasi bersamaan antara dugaan penyebab dan
dugaan efek, kemudian periksa kemungkinan palsu dengan mempertimbangkan adanya faktor-
faktor penyebab alternatif yang masuk akal.

Ada 3 derajat (degrees) dalam causality:


• Absolute causality: Absolute causality berarti penyebab itu perlu dan cukup untuk
menghasilkan efek yang terjadi.
• Conditional causality: Conditional causality (kausalitas bersyarat) berarti bahwa suatu
sebab ditemukan, tetapi tidak cukup untuk menimbulkan efek yang terjadi. Salah satu
cara untuk berpikir tentang conditional causality adalah bahwa penyebabnya dapat
membawa efek, tetapi tidak dapat melakukannya sendiri.
• Contributory causality: Contributory causality adalah bentuk causality terlemah, tetapi
masih merupakan konsep yang berguna. Arti dari contributory causality adalah penyebab
yang ditemukan tidak perlu atau tidak cukup untuk menghasilkan efek.

Experimen
Eksperimen adalah penelitian yang dikontrol dengan cermat di mana peneliti
memanipulasi penyebab yang diusulkan dan mengamati setiap perubahan yang sesuai dalam efek
yang diusulkan. Experimental variable (variabel eksperimental) mewakili penyebab yang
diusulkan dan dikendalikan oleh peneliti dengan memanipulasi itu. Eksperimen dapat dilakukan
di test-market. Test-marketing adalah bentuk eksperimen bisnis yang sering digunakan. Uji
pasar (test-market) adalah eksperimen yang dilakukan dengan kondisi bisnis aktual.

Kesimpulan dari Jenis-Jenis Penelitian


Setiap jenis penelitian juga menghasilkan jenis hasil yang berbeda. Dalam banyak hal,
exploratory research adalah yang paling produktif karena menghasilkan sejumlah besar ide.
Meskipun produktif, hasil exploratory research biasanya perlu pengujian dan evaluasi lebih
lanjut sebelum dapat ditindaklanjuti. Keputusan yang dibuat hanya berdasarkan exploratory
research lebih berisiko. Descriptive research biasanya difokuskan pada satu atau lebih
pertanyaan penelitian yang cukup spesifik, biasanya lebih terstruktur, dan dapat menghasilkan
hasil yang dapat ditindaklanjuti. Causal research biasanya terfokus pada sejumlah hipotesis
penelitian. Metode experimental membutuhkan kontrol ketat terhadap prosedur penelitian.
Dengan demikian, causal research sangat terstruktur untuk menghasilkan hasil yang spesifik.

Tahapan dalam Proses Penelitian


Tahapan proses penelitian tumpang tindih secara terus-menerus, dan jelas merupakan
penyederhanaan yang berlebihan untuk menyatakan bahwa setiap proyek penelitian memiliki
urutan kegiatan yang sama. Istilah forward linkage dan backward linkage mencerminkan
keterkaitan antar tahap. Forward linkage artinya tahap sebelumnya memengaruhi tahap
selanjutnya. Backward linkage artinya langkah-langkah selanjutnya mempengaruhi tahap awal
dari proses penelitian. Ada 6 tahapan bisnis penelitian, yaitu sebagai berikut:
1. Menentukan tujuan penelitian.
2. Merencanakan desain penelitian.
3. Merencanakan sampel.
4. Mengumpulkan data.
5. Menganalisis data.
6. Merumuskan kesimpulan dan menyiapkan laporan.

Previous Research
Researcher harus terlebih dahulu menyelidiki penelitian sebelumnya (previous research)
untuk melihat apakah orang lain mungkin sudah mengatasi masalah penelitian yang sama.
Penelitian sebelumnya mungkin juga ada di domain publik. Tinjauan literatur (literature
review) adalah pencarian terarah dari karya-karya yang diterbitkan, termasuk majalah dan buku-
buku, yang membahas teori dan menyajikan hasil empiris yang relevan dengan topik yang ada.
Sementara itu, survei literatur (literature survey) adalah persyaratan penting dari laporan
penelitian dasar.

Pilot Studies
Pilot study adalah proyek penelitian skala kecil yang mengumpulkan data dari responden
yang serupa dengan yang akan digunakan dalam studi penuh. Ini berfungsi sebagai panduan
studi yang lebih besar atau memeriksa aspek-aspek spesifik dari penelitian untuk melihat apakah
prosedur yang dipilih benar-benar berfungsi sebagaimana dimaksud. Pretest adalah istilah yang
menunjukkan studi skala kecil di mana hasilnya adalah awal dan dimaksudkan hanya untuk
membantu dalam desain studi selanjutnya. Wawancara kelompok yang terfokus kadang-
kadang digunakan sebagai studi pendahuluan.

Merencanakan Desain Penelitian


Desain penelitian adalah rencana utama yang menetapkan metode dan prosedur untuk
mengumpulkan dan menganalisis informasi yang diperlukan. Desain penelitian menyediakan
kerangka kerja atau rencana aksi untuk penelitian. Peneliti juga harus menentukan sumber
informasi, teknik desain (survei atau eksperimen, misalnya), metodologi pengambilan sampel,
dan jadwal serta biaya penelitian.

Pemilihan Metode Penelitian Dasar


Tujuan penelitian, sumber data yang tersedia, urgensi keputusan, dan biaya untuk
memperoleh data akan menentukan metode mana yang harus dipilih. Metode yang paling umum
menghasilkan data primer adalah survei. Peneliti dapat memilih untuk menghubungi responden
melalui telepon atau surat, di Internet, atau secara langsung. Selain survei, ada juga observasi,
yang dimana dibutuhkan pembeli misteri (mystery shoppers) yang bertindak sebagai pelanggan
“palsu” untuk mengamati penjualan atau mempelajari harga di outlet yang bersaing.

Sampling
Meskipun rencana pengambilan sampel diuraikan dalam research design, tahap sampling
adalah fase yang berbeda dari proses penelitian. Pengambilan sampel (sampling) melibatkan
prosedur yang menarik kesimpulan berdasarkan pengukuran sebagian populasi. Dengan kata
lain, sampel adalah himpunan bagian dari populasi yang lebih besar. Dibutuhkan identifikasi
populasi target, ukuran sampel, dan bagaimana memilih unit pengambilan sampel.

Mengumpulkan data
Tahap pengumpulan data dimulai setelah rencana pengambilan sampel telah diformalkan.
Pengumpulan data adalah proses mengumpulkan atau mengumpulkan informasi.
Mengolah dan Menganalisis Data
Dalam tahap selanjutnya, yaitu mengolah dan menganalisis data, terdapat 3 sub tahap
dalam mengolah dan menganalisis data, yaitu:
1. Editing dan Coding
Setelah pekerjaan lapangan selesai, data harus dikonversi ke dalam format yang akan
menjawab pertanyaan manajer. Sebelum data dapat ditabulasi, kategori dan simbol
karakter yang bermakna harus ditetapkan untuk kelompok respons.
2. Analisis Data
Analisis data adalah aplikasi penalaran untuk memahami data yang telah
dikumpulkan. Dalam bentuk yang paling sederhana, analisis dapat melibatkan
penentuan pola yang konsisten dan meringkas rincian yang relevan yang diungkapkan
dalam penyelidikan.
3. Menggambar Kesimpulan dan Menyiapkan Laporan
Salah satu pekerjaan paling penting yang dilakukan peneliti adalah
mengkomunikasikan hasil penelitian. Banyak laporan penelitian bisnis terapan
(applied business research) berisikan pernyataan yang terlalu rumit tentang aspek
teknis dan metode penelitian canggih.

Strategi Program Penelitian


Ketika peneliti hanya memiliki satu atau sejumlah kecil tujuan penelitian yang dapat
diatasi dalam satu studi, studi tersebut disebut sebagai research project (proyek penelitian).
Sebuah exploratory research study dapat diikuti oleh survei, atau seorang peneliti dapat
melakukan proyek penelitian khusus untuk setiap keputusan taktis bisnis (business tactical
decision). Ketika banyak studi terkait datang bersama-sama untuk mengatasi masalah tentang
satu perusahaan, kita menyebutnya sebagai research program (program penelitian). Karena
penelitian adalah proses yang berkelanjutan, kita harus melihat penelitian bisnis pada tingkat
perencanaan strategis.

Anda mungkin juga menyukai