Anda di halaman 1dari 5

“SIMULASI FOUR QUADRANT MOTOR DC CHOPPER”

Muhamad Zadid Taqwa_1303167012_3D3KPLN-A

Abstrak

Kecepatan motor DC tereksitasi terpisah dapat dikontrol dari 0 hingga kecepatan terukur menggunakan
chopper. Sirkuit penyalaan chopper menerima sinyal dari pengontrol dan chopper merespons dengan
memberikan tegangan variabel ke jangkar motor untuk mencapai kecepatan yang diinginkan. Ada dua loop
kontrol, satu untuk mengendalikan arus dan satu lagi untuk kecepatan. Kontroler yang digunakan adalah tipe
Proportional-Integral yang menghentikan penundaan dan memberikan kontrol cepat. Dengan cara ini, Pemodelan
motor DC penguat terpisah dilakukan. Setelah mendapatkan model lengkap dari sistem, itu disimulasikan
menggunakan MATLAB (Simulink) dalam loop terbuka. Simulasi drive motor DC dilakukan dan dianalisis di
bawah berbagai kecepatan dan kondisi torsi beban, empat operasi kuadran dirancang untuk beroperasi pada
kecepatan 500, 800, dan 1200 rpm.

1 PENDAHULUAN 26 a) Stall torque,(), menunjukkan titik pada


2 Motor DC adalah jenis motor listrik yang 27 grafik dimana torsi maksimum ,tetapi tidak
3bekerja menggunakan sumber tegangan DC. Motor 28 ada putaran pada motor
4DC atau motor arus searah sebagaimana namanya, 29 b) No load speed,,menunjukkan titik pada
5menggunakan arus langsung dan tidak 30 grafik dimana terjadi kecepatan putaran
6langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan 31 maksimum,tetapi tidak ada beban pada
7pada penggunaan khusus dimana diperlukan 32 motor.
8penyalaantorque yang tinggi atau percepatan yang 33 BAGIAN MAKALAH
9tetap untuk kisaran kecepatan yang luas.
10 Karakteristik yang dimiliki suatu motor DC 34 CHOPPER (Konverter DC ke DC)
11dapat digambarkan melalui kurva daya dan kurva 35 Chopper digunakan untuk mengatur atau
12torsi/kecepatannya, dari kurva tersebut dapat 36mengubah tegangan searah menjadi tegangan searah
dengan tegangan masukan yang tetap sedangkan
13dianalisa batasan-batasan kerja dari motor serta 37 38tegangan keluarannya dapat di atur. Penggunaan:
14daerah kerja optimum dari motor tersebut.
39 1. pengendalian motor DC untuk peralatan
40 pemindah yang cepat
41 2. kendaraan listrik
42 3. pengaturan eksitasi mesin-mesin listrik
43 4. pengendalian tegangan searah masukan
44 untuk inverter.
451. Buck Converter
46 Buck converter (step down) adalah penyearah
47DC - DC dengan tegangan output yang lebih rendah
48daripada input.
15
16 Gambar 1. kurva antara torsi dan kecepatan
17 dc motor
18 Dari grafik diatas terlihat hubungan antara torsi
19dan kecepatan untuk suatu motor dc tertentu. dari
20grafik terlihat bahwa torsi berbanding terbalik 49
21dengan kecepatan putaran, dengan kata lain terdapat 50 Gambar 2. Basic step-down chopper circuit
22tradeoff antara besar torsi yang dihasilkan motor 512. Boost Converter
23dengan kecepatan putaran motor. 52 Boost Converter (Step up) adalah penyearah
24 Dua karakteristik yang dapat dilihat pada grafik 53DC – DC dengan tegangan output yang lebih besar
25tersebut yaitu : 54daripada inputnya.
29Apabila kita menghadapi suatu Generator maka harus
30terdapat sistem dimana energi dari generator tersebut
31harus dilepas atau dibuang. Dalam sistem dimana
32Drive tersebut dapat melepaskan atau menyalurkan
33kembali daya listriknya ke jala jala listrik biasanya
34disebut Four Quadran Operation.
1 35
2 Gambar 3. Basic step-up chopper circuit 36 Hubungan Driver Motor Listrik DC dengan
33. Buck-Boost Converter 37 Kuadran Penggunan
4 Buck-Boost Converter adalah salah penyearah 38 Sebuah motor dapat bekerja dalam salah satu
5DC – DC punya output tegangan yang bervariasi bisa 39dari empat kuadran. Karena kopel sebanding dengan
6lebih besar atau kecil daripada tegangan input 40arus, dan kecepatan putar sebanding tegangan, dalam
41kuadran I dan III motor memerlukan energi. Dalam
42kuadran II dan IV motornya bekerja sebagai
43generator, menyerahkan energi pada jaringan. DC
44drive adalah suatu komponen yang digunakan untuk
45mengontrol kecepatan dan torsi motor DC, DC drive
46memiliki keuntungan diantaranya:
47 a) Metode pengendalian kecepatan sederhana
7 48 dan lebih mudah.
8 Gambar 4. Basic buck-boost circuit
49 b) Sistem pengereman dapat diterapkan dengan
9 DC7 - Four-Quadrant Chopper 200 HP DC 50 mudah.
10 Drive
51 c) Efisiensi yang lebih tinggi.
52 Pada DC drive ada bagian-bagian yang
53membuat DC drive dapat bekerja secara efektif dan
54parameter-parameter pada motor DC dapat secara
55akurat ditentukan, diantaranya:
56Power converter pengendali motor DC yang dipakai
11 57adalah rectifier.
12 Gambar 5. Rangkaian percobaan 58 Controllers merupakan bagian yang mengatur
59interaksi antara beban dan karakteristik motor. Input
13 Motor 200 HP DC secara terpisah dengan
60yang diatur diantaranya: (a)torsi, fluks, speed dan
14sumber tegangan medan 150 V DC konstan.
61posisi perintah, (b)rate variasi, (c)mekanik, (d)torsi,
15Tegangan jangkar disediakan oleh konverter IGBT
62fluks, speed yang diukur, dan posisi dari feedback,
16yang dikendalikan oleh dua regulator PI. Konverter
63(e)nilai batas dari arus, torsi, dan (f)temperatur.
17oleh bus 515 V DC yang diperoleh dengan perbaikan
18sumber tegangan 380 V AC 50 Hz. Untuk membatasi
19tegangan bus DC selama mode pengereman dinamis,
20pengereman chopper telah ditambahkan diantara
21penyearah dioda dan blok DC7.
22 Four-Quadrant Operation

23
24 Gambar 6. Four quadrant operation
25 Motor-motor pada Container Crane berubah
26ubah statusnya dimana pada suatu saat beban turun
27maka terjadi energi yang timbul akibat Motor
28tersebut berubah fungsinya menjadi Generator.
1 Cara kerja motor dan drive dapat dijelaskan 40
2dengan sistem kuadran. Pada sistem satu kuadran, 41 Referensi kecepatan diatur pada 800 rpm pada
3drive hanya dapat menghasilkan forward current dan 42t = 0 dtk. dan mencapai kondisi stabil sekitar t = 2
4forward voltage, dan motor hanya bekerja pada satu 43dtk.
5arah. Sedangkan pada sistem empat kuadran sistem
44c) Final Value 1200
6kontrol dapat beroperasi pada tegangan dan arus
7positif serta negatif, dan motor bekerja forward dan
8reverse. Dinamika beban tertentu memerlukan
9operasi empat kuadran. Jika tegangan motor tiba-tiba
10berkurang, torsi negatif dikembangkan di motor
11karena inersia dari beban terhubung. Motor bertindak
12seperti sebuah generator dengan mengubah tenaga
13mekanik dari poros menjadi tenaga listrik yang 45
14dikembalikan ke drive. Hal ini mirip dengan
46 Gambar 10. Grafik dengan final value 1200 rpm
15mengendarai mobil pada jalan menurun. Mesin mobil
16akan bertindak sebagai rem. Pengereman terjadi pada 47
17kuadran II dan IV. Salah satu metode untuk 48 Referensi kecepatan diatur pada 1200 rpm pada
18mendapatkan operasi empat kuadran dari DC drive 49t = 0 dtk. Pada t = 3 s, arus berbalik untuk
19adalah menambahkan jembatan kedua yang 50menghasilkan torsi elektromagnetik pengereman
20terhubung secara terbalik dari jembatan utama. 51(mode pengereman dinamis). Pada t = 3,25 s, motor
21Jembatan kedua mengembalikan energi yang lebih 52mencapai 0 rpm dan torsi beban berbalik dan menjadi
22dari motor kegaris AC. Proses ini sering disebut 53negatif.
23sebagai regeneratif. 54
24 Simulasi 55 ANALISA
56 Mulai simulasi, dapat mengamati tegangan dan
57arus dinamo motor, empat pulsa IGBT, dan kecepatan
58motor. Referensi saat ini dan kecepatan juga
59ditampilkan. Motor digabungkan ke beban linier,
60yang berarti bahwa torsi mekanis beban sebanding
25 61dengan kecepatan. Percobaan pertama referensi
26 Gambar 7. Pengisian data percobaan 62kecepatan diatur pada 500 rpm (Final Value 500)
63pada t = 0 dtk. Perhatikan bahwa kecepatan motor
27 Dari gambar diatas nominal speed merupakan
64mengikuti jalan referensi secara akurat (+400 rpm /
28kecepatan maksimum motor dan kecepatan awal dan
65dtk) dan mencapai kondisi stabil sekitar t = 1,3 dtk.
29kecepatan akhir dapat diatur
66Arus jangkar mengikuti referensi saat ini dengan
30a) Final Value 500 67sangat baik, dengan waktu respons yang cepat dan
68ripple kecil.
69 Referensi kecepatan diatur pada 800 rpm (Final
70Value 800) pada t = 0 dtk. dan mencapai kondisi
71stabil sekitar t = 2 dtk.
72 Referensi kecepatan diatur pada 1200 rpm
73(Final Value 1200) pada t = 0 dtk. Referensi saat ini
31 74berkurang untuk mengurangi torsi elektromagnetik
32 Gambar 8. Grafik dengan final value 500 rpm
75dan menyebabkan motor melambat dengan bantuan
33 Referensi kecepatan diatur pada 500 rpm pada 76torsi beban. Pada t = 3 s, arus berbalik untuk
34t = 0 dtk. Perhatikan bahwa kecepatan motor 77menghasilkan torsi elektromagnetik pengereman
35mengikuti jalan referensi secara akurat (+400 rpm / 78(mode pengereman dinamis). Ini menyebabkan
36dtk) dan mencapai kondisi stabil sekitar t = 1,3 dtk. 79tegangan bus DC meningkat. Pada t = 3,25 s, motor
37b) Final Value 800 80mencapai 0 rpm dan torsi beban berbalik dan menjadi
81negatif.
82 KESIMPULAN
83 Dari Simulasi motor DC CHOPPER yaitu besar
84tegangan, arus, rpm motor, dan duty cycles IGBT 1
85& 4 berbanding lurus, sedangkan besar duty cycles
86IGBT 2 & 3 berbanding terbalik. Dan terdapat ripple
38 87sedikit setelah kecepatan motor akhir diatur, setelah
39 Gambar 9. Grafik dengan final value 800 rpm 88itu kondisi motor akan konstan. kecepatan motor
89dapat mengikuti referensi kecepatan yang diberikan
1dengan cukup baik. Respon kecepatan yang terjadi
2telah sesuai dengan kriteria yang diusulkan. Respon
3arus terhadap arus referensi yang diberikan dari
4pengendali kecepatan dapat bekerja dengan baik
5 DAFTAR PUSTAKA
61. http://zonaelektro.net/motor-dc/
72. B.NikhilKrishna,JRF, Design and implementation
8 of four quadrant dc drive using chopper, System
9 Integration(Electrical), India, 2015
103. http://www.jevuska.com/topic/karakteristik+
11 motor+dc.html
124. http://duniaelektronika.blogspot.com/2008/04/me
13 sin-arus-searah.html)
14

15Dubey, G.K.,
16Fundamentals of
17Electrical Drives.
18New Delhi, Narosa
19Publishing House, 2009.
1

Anda mungkin juga menyukai