Buku Panduan I K Mata PDF
Buku Panduan I K Mata PDF
Buku
Panduan
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
!!!!!!!
!
! !
! !
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
! !!!!!! !
! !
!
!
!
!
KEPANITERAAN KLINIK
!
!
ILMU KESEHATAN MATA
!
!
!
!
!
! !
!
!
! FAKULTAS KEDOKTERAN
!
! UNIVERSITAS SYIAH KUALA
!
! 2015
!
!
! !
! !
!
! i
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
u
ILMU KESEHATAN MATA
k
u
Edisi Pertama
P
Copyright ®2015
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
a
Cetakan Pertama: Februari 2015
n
d
Diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
u
Semua hak cipta terpelihara
a
n
Penerbitan ini dilindungi oleh Undang-undang Hak Cipta dan harus ada izin oleh
penerbit sebelum memperbanyak, disimpan, atau disebar dalam bentuk elektronik,
mekanik, foto kopi, dan rekaman atau bentuk lainnya.
iiii
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
Editor
iiiiii
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
KATA PENGANTAR
Penerapan KBK menggunakan metode PBL untuk pendidikan kedokteran dasar di Fakultas
Kedokteran Universitas Syiah Kuala telah dilaksanakan sejak tahun akademik 2006/2007.
Metode ini diharapkan akan menghasilkan kemampuan komunikasi dan keterampilan belajar
yang optimal, sejak pendidikan hingga dalam profesi memberi pelayanan sebagai dokter
dikemudian hari. Hal tersebut dapat dicapai dengan adanyan pembuatan pemetaan kurikulum
yang berkesinambungan. Akhir kata, besar harapan bahwa buku ini diharapkan dapat membantu
untuk pencapaian tujuan belajar yang maksimal.
iivv
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................iv
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………….. v
1. PENDAHULUAN ..........................................................................................................1
1.1 Gambaran Umum ................................................................................................................1
1.2 Tujuan...................................................................................................................................2
Tujuan umum...........................................................................................................................2
Tujuan khusus .........................................................................................................................2
1.3 Sasaran Pembelajaran.........................................................................................................3
Sasaran Pembelajaran Terminal ..............................................................................................3
Sasaran Pembelajaran Penunjang ............................................................................................3
3. METODE PENGAJARAN.........................................................................................11
3.1 Tahapan Pengajaran .........................................................................................................11
3.2 Uraian Kegiatan Mahasiswa.............................................................................................11
vv
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
LAMPIRAN .....................................................................................................................25
Area Kompetensi......................................................................................................................25
Tugas dan Wewenang Konsulen S1 .......................................................................................31
Tugas dan Wewenang DPJP RSUDZA..................................................................................32
Lembar Evaluasi Mahasiswa dalam Diskusi Kasus .............................................................33
Contoh penilaian keterampilan klinik mahasiswa dalam OSCE.........................................35
Kuesioner Evaluasi Modul ......................................................................................................36
vvii
1
1.1 Gambaran Umum
PENDAHULUAN
Kurikulum Program Pendidikan Dokter di FK Unsyiah sejak tahun 1982 sampai dengan Agustus
2006 menggunakan Kurikulum Inti Pendidikan Dokter Indonesia (KIPDI) II yang berorientasi
pada teacher centered, dengan sistem kredit semester (SKS), yang membutuhkan waktu
pendidikan 6 tahun (12 semester). Sejak tahun akademik 2006/2007 program pendidikan dokter
FK Unsyiah menerapkan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) sesuai KIPDI III, lama studi 11
semester (5,5 tahun), terdiri dari tahap Sarjana Kedokteran 7 semester (3,5 tahun) dan tahap
Pendidikan Profesi Dokter 4 semester (2 tahun). Proses pembelajaran KBK menggunakan metode
Problem Based Learning. Mengikuti perkembangan sistim pendidikan kedokteran yang ada di
Indonesia, sejak tahun akademik 2013/2014 diberlakukan KBK revisi yang telah disahkan oleh
Senat FK Unsyiah dengan masa studi tetap sama dengan sebelumnya.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Mata yang selanjutnya merupakan bagian dari rangkaian
pendidikan profesi dokter yang meletakkan dasar-dasar berpikir, bertindak dan berperilaku
sebagai seorang dokter. Ruang lingkup Ilmu Kesehatan Mata pada pendidikan dokter secara
umum meliputi penyakit infeksi dan imunologi, glaukoma, kelainan pada vitreus dan retina,
kelainan pada kornea dan lensa, optik dan kelainan refraktif, tumor, penyakit mata pada bayi dan
anak, kelainan-kelainan neuro-oftalmologis, serta penyakit pada adnexa mata.
Pada modul ini mahasiswa akan mendapat pengalaman dalam pengelolaan berbagai masalah
penyakit mata yang paling sering ditemui dalam praktek sehari-hari, melakukan berbagai
tindakan prosedural seperti pemeriksaan refraksi subjektif, pemeriksaan tekanan intra-okuli,
pemeriksaan segment anterior dan posterior bola mata dan sebagainya. Modul ini akan
dilaksanakan diantara semester 8 dan 11 selama 5 minggu dengan beban 2 sks.
Berdasarkan Kurikulum Inti Pendidikan Dokter Indonesia III (KIPDI III) yang berbasis
kompetensi, pendidikan kedokteran diarahkan untuk menguasai 7 area kompetensi ditambah 3
kompetensi khusus untuk lulusan FKUI. Modul Praktik Klinik Ilmu Kesehatan Mata
diselenggarakan pada tahap pendidikan Ketrampilan Praktik Klinik (Clinical Practice), untuk
menguasai 10 area kompetensi berkaitan dengan pembelajaran Ilmu Kesehatan Mata dan
penanganan permasalahannya.
Selama Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Mata, departemen yang terlibat dalam pendidikan adalah: 11
1
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
Selama 5 minggu Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Mata, staf pengajar yang terlibat antara lain:
- dr. Jamhur, Sp.M
- dr. Ismilaila, Sp.M
- dr. Feriyani, Sp.M
- dr. Rahmi Adriman, M.Kes., Sp.M
- dr. Firdalena Meutia, M.Kes., Sp.M
- dr. Lia Meuthia Zaini, Sp.M
- dr. Saiful Basri, Sp. M
- dr. Yulia Puspitasari, Sp.M
- dr. Sri Marlinda, M.Ked (Oph), Sp.M
- dr. Eva Imelda, M.Ked (Oph), Sp.M
- dr. Siti Hajar, M.Kes., M.Ked (Oph), sp.M
- dr. Harmaini, Sp.M
- dr. Enny Nilawati, M.Ked (Oph), Sp.M
- dr. Idaman Putri, Sp.M
1.2 Tujuan
Tujuan umum
Tujuan umum Pendidikan Profesi Dokter adalah untuk menghasilkan dokter yang memiliki
kompetensi sesuai Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) yang diterbitkan oleh Konsil
Kedokteran Indonesia (KKI).
Tujuan khusus
Tujuan khusus Pendidikan Profesi Dokter adalah menghasilkan dokter yang mempunyai
kemampuan :
1. Berkomunikasi aktif dan bertukar informasi secara verbal dan non verbal dengan pasien
pada semua usia, anggota keluarga, masyarakat, kolega dan profesi lain.
2. Melakukan prosedur klinis sesuai masalah, kebutuhan pasien dan sesuai kewenangannya.
3. Mengidentifikasi, menjelaskan dan merancang penyelesaian masalah kesehatan secara
ilmiah menurut ilmu kedokteran mutakhir untuk mendapatkan hasil yang optimum.
4. Mengelola masalah kesehatan pada individu, keluarga, ataupun masyarakat secara
komprehensif, holistik, berkesinambungan, koordinatif, dan kolaboratif dalam konteks
pelayanan kesehatan tingkat primer.
5. Mengakses, mengelola, menilai secara kritis, kesahihan dan mampu menerapkan
informasi untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah, atau mengambil keputusan
dalam kaitan dengan pelayanan kesehatan di tingkat primer.
6. Melakukan praktik kedokteran dengan penuh kesadaran atas kemampuan dan
keterbatasannya.
7. Membentuk dokter yang memiliki sikap profesional, memahami aspek medikolegal dan
22
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
A. Pengetahuan
1. Mampu menjelaskan definisi, epidemiologi, patofisiologi, diagnosis, diagnosis banding,
pencegahan komplikasi dan prognosis masing-masing penyakit yang terdapat dalam
batasan kasus
2. Mampu menjelaskan tata laksana pasien lebih lanjut, baik terapi nonmedikamentosa
maupun penggunaan dan pemberian pengobatan medikamentosa yang rasional
3. Mampu menjelaskan tentang hubungan penyakit sistemik dengan kelainan yang
ditimbulkan pada mata
4. Mampu menjelaskan indikasi dan efek samping operasi pada penyakit katarak dan
pterygium
5. Mampu menjelaskan diagnosis dan tatalaksana kegawatdaruratan pada penyakit mata
B. Sikap
1. Menghargai keanekaragaman dalam fungsi fisiologi, status kesehatan, keyakinan, sistem,
nilai, dan selera pribadi pada pasien
2. Bersedia mempertimbangkan pemikiran serta usulan pasien dalam pemeriksaan pasien
dan merundingkan perencanaan diagnosis dan terapi
3. Menyadari pentingnya empati dalam menggunakan keterampilan medik
4. Menyadari manfaat pelayanan medis bermutu tinggi dalam keadaan tertentu, tetapi tetap
memerhatikan batas intervensi medis serta kewajiban dokter untuk memberikan asuhan
berperikemanusiaan
5. Menyadari pentingnya pendekatan interdisiplin
6. Menyadari pentingnya melakukan rujukan untuk kasus-kasus tertentu kepada ahli terkait
C. Ketrampilan
1. Menunjukkan sikap santun dan cara komunikasi efektif
2. Melakukan langkah-langkah pengumpulan data mulai dari anamnesis termasuk penilaian
kejiwaan, pemeriksaan fisik oftalmologis, membuat catatan medis sesuai buku dan
petunjuk yang baku
3. Melakukan analisis data dan sintesis untuk menetapkan masalah serta menetapkan
33
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
44
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
2 LINGKUP BAHASAN
Daftar penyakit dikelompokkan berdasarkan anatomi bola mata, sesuai SKDI Konsil Kedokteran
Indonesia 2012.
Berikut ini tingkat kemampuan yang diharapkan akan dicapai di akhir pendidikan untuk
penanganan berbagai penyakit sesuai daftar pada tabel berikut.
Lingkup bahasan yang akan dicapai dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 1. Daftar Lingkup Bahasan yang akan dicapai Peserta Didik di Departemen Ilmu
Kesehatan Mata
Lingkup Bahasan Pokok Bahasan
- Anamnesis dan pemeriksaan klinis oftalmologis pada kasus
benda asing pada konjungtiva
- Tatalaksana awal pada kasus tersebut
1. Benda asing pada - Tatalaksana umum pada kasus tersebut
konjungtiva - Tatalaksana benda asing pada konjungtiva dengan disertai
trauma okuli lainnya (thermal/kimia/tumpul/tajam), serta
indikasi merujuk pada pasien dengan komplikasi lainnya
55
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
66
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
77
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
- Anamnesis lengkap
- Etiopatogenesis iritis dan iridosiklitis
18. Iritis, Iridosiklitis
- Manifestasi klinis dan pemeriksaan klinis oftalmologis
- Tatalaksana awal yang perlu diberikan
- Indikasi merujuk ke ahli mata
- Anamnesis keluhan pada kelainan refraktif
19. Kelainan refraktif - Patofisiologi kelainan tersebut
ringan (hipermetropia, - Manifestasi klinis dan cara mendiagnosis kelainan refraktif
miopia, astigmatisma, - Cara pemeriksaan refraktif subjektif (snellen chart)
presbiopia) - Penulisan resep kacamata
- Indikasi merujuk ke ahli mata
- Anamnesis
- Patofisiologi penyakit
- Manifestasi klinis penyakit tersebut
22. Glaukoma akut
- Pemeriksaan klinis oftalmologis untuk menentukan diagnosis
- Tatalaksana awal (emergensi) untuk kasus glaukoma akut
- Waktu merujuk ke ahli mata untuk tatalaksana lengkap
- Anamnesis
- Patofisiologi penyakit
23. Glaukoma lainnya - Manifestasi klinis penyakit tersebut
- Pemeriksaan klinis oftalmologis untuk menentukan diagnosis
- Tatalaksana awal yang harus diberikan.
- Waktu merujuk ke ahli mata untuk tatalaksana lengkap
88
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internship dan atau Pendidikan
Kedokteraan Berkelanjutan (PKB).
Sedangkan tingkat kemampuan dan ketrampilan klinis yang diharapkan akan dicapai di akhir
pendidikan sesuai daftar pada tabel diatas. Daftar keterampilan klinis tersebut dibicarakan pada
sub-bab setelah ini.
99
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
Daftar keterampilan klinis dikelompokkan menurut bagian atau departemen terkait. Pada setiap
keterampilan klinik ditetapkan tingkat kemampuan menggunakan Piramid Miller (knows, knows
how, shows, does) yang diharapkan dicapai oleh mahasiswa di akhir pendidikan.
1100
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
3 METODE PENGAJARAN
3.1 Tahapan Pengajaran
Metode pengajaran yang digunakan dalam Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Mata meliputi :
1. Tahap Orientasi, bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai ruang lingkup masalah dan
penyegaran kembali keterampilan klinik di bidan IKM melalui:
- Kuliah pengantar
- Pelatihan Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
3. Tahap Umpan Balik, bertujuan untuk mengevaluasi hasil pembelajaran baik kepada
mahasiswa maupun pengelola modul dengan melakukan penilaian proses dan hasil yang telah
dicapai mahasiswa, antara lain:
- Penilaian Konsulen Pendidikan
- Penilaian DPJP Poliklinik Mata RSUDZA
- Diskusi kasus
- Journal Reading
- Objective Structure Clinical Evaluation (OSCE)
- Ujian Tulis
1. Umum
- Jam Kerja :08.00-16.00
- Jaga Malam (on call) :
16.00-08.00 (Senin s/d Jumat)
08.00-20.00 dan 20.00-08.00 (Sabtu-Minggu dan hari libur nasional-on call)
- Pakaian sesuai dengan SK Dekan FK Unsyiah tentang tata cara berpakaian mahasiswa
dengan name tag
1111
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
- Setiap kelompok mahasiswa yang akan masuk ke ruangan tertentu, diharuskan untuk
memperkenalkan diri (Kepada kepala ruangan (perawat), kepala poli, kepala kamar bedah
mata, dan Supervisor / DPJP)
- Semua kegiatan mahasiswa dan absensi harus tercatat dalam buku log dan akan
dievaluasi supervisor pendidikan
5. Journal reading
- Sekelompok mahasiswa diharuskan membahas satu jurnal dari satu kasus selama
mengikuti Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Mata.
- Journal reading dilakukan dengan bimbingan seorang pembimbing, yaitu staff
departemen Ilmu Kesehatan Mata, yang ditunjuk secara bergiliran.
- Journal reading harus dilaksanakan pada minggu ke-3 kepaniteraan klinik, selambat-
lambatnya pada minggu ke-4 dan menjadi salah satu syarat mengikuti ujian OSCE dan
tulis.
1122
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
mendiskusikan dan membahas tentang data dasar pasien, masalah pada kasus, serta rencana
diagnosis dan tatalaksana. Mahasiswa diwajibkan dapat memeriksa paling sedikit 25 pasien
dari berbagai kasus selama 5 minggu mengikuti kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Mata.
Pada stase ini juga mahasiswa juga dapat mengikuti prosedur-prosedur pemeriksaan mata pada
ruang lain, seperti ruang refraksi (pemeriksaan kacamata, autorefraksi, snellen chart, streak
retinoscopy), ruang tindakan (pemeriksaan tonometri, USG, biometri), ruang gelap (perimetri,
indirect ophthalmoscopy), dan ruang imaging (fundus photograph). Mahasiswa akan
dibimbing oleh DPJP dan refraksionis senior.
1133
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
1144
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
4 MATRIKS KEGIATAN
1155
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
1166
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
1177
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
1188
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
1199
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
MINGGU KE-
LOKASI
I II III IV V
SMF Mata RSUDZA A E D C B
SMF Mata RSUDZA B A E D C
SMF Mata RSUDZA C B A E D
SMF Mata RSUDZA D C B A E
SMF Mata RSUDZA E D C B A
2200
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
2211
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
2222
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
Pre-test dilakukan pada hari pertama mahasiswa mengikuti kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan
Mata. Ujian ini diberlakukan untuk seluruh mahasiswa, dan dijadikan persyaratan mutlak untuk
mengikuti kegiatan kepaniteraan lainnya.
Laporan Kasus/Diskusi Kasus dilakukan pada saat mahasiswa memasuki minggu III
kepaniteraan klinik. Selain dimasukkan dalam akumulasi penilaian akhir, laporan kasus juga
dijadikan salah satu syarat untuk mengikuti ujian akhir (Ujian Tulis dan OSCE)
Journal Reading juga dilakukan pada minggu III kepaniteraan klinik. Satu journal dikerjakan
oleh satu kelompok mahasiswa yang terdiri dari 4-5 orang. Walaupun bobot kegiatan ini hanya
5%, namun seperti halnya laporan/diskusi kasus, kegiatan ini juga dijadikan sarat untuk
mengikuti Ujian tulis dan OSCE
Ujian Tulis dilaksanakan pada hari kamis minggu terakhir (ke-5) di kepaniteraan klinik. Syarat
untuk mengikuti ujian tersebut adalah telah ikut dalam penatalaksanaan pasien poliklinik
sekurang-kurangnya 25 pasien (tertera dalam log book, ditandatangani oleh konsulen yang
bersangkutan), telah menyelesaikan kewajiban lainnya seperti laporan/diskusi kasus, journal
reading, serta jumlah absensi yang cukup selama di kepaniteraan klinik mata. Ujian tulis terdiri
dari 100 soal multiple choice mengenai penyakit-penyakit mata dengan tipe soal disesuaikan
dengan kompetensi dokter umum berdasarkas SKDI 2012.
OSCE dilaksanakan pada hari Jum’at minggu ke-5 di kepaniteraan klinik. Ujian dilakukan di
ruang SMF Mata. Persyaratan mengikuti ujian OSCE sama dengan persyaratan mengikuti ujian
tulis. Pada ujian ini terdiri dari 11 station, dimana setiap station diselesaikan dalam waktu 5
menit. Station tersebut terdiri dari 8 station untuk teori dan kasus, 2 station untuk keterampilan
klinik, dan 1 station istirahat. Soal yang terdapat dalam ujian OSCE ini juga disesuaikan dengan
kompetensi dokter muda berdasarkan SKDI 2012, yaitu kompetensi 3A, 3B, dan 4.
Nilai Harian adalah penilaian terhadap kegiatan selama proses pembelajaran mahasiswa di
kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Mata. Nilai tersebut didapatkan dari penilaian konsulen
terhadap keaktifan mahasiswa saat diskusi, bimbingan, saat kegiatan kerja di poliklinik mata,
ruang rawat inap mata, dan kamar bedah mata.
2233
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
Persentase
Penilaian Waktu
(%)
Pre-test 10 Awal Rotasi
Laporan / Diskusi Kasus 15 Selama Rotasi
Journal Reading 5 Selama Rotasi
Ujian Tulis 25 Akhir Rotasi
OSCE 25 Akhir Rotasi
Nilai Afektif 20 Selama Rotasi
Penilaian tersebut juga berlaku pada mahasiswa yag harus menjalani remedial 1 siklus (5
minggu). Mahasiswa yang harus menjalani remedial selama setengah siklus (3 minggu) terdapat
peraturan khusus. Mahasiswa tersebut hanya mengulang dan dinilai dari Ujian Tulis, OSCE dan
Nilai harian.
Persentase
Penilaian Waktu
(%)
Ujian Tulis 40 Akhir rotasi
OSCE 40 Akhir rotasi
Nilai Harian 20 Selama Rotasi
Mahasiswa dinyatakan lulus Modul Praktik Klinik Ilmu Kesehatan Mata, bila nilai perhitungan
akhir minimal B.
2244
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
Ketentuan Remedial
Waktu remedial : mengulang dapat dilakukan pada masa space atau pada akhir masa kepaniteraan
2255
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
LAMPIRAN
Area Kompetensi
Kurikulum Fakultas Kedokteran menekankan 7 kompetensi yang sesuai dengan Kurikulum
Nasional KIPDI III. Kompetensi yang diharapkan dicapai adalah:
Kompetensi Utama
1. Komunikasi efektif
2. Keterampilan klinis
3. Landasan ilmiah ilmu kedokteran
4. Pengelolaan masalah kesehatan
5. Pengelolaan informasi
6. Mawas diri dan pengembangan diri
7. Etika, moral, medikolegal dan profesionalisme serta keselamatan pasien
Kompetensi Pendukung
1. Riset
2. Pengelolaan kegawat-daruratan kedokteran dan kesehatan
3. Manajemen pelayanan kesehatan
2266
SISTEM
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu INDRA
Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
Tingkat
No Daftar Penyakit
Kemampuan
MATA
Konjunctiva
1 Benda asing di konjungtiva 4A
2 Konjungtivitis 4A
3 Pterigium 3A
4 Perdarahan subkonjungtiva 4A
5 Mata kering 4A
Kelopak Mata
6 Blefaritis 4A
7 Hordeolum 4A
8 Chalazion 3A
9 Laserasi kelopak mata 3B
10 Entropion 2
11 Trikiasis 4A
12 Lagoftalmus 2
13 Epikantus 2
14 Ptosis 2
15 Retraksi kelopak mata 2
16 Xanthelasma 2
Aparatus Lakrimalis
17 Dakrioadenitis 3A
18 Dakriosistitis 3A
19 Dakriostenosis 2
20 Laserasi duktus lakrimal 2
Sklera
21 Skleritis 3A
22 Episkleritis 4A
Kornea
23 Erosi 2
24 Benda asing di kornea 2
25 Luka bakar kornea 2
26 Keratitis 3A
27 Kerato-konjungtivitis sicca 2
28 Edema kornea 2
29 Keratokonus 2
30 Xerophtalmia 3A
2277
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
KONSIL KEDOKTERAN
INDONESIA
Bola Mata
31 Endoftalmitis 2
32 Mikroftalmos 2
Anterior Chamber
33 Hifema 3A
34 Hipopion 3A
Cairan Vitreous
35 Perdarahan Vitreous 1
Iris dan Badan Silier
36 Iridosisklitis, iritis 3A
37 Tumor iris 2
Lensa
38 Katarak 2
39 Afakia kongenital 2
40 Dislokasi lensa 2
Akomodasi dan Refraksi
41 Hipermetropia ringan 4A
42 Miopia ringan 4A
43 Astigmatism ringan 4A
44 Presbiopia 4A
45 Anisometropia pada dewasa 3A
46 Anisometropia pada anak 2
47 Ambliopia 2
48 Diplopia binokuler 2
49 Buta senja 4A
50 Skotoma 2
51 Hemianopia, bitemporal, and homonymous 2
52 Gangguan lapang pandang 2
Retina
53 Ablasio retina 2
54 Perdarahan retina, oklusi pembuluh darah retina 2
55 Degenerasi makula karena usia 2
56 Retinopati (diabetik, hipertensi, prematur) 2
57 Korioretinitis 1
Diskus Optik dan Saraf Mata
58 Optic disc cupping 2
59 Edema papil 2
60 Atrofi optik 2
61 Neuropati optik 2
62 Neuritis optik 2
Glaukoma
63 Glaukoma akut 3B
64 Glaukoma lainnya 3A
Tingkat
No Keterampilan
Keterampilan
PEMERIKSAAN FISIK DIAGNOSTIK
Indra Penglihatan
Penglihatan
1 Penilaian penglihatan bayi, anak, dan dewasa 4A
Refraksi
2 Penilaian refraksi, subjektif 4A
3 Penilaian refraksi, objektif (refractometry keratometer) 2
Lapang Pandang
4 Lapang pandang, Donders confrontation test 4A
5 Lapang pandang, Amsler panes 4A
Penilaian Eksternal
6 Inspeksi kelopak mata 4A
7 Inspeksi kelopak mata dengan eversi kelopak atas 4A
8 Inspeksi bulu mata 4A
9 Inspeksi konjungtiva, termasuk forniks 4A
10 Inspeksi sklera 4A
11 Inspeksi orifisium duktus lakrimalis 4A
12 Palpasi limfonodus pre-aurikular 4A
Posisi Mata
13 Penilaian posisi dengan corneal reflex images 4A
14 Penilaian posisi dengan cover uncover test 4A
15 Pemeriksaan gerakan bola mata 4A
16 Penilaian penglihatan binokular 4A
Pupil
17 Inspeksi pupil 4A
Penilaian pupil dengan reaksi langsung terhadap
18 4A
cahaya dan konvergensi
Media
Inspeksi media refraksi dengan transilluminasi (pen
19 4A
light)
20 Inspeksi kornea 4A
21 Inspeksi kornea dengan fluoresensi 3
22 Tes sensivitas kornea 4A
23 Inspeksi bilik mata depan 4A
24 Inspeksi iris 4A
25 Inspeksi lensa 4A
26 Pemeriksaan dengan slit-lamp 3
Fundus
27 Fundoscopy untuk melihat fundus reflex 4A
Fundoscopy untuk melihat pembuluh darah, papil,
28 4A
makula
2299
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
KONSIL KEDOKTERAN
INDONESIA
Tekanan Intraokular
29 Tekanan intraokular, estimasi dengan palpasi 4A
Tekanan intraokular, pengukuran dengan indentasi
30 4A
tonometer (Schiötz)
Tekanan intraokular, pengukuran dengan aplanasi
31 1
tonometer atau non-contact-tonometer
Pemeriksaan Oftamologi Lainnya
32 Penentuan refraksi setelah sikloplegia (skiascopy) 1
33 Pemeriksaan lensa kontak fundus, misalnya gonioscopy 1
34 Pengukuran produksi air mata 2
35 Pengukuran eksoftalmos (Hertel) 2
36 Pembilasan melalui saluran lakrimalis (Anel) 2
37 Pemeriksaan orthoptic 2
38 Perimetri 2
39 Pemeriksaan lensa kontak dengan komplikasi 3
40 Tes penglihatan warna (dengan buku Ishihara 12 plate) 4A
41 Elektroretinografi 1
42 Electro-oculography 1
43 Visual evoked potentials (VEP/VER) 1
44 Fluorescein angiography (FAG) 1
45 Echographic examination: ultrasonography (USG) 1
Indra Pendengaran dan Keseimbangan
46 Inspeksi aurikula, posisi telinga, dan mastoid 4A
Pemeriksaan meatus auditorius externus dengan
47 4A
otoskop
48 Pemeriksaan membran timpani dengan otoskop 4A
49 Menggunakan cermin kepala 4A
50 Menggunakan lampu kepala 4A
Tes pendengaran, pemeriksaan garpu tala (Weber,
51 4A
Rinne, Schwabach)
52 Tes pendengaran, tes berbisik 4A
53 Intepretasi hasil Audiometri - tone & speech audiometry 3
54 Pemeriksaan pendengaran pada anak-anak 4A
55 Otoscopy pneumatic (Siegle) 2
56 Melakukan dan menginterpretasikan timpanometri 2
57 Pemeriksaan vestibular 2
58 Tes Ewing 2
Indra Penciuman
59 Inspeksi bentuk hidung dan lubang hidung 4A
60 Penilaian obstruksi hidung 4A
61 Uji penciuman 4A
62 Rinoskopi anterior 4A
63 Transluminasi sinus frontalis & maksila 4A
64 Nasofaringoskopi 2
65 USG sinus 1
66 Radiologi sinus 2
67 Interpretasi radiologi sinus 3
Indra Pengecap
68 Penilaian pengecapan 4A
67 3300
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
KONSIL KEDOKTERAN
INDONESIA
KETERAMPILAN TERAPEUTIK
Mata
Peresepan kacamata pada kelainan refraksi ringan
69 (sampai dengan 5D tanpa silindris) untuk mencapai 4A
visus 6/6
Peresepan kacamata baca pada penderita dengan
70 4A
visus jauh normal atau dapat dikoreksi menjadi 6/6
71 Pemberian obat tetes mata 4A
72 Aplikasi salep mata 4A
73 Flood ocular tissue 3
Eversi kelopak atas dengan kapas lidi (swab) untuk
74 3
membersihkan benda asing
75 To apply eyes dressing 4A
76 Melepaskan lensa kontak dengan komplikasi 3
77 Melepaskan protesa mata 4A
78 Mencabut bulu mata 4A
79 Membersihkan benda asing dan debris di konjungtiva 4A
Membersihkan benda asing dan debris di kornea
80 3
tanpa komplikasi
81 Terapi laser 1
82 Operasi katarak 2
83 Squint, surgery 1
84 Vitrectomi 1
85 Operasi glaukoma dengan trabekulotomi 1
86 Transplantasi kornea 1
87 Cryocoagulation misalnya cyclocryocoagulation 1
Bedah kelopak mata (chalazion, entropion, ektropion,
88 1
ptosis)
89 Operasi detached retina 1
THT
90 Manuver Politzer 2
91 Manuver Valsalva 4A
Pembersihan meatus auditorius eksternus dengan
92 4A
usapan
93 Pengambilan serumen menggunakan kait atau kuret 4A
94 Pengambilan benda asing di telinga 4A
95 Parasentesis 2
96 Insersi grommet tube 1
97 Menyesuaikan alat bantu dengar 2
98 Menghentikan perdarahan hidung 4A
99 Pengambilan benda asing dari hidung 4A
100 Bilas sinus/sinus lavage/pungsi sinus 2
101 Antroskopi 1
102 Trakeostomi 2
103 Krikotiroidektomi 2
3311
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
1. Konsulen pendidikan adalah staff departemen Ilmu Kesehatan Mata, yang membimbing,
mengawasi, dan menilai mahasiswa yang menjalani Kepaniteraan Klinik llmu Kesehatan
Mata. Jadwal pembimbing diatur berdasarkan giliran masing-masing, berlaku sama pada
setiap staff
2. Konsulen pendidikan akan membimbing dan menilai mahasiswa berdasarkan :
- Kehadiran mahasiswa selama menjalani Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Mata.
- Profesionalisme dan perilaku selama menjalani Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Mata.
- Status pasien yang dibuat selama kerja ruangan dan poliklinik
- Ujian pre-test, ujian tulis, OSCE
- Laporan kasus, Journal Reading
Prosedur Bimbingan
1. Konsulen pendidikan akan melaksanakan bimbingan sesuai dengan jadwal yang telah ada
2. Bentuk bimbingan yang dilakukan oleh konsulen pendidikan meliputi :
- Diskusi pasien ruangan dan poliklinik berdasarkan status yang telah dibuat oleh
mahasiswa
- Tutorial (bimbingan keterampilan klinik pada masa awal kepaniteraan dan bimbingan
penyakit-penyakit mata selama masa kepaniteraan)
- Bimbingan saat kegiatan ilmiah (manajemen kasus saat laporan kasus, serta saat
kegiatan journal reading)
- Bimbingan prosedur operasi mata pada kamar bedah mata
3. Hasil penilaian akan diberikan kepada koordinator pendidikan melalui sekretariat pada
akhir pelaksanaan Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Mata. Selanjutnya seluruh nilai akan
diakumulasikan sesuai bobotnya masing-masing untuk mendapatkan nilai akhir.
4. Hal-hal lain yang belum diatur dalam juklak ini akan ditentukan/dibicarakan lebih lanjut.
3322
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
1. Bertanggung jawab mengenai hasil didik mahasiswa (mengkoreksi status yang dibuat
mahasiswa dan memberikan revisi).
2. Membimbing dan menilai (kognitif, psikomotor, dan afektif) mahasiswa dalam
pengelolaan medis darurat dan tidak darurat kasus–kasus yang sering dijumpai di
Indonesia, sesuai dengan diagnosis dan diagnosis banding yang ditegakkan berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan laboratorium serta pemeriksaan penunjang lainnya.
3. Pengelolaan diberikan secara ideal dan sesuai dengan keadaan so-sek-bud (holistik)
meliputi:
- Pengobatan (medikamentosa, pendidikan kesehatan)
- Merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan penunjang
- Merencanakan dan melaksanakan konsultasi atau rujukan
- Menetapkan prognosis
- Merencanakan dan melaksanakan rehabilitasi / pencegahan
- Merencanakan dan menjelaskan pengobatan jalan setelah dirawat, kepada orang
sakit dan keluarganya
Prosedur Bimbingan
1. DPJP melaksanakan bimbingan dengan memeriksa catatan medis yang ditulis mahasiswa.
2. Penilaian dilakukan terhadap catatan medis dan performa mahasiswa.
3. Catatan medis yang telah dibuat oleh mahasiswa di koreksi dan ditanda tangani oleh
DPJP
4. DPJP menentukan/menyetujui kasus yang sesuai dengan topik yang ditugaskan untuk
diangkat menjadi bahan di diskusi kasus
5. Hal-hal lain yang belum diatur dalam juklak ini akan ditentukan/dibicarakan lebih lanjut
3333
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
Topik
Hari/tanggal/jam
DAFTAR PENILAIAN
I. Penyaji
Nilai 1-10
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Isi dan sistimatika penyajian
2 Uraian permasalahan
3 Persiapan penyajian
4 Kemampuan komunikasi
5 Kemampuan diskusi
6 Jumlah nilai rata-rata
II. Penyanggah
Nilai 1-10
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Memberikan opini atau
komentar sesuai dengan
kasus yang didiskusikan
2 Mengajukan pertanyaan yang
sesuai dengan masalah yang
diajukan
3 Memberikan dan
menguraikan informasi yang
diketahui dengan jelas
4 Memperlihatkan
kemampuannya untuk
menerima opini atau
komentar orang lain
5 Mengajukan dan
menguraikan perbedaan opini
3344
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
3355
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
Nama Mahasiswa :
NIM :
KOMPETENSI 0 1 2 3
Melakukan pemeriksaan segmen anterior bola mata Peserta sama - Pasien tidak - Pasien meng oral - Pasien meng
1. Melakukan pemeriksaan palpebra dengan benar sekali tidak meng oral kan kan hasil yang oral kan hasil
( Inspeksi ) dapat melakuan hasil yang dilihat dilihat dan yang dilihat dan
2. Melakukan pemeriksaan conjungtiva bulbi dengan prosedur dan tidak melakukan sesuai melakukan
menggunakan loup dan senter dengan benar melakukan dengan dengan urutan sesuai dengan
3. Melakukan pemeriksaan conjungtiva tarsal dengan urutan yang benar yang benar urutan yang
melakukan eversi kelopak mata benar
4. Melakukan pemeriksaan kornea dengan benar dan - Peserta hanya - Peserta hanya
menggunakan loup dan senter mampu melakukan mampu melakukan - Peserta mampu
5. Melakukan pemeriksaan kamera okuli anterior 1-4 prosedur 5-6 prosedur melakukan
dengan benar dengan benar dengan benar dan seluruh
- Mengarahkan senter ke arah kornea dari arah melaporkan hasil prosedur
temporal dengan sudut sekitar 60° dengan benar
- Melihat jangkauan cahaya pada iris dan lengkap
- Menentukan kedalaman kamera okuli anterior
6. Melakukan pemeriksaan refleks cahaya langsung
dan tak langsung dengan benar
- Mengarahkan cahaya ke arah pupil
- Melihat gerak pupil (miosis atau tidak)
- Melaporkan hasil
- Melakukan refleks cahaya tidak langsung
dengan mengarahkan cahaya ke mata yang
tidak diperiksa, dan memberi batas antara
mata kanan dan kiri (boleh dengan
menggunakan tangan pasien)
7. Melakukan pemeriksaan lensa mata dengan senter
dan loup
Prilaku profesional Peserta ujian Meminta izin secara Meminta izin secara Meminta izin
1. Melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan tidak meminta izin lisan dan lisan dan secara lisan dan
teliti sehingga tidak membahayakan pasien dan diri secara lisan dan melakukan 1-2 poin melakukan 3 poin melakukan
sendiri sama sekali tidak tersebut tersebut tindakan secara
2. Memperhatikan kenyamanan pasien melakukan point lengkap
3. Melakukan tindakan sesuai prioritas berikut :
4. Menunjukkan rasa hormat kepada pasien
Penguji
(......................................)
Komentar
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
3366
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
Silakan mengisi jawaban semua pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda (√) pada kolom
yang menurut Anda paling tepat berikut komentarnya. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dengan
jujur, serius, obyektif dan penuh tanggung jawab karena hasil evaluasi ini akan dipakai untuk
memperbaiki program pembelajaran di Modul Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Mata.
1. Menurut Saudara apakah stase di modul Ilmu Kesehatan Mata yang paling mengesankan?
(pilih salah satu)
a. Poliklinik
b. Ruang rawat inap
c. Kamar bedah mata
Apa alasannya?
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
2. Menurut Saudara apakah stase di modul Ilmu Kesehatan Mata yang paling kurang
mengesankan? (pilih salah satu)
a. Poliklinik
b. Ruang rawat inap
c. Kamar bedah mata
3377
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
Apa alasannya?
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
4. Siapakah dosen favorit Saudara di Modul Ilmu Kesehatan Mata? Dan apa alasannya?
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
5. Apakah pengelola modul memfasilitasi kebutuhan Saudara selama mengikuti Modul Ilmu
Kesehatan Mata?
a. Baik b. Cukup c. Kurang
7. Setelah menjalani Modul Ilmu Kesehatan Mata, berapa persen Modul ini dapat memenuhi
harapan Saudara? ...............%
3388
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
10. Apa masukkan Saudara untuk Modul Ilmu Kesehatan Mata agar dalam pelaksanaan
berikutnya bisa menjadi lebih baik?
.............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
11. Bagaiamana menurut saudara tentang pelaksanaan bimbingan di kepaniteraan klinik Ilmu
Kesehatan Mata?
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
....................
12. Apakah pelaksanaan bimbingan selama ini sudah sesuai prosedur dan jadwal?
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
...............
3399