Anda di halaman 1dari 3

PENGEMBANGAN DIRI SISWA

Abstrak : Setiap siswa pasti mempunyai potensi yang harus dikembangkan. Hanya
saja, bagaimana caranya potensi itu bisa muncul dan bisa dikembangkan
dengan dukungan orang-orang dan lingkungan sekitarnya. Juga dari cara
bagaimana siswa menghabiskan waktunya. Dan dari hobi-hobi yang
disenangi oleh siswa. Orangtua dan lingkungan boleh memaksa untuk
mengeluarkan potensinya, namun sebaiknya tidak sangat memaksa agar
anak tidak merasa stres. Karena jika siswa menjadi stres, potensi yang
dimilikinya menjadi sulit untuk keluar dan dikembangkan.

Dalam era globalisasi seperti ini, sudah sewajarnya jika setiap murid
mengembangkan potensi dan keahlian yang ada pada diri mereka agar dapat hidup di
masa depan. Dan, sekolah adalah tempat sarana pembelajaran yang baik untuk siswa.
Selain sebagai tempat pembelajaran, sekolah juga merupakan tempat dimana untuk
menunjukkan potensi masing-masing siswa.
Namun, mengapa beberapa siswa terkadang tidak percaya diri maupun merasa
minder? Mengapa beberapa siswa masih berpikiran mereka tidak mempunyai keahlian
maupun potensi untuk dikembangkan? Apa benar ada siswa yang tidak memiliki potensi
maupun keahlian untuk di-kembangkan? Di sinilah, kita akan membahasnya.
Menurut ahli psikologis, sebenarnya setiap siswa pasti mempunyai potensi
tersendiri yang berbeda-beda, baik yang berasal dari talent-nya, dari hobi, dari psikologis,
dari cara siswa menghabiskan waktu, dan dari faktor keturunan yang dimilikinya. Maka
dari itu, sekolah adalah tempat yang tepat. Karena baik guru maupun lingkungan sekolah
dapat membantu siswa untuk menemukan dan mengembangkan potensi siswa dalam
belajar.
Ada beberapa cara untuk menemukan dan mengembangkan potensi siswa di
sekolah, yaitu dengan mengadakan dan mengikuti ekstrakulikuler, melengkapi fasilitas

1
sekolah, dan mengadakan beberapa tes IQ maupun tes psikologis untuk memastikan skill
pada siswa.
Sebagian besar sekolah mengadakan ekskul (ektrakulikuler). Hal ini bertujuan
untuk mengembangkan potensi siswa di luar jam pelajaran pokok sesuai dengan minat
dan hobi siswa. Seperti PMR (Palang Merah Remaja), basket, sepak bola, voli, melukis,
dan lain-lain. Dengan mengikuti eksul, siswa mendapat pengalaman dan hal-hal baru
yang mungkin dapat mengembang-kan keahlian siswa. Biasanya, dengan mengikuti
ekstrakulikuler, siswa yang sudah bisa menemukan potensinya, dapat mengikuti beberapa
lomba dan menambah pengalaman. Dengan begitu, cara ber-pikir siswa juga menjadi
lebih berkembang dari sebelumnya.
Selain itu, kelengkapan fasilitas di sekolah juga sangat mendukung. Seperti
Laboratorium IPA dan Laboratorium Komputer. Dengan adanya fasilitas yang memadai,
siswa dapat mengem-bangkan karyanya juga dapat mengembangkan ilmu teknologi yang
telah ada.
Pihak sekolah juga dapat membantu dengan mengadakan beberapa tes psikologis
untuk mengetahui bagaimana dan seberapa besar kemampuan murid tersebut. Dengan
begitu, guru-guru dapat menerangkan dengan cara yang lebih efektif dan menyenangkan
agar mudah diingat oleh siswa. Selain itu, dengan tes IQ, pihak sekolah dapat mengatur
dan lebih mudah untuk mengembang-kan skill siswa sesuai dengan keahlian intelektual
yang dimiliki.
Guru yang baik juga berpengaruh pada proses pengembangan. Karena, semakin
tinggi pendidikan guru dan semakin bagus cara mendidiknya, maka siswa akan semakin
mudah untuk menangkap penjelasan guru tersebut.
Proses pengembangan pada siswa juga tidak hanya dapat dilakukan di sekolah saja.
Baik di keluarga maupun di lingkungan sehari-hari, siswa dapat belajar dan
mengembangakan potensinya. Inilah peran dimana para orangtua dibutuhkan.
Para orangtua yang sudah lama hidup bersama dengan anaknya, pasti sudah
mengetahui bakat dan potensi yang dimiliki siswa. Maka dari itu, kendali orangtua sangat
berpengaruh kepada bakat, minat dan potensi siswa. Dari cara mereka memperhatikan,

2
mendidik, menasehati, dan memberikan fasilitas yang dibutuhkan oleh siswa. Para
orangtua dapat menawarkan siswa berupa les, latihan maupun kursus di luar sebagai
pengisi waktu luang siswa. Dengan begitu, waktu luang yang dimiliki siswa tidak
terbuang dengan percuma agar tidak mengarah ke hal-hal yang negatif.
Lingkungan tempat siswa tinggal juga sangat menentukan proses perkembangan
cara berpikir siswa. Bagaimana cara siswa bergaul, dengan siapa siswa bergaul, seberapa
besar siswa mendapat keluasan ilmu pengetahuan, dan seberapa cepat siswa menyaring
ilmu yang didapat. Semakin luas ilmu yang didapat oleh siswa, semakin berkembang cara
berpikir siswa. Namun, jika siswa berada di lingkungan yang tidak baik, maka besar
kemungkinan perilaku siswa menjadi kurang baik.
Lalu, apa yang harus dilakukan jika siswa tidak mempunyai kesempatan untuk
mengembang-kan potensinya baik dari segi ekonomi, keluarga, maupun lingkungan?
Pada zaman sekarang, pemerintah telah banyak memberikan kemudahan untuk
para generasi muda untuk memperoleh pendidikan secara gratis. Dengan begitu, kita
sebagai siswa, harus me-manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk
mengembangkan potensi yang ada untuk mem-bangun negara.
Dan, tidak ada alasan orang-orang dalam lingkungannya tidak mendukung seorang
siswa untuk mengembangkan prestasi dan potensi mereka. Karena itulah, kita sebagai
penerus bangsa, harus terus berjuang dan berusaha melanjutkan apa yang telah diberikan
oleh generasi sebelumnya dengan cara terus belajar dan berusaha untuk mengembangkan
potensi dan skill yang ada pada mereke.

Anda mungkin juga menyukai