Anda di halaman 1dari 14

ALBERTUS HERONIUS / 2101690042

16 Mei 2019 MULTIMEDIA SYSTEM – LENTIK APPLICATION PROTOTYPE

Berdasarkan kasus yang ada tersebut, saya mengusulkan aplikasi multimedia yang
berbasis web, tetapi bisa juga diakses dengan smartphone menggunakan aplikasi yang bisa di-
download. Adapun aplikasi tersebut difokuskan untuk membimbing siswa dalam mempelajari
materi Bahasa Inggris yang telah ataupun akan diajarkan oleh pengajar, tetapi juga
menyisipkan pelajaran mengoperasikan komputer. Adapun aplikasi tersebut akan saya beri
nama LENTIK (Learn ENglish & TIK). Untuk lebih jelasnya, konsep aplikasi LENTIK
adalah sebagai berikut:

Konsep:

1. Aplikasi dapat diakses dengan komputer maupun mobile. Akses di komputer melalui
website, sedangkan di mobile melalui install aplikasi.
2. Saat masuk ke dalam aplikasi atau website, akan muncul dua pilihan, yaitu mempleajari
Bahasa Inggris atau mempelajari dasar pengoperasian komputer.
3. Materi yang ada di mobile isinya sama dengan website di komputer. Hanya saja
tampilan di mobile dibuat lebih compact dan ada pengurangan 1 fitur dalam
pembelajaran melalui komputer, hal tersebut akan diterangkan pada poin nomor 7.
4. Untuk mempelajari dasar pengoperasian komputer, pengguna dapat melihat video
tutorial mengenai pengenalan komputer (contohnya: hardware dan software umum
komputer). Tetapi, pengguna tidak diwajibkan untuk menonton video pengenalan
komputer tersebut, dan dapat langsung mengerjakan quiz.
5. Selain video tutorial, pengguna dapat mempelajari lebih dalam pengoperasian
komputer melalui soal-soal review quiz untuk tiap bagian/sub-bab. Penjelasan
bagaimana aturan quiz dijelaskan di poin nomor 13.
6. Walaupun dalam pembelajaran TIK dibagi menjadi bagian-bagian/sub-bab, test yang
akan dilakukan adalah hanya 1 kali test keseluruhan materi TIK. Hal ini dilakukan
karena TIK merupakan salah satu pelajaran yang terintegrasi ke Bahasa Inggris, jadi
TIK bukanlah fokus utama. Penjelasan lebih lanjut bagaimana aturan test dijelaskan di
poin nomor 14 dan 15.
7. Jika pengguna mengakses online learning dengan komputer, maka pengguna akan
dapat memilih opsi pembelajaran lain, yaitu langsung praktek menggunakan software
yang terinstall pada komputer pengguna, yang akan berisikan suara memandu
pengguna dalam mempelajari pengoperasian komputer tersebut. Opsi ini tidak dapat
dipilih oleh user yang mengakses melalui aplikasi mobile.
8. Jika pengguna menggunakan mobile, maka hanya terdapat opsi belajar melalui video,
kemudian quiz dan juga test.
9. Untuk pembelajaran Bahasa Inggris, setiap 1 bab materi mewakili 1 bagian
pembelajaran.
10. Setiap bagian/section pembelajaran akan berisi materi, dan review quiz.
11. Tidak seperti pada pembelajaran TIK, test materi Bahasa Inggris akan dilakukan setiap
3 yang berisi soal-soal dari review quiz ketiga bab tersebut.
12. Opsi test dapat diambil bila pengguna telah mengerjakan quiz dari ketiga bab yang akan
diujikan dalam test.
13. Di dalam quiz, soal yang salah dijawab pengguna akan ditanyakan kembali pada akhir
quiz, dan tidak ada sistem limitasi/batas kesalahan, jadi pengguna tidak akan gagal
menyelesaikan quiz.
14. Setiap quiz materi terdapat 10 pertanyaan.
15. Tidak seperti quiz, soal dalam test tidak akan ditanyakan kembali dan ada 3 kali limit
kesalahan.
16. Terdapat 15 pertanyaan untuk setiap test yang ada.
17. Jika user sudah salah 3 kali, maka user harus mengulang dari awal test tersebut.
18. Bagi guru pengajar, mereka dapat melihat nilai test setiap anak, karena setiap hasil test
akan disimpan oleh sistem.

19. Pada akhir aplikasi, terdapat final test (gabungan test TIK dan Bahasa Inggris), tidak
ada maksimal kesalahan seperti pada test, tetapi ada limit waktu. Hal ini dilakukan agar
semirip mungkin dengan ujian akhir sebenarnya, waktu test sendiri tergantung pada
waktu normal ujian di sekolah, yaitu sekitar 1 jam atau 1 jam 30 menit.

Setelah membaca konsep aplikasi tersebut, saya dapat menyimpulkan ada beberapa fitur
utama dari aplikasi ini, yaitu video tutorial, materi pembelajaran biasa, quiz, test, dan
praktek langsung menggunakan voice assistant, serta final test.
Storyboard:

Storyboard untuk pengoperasian aplikasi ini akan dijelaskan melalui gambar dibawah
ini:

1.
Pengguna mengakses aplikasi lewat browser (untuk
PC) melalui lentik.com. Jika pengguna
menggunakan telepon, maka pengguna dapat
menginstall aplikasi Lentik.

2.
Setelah pengguna telah masuk (login), maka
pengguna dapat memilih pelajaran yang diinginkan,
sesuai pada kasus, yaitu Bahasa Inggris dan TIK.

3.
Saat memilih pelajaran Bahasa Inggris ataupun
pembelajaran TIK biasa, pengguna dapat melihat
materi sesuai dengan bab pembelajaran di sekolah.

4.
Pengguna dapat membaca penjelasan mengenai
topik pada pelajaran tersebut, dan pada akhir materi
akan ada tombol untuk mengambil quiz.
5.
Saat pengguna mengambil quiz, maka pengguna
akan mengerjakan latihan soal seperti biasa, tanpa
batas waktu dan kesalahan. Soal akan bervariasi dari
essay hingga pilihan ganda.

6.
Setelah mengikuti 3 quiz pada 3 pelajaran yang
berbeda, pengguna baru bisa mengikuti test yang
akan menguji kembali ketiga pelajaran yang sudah
dipelajari pengguna sebelumnya.

7.
Nilai test akan keluar berdasarkan jumlah kesalahan
dan waktu pengerjaan test dari user. Nilai tersebut
dapat digunakan oleh pengajar sebagai survei
kemampuan pelajar.

8.
Tidak seperti Bahasa Inggris yang hanya ada 1 cara
belajar, pada TIK terdapat 2 metode. Metode pertama
sama seperti sebelumnya melalui metode quiz & test,
metode kedua yaitu melalui voice assistance. Tetapi,
Hal ini hanya terdapat jika pengguna mengakses
dengan komputer.

9.
Pada metode voice assistance, pengguna akan
menggunakan aplikasi software yang ada, dan akan
dipandu dengan suara dalam pengoperasian software
tersebut.
10.
Pada akhir ujian, pengguna dapat mengikuti test
akhir yang memiliki waktu pengerjaan tertentu.
Sama seperti test biasa, final test juga akan
menghasilkan nilai yang dapat digunakan sebagai
ukuran kemampuan pelajar.
Design User Interface:

Berikut adalah design UI untuk website di komputer dan aplikasi Lentik di smartphone:

1. Tampilan awal saat masuk.

2. Tampilan login

3. Tampilan menu bar sebelum login.


4. Tampilan menu bar setelah login

5. Tampilan setelah login

6. Tampilan saat memilih pelajaran TIK pada komputer. (Pada mobile langsung ke
tampilan nomor 7, karena tidak ada learn with voice assistance)
7. Tampilan saat belajar TIK (usual way) atau Bahasa Inggris (tampilan sama, materi
berbeda)

8. Tampilan setelah memilih pelajaran. (tampilan TIK dan Inggris sama, hanya beda
materi/isi)
9. Tampilan saat belajar TIK dengan voice assistance (pada perangkat mobile tidak ada
learn with voice assistance)

10. Tampilan quiz. (tampilan untuk TIK dan Inggris sama, hanya beda materi)
11. Tampilan test.

12. Tampilan final test.


13. Tampilan score saat test selesai.
Scheduling:

Untuk urutan pembuatannya yaitu membuat online learning berbasis website (komputer)
terlebih dahulu, barulah mengubahnya menjadi aplikasi mobile. Terdapat API Progressive Web
Apps yang dapat mengubah website menjadi aplikasi mobile, sehingga aplikasi mobile akan
lebih mudah dan efisien untuk dibuat. Berdasarkan penjabaran di atas, perkiraan scheduling
dalam membuat aplikasi ini adalah 11 minggu. Jadwal scheduling dapat dilihat melalui tabel
berikut:

TIMELINE LENTIK

MINGGU
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KE-
Requirements
Gathering
UI Mockup
UI Development
Backend
Development
Testing
Phase
Bug Fixing
Phase
Finalization
Phase

Dari timeline 11 minggu tersebut dapat kita lihat bahwa membutuhkan waktu 3 minggu
dalam requirements gathering; dimana artinya proses mengumpulkan bagaimana aplikasi
tersebut diinginkan oleh sekolah secara jelas. Hal ini dapat dilakukan berbarengan dengan UI
mockup setelah 1 minggu requirements gathering, dimana dalam step ini, UI dari aplikasi
beserta fitur fiturnya akan dibuat prototipe/modelnya untuk disetujui pihak sekolah. Saya
menganggap requirements (persyaratan) yang telah disepakati dalam waktu 3 minggu tersebut
tidak akan diubah lagi saat proses pembuatan aplikasi. Perubahan requirements akan
berdampak pada perubahan fitur aplikasi, yang artinya aplikasi perlu diubah lagi dan akan
berdampak pada efisiensi waktu penyelesaian aplikasi.
Dalam minggu ke-3 sampai minggu ke-5 akan dilakukan proses pembuatan UI (front-
end) sesuai dengan kesepakatan awal. Dalam minggu ke-6 sampai 8 akan dilakukan pembuatan
back-end aplikasi yang diperuntukkan untuk menyimpan data pengguna, contohnya nilai test,
nama siswa, dan sebagainya. Pada minggu ke-8 sampai 10 akan ada proses verifikasi, yaitu
mencari bug atau error program dan proses perbaikan bug tersebut. Terakhir, pada minggu ke
10 dan 11 dilakukan finalisasi program, yaitu menawarkan pihak sekolah untuk mencoba
aplikasi tersebut, memberitahukan cara menggunakan aplikasi (sosialisasi), dan juga
menyempurnakan aplikasi yang ada.
Budgeting:

Untuk budgeting sendiri, dikarenakan aplikasi ini merupakan aplikasi berbasis web dan
aplikasi normal (tidak membutuhkan komputasi yang tinggi), kita dapat membuatnya dengan
spesifikasi komputer yang cukup lumayan saja / mid-entry level specifications. Biaya yang
mungkin cukup besar yaitu adalah untuk hosting server dan database, karena online learning
ini berbasis website, sehingga dibutuhkan hosting. Hosting yang dibutuhkan sendiri tergantung
pada jumlah siswa yang akan mengakses hal tersebut, karena jumlah tersebut tidak disebutkan,
saya menganggap yang mengakses sekitar 100 orang, sehingga yang database yang dibutuhkan
yaitu ukuran menengah. Saya juga menganggap ini aplikasi yang dibuat oleh individu (diri kita
sendiri). Oleh karena itu, tidak ada budgeting untuk gaji tenaga kerja. Untuk lebih jelasnya,
berikut merupakan tabel budgeting aplikasi ini:

Tabel Budgeting Lentik

No Keperluan Biaya
1 Hosting Server dan Database Rp200.000,00 per tahun
2 Komputer Programming Rp7.000.000,00
3 Hardware tambahan lainnya (mouse, keyboard, dsb.) Rp1.000.000,00
4 Instalasi program pembuatan aplikasi Rp500.000,00
5 Biaya lainnya (listrik, transportasi, internet, dsb.) Rp5.500.000,00
Total Rp14.200.000,00

Seperti yang tertulis di Tabel Budgeting Lentik, total biaya pembuatan aplikasi Lentik
adalah Rp14.200.000,00. Biaya hosting server sendiri, Rp200.000,00 akan dibayarkan setiap
tahun agar aplikasi Lentik selalu dapat diakses penggunanya melalui koneksi internet.

Anda mungkin juga menyukai