Standar Kompetensi :
Kompetensi Dasar :
Indikator :
Materi :
1. PENGERTIAN NEGARA
Negara berasal dari kata asing yaitu state (bahasa Inggris), staat (bahasa Belanda dan Jerman) dan
etat (bahasa Perancis). Kata-kata state, staat, dan etat diambil dari bahasa latin yaitu status atau
statum yang berarti keadaan yang tegak dan tepat atau sesuatu yang memiliki sifat-sifat yang tegak
dan tetap.
Secara terminologi negara diartikan dengan organisasi tertinggi diantara satu kelompok masyarakat
yang mempunyai cita-cita untuk bersatu, hidup di dalam daerah tertentu dan mempunyai
pemerintahan yang berdaulat.
negara didefinisikan dengan alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan-
persoalan bersama atas nama masyarakat.
negara merupakan suatu masyarakat yang diintegrasikan karena mempunyai wewenang yang
bersifat memaksa dan yan gsecara sah lebih agung daripada individu atau kelompok yang
merupakan bagian dari masyarakat itu.
negara diartikan dengan asosiasi yang menyelenggarakan penertiban di dalam suatu masyarakat
dalam suatu wilayah dengan berdasarkan sistem hukum yan gdiselenggarakan oleh suatu
pemerintah yang untuk maksud tersebut diberikan kekuasaan memaksa.
2. FUNGSI NEGARA
Setiap negara mempunyai fungsi yang berhubungan erat dengan tujuan dibentuknya negara
tersebut. Untuk itu hal yang harus dilakukan negara adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan ketertiban (law and order) untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah
bentrokan-bentrokaan dalam masyarakat. Dalam hal ini negar bertindak sebagai stabilitator.
b. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya. Pada masa sekarang, fungsi ini
dianggap sangat penting terutama bagi negara-negara baru atau yang sedang berkembang.
c. Mengusahakan pertahanan untuk menjaga kemungkinan serangan dari luar, negara harus
dilengkapi dengan alat-alat pertahanan yang kuat dan canggih.
3) Fungsi federatif, yaitu mengurusi urusan luar negeri, perang dan damai
1) melaksanakan ketertiban
2) menghendaki kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.
3) fungsi yudikatif, yaitu mengawasi agar semua peraturan ditaati (fungsi mengadili)
Fungsi negara dapat diartikan sebagai tugas organisasi negara itu sendiri. Oleh karena itu,
sesungguhnya tugas negara secara umum adalah sebagai berikut :
a. Tugas esensial
Adalah tugaas untuk mempertahankan negar sebagai organisasi politik yang berdaulat. Tugas ini
menjadi tugas negara (memelihara perdmaian, ketertiban, dan ketentraman dalam negar serta
melindungi hak milik dari setiap orang) dan tugaas eksternal (mempertahankan kemerdekaan
negara). Tugas essensial ini sering disebut tugas asli dari negara sebab dimiliki oleh setiap
pemerintah dari negara manapun di dunia.
b. Tugas fakultatif
Diselenggarakan oleh negara untuk dapat memperbesar kesejahteraan fakir miskin, kesehatan dan
pendidikan rakyat.
2 3.TUJUAN NEGARA.
Setiap negara yang berdiri pasti mempunyai tujuan tertentu. Dimana tujuan dari negara yan gstu
dengan yang lain adalah berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh penguasa negara yang sedang
memerintah. Sebab negara berdiri bertujuan untuk mencapai kebahagiaan bersama semua orang
yang masuk dalam organisasi negar tersebut.
Negara bertujuan ingin mewujudkan kesejahteraan umum. Negara dipandang sebagai alat yang
dibentuk manusia untuk mencapai tujuan bersama, yakni suatu tatanan masyarakat yan
gdidalamnya ada kebahagiaan, kemakmuran dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat negara itu.
a. Roger H. Soltau, tujuan negara adalah mengembangkan agar rakyat berkembang serta
mengembangkan daya ciptanya sebebas mungkin.
2) Tujuan tidak sebenarnya yaitu pertahanan diri yang berkuasa untuk tetap berada dalam
kedudukannya.
c. Aristoteles, negara bertujuan menyelenggarakan hidup yang baik dari warga negaranya.
d. Charles E. Miriam, tujuan negara adalah mencapai keamanan, ketertiban, keadilan dan
kesejahteraan umum.
e. Plato, tujuan negara adalah memajukan kesusilaan manusia, baik sebagai individu maupun
sebagai makhluk sosial.
a. Teori Fasisme
Fasisme berasal dari kata Fascio yang berarti kelompok. Kelompok ini menamakan dirinya Fascio de
combattimento yang artinya barisan tempur. Dalam Undang-undang dasar, negara fasis harus
diciptakan suatu kesatuan kehendak di lapangan kesusilaan, politik, dan ekonomi. Rakyat harus
memiliki ideologi negar sedalam-dalamnya untuk menjelma sebagai bangsa fasis. Pemimpin
negaralah yang menentukan tujuan negara serta mengendalikan cita-cita dan tujuan negara
sentralistik. Tujuan negara fasis adalah ”Imperium Dunia” pemimpin bercita-cita untuk
mempersatukan semua bangsa di dunia menjaadi satu tenaga atau kekuatan bersama.
Beberapa negar di dunia yang pernah menerapkan fasisme antara lain Italia semasa dipimpin oleh
Benito Mussolini, Jerman semasa Adolf Hittler, Jepang semasa Pra Perang Dunia II dibawah
kekuasaan Tenno Heiko.
b. Teori Individualisme
Teori ini muncul di tengah-tengah peradaban reformasi barat, kurang lebih pada abad XVII dan XVIII.
Teori ini muncul sebagai anti klimaks dari penguasa monarki absolut. Mereka berkeinginan
mendapatkan liberte, egalite, dan fraternite. Mereka juga membanggakan pemikiran-pemikiran
rasionalisme dan humanisme sebagai buah dari revolusi Perancis dan revolusi industri.
Individualisme atau liberalisme dalam arti luaas dapat dikatakan sebagai usaha perjuangan menuju
kebebasan. Dalam bidang ekonomi liberalisme baru muncul di abad XIX dipelopori oleh Adam Smith.
Dalam pandangan individualisme negar tidak boleh campur tangan dalam urusan pribaaadi.
Ekonomi, dan angama warganya. Tujuan negara hanya berfungsi sebagai penjaga malam, yaitu
sekedar menjaga keamanan dan ketertiban individu serta menjamin kebebasan seluas-luasnya
dalam memperjuangkan kehidupannya. Teori ini banyak diterapkan di sebagian besar negara-negara
Eropa dan Amerika.
c. Teori Sosialisme
Kelahiran sosialisme terkait erat dengan keebradaan kapitalisme yang sudah sangat eksploitatif.
Sosialisme menentang kemutlakan milik perseorangan dan menyokong pemakaian milik tersebut
untuk kesejahteraan umum. Perkembangan sosialisme muncul di daratan Eropa setelah revolusi
industri, guna menghindari penghisapan ekonomi oleh segelintir orang (kaum kapitalis).
Dalam perkembangan lebih lanjut, sosialisme diamnfaatan secara politis oleh gerakan-gerakan
revolusioner. Tokoh-tokohnya yang terkenal adalah Karl Marx , Lenin dan Stalin. Paham ini
berkembang di Eropa Timur, pada umumnya dengan Uni Soviet (sekarang telah bubar) sebagai
kiblatnya. Sosialisme dengan banyaknya muatan politik berubah bentuk menjadi komunisme.
Menurut teori sosialisme negara mempunyai hak campur tangan dalam berbagai segi kehidupan
masyarakat. Hal ini dilakukan demi tercapainya tujuan negara yaitu memberikan kebahagiaan yang
sebesar-besarnya dan merata bagi setiap anggota masyarakat.
d. Teori Integralistik
Paham integralistik ingin menggabungkan kemauan rakyat dan penguasa (negara) kebersamaan.
Alasannya, paham dan anggota-anggotanya saling terkait sehingga membentuk satu kesatuan yang
organis. Teori ini dipeloposri oleh B. De Spinoza, Adam Miller dan Hegel.
Gagasan paham integralistik di Indonesia pertama kali dikemukakan oleh Dr. Soepomo pada sidang
BPUPKI tahun 1945. Menurut Soepomo paham integralistik merupakan aliran pemikiran yang paling
sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia yang bersifat kekeluargaan (paguyuban). Dengan
demikian semangat kekeluargaan dan kebersamaan ini merupakan ciri integralistik Indonesia.
Gagasan Soepomi ini kemudian menjadi dasar terbentuknya tujuan negara RI .
Tujuan negara kesatuan RI secara ekspilisit dapat dilihat pada pembukaan UUD 1945 pada alenia 4
diantaranya berbunyi :
“.........melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka....”
Dari bunyi alenia 4 tersebut dapat dilihat bahwa tujuan dibentuknya negara RI adalah :