Anda di halaman 1dari 3

PERATURAN AKADEMIK

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MA’ARIF TERPADU CICALENGKA


TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Pasal 1 Pasal 4
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN PROSES PENILAIAN

1. Proses Pembelajaran dilaksanakan dalam tahun pelajaran. 1. Penilaian hasil belajar peserta didik dilaksanakan secara
2. Satu Tahun Pelajaran dibagi menjadi dua semester. terencana dan berkesinambungan melalui berbagai kegiatan
3. Jumlah minggu efektif untuk pelaksanaan proses pembelajaran evaluasi dan Tugas Mandiri/Kelompok.
dalam satu tahun pelajaran sebanyak 39 minggu. 2. Penilaian selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan
4. Jumlah minggu efektif untuk pelaksanaan proses pembelajaran secara periodik meliputi: Ulangan harian, Ulangan Tengah
setiap semesternya sebanyak 19 minggu, kecuali kelas XII Semester, Ulangan Akhir Semester, Ujian Sekolah, Ujian
semester genap sebanyak 16 minggu. Kompetensi keahlian dan Ujian Nasional
5. Proses pembelajaran meliputi Tatap Muka, Praktik Sekolah dan 3. Tugas yang diberikan guru kepada siswa dapat berupa :
Industri dengan perbandingan 1 jam : 2 jam : 4 jam. 1. Tugas Mandiri Terstruktur
6. Praktik kerja industri dilaksanakan pada pertengahan semester 3 2. Tugas Mandiri Tidak Terstruktur
dan atau semester 4. 4. Siswa wajib menyelesaikan seluruh tugas yang diberikan oleh
7. Pembelajaran selama praktik kerja industri dilakukan melalui guru.
online. 5. Siswa wajib mengikuti seluruh evaluasi hasil belajar.
8. Program sekolah yang mendukung pelaksanaan proses 6. Siswa yang belum menuntaskan kompetensi hasil belajar
pembelajaran wajib diikuti oleh siswa; meliputi Upacara bendera, diberi kesempatan untuk mengikuti kegiatan perbaikan atau
piket kelas, Jum’at bersih, senam pagi, Istighosah, siswa putri remedial yang dilaksanakan oleh masing masing guru mata
mengikuti keputrian pelajaran.
7. Siswa wajib mengikuti kegiatan pengembangan diri yang
diselenggarakan sekolah yang ketentuannya diatur dalam
Pasal 2 peraturan kesiswaan.
KEHADIRAN SISWA

1. Siswa wajib hadir mengikuti proses pembelajaran selama satu Pasal 5


tahun pelajaran untuk setiap tingkat. SANKSI
2. Dalam satu semester setiap siswa wajib hadir mengikuti 80%
proses pembelajaran tatap muka per mata pelajaran. 1. Siswa yang tidak diikutsertakan proses penilaian akibat tidak
3. Siswa diperbolehkan meninggalkan kelas hanya jika mendapatkan memenuhi kehadiran minimal, dikembalikan kepada orang tua
ijin dari guru pengajar setelah ada pemberitahuan/peringatan kepada orang tua terlebih
4. Siswa yang meninggalkan kelas karena ada tugas lain dari dahulu.
sekolah, harus disertai dengan surat tugas, surat dispensasi atau 2. Siswa yang tidak mengikuti proses penilaian secara lengkap tidak
surat ijin dari petugas Tatib diperkenankan mengikuti UAS/UN.
5. Siswa hanya diperbolehkan meninggalkan sekolah ketika PBM 3. Siswa yang sering terlambat hingga 30% dari kumulatif kehadiran
berlangsung jika mendapatkan ijin dari Wakil Kepala Sekolah, atau total tidak diperkenankan mengikuti Ujian (UTS/UAS).
Guru/Petugas Piket. 4. Siswa yang kehadirannya kurang dari 80 % dari kehadiran total
tidak diperkenankan mengikuti Ujian (UTS/UAS).
5. Ketentuan mengenai sanksi ketidakhadiran dan keterlambatan
Pasal 3 siswa diatur dalam tata tertib siswa.
KETIDAKHADIRAN SISWA

1. Ketidakhadiran siswa dalam kegiatan proses pembelajaran dapat Pasal 6


disebabkan karena : KETENTUAN PENILAIAN
1. Sakit (dibuktikan dengan surat keterangan dokter/
pemberitahuan langsung orang tua/wali) 1. Penilaian hasil belajar peserta didik yang dilaksanakan mengacu
2. Izin yang didahului dengan permohonan secara tertulis dari pada standar kompetensi lulusan untuk seluruh mata pelajaran
orang tua atau kelompok mata pelajaran, yang mencakup sikap,
3. Ditugaskan oleh sekolah mengikuti kegiatan kurikuler dan pengetahuan dan keterampilan.
ekstrakurikuler. 2. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara
4. Sengaja tidak mengikuti kegiatan pembelajaran (bolos) dan berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan
atau tanpa keterangan yang sah. kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan
2. Keterlambatan masuk sekolah harus diganti dengan tugas efektivitas kegiatan pembelajaran.
tambahan yang bentuknya ditentukan oleh guru mata 3. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk
pelajaran yang bersangkutan yang ditandatangani oleh piket menilai pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata
dan wali kelas. pelajaran.
3. Satu kali alpa dihitung sebagai 5% ketidakhadiran. 4. Penilaian pengamatan siswa meliputi Akhlak Mulia, Budi Pekerti,
4. Persentase minimal kehadiran siswa mengikuti kegiatan estetika, serta jasmani olahraga dan kesehatan.
pembelajaran agar dapat diikutsertakan dalam proses 5. Penilaian akhlak mulia merupakan aspek afektif dari kelompok
penilaian adalah 80% dari kehadiran wajib; jika mata pelajaran agama dan akhlak mulia.
ketidakhadirannya akibat ditugaskan sekolah maka ketentuan 6. Penilaian kepribadian merupakan perwujudan kesadaran dan
tersebut tidak berlaku. tanggung jawab sebagai warga masyarakat dan warga negara
5. Siswa yang tidak masuk sekolah tanpa ijin selama 24 hari yang baik sesuai dengan norma dan nilai-nilai luhur yang berlaku
berturut turut dalam satu semester akan dikembalikan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, adalah bagian
kepada orangtua. dari penilaian kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian.
7. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran
estetika/kesenian dilakukan melalui pengamatan terhadap
perubahan perilaku dan sikap menilai perkembangan afeksi dan
ekspresi psikomotor peserta didik.
8. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran Jasmani,Olahraga
dan Kesehatan,melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku

1
dan sikap untuk menilai perkembangan psikomotor dan afeksi 6. Nilai akhir (raport) setiap mata pelajaran produkif diperoleh dari
peserta didik. gabungan nilai teori dan nilai praktik dengan perbandingan 30 :
9. Penilaian pengamatan dilaporkan kepada wali kelas setiap 70.
menjelang ujian akhir semester atau ujian nasional/ ujian sekolah. 7. Nilai Ujian Sekolah/ Ujian Nasional dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku yang ditetapkan oleh peraturan Menteri
Pendidikan Nasional.
Pasal 7
ULANGAN DAN UJIAN Pasal 10
REMEDIAL
1. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam 1. Peserta didik yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan, melakukan (KKM) pada ulangan harian, Ujian Tengah Semester, dan Ujian
perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar Akhir Semester harus mengikuti remedial.
peserta didik. 2. Remedial diberikan setelah dilakukan analisis terhadap hasil
2. Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik ulangan siswa bersangkutan tidak mencapai kriteria ketuntasan
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah minimal (KKM).
menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih. 3. Remedial Ulangan Akhir Semester dilakukan maksimal 1 bulan
3. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum setelah dikeluarkan nilai semester.
diadakan ulangan harian berikutnya. 4. Jenis remedial terdiri dari:
4. Ujian tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh  Remedial test, dilaksanakan jika ketidaklulusan mencapai < 50
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik %;
setelah melaksanakan 8 – 10 minggu kegiatan pembelajaran.
Cakupan ujian meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan
 Remedial teaching, dilaksanakan jika ketidaklulusan mencapai
≥ 50 %.
seluruh KD pada periode tersebut.
5. Ujian akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik  Remedial test dapat diselenggarakan dengan tes tulis, lisan,
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir atau praktik.
semester. Cakupan ujian meliputi seluruh indikator yang  Remedial teaching dapat diselenggarakan dengan berbagai
merepresentasikan semua KD pada semester tersebut. kegiatan antara lain:
6. Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian 1. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media
kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan yang berbeda melalui kegiatan tatap muka di luar jam
untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan efektif.
merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan 2. Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan
pendidikan. perorangan.
7. Ujian Nasional adalah pengukuran pencapaian kompetensi siswa 3. Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus.
pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam rangka menilai 4. Pemanfaatan tutor sebaya.
pencapaian Standar Nasional Pendidikan. 5. Remedial teaching ditindaklanjuti dengan remedial test.
8. Uji Kompetensi adalah pengukuran pencapaian kompetensi 6. Nilai hasil remedial tidak melebihi nilai KKM.
secara periodik yang dilaksanakan oleh penguji eksternal dan 7. Format remedial dari sekolah diberikan apabila nilai raport
internal. siswa tidak mencapai nilai KKM pada saat pembagian
raport semester ganjil.
8. Jadwal remedial terdiri dari remedial yang melekat pada
Pasal 8 guru mata pelajaran dan remedial yang ditentukan oleh
PELAKSANA ULANGAN DAN UJIAN sekolah.

1. Penilaian hasil belajar yang diselenggarakan melalui ulangan


harian dan Tugas Mandiri/Kelompok dilakukan sepenuhnya oleh Pasal 11
pendidik. KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN
2. Penilaian hasil belajar yang diselenggarakan melalui ujian tengah
semester dan ujian akhir semester dilaksanakan oleh pendidik 1. Persentase minimal kehadiran siswa mengikuti kegiatan
dibawah koordinasi satuan pendidikan. pembelajaran agar dapat diikutsertakan dalam proses penilaian
3. Uji Kompetensi dilaksanakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi adalah 90 % dari kehadiran wajib.
(LSP) atau asosiasi profesi di bawah koordinasi satuan 2. Kenaikan Kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran
pendidikan. atau setiap akhir semester genap.
4. Ujian Sekolah dilaksanakan oleh satuan pendidikan 3. Kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada
5. Ujian Nasional dilaksanakan oleh Pemerintah semerter genap, dengan pertimbangan seluruh KI KD yang belum
6. Uji Praktik Kejuruan dilaksanakan oleh Lembaga Sertifikasi tuntas pada semester ganjil, harus dituntaskan sampai mencapai
Profesi (LSP) atau asosiasi profesi di bawah koordinasi satuan KKM yang ditetapkan, sebelum akhir semester genap.
pendidikan. 4. Kriteria Kenaikan Kelas:
 Peserta didik harus menyelesaikan seluruh program
pembelajaran di kelas yang bersangkutan ;
Pasal 9
NILAI/LAPORAN PENILAIAN
 Nilai yang diperhitungkan adalah nilai semester genap dengan
memperhatikan nilai semester ganjil;
1. Nilai Pengamatan yang meliputi akhlak mulia, kepribadian,  Peserta didik memperoleh nilai KKM untuk setiap mata
estetika, serta jasmani olahraga dan kesehatan dilakukan oleh pelajaran;
setiap guru mata pelajaran dan dihimpun oleh wali kelas.  Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas apabila yang
2. Nilai Pengembangan Diri dihimpun oleh guru BP/BK dan bersangkutan masih mempunyai nilai di bawah KKM lebih dari
kesiswaan dari Pelatih/ Instruktur/ Pembimbing kegiatan 3 mata pelajaran;
pengembangan diri.  Kehadiran peserta didik di kelas tidak kurang dari 90%;
3. Nilai harian diperoleh dari gabungan Hasil ulangan harian dengan
nilai tugas dengan perbandingan 60 : 40.  Peserta didik memperoleh nilai minimal baik pada penilaian
4. Nilai kompetensi dasar diperoleh dari nilai harian, dan nilai tugas akhir seluruh mata pelajaran. kelompok mata pelajaran agama
yang sesuai dengan kompetensi yang dinilai dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan
5. Nilai akhir (raport) setiap mata pelajaran normatif dan adaptif dan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
muatan lokal diperoleh dari gabungan rata-rata nilai setiap kelompok mata pelajaran jasmani & kesehatan.
kompetensi dasar dengan hasil UAS dengan perbandingan 40 : 5. Siswa dinyatakan tidak naik kelas apabila tidak memenuhi kriteria
60 atau NR = 40 % rata-rata harian (kompetensi) : 60 % UAS kenaikan kelas.
6. Siswa dinyatakan tidak naik kelas melalui rapat pleno dewan guru.

2
7. Kelulusan peserta didik ditetapkan oleh rapat Dewan Pendidik Pasal 13
dengan kriteria sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang MUTASI SISWA
ditetapkan oleh peraturan Menteri Pendidikan Nasional.
1. Mutasi siswa dapat berupa :
 Mutasi Masuk
Pasal 12
HAK DAN KEWAJIBAN SISWA
 Mutasi Keluar
2. Setiap siswa kelas X berhak menentukan program/ kompetensi
MENGGUNAKAN FASILITAS BELAJAR
keahlian sesuai prestasi akademik dan minat pada saat
pendaftaran melalui konsultasi dengan orang tua.
1. Setiap siswa berhak menggunakan fasilitas belajar dalam rangka
3. Siswa kelas X yang naik ke kelas XI atau siswa kelas XI yang naik
mencapai kompetensi dasar sesuai mata pelajaran, yang berupa :
ke kelas XII tidak boleh mengganti kompetensi keahlian yang telah
 Alat dan Bahan Praktikum untuk mata pelajaran Muatan dipilih.
Nasional, Muatan Kewilayahan dan Produktif 4. Siswa pindah masuk harus memenuhi persyaratan :
 Media Pembelajaran 1. Berasal dari sekolah di luar wilayah Bandung Raya
 Alat / perabot praktik untuk mata pelajaran Kesenian, 2. Berasal dari sekolah sejenis bukan yang sederajat.
Penjasorkes dan Keterampilan 3. Berasal dari Program Keahlian dan Kompetensi Keahlian
2. Siswa berhak menggunakan fasilitas perpustakaan sekolah dalam yang sama. (Nilai raport untuk mata pelajaran produktif harus
bentuk meminjam buku pelajaran, buku referensi dan pengetahuan dilihat kompetensinya)
umum di perpustakaan sesuai prosedur. 4. Berasal dari sekolah yang terakreditasi minimal sama.
3. Setiap siswa dianjurkan untuk memiliki minimal satu buah buku 5. Berasal dari sekolah yang proses PPDB-nya minimal sama
pelajaran dan buku referensi setiap mata pelajaran yang sesuai 6. Bukan siswa kelas XII
dengan Standar Isi Kurikulum. 7. Berkelakuan baik dibuktikan dengan surat keterangan
4. Setiap siswa berkewajiban untuk memelihara setiap fasilitas kepala sekolah.
belajar yang terdapat di Ruang Teori, Perpustakaan, Lab.Bahasa, 8. Setiap siswa berhak pindah keluar atas permintaan orang
Lab.Komputer dan Lab. Produktif. tua/wali murid.
9. Setiap siswa berpeluang pindah keluar atas pertimbangan
sekolah.

Pasal 15
Ketentuan Umum
1. Peraturan ini bersifat mengikat semua sivitas akademika SMK
Ma’arif Terpadu Cicalengka
2. Segala hal yang belum diatur akan dimasukkan dalam peraturan
sesuai dengan ketentuan dalam rapat pleno dewan guru atau
pertibangan kepala sekolah atau pembina Yayasan.
3. Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai