Anda di halaman 1dari 9

P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:

Volume 7, Nomor 1, Januari 2016 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view

POTENSI LAYANAN HOMECARE DI RS UMM DIDASARKAN PADA ANALISA


KASUS PENYAKIT, EKONOMI DAN SOSIAL MASYARAKAT

Homecare Services’ Potential at the UMM Hospital: Analysis on the Disease Cases, Public
Social and Economy

Yoyok Bekti Prasetyo1, Thontowi Djauhari2, Sri Sunaringsih Ika Wardojo3


1,3
Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
2
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang
1
Email: yoyok@umm.ac.id

ABSTRAK
Keterbatasan masyarakat untuk membiayai pelayanan kesehatan pada kasus-kasus penyakit degeneratif
yang memerlukan perawatan yang relatif lama, dengan demikian berdampak makin meningkatnya kasus
yang memerlukan tindak lanjut keperawatan dirumah. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi masalah
kesehatan masyarakat yang membutuhan layanan homecare, mengidentifikasi asset yang diperlukan
untuk layanan homecare, menyeleksi isu permasalahan dengan analisa mendalam terhadap karakteristik
permasalahan homecare, mendefinisikan kebutuhan layanan homecare dengan terminologi yang terukur
meliputi faktor ekononi dan social, merumuskan rancang bangun model pelayanan homecare (pelayanan
di dalam gedung dan luar gedung). Metode penelitian observasional. Hasil penelitian teridentifikasi
masalah kesehatan yang berpotensi untuk dilakukan homecare adalah perawata luka, perawatan antenatal,
perawatan tali pusat, kasus paliatif . Model jasa pelayanan homecare perlu dikembangkan dalam bentuk
discharge planning di RS UMM.

Kata kunci: Homecare, penyakit, ekonomi dan sosial masyarakat

ABSTRACT

Limitations of the community to pay for health services in cases of degenerative diseases requires a
relatively long treatment, thus impacting the ever increasing cases that require follow-up nursing home.
This study aims to identify the public health problems which need at service homecare, identify the assets
required to service homecare, selecting issues problems with depth analysis of the problem
characteristics homecare, define service needs homecare terminology measurable factors include
economy and social, formulate design service model homecare (services inside the building and outside
the building). Observational method is used in this research. The results of the study identified health
issues that have the potential to do homecare is wound care, antenatal care, clean cord care, palliative
cases. The model of homecare services need to be developed in the form of discharge planning in RS
UMM

Keywords: Homecare, disease, public economy and social

LATAR BELAKANG rentang pelayanan kesehatan yang


berkesinambungan dan komprehensif
Perawatan kesehatan dirumah yang diberikan kepada individu dan keluarga
merupakan salah satu bentuk pelayanan ditempat tinggal mereka yang bertujuan
kesehatan merupakan suatu komponen untuk meningkatkan, mempertahankan atau

Potensi Layanan Homecare Di RS UMM Didasarkan pada Analisa Kasus Penyakit, Ekonomi dan Sosial Masyarakat 70
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 7, Nomor 1, Januari 2016 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view

memulihkan kesehatan atau Hasil penelitian sebelumnya telah


memaksimalkan tingkat kemandirian dan diperoleh bahwa 1) Adanya hubungan
meminimalkan akibat dari penyakit. persepsi dengan minat masyarakat internal
Meningkatnya penyakit kronis dan paling UMM terhadap layanan homecare dan
banyak pada populasi lansia yang berkorelasi kuat (Prasetyo, Kumboyono,
membutuhkan perawatan rutin dan jangka Wardani, 2012), 2) Adanya hubungan
panjang menjadi sesuai bila perawatan yang persepsi dengan minat masyarakat
dilakukan adalah perawatan berbasis eksternal UMM terhadap layanan
homecare (Markkanen, 2008; Lang, homecare dan berkorelasi kuat (Prasetyo,
Edwards, & Fleiszer, 2008; 2011). Kumboyono, Wardani, 2012), 3). Perlunya
Selanjutnya yang perlu diperhitungkan pengembangan layanan homecare
untuk melakukan perawatan homecare ini bekerjasama dengan rumah sakit mitra
adalah mendekatkan akses pelayanan antara (Prasetyo, Kumboyono, Wardani, 2012), 4)
agensi penyedia pelayanan ini dengan Perlunya peningkatan skill perawat
pasien. pelaksana dalam memberikan pelayanan
homecare sehingga akan berdampak pada
Keterbatasan masyarakat untuk
kepuasan pasien (Wardojo, Ruhyanudin,
membiayai pelayanan kesehatan pada
Prasetyo, 2014), 4) Oleh karena itu
kasus-kasus penyakit degeneratif yang
penelitian ini bertujuan untuk
memerlukan perawatan yang relatif lama,
mengembangkan system pelayanan
dengan demikian berdampak makin
homecare bekerjasama dengan rumah sakit
meningkatnya kasus yang memerlukan
sebagai strategi mendekatkan pelayanan
tindak lanjut keperawatan dirumah.
keperawatan pada masyarakatyang dalam
Misalnya : pasien pasca stroke yang
jangka panjang diharapkan akan
mengalami komplikasi kelumpuhan dan
meningkatkan kemandirian dan derajat
memerlukan pelayanan rehabilitasi yang
kesehatan masyarakat.
membutuhkan waktu relatif lama.
Manajemen rumah sakit yang berorientasi
pada profit, merasakan bahwa pelayanan
METODE
klien yang sangat lama (lebih 1 minggu)
tidak menguntungkan bahkan menjadi Desain penelitian observasional,
beban bagi manajemen. Banyak orang Populasi dalam penelitian identifikasi
merasakan bahwa dirawat di institusi masalah kesehatan masyarakat yang
pelayanan kesehatan membatasi kehidupan membutuhkan layanan homecare adalah
manusia, karena seseorang tidak dapat dokumen rekam medik pasien yang telah
menikmati kehidupan secara optimal dan dirawat di RS UMM Bulan September 2013
terikat dengan aturan-aturan yang – September 2015. Sampel yang digunakan
ditetapkan. Lingkungan di rumah ternyata adalah rekam medik pasien.Sampel
dirasakan lebih nyaman bagi sebagian klien penelitian diambil secara total sampling.
dibandingkan dengan perawatan di rumah Populasi dalam penelitianidentifikasi asset
sakit, sehingga dapat mempercepat proses yang diperlukan adalah tenaga medis,
penyembuhan. Hanya menurut Lang paramedic RS UMM. Sampel penelitian
(2011), perawatan di rumah yang perlu diambil secara accidental sampling.
diperhatikan adalah menurunkan resiko Populasi dalam menyeleksi isu
terkait dengan lingkungan. permasalahan homecare adalah tenaga
medis dan paramedic, serta masyarakat

Potensi Layanan Homecare Di RS UMM Didasarkan pada Analisa Kasus Penyakit, Ekonomi dan Sosial Masyarakat 71
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 7, Nomor 1, Januari 2016 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view

