ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh lama pelayuan batang pohon kelapa sawit
(Elaeis guineensis Jacq) dengan interval waktu pengambilan air nira terhadap mutu air nira beserta
dengan interaksinya. Penelitian ini terdiri dari lima tahap yaitu penumbangan pohon kelapa sawit
dilakukan dengan menggunakan gergaji, pembersihan pelepah dilakukan dengan menggunakan
kampak, batang pohon kelapa sawit dilayukan (0 hari, 5 hari, dan 10 hari), penyadapan dilakukan
setiap hari pada bagian umbut (titik tumbuh) kelapa sawit sampai nira habis, dan sampel yang
digunakan untuk pengamatan dan pengukuran data adalah interval waktu pengambilan air nira hari
ke-0, 5, 10, 15, 20, dan 25. Parameter yang di analisa adalah pH, kadar air (%), kadar abu (%), total
asam (%), total padatan terlarut (oBrix), dan kadar alkohol (%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
lama pelayuan batang pohon kelapa sawit terhadap nira memberi pengaruh berbeda nyata (P<0,05)
terhadap pH, kadar air, total asam, total padatan terlarut, dan kadar alkohol; namun memberi
pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap kadar abu. Interval waktu pengambilan air nira
memberi pengaruh berbeda (P<0,05) terhadap pH, kadar air, total asam, total padatan terlarut, dan
kadar alkohol; namun memberi pengaruh berbeda tidak nyata terhadap kadar abu. Interaksi antara
lama pelayuan dengan interval waktu pengambilan air nira memberi pengaruh berbeda nyata
(P<0,05) terhadap pH, kadar air, total asam, dan kadar alkohol; namun memberi pengaruh berbeda
tidak nyata (P>0,05) terhadap kadar abu, dan total padatan terlarut. Mutu nira terbaik berdasarkan
keseluruhan parameter terdapat pada perlakuan lama pelayuan 5 hari dan interval pengambilan air
nira hari ke-15.
Kata kunci: Kelapa Sawit, Umbut, Pelayuan, Interval Waktu Pengambilan Air Nira,
ABSTRACT
This research was aimed to determine the effect of aging time, collecting time and their interaction
on felled oil palm (Elaeis guineensis Jacq) trunk on neera quality. This research had five steps i.e:
felling of oil palm tree was done with a chainsaw, cleansing midrib with a hatchet, observation of
aging time of palm trunk was done at day-0, 5, and 10, the tapped neera from the palm pith was
collected every day until the neera ran out, and data were collected from observed palm trunk
tapping time at day-0, 5, 10, 15, 20, and 25. Parameters analyzed were pH, water content (%), ash
content (%), total acidity (%), total suspended solid (oBrix), and alcohol content (%). The results
showed that the aging time had significant effect (P<0.05) on pH, water content, total acidity, total
suspended solid, and alcohol content. However, the effect was not significant (P>0.05) on ash
content. Collecting time had significant effect (P<0.05) on pH, water content, total acidity, total
suspended solid, and alcohol content. However, the effect was not significant (P>0.05) on ash
content. The interaction between aging time and collecting time had significant effect (P<0.05) on
pH, water content, total acidity, and alcohol content. However, the effect was not significant
(P>0.05) on ash content and total suspended solid. The best quality of neera based on all
parameters was neera obtained from palm trunk of 5-day aging time and 15-day collecting time.
Keywords: Oil Palm, Palm Pith, Aging Time, Collecting Time, and Neera.
JFLS 2018 Vol 2 No 2: 77 – 87.
Karakteristik Nira Sawit
78
JFLS 2018 Vol 2 No 2: 77 – 87.
Karakteristik Nira Sawit
kelapa sawit dari hujan dan teriknya Sampel keseluruhan berjumlah 54 sampel.
matahari yang nantinya akan Apabila diperoleh hasil yang berbeda
mempengaruhi kadar air nira. nyata antar perlakuan maka uji dilanjutkan
dengan uji lanjut menggunakan Tabel
Pengamatan Tambahan dan Mutu Air Duncan dengan membandingkan nilai
Nira beda rata-rata (Least Significant Range).
Pengamatan tambahan berupa
pengukuran diameter batang pohon kelapa HASIL DAN PEMBAHASAN
sawit, panjang batang pohon kelapa sawit,
lama penyadapan (penyadapan dilakukan 2 Pengamatan Tambahan
kali sehari yaitu 2x12 jam sampai umbut Karakteristik batang pohon kelapa
tidak meneteskan air nira lagi), dan sawit yang diamati memiliki panjang rata-
produksi total air nira. Pengamatan mutu
rata 785 cm - 832 cm, diameter rata-rata
air nira berupa pH (Sudarmadji, dkk.,
1997), kadar air (AOAC, 1995), kadar abu batang bagian pangkal, tengah, dan bawah
(Sudarmadji, 1997), total asam (AOAC, adalah 40 cm - 64 cm. Lama penyadapan
1995), total padatan terlarut (AOAC, rata-rata yang dilakukan sampai umbut
1995), dan kadar alkohol (Mirza dan tidak mengeluarkan nira lagi adalah 34
Mulyani, 2013). hari - 39 hari sedangkan produkti total air
nira rata-rata adalah 198,83 kg - 220,37
Analisis Data
kg. Menurut Ali dan Kurniawan (2013)
Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan rancangan acak lengkap pada umumnya tinggi pohon kelapa sawit
(RAL) split plot in time dengan asumsi yang sudah tua dan tidak produktif
bahwa kondisi keseluruhan unit percobaan berkisar antara 9 m - 12 m dan
adalah homogen, yang terdiri dari petak diameternya berkisar antara 45 cm - 65
utama dan anak petak, yaitu: cm. Menurut Fauzi, dkk (2012)
Petak utama: Lama pelayuan (L) penyadapan biasanya dapat berlangsung
L1 = 0 Hari
selama 1 bulan dan air nira yang
L2 = 5 Hari
L3 = 10 Hari dihasilkan dari batang pohon kelapa sawit
Anak petak: Interval waktu pengambilan yang ditumbangkan adalah 3,4 L - 146,7
air nira atau pengamatan L. Hal ini bertolak belakang dengan hasil
berulang (T) penelitian ini karena beberapa faktor yaitu
T1 = 0 Hari intensitas hujan, suhu, kelembaban udara,
T2 = 5 Hari
kondisi tanah dan faktor genetis (Suwandi,
T3 = 10 Hari
T4 = 15 Hari 1993).
T5 = 20 Hari Pengaruh Lama Pelayuan Batang
T6 = 25 Hari Pohon Kelapa Sawit terhadap mutu air
Banyaknya ulangan pada penelitian nira
ini adalah 3 kali. Jumlah unit percobaan Hasil penelitian menunjukkan
adalah jumlah petak utama dikalikan perlakuan lama pelayuan batang pohon
ulangan sehingga diperoleh 9 unit kelapa sawit memberi
percobaan. Pengamatan berulang pada pengaruh terhadap pH, kadar air, kadar
anak petak yaitu interval pengambilan air abu, total asam, total padatan terlarut, dan
nira (time) dilakukan pada unit percobaan kadar alkohol yang dapat dilihat pada
yang sama untuk mendapatkan pola Tabel 1.
perubahan mutu air nira pada beberapa Pengaruh Interval Pengambilan Air
interval waktu pengambilan, sehingga Nira terhadap Parameter yang Diamati
79
JFLS 2018 Vol 2 No 2: 77 – 87.
Karakteristik Nira Sawit
Tabel 1. Pengaruh lama pelayuan batang pohon kelapa sawit terhadap mutu air nira
Lama pelayuan (hari)
Parameter
L1 = 0 L2 = 5 L3 = 10
a b
pH 5,71 5,66 5,66b
Kadar air (%) 85,57a 81,99b 82,21b
Kadar abu (%) 0,36 0,36 0,36
b ab
Total asam (%) 0,81 0,85 0,88a
Total padatan terlarut (oBrix) 13,14b 16,65a 16,60a
Kadar alkohol (%) 2,53b 3,07a 3,12a
Keterangan: Angka yang diikuti dengan huruf yang berbeda dalam satu baris menunjukkan berbeda nyata pada
taraf 5% (huruf kecil) dengan uji LSR.
Tabel 2. Pengaruh interval pengambilan air nira terhadap mutu air nira
Interval waktu pengambilan air nira (hari)
Parameter
T1 = 0 T2 = 5 T3 = 10 T4 =15 T5 = 20 T6 = 25
pH 5,82a 5,68 b 5,66b 5,67b 5,64b 5,58c
Kadar air (%) 85,77a 84,60b 82,71c 81,39d 81,58d 83,49c
Kadar abu (%) 0,36 0,37 0,35 0,36 0,35 0,37
Total asam (%) 0,64d 0,81 c 0,85 bc 0,86 bc 0,90b 1,01a
Total padatan
terlarut (oBrix) 12,94d 14,28c 15,99b 17,22a 17,19a 15,17bc
Kadar alkohol (%) 2,00d 2,98c 3,04bc 3,07bc 3,12ab 3,23a
Keterangan:Angka yang diikuti dengan huruf yang berbeda dalam satu baris menunjukkan berbeda
nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dengan uji LSR.
80
JFLS 2018 Vol 2 No 2: 77 – 87.
Karakteristik Nira Sawit
0 5 10 15 20 25
Interval Waktu Pengambilan Air Nira (hari)
Gambar 1. Hubungan interaksi lama pelayuan batang pohon kelapa sawit dan interval waktu pengambilan air
nira dengan pH
81
JFLS 2018 Vol 2 No 2: 77 – 87.
Karakteristik Nira Sawit
menurun dan total mikroba semakin berada pada bagian bawah batang terus
meningkat. Menurut Suwandi (1993) bergerak menuju ke umbut dan akan
pelayuan batang pohon kelapa sawit mempengaruhi kadar air (Suwandi, 1993).
bertujuan untuk membiarkan nira Titik terendah dan titik teroptimal gula
berkumpul di bagian titik tumbuh. bergerak menuju ke umbut adalah pada
penyadapan hari ke-0 (T1) dan ke-20 (T4).
Pengaruh interval waktu pengambilan
air nira terhadap kadar air nira Pengaruh interaksi lama pelayuan
Hasil pengujian menunjukkan batang pohon kelapa sawit dan interval
bahwa kadar air nira akan semakin waktu pengambilan air nira terhadap
menurun pada interval waktu pengambilan kadar air nira
air nira hari ke-0 sampai ke-15, namun Hasil pengujian dapat dilihat pada
meningkat pada hari ke-20 sampai ke-25. Gambar 2.
Hal ini terjadi karena gula yang masih
89
88 Pelayuan 0 hari
87
86 ŷ = 0,012T2 - 0,484T + 88,86
R = 0,799
Kadar air (%)
85
84 Pelayuan 5 hari
83 ŷ = 0,020T2 - 0,566T + 84,38
82 R = 0,773
81 Pelayuan 10 hari
80
ŷ = 0,018T2 - 0,591T + 85,41
79
R²= 0,899
78
0 5 10 15 20 25
Ipan (hari)
Gambar 2. Hubungan interaksi lama pelayuan batang pohon kelapa sawit dan interval waktu pengambilan air
nira dengan kadar air
82
JFLS 2018 Vol 2 No 2: 77 – 87.
Karakteristik Nira Sawit
0.8
0.7 ŷ = -0,0024T2 + 0,0825T + 0,3165
0.6 R = 0,8616
0.5 Pelayuan 5 hari
0.4
0.3 ŷ = 0,0011T2 - 0,0225T + 0,8791
0.2 R = 0,783
0.1 Pelayuan 10 hari
0
ŷ = 0,0006T2 - 0,0059T + 0,8227
0 5 10 15 20 25
R = 0,9993
Ipan (hari)
Gambar 3. Hubungan interaksi lama pelayuan batang pohon kelapa sawit dan interval waktu pengambilan air
nira dengan total asam
83
JFLS 2018 Vol 2 No 2: 77 – 87.
Karakteristik Nira Sawit
Pengaruh interaksi lama pelayuan berubah menjadi asam, serta asam asetat
batang pohon kelapa sawit dan interval juga dihasilkan oleh kegiatan Acetobacter
waktu pengambilan air nira terhadap aceti.
total padatan terlarut air nira
Dari daftar sidik ragam dapat Pengaruh interval waktu pengambilan
dilihat bahwa interaksi lama pelayuan air nira terhadap kadar alkohol air nira
batang pohon kelapa sawit dan interval Hasil pengujian menunjukkan
waktu pengambilan air nira memberi bahwa semakin lama interval waktu
pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) pengambilan air nira, maka kadar alkohol
terhadap total padatan terlarut air nira. nira semakin meningkat. Bagian titik
tumbuh kelapa sawit atau umbut telah
Kadar Alkohol mengalami kontaminasi sejak hari pertama
Pengaruh lama pelayuan batang pohon pelayuan dan penyadapan sehingga
kelapa sawit terhadap kadar alkohol air mengakibatkan sedikit berbuih dan
nira berlendir pada bagian umbutnya dan akan
Hasil pengujian menunjukkan menjadi semakin banyak seiring
bahwa semakin lama waktu pelayuan, berjalannya waktu penyadapan. Semakin
maka kadar alkohol nira semakin bertambah hari penyadapan atau interval
meningkat. Bagian titik tumbuh kelapa waktu pengambilan air nira maka nilai
sawit atau umbut telah mengalami kadar alkohol akan menjadi semakin
kontaminasi sejak hari pertama pelayuan tinggi. Menurut Karamoko, dkk (2016)
sehingga mengakibatkan umbut tampak kadar alkohol nira sawit jenis tenera akan
sedikit berbuih dan berlendir. Semakin meningkat seiring semakin lama interval
lama proses pelayuan akan mengakibatkan waktu pengambilannya (tanpa pemberian
semakin banyak aktivitas mikroba zat pengawet dan penyimpanan dingin)
sehingga kadar alkohol yang dibentuk oleh yakni hari ke-1 (0,31% ± 0,04%) sampai
Saccharomyces akan menjadi semakin ke-19 (2,35% ± 0,06%).
tinggi yang kemudian fermentasi terus
berlangsung dengan bantuan bakteri asam Pengaruh interaksi lama pelayuan
asetat (Acetobacter aceti) mengubah batang pohon kelapa sawit dan interval
alkohol menjadi asam asetat. Menurut waktu pengambilan air nira terhadap
Leasa dan Matdoan (2015) apabila alkohol kadar alkohol air nira
dibiarkan kontak langsung dengan udara Hasil pengujian dapat dilihat pada
dan dibiarkan selama waktu tertentu akan Gambar 4.
4
Pelayuan 0 hari
ŷ = -0,0108T2 + 0,3657T + 0,4451
Kadar alkohol (%)
3
R = 0,8559
2 Pelayuan 5 hari
ŷ = 2E-06T2 + 0,0097T + 2,9522
R = 0,511
1
Pelayuan 10 hari
0 ŷ = 0,0014T2 - 0,0261T + 3,1231
R = 0,9002
0 5 10 15 20 25
Interval Waktu Pengambilan Air Nira (hari)
Gambar 4. Hubungan interaksi lama pelayuan batang pohon kelapa sawit dan interval waktu pengambilan air
nira dengan kadar alkohol
84
JFLS 2018 Vol 2 No 2: 77 – 87.
Karakteristik