Anda di halaman 1dari 10

POSISI TEMPAT DUDUK SISWA DAN

PENGARUHNYA TERHADAP
PRESTASI BELAJAR SISWA XXX
SMA XXX
TAHUN 2010/ 2011

Oleh :

MASUKKAN NAMA
KELOMPOK

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME, karena atas limpahan rahmat-Nya kami dapat

menyelesaikan Karya Tulis yang berjudul “Posisi Tempat Duduk Siswa dan Pengaruhnya

Terhadap Prestasi Belajar” dengan baik.

Kami menyadari selesainya karya tulis ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha

sendiri, tetapi juga berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada

kesempatan ini pula kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu XXX selaku guru Bahasa

Indonesia yang telah membimbing kami, anggota kelompok X Kelas XXX yang telah bekerja

sama menulis karya tulis ini, serta teman-teman yang telah mendukung kami.

Kami menyadari bahwa penyusunan Karya Tulis ini masih ada keterbatasan dan

kelemahan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan.

Apabila dalam penulisan ini ada kebaikan dan kebenaran, maka itu semata-mata kehendak Tuhan

YME dan apabila ada kekeliruan dan kekurangan maka itu adalah keterbatasan kami. Akhirnya

harapan kami semoga Karya Tulis ini bermanfaat bagi kita semua.

DAERAH, 24 November 2010

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul………………………………………………………………………………....i

Kata Pengantar………………………………………………………………………………...ii

Daftar Isi……………………………………………………………………………………...iii

1. BAB I : PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG.............................................................................1


1.2 TUJUAN..................................................................................................1
1.3 RUMUSAN MASALAH.........................................................................1
1.4 KAJIAN TEORI.......................................................................................1

2. BAB II : PEMBAHASAN

2.1 ANALISA DATA....................................................................................3

3. BAB : PENUTUP

3.1 KESIMPULAN........................................................................................6
3.2 SARAN....................................................................................................6

Daftar Pustaka..................................................................................................iv

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keberhasilan proses belajar mengajar tergantung pada kemampuan siswa


untuk menangkap materi pelajaran. Salah satu faktor pendukungnya adalah posisi
tempat duduk saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Sebagian besar ruangan belajar mengajar, tempat duduknya terbagi


menjadi 4 baris, dengan posisi guru berada di salah satu sudut di depan. Sehingga
guru dan siswa saling berhadapan. Kemampuan siswa dalam memahami materi
tentu tidak sama, antara siswa yang duduk di depan dengan siswa yang duduk di
belakang. Namun, diantara siswa banyak yang lebih menyukai duduk ditengah
atau dibelakang.

Oleh karena itu, kami ingin mengangkat masalah ini sebagai bahan
penelitian kami. Kami ingin mengetahui alasan-alasan siswa menyukai posisi
duduk mereka dan apakah hal tersebut mempengaruhi kemampuan mereka
menangkap/ memahami materi pelajaran konsentrasi belajar dan hasil prestasi
belajar mereka.

1.2 Tujuan
 Untuk mengetahui hubungan antara minat belajar dengan keterlibatan
belajar siswa pada posisi duduk dalam proses belajar-mengajar.
 Untuk mengetahui kemampuan siswa memahami materi pelajaran dan
hasil prestasi yang mereka peroleh di tempat duduk yang mereka sukai.

1.3 Rumusan Masalah


1. Bagaimana hubungan posisi tempat duduk siswa dengan konsentrasi siswa dalam
mengikuti proses belajar-mengajar ?
2. Bagaimana hubungan posisi tempat duduk siswa dengan prestasi siswa ?

1.4 Landasan Teori

Menurut Salam (2004), dalam situasi mengikuti kuliah di Perguruan Tinggi


tercakup aktivitas mendengarkan kuliah dosen, berpikir (mencerna dan memecahkan
masalah), berpendapat, berbuat, bertanya, dan berbagai aktivitas fisik dan mental
lainnya. Untuk memperoleh hasil kuliah yang maksimal, terdapat beberapa faktor
yang hendaknya diperhatikan yaitu: letaknya tempat duduk, berpendapat dan
bertanya, menyimpulkan dan menggeneralisasikan. Letaknya tempat duduk dapat
berpengaruh terhadap interaksi belajar mengajar antara dosen dan mahasiswa. Bila
mahasiswa duduk agak dekat dengan dosen, maka mahasiswa dapat melihat dengan
jelas tulisan, bagan atau diagram di papan tulis atau di layar OHP, suara dosen
juga dapat terdengar jelas. Jarak yang relatif dekat antara dosen dan mahasiswa dalam
1
ruang kuliah juga dapat mengurangi gangguan-gangguan kecil dari teman dalam
kuliah karena merasa diperhatikan oleh dosen (Salam, 2004).
Pengaturan tempat duduk akan mempengaruhi interaksi belajar-mengajar.
Daya serap siswa terhadap suara atau penjelasan guru juga berbeda, siswa yang
duduk berdekatan dengan meja guru atau yang duduk di barisdepan akan lebih jelas
mendengarkan penjelasan guru dan sebagian besar bahan pelajaran dapat diperhatikan
dengan baik, sedangkan siswa yang duduk paling belakang kurang jelas mendengar
penjelasan guru dan kemungkinan besar bahan pelajaran kurang diperhatikan, apalagi
jika suara guru yang terlalu kecil dan ruangan kelas yang besar dengan jumlah siswa
yang besar pula (Djamarah,1994).
Menurut Holtrop (1999), terdapat empat bentuk pengaturan tempat duduk,
yaitu Traditional arrangement, Discussions & Debates, Horseshoe, Group Work.
Traditional arrangement adalah bentuk pengaturan tempat duduk yang terdiri atas
baris-baris atau deret tempat duduk individual yang berjumlah sembilan baris tempat
duduk dalam satu kelas, sedangkan Horseshoe adalah suatu variasi pengaturan tempat
duduk yang terdiri atas dua sisi, yang bentuknya menyerupai bentuk Ladam. Bentuk
pengaturan tempat duduk Traditional arrangement terdiri atas lima atau enam baris
lurus tempat duduk, masing-masing baris terdiri atas lima atau tujuh tempat duduk.
Interaksi antara guru dan siswa dalam kelas sangat baik terjadi pada posisi tempat
duduk baris depan, sedangkan interaksi antara guru dan siswa kurang baik terjadi
pada posisi tempat duduk baris belakang (McCorskey dan McVetta, 1978).
Pendapat Winzer (Winataputra, 2003: 9-21) mengatakan bahwa “Penataan
lingkungan kelas yang tepat berpengaruh terhadap tingkat keterlibatan dan partisipasi
siswa dalam proses pembelajaran. Lebih jauh, diketahui bahwa tempat duduk
berpengaruh jumlah terhadap waktu yang digunakan siswa untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan”.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Analisa Data

Dari hasil penelitian melalui angket terhadap 36 siswa, kami dapat menampilkan
data hasil penelitian tersebut sebagai berikut :

2.1.1 Grafik tempat duduk favorit yang disukai siswa

20
18
16
14
12
Depan
10
Tengah
8
Belakang
6
4
2
0
Depan Tengah Belakang

Dari grafik di atas, kita dapat mengetahui bahwa tempat duduk paling disukai
siswa adalah tengah, yaitu ada 18 orang siswa. Kemudian di bangku belakang ada 10
orang siswa. Dan yang paling kurang diminati siswa adalah bangku di bagian depan, ada
7 orang saja.

Siswa lebih senang duduk di bangku bagian tengah dan belakang karena berbagai
alasan. karena adanya factor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal yaitu metode
pengajaran guru, pengaruh teman, kedekatan antara siswa dengan guru. Sedangkan factor
internal yaitu minat siswa terhadap materi dan rasa aman.Kurangnya minat siswa
terhadap proses belajar-mengajar ditunjukkan oleh perilaku mereka yang sengaja
memilih duduk dibelakang agar bisa melakukan kegiatan-kegiatan seperti tidur, makan,
berbicara dengan teman. Berdasarkan hasil survey awal dan interview diketahui bahwa
alasan siswa memilih duduk di belakang karena merasa bosan terhadap metode ceramah yang
digunakan oleh guru dalam proses belajar-mengajar di dalam kelas.
Siswa yang menempati posisi tempat duduk di depan, bukan jaminan bahwa dia
mendapatkan peringkat paling bagus di kelasnya. Bisa saja justru ia memiliki
keterbatasan penglihatan dan /atau pendengaran, atau ia merasa ada keterbatasan daya
nalarnya/lamban dalam menangkap setiap pelajaran. Oleh karenanya dengan motovasi
tinggi ia berusaha dengan segala upaya agar setiap meteri pelajaran dapat dipahami
dengan cepat, tepat, dan akurat. Namun demikian, meskipun si siwa yang memilih tempat
duduk paling depan di kelas, setidaknya ia akan mudah terpantau oleh setiap guru yang
masuk kelas. Minimal ia akan mendapatkan nilai afektif yang bagus dibandingkan

3
dengan siswa yang memilih tempat duduk di belakang. Karena siswa yang duduk di
bagian belakang, tingkat konsentrasi siswa akan lebih banyak terbuang sia-sia.

2.1.2. Grafik Tentang Perasaan Siswa Menempati Bangku yang Ditempatinya

20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Nyaman Tidak Biasa saja
Nyaman

Dari grafik di atas, kita dapat mengetahui bahwa perasaan siswa ketika
menempati tempat yang didudukinya adalah nyaman, yaitu ada 20 orang siswa.
Kemudian biasa saja ada 13 orang siswa. Dan tidak nyaman ada 2 orang siswa.

Dari hasil di atas, kita dapat mengetahui keadaan atau perasaan siswa yang
nyaman dengan tempat duduk yang mereka tempati. SMAN 7 Kediri menggunakan
sistem moving class untuk setiap mata pelajaran. Sehingga mengharuskan siswa
berpindah-pindah tempat duduk. Bisa saja siswa yang pada jam pertama duduk di bagian
depan, jam selanjutnya siswa tersebut juga duduk di depan. Karena tingkat kenyamanan
seseorang berbeda-beda.

2.1.3. Grafik Konsentrasi Siswa Dalam Menerima Pelajaran

Ya
43%

Biasa saja
54%

Tidak
3%

Dari grafik di atas, kita dapat mengetahui bahwa siswa yang dapat berkonsentrasi
dalam menerima pelajaran ada 43% siswa. Kemudian ada 54% siswa, yang biasa saja

4
dalam menerima pelajaran. Dan ada 1 orang saja yang tidak bisa menerima pelajaran
dengan baik.

Dari hasil di atas, terlihat bahwa siswa bisa menyerap pelajaran biasa saja.
Artinya, tidak sepenuhnya aatu 100% mereka mengerti akan pelajaran tersebut. Namun,
sedikit yang mengerti tentang pelajaran tersebut. Ini dikarenakan, sedikit pula yang
memilih untuk duduk di bangku depan. Ada sebuah ungkapan yang mengatakan
“tergantung orangnya”, hal ini merupakan sebuah pembelaan bagi siswa yang ternyata
prestasinya tetap bagus, meskipun duduk di kursi belakang di dalam kelas.

2.1.4. Grafik Tentang Prestasi yang Diperoleh Siswa

25

20

15

10

0
Memuaskan
Kurang
memuaskan Tidak
memuaskan

Dari grafik di atas, kita dapat mengetahui bahwa ada 23 orang siswa yang prestasi
belajarnya kurang memuaskan. Kemudian ada 10 orang siswa yang prestasi belajarnya
memuaskan. Dan ada 1 orang yang tidak memuaskan.

Terlihat jelas bahwa siswa yang senang duduk di tengah atau belakang prestasi
belajarnya kurang memuaskan. Walaupun mereka Nyman duduk di tengah atau belakang.

5
BAB III
PENUTUP

2.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas, kami dapat menyimpulkan bahwa posisi tempat duduk siswa
mempengaruhi prestasi belajar siswa. Siswa yang biasa duduk di depan lebih berprestasi
daripada siswa yang duduk di belakang, walaupun mereka merasa nyaman dengan
posisi tempat duduk mereka, tapi pada kenyataannya, hasil belajar yang mereka capai
rata-rata kurang memuaskan. Di SMAN 7 Kediri, menggunakan sistem moving class
yang setiap ganti pelajaran siswa diharuskan untuk berpindah-pindah dari satu kelas ke
kelas lain. Dan inilah penyebab lain yang siswa alami untuk mendapatkan posisi duduk
yang mereka inginkan.

2.2 Saran
Pelaksana rotasi tempat duduk penting dilakukan oleh wali kelas atau guru kelas
dan harus dibuatkan denah tempat duduk, seperti layaknya denah tempat duduk siswa
pada saat melaksanakan ujian akhir. Denah tempat duduk ini harus diketahui oleh
guru-guru lain yang mempunyai jadwal mengajar di kelas tersebut. Hal ini dilakukan
untuk mengantisipasi kebiasaan siswa yang nakal.

6
DAFTAR PUSTAKA

www.google.com

Anda mungkin juga menyukai