sekitar RSUMM. Sampel penelitian diambil 15%, dan sisanya adalah kasus lain yang
secara accidental sampling. Populasi dalam potensial membutuhkan layanan homecare
mendefinisikan layanan homecare berbasis seperti kasus paliatif (kanker stadium
faktor ekonomi dan sosial adalah lanjut) sebanyak 7%.
masyarakat sekitar RS UMM dan pasien
Data diatas menunjukkan bahwa
yang sedang dirawat di RS UMM. Sampel
perawatan kesehatan di rumah merupakan
penelitian diambil secara accidental
salah satu jenis dari perawatan jangka
sampling. Populasi dalam rancang bangun
panjang (long term care) yang dapat
model layanan homecare adalah berbagai
diberikan oleh tenaga profesional maupun
literature primer (jurnal ilmiah). Penelitian
non profesional yang telah mendapatkan
ini dilakukan di RS UMM
pelatihan (Helwiah, 2006). Perawatan
kesehatan di rumah yang merupakan salah
satu bentuk pelayanan kesehatan adalah
HASIL DAN PEMBAHASAN
suatu komponen rentang pelayanan
Identifikasi masalah kesehatan kesehatan yang berkesinambungan dan
masyarakat yang membutuhkan layanan komprehensif diberikan kepada individu
homecare dan keluarga di tempat tinggal mereka yang
bertujuan untuk meningkatkan,
Berdasarkan hasil studi rekam mempertahankan atau memulihkan
medik di RS UMM yang telah dilakukan kesehatan serta memaksimalkan tingkat
selama kurun waktu bulan Maret 2014- kemandirian dan meminimalkan akibat dari
Oktober 2015 diperoleh hasil bahwa berikut penyakit termasuk penyakit terminal.
adalah kasus- kasus yang potensial Pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan
membutuhkan layanan homecare (Tabel 1). pasien individual dan keluarga,
Tabel 1: Kasus yang potensial membutuhkan direncanakan, dikoordinasi dan disediakan
layanan homecara di RSUMM Tahun 2015 oleh pemberi pelayanan yang diorganisir
untuk memberi homecare melalui staf atau
No Jenis Kasus Prosentase
1 Perawatan Luka 48%
pengaturan berdasarkan perjanjian atau
2 Perawatan Antenatal 30% kombinasi dari keduanya (Warhola, 1980
(perawatan tali pusat, perawatan dalam Helwiah, 2006).
ibu post partum)
3 Rehabilitasi Pasca Stroke 15% Sherwen (1991 dalam Helwiah,
4 Kasus paliatif 7% 2006) dan Parson, et al (2011)
TOTAL 100% mendefinisikan perawatan kesehatan di
rumah sebagai bagian integral dari
pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh
Dari data tersebut, diketahui bahwa
perawat untuk membantu individu, keluarga
kasus perawatan luka menjadi kasus
dan masyarakat mencapai kemandirian
prioritas yang membutuhkan layanan
dalam menyelesaikan masalah kesehatan
homecare karena berdasarkan hasil studi
yang mereka hadapi. Sedangkan Stuart
rekam medis memiliki prosentase tertinggi
(1998 dalam Helwiah, 2006) menjabarkan
sebesar 48%. Disusul dengan kasus
perawatan kesehatan di rumah sebagai
perawatan antenatal (meliputi perawatan
bagian dari proses keperawatan di rumah
tali pusat bayi dan perawatan ibu nifas)
sakit, yang merupakan kelanjutan dari
sebanyak 30% kasus, perawatan
rencana pemulangan (discharge planning),
rehabilitasi pasien pasca stroke sebesar
bagi klien yang sudah waktunya pulang dari

Potensi Layanan Homecare Di RS UMM Didasarkan pada Analisa Kasus Penyakit, Ekonomi dan Sosial Masyarakat 72
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 7, Nomor 1, Januari 2016 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view

rumah sakit. Perawatan di rumah ini masyarakat yang dapat diperoleh melalui
biasanya dilakukan oleh perawat dari rumah dua indicator yaitu angka prevalensi dan
sakit semula, dilaksanakan oleh perawat insidens (Zlotnick., 2006). Angka
komunitas dimana klien berada, atau prevalensi menggambarkan banyaknya
dilaksanakan oleh tim khusus yang jumlah kasus penyakit (kasus lama dan
menangani perawatan di rumah. Menurut baru) pada suatu waktu tertentu per 1.000
American of Nurses Association (1992 penduduk (Dodd 2006). Indikator ini dapat
dalam Helwiah, 2006) pelayanan kesehatan berfungsi untuk memeberikan gambaran
di rumah adalah perpaduan perawatan dari situasi kesehatan terkini. Sedangkan
kesehatan masyarakat dan ketrampilan ,angka insidens merujuk pada jumlah kasus
teknis yang terpilih dari perawat spesialis penyakit baru yang muncul pada saat
yang terdiri dari perawat komunitas, tertentu per 1000 penduduk. Angka
perawat gerontologi, perawat psikiatri, insidens penyakit berguna dalam evaluasi
perawat maternitas dan perawat medikal efektifitas suatu program yang dilaksanakan
bedah. untuk menanggulangi suatu penyakit (Shi,
2007; Dodd, 2006).
Selain dari jenis kasus diatas
tampak pada tabel 2 bahwa masyarakat di Selain angka kesakitan, angka
sekitar RS UMM juga mengalami kondisi kematian bertujuan untuk menggambarkan
morbiditas atau angka kesakitan berbagai jumlah kasus kematian pada suatu
penyakit akut atau kronis. Hal ini juga dapat masyarakat, yang dapat diperoleh melalui
dilihat dari daftar 10 penyakit terbesar yang perhitungan beberapa indicator antara lain
dirawat di RS UMM. adalah: Angka Kematian Kasar (Crude
Birth Rate), Angka kematian penduduk
Tabel 2: Daftar 10 penyakit terbanyak di
pada usia tertentu (ASDR), Angka Harapan
RSUMM Tahun 2015
Hidup (Life Expectancy), Angka Kematian
Tahun 2015 Ibu (Maternal Mortality Rate), dan Angka
Jenis penyakit
Mei Juni Juli Agustus September
Kematian Bayi (Infant Mortality Rate)
Dengue hemmorhagic 1 2 2 2 10
(Bleumink, 2006).
Thypoid fever 2 3 3 3 1
Fever unspecified 3 1 1 1 9
Nausea and 4 5 5 5 4
vomitting
Seleksi isu permasalahan homecare
Dengue fever 5 8 6 6 7
Grastritis 6 4 4 4 8 Berdasarkan hasil diskusi dengan
Stroke 7 7 7 7 5
beberapa tenaga medis, diketahui bahwa isu
New born diseases 8 6 8 8 6
permasalahan homecare yang menjadi
Acut gastritis 9 9 10 9 2
Supervision of high 10 10 9 10 prioritas
3 untuk segera diselesaikan adalah :
risk 1) kurangnya koordinasi yang dilakukan
dengan manajemen rumah sakit dengan
tenaga medis dan paramedis, dalam hal
Tampak pada tabel 2 angka
mengkoordinasikan pasien pasca discharge
kesakitan masyarakat disebabkan oleh
planning yang masih membutuhkan
penyakit akut yang terbanyak adalah
layanan perawatan kesehatan di rumah
dengeu hemmorhagic dan penyakit kronis
dengan tenaga medis yang bersangkutan,
terbanyak adalah stroke. Angka kesakitan
sehingga banyak pasien post discharge
merupakan indikator yang digunakan untuk
planning (dari RS UMM) maupun pasien
mengetahui kasus penyakit tertentu pada

Potensi Layanan Homecare Di RS UMM Didasarkan pada Analisa Kasus Penyakit, Ekonomi dan Sosial Masyarakat 73
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 7, Nomor 1, Januari 2016 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view

luar RS UMM yang belum tertangani secara perawat baik alumni RS UMM maupun
optimal, perawat lain yang ada di puskesmas
maupun rumah sakit. Klien adalah penerima
Belum adanya prosedur di RS UMM
perawatan kesehatan di rumah dengan
yang mengatur secara terintegrasi tentang
melibatkan salah satu anggota keluarga
pemberian layanan perawatan kesehatan di
sebagai penanggung jawab yang mewakili
rumah baik bagi pasien pasca discharge
klien. Apabila diperlukan keluarga dapat
planning maupun bagi pasien dari luar RS
juga menunjukkan seseorang yang akan
UMM yang membutuhkan layanan
menjadi pengasuh (care–giver) yang
homecare. Manajemen industri homecare
melayani kebutuhan sehari–hari dari klien.
terdiri dari 3 (tiga) unsur yaitu pengelola
pelayanan, pelaksanaan pelayanan dan
klien. Pengelola Pelayanan adalah agensi
Identifikasi layanan homecare berbasis
atau unit yang bertanggung jawab terhadap
ekonomi dan sosial
seluruh pengelolaan perawatan kesehatan
dirumah baik penyediaan tenaga, sarana dan Identifikasi layanan homecare
peralatan serta mekanisme pelayanan sesuai berbasis ekonomi dan sosial disini artinya
standar yang ditetapkan. Pelaksana bahwa untuk memberikan layanan
pelayanan adalah pelaksana pelayanan homecare memerlukan analisis pasar terkait
terdiri dari tenaga perawatan professional dengan kekuatan ekonomi yang dimiliki
dibantu dengan tenaga–tenaga professional oleh masyarakat sekitar RS UMM.
lain terkait dan tenaga non professional. Kekuatan ekonomi ini dapat dilihat dari
Pelaksanan pelayanan tersebut terdiri dari penggung biaya meliputi: umum, BPJS,
koordinator kasus dan pelaksanan asuransi lainnya. Selain penanggu biaya
pelayanan. Pelakasana pelayanan ini juga dapat dilihat dari ruang rawat inap
melibatkan dosen keperawatan sebagai yang digunakan oleh klien. Tampak pada
manager kasus dan dibantu oleh perawat- tabel 3 dan tabel 4 menggambarkan hal ini.

Tabel 3 Penanggung biaya pelayanan di RS UMM Tahun 2015

Penanggung Tahun 2015


biaya Maret April Mei Juni Juli Agustus September
Umum 391/75% 413/81% 321/67% 169/70% 206/87% 271/80% 274/77%
BPJS 129/25% 85/17% 148/31% 72/30% 25/11% 59/18% 80/23%
Asuransi 0 10/2% 8/2% 0 5/2% 7/2% 0
Total 520 508 477 241 236 337 354

Pada tabel 3 masyarakat terbanyak dapat dilihat sebagian besar masyarakat


penanggung biayanya adalah umum, artinya memilih ruang kelas 1 sebagai tempat
masyarakat yang dalam membiayai perawatannya. Hal ini menunjukkan bahwa
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh secara ekonomi dan sosial masyarakat
RS UMM ditanggung oleh klien sendiri dan pengguna di RS UMM memilik tingkat
keluarga tanpa menggunaka BPJS dan ekonomi yang baik.
asuransi yang lain. Sedangkan pada tabel 4

Tabel 4: Tempat pelayanan keperawatan di RS UMM

Potensi Layanan Homecare Di RS UMM Didasarkan pada Analisa Kasus Penyakit, Ekonomi dan Sosial Masyarakat 74
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 7, Nomor 1, Januari 2016 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view

Ruang rawat Tahun 2015


inap Maret April Mei Juni Juli Agustus September
Kelas III 184/35 156/30% 145/30% 33/14% 54/23% 80/24% 88/25%
Kelas II 91/17,5% 95/19% 133/28% 56/23% 54/23% 61/18% 70/20%
Kelas I 173/33% 205/40% 153/32% 146/61% 113/48% 186/55% 188/53%
VIP 72/14% 52/10% 46/10% 6/2% 15/6% 10/3% 8/2%
Total 520 508 477 241 236 337 354

Homecare sebagai produk dalam langsung yang dihadapinya, dan harapan


bentuk jasa sangat perlu untuk melakukan mengenai status dari kondisi ekonomi yang
analisis potensi pasar para konsumen akan datang. Pendekatan kontemporer lebih
pengguna layanan ini. Analisis market memusatkan pada proses keputusan yang
konsumen ini diperlukan untuk menentukan melibatkan konsumen dalam
segmen pasar yang akan dimasuki dalam mempertimbangkan mengenai produk dan
bisnis homecare. Penentuan segmen pasar jasa yang dipilih. Pendekatan ini juga
ini meliputi penentuan karakteristik berusaha secara luas mengembangkan
pengguna layanan homecare. Opel, et al materi dalam ilmu perilaku (Shi, 2007;
(2009) mengatakan bahwa dengan strategi Dodd, 2006).
pemasaran sosial dapat diperoleh isu sosial Ada banyak faktor yang
dari sector pelayanan public (seperti: mempengaruhi konsumen terhadap
tempat pelayanan, harga jasa pelayanan, keputusan pembelian, yang disebut juga
produk yang ditawarkan, promosi kesehatan sebagai faktor perilaku. Pembelian
yang diinginkan) dan selanjutnya akan konsumen secara kuat dipengaruhi oleh
berdampak positif terhadap suatu produk karakteristik budaya, sosial, pribadi dan
yang akan ditawarkan dalam masyarakat. psikologis. Karakteristik budaya yang
meliputi kebudayaan, sub-kebudayaan dan
Penangkapan isu sosial dari sektor kelas sosial memberikan pengaruh paling
publik oleh pihak pengelola usaha luas pada keinginan dan perilaku
homecare dapat dibedakan mejadi 2 (dua) konsumen. Budaya sebagai peyebab paling
pedekatan utama pendekatan tradisional dan mendasar dari keinginan dan perilaku
pendekatan kontemporer. Pendekatan seseorang (Shi, 2007; Dodd, 2006). Sub-
tradisional dikelompokkan menjadi model kebudayaan banyak membentuk segmen
ekonomi mikro dan model ekonomi makro. pasar penting yang mendasari perancangan
Model ekonomi mikro lebih menerangkan produk sesuai kebutuhan mereka. Kelas
pada apa yang dibeli oleh konsumen dan sosial akan menunjukkan pemilihan produk
berapa jumlah yang akan dibelinya (Shi, dan merek tertentu di tiap bidang. Faktor
2007; Dodd, 2006). Sedangkan sudut sosial meliputi kelompok kecil, keluarga,
pandang ekonomi makro berfokus pada serta aturan dan status sosial konsumen.
arus agregat dalam perekonomian. Dalam Kelompok berfungsi sebagai titik
perspektif ekonomi, pola hubungan kondisi banding/referensi langsung atau tidak
ekonomi dapat dilihat pada gambar langsung yang membentuk sikap maupun
dibawah. Dimana perasaan konsumen perilaku seseorang. Anggota keluarga dapat
merupakan hasil proses modifikasi sangat berpengaruh terhadap perilaku
pengaruh dari kondisi ekonomi yang dapat pembeli. Peran dan status akan saling
dicatat sebagai tingkat kepercayaan berkaitan saat melakukan pembelian,
konsumen mengenai kondisi ekonomi dimana setiap peran membawa status yang

Potensi Layanan Homecare Di RS UMM Didasarkan pada Analisa Kasus Penyakit, Ekonomi dan Sosial Masyarakat 75
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 7, Nomor 1, Januari 2016 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view

mencerminkan penghargaan yang diberikan akan diambilnya. Pada limited problem


oleh masyarakat. Sehingga seseorang solving, kosumen tidak begitu banyak
seringkali memilih produk yang memerlukan informasi, akan tetapi
menujukkan status mereka dalam konsumen tetap mencari-cari informasi
masyarakat (Shi, 2007; Dodd, 2006). untuk lebih memberikan keyakinannya.
Routinized response behavior, karena
Keputusan seorang pembeli juga konsumen telah memiliki banyak
dipengaruhi oleh karakteristik pribadi pengalaman membeli, maka informasi
seperti umur pembeli dan tahap siklus biasanya tidak diperlukan lagi (Shi, 2007;
hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya Dodd, 2006).
hidup serta kepribadian dan konsep diri.
Pilihan-pilihan seseorang dalam membeli Proses keputusan pembeli terdiri
dipengaruhi lagi oleh empat faktor dari lima tahap seperti pada gambar
psikologi yang paling penting yakni dibawah yakni pengenalan kebutuhan,
motivasi, persepsi, pengetahuan serta pencarian informasi, evaluasi alternatif,
keyakinan dan sikap. Motivasi sebagai keputusan membeli dan perilaku pasca
sebuah dorongan yang diarahkan untuk pembelian. Tahap pengenalan kebutuhan
mencari kepuasan terhadap kebutuhan sebagai tahap pertama proses pengambilan
(Markkanen, 2008; Lang, Edwards, & keputusan pembeli dimana konsumen
Fleiszer, 2008; 2011). Persepsi sendiri mengenali suatu masalah atau kebutuhan
sebagai proses dimana seseorang memilih, (Markkanen, 2008; Lang, Edwards, &
mengatur dan menginterpretasikan Fleiszer, 2008; 2011). Pembeli merasakan
informasi untuk membentuk gambaran ada perbedaan antara keadaan nyata dengan
berarti mengenai dunia. Pengetahuan keadaan yang diinginkan. Kebutuhan dapat
sebagai hasil pembelajaran yang dipicu oleh rangsanang internal maupun
menggambarkan perubahan perilaku eksternal seseorang. Tahap proses
individu yang muncul karena pengalaman. pengambilan keputusan pembeli kedua
Melalui pembelajaran, orang-orang adalah pencarian informasi, dimana
mendapatkan keyakinan dan sikap. konsumen telah tertarik untuk mencari lebih
Keyakinan akan memberikan gambaran banyak informasi. Konsumen mungkin
mengenai sesuatu dan sikap akan hanya meningkatkan perhatian atau
menempatkan kerangka pemikiran mungkin aktif mencari informasi. Informasi
mengenai suka atau tidak sukanya akan dapat diperoleh dari beberapa sumber,
sesuatu (Markkanen, 2008; Lang, Edwards, seperti sumber pribadi, sumber komersial,
& Fleiszer, 2008; 2011). sumber publik dan sumber pengalaman
(Shi, 2007; Dodd, 2006).
Berdasarkan pola hubungan antara
jenis usaha (masalah) yang paling tinggi SIMPULAN
dan usaha yang paling rendah, maka
tingkatan pegambilan keputusan konsumen Berdasarkan hasil identifikasi
dibagi mejadi tiga yakni extesive problem masalah kesehatan yang membutuhkan
solving, limited problem solving dan layanan homecare, yang menjadi prioritas
routinized response behavior. Pada layanan adalah kasus yang terkait dengan
tingkatan extensive problem solving, perawatan luka sebesar 48%, sedangkan
konsumen membutuhkan banyak informasi prioritas kasus kesehatan lainnya adalah
untuk lebih meyakinkan keputusan yang terkait dengan perawatan antenatal,

Potensi Layanan Homecare Di RS UMM Didasarkan pada Analisa Kasus Penyakit, Ekonomi dan Sosial Masyarakat 76
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 7, Nomor 1, Januari 2016 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view

rehabilitasi pasca stroke, serta layanan supported health centres: findings


homecare pada kasus paliatif. Asset yang from the 2009 patients surveys”,
masih diperlukan untuk memfasilitasi Journal of Health Services Research,
vol. 48, no.3, (online PubMed).
layanan homecare terintegrasi dengan RS
Lang, A, Edwards, N, & Fleiszer, A.
UMM antara lain adalah tersedianya (2008). Safety in homecare: a
nursing kit, tabung O2 compatible, bed broadened perspective of patient
patient compatible, tensimeter electric, safety School of Nursing, University
Selain itu, isu permasalahan homecare di of Ottawa, Ottawa, Canada.
RS UMM yang masih menjadi antara lain International Journal for Quality in
terkait dengan kurangnya koordinasi antara Health Care , Volume 20, Number 2:
pp. 130–135
manajemen dengan tenaga medis tentang
Lang, A. (2011). There’s no place like
pemberian layanan homecare baik dari home: research, practice and policy
pasien post discharge planning (RS UMM) perspectives regarding safety in
maupun pasien rujukan dari luar RS UMM, homecare. International Journal for
serta belum adanya prosedur di RS UMM Quality in Health Care Volume 22,
yang mengatur secara terintegrasi tentang Number 2: pp. 75–77
pemberian layanan perawatan kesehatan di Markkanen, P. (2008). Studying home
health care nurses and aides: research
rumah.
design and challenges. Journal of
Research In Nursing . Vol 13 (6) 480
– 495
DAFTAR PUSTAKA Opel, DJ, Diekema, DS, Lee, NR, &
Marcuse, EK. (2009). Social
Bleumink. (2006). ’Quantifying the heart Marketing as a Strategy to Increase
failure epidemic: Prevalence Immunization Rates. Arch Pediatri
incidence rate, lifetime risks, and Adolesc Med, Vol 163, No. 5.
prognosis of heart failure: the Parson, J, Rouse, P, Robinson, EM,
Rotterdam study”, Europe Heart Sheridan, N, & Connolly, MJ.
Journal, vol. 25, no.18, (online (2011). Goal setting as a feature of
Scopus). homecare services for older people:
DEPKES RI. (2006). Panduan pelayanan does it make difference?. Journal
keperawatan kesehatan di rumah. Age and Ageing , 41:24-29
Direktorat Bina Pelayanan Prasetyo, YB, Djauhari, T, Kumboyon,
Keperawatan. Direktorat Jenderal Rosadi, R, Kurnia. (2012). Matahari
Bina Pelayanan Medik. Jakarta homecare sebagai terobosan bisnis di
Dodd, RY. (2006). Current prevalence and Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
incidence of infectious disease Muhammadiyah Malang. Jurnal
markers and estimated window- Dedikasi Vol 9 Mei 2012 ISSN
period risk in the American Red 1693-3214
Cross blood donor population’, Prasetyo, YB, Kumboyono, Wardani, NS.
Transfusion Journal, vol 42, no. 8, (2012). Perceptions and enthusiasm
(online Wiley). community: empowering strategy
Helwiah, R. (2006). Homecare sebagai information technology based
bentuk praktek mandiri perawat di marketing in homecare services. The
rumah. Bandung: Jurnal Fourth International Nursing
Keperawatan Universitas Conference: Working Together For
Padjadjaran , Vol. 5 No. IX Health Security, Thailand
Lebrun-Harris, LA. (2013). Health status Shi, L. (2007). Community health centres
and health care experiences among and racial/ethnic disparities in
homeless patients in federally healthy life’, International Journal of

Potensi Layanan Homecare Di RS UMM Didasarkan pada Analisa Kasus Penyakit, Ekonomi dan Sosial Masyarakat 77
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 7, Nomor 1, Januari 2016 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view

Health Services, vol. 31, no. 3, Zlotnick, C. (2006), ”Survey findings on


(online PubMed). characteristics and health status of
Wardojo, SSI, Ruhyanuddin, F & Prasetyo, clients treated by the federally funded
YB. (2014). Prosiding: Tantangan (US) Health Care for the homeless
Profesi Kesehatan Pada Masa Akan program”, Journal of Health Social
Datang. ISBN 978-979-796-284-5. Care Community, vol. 1, no. 17,
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas (online PubMed).
Muhammadiyah Malang.

Potensi Layanan Homecare Di RS UMM Didasarkan pada Analisa Kasus Penyakit, Ekonomi dan Sosial Masyarakat 78

Anda mungkin juga menyukai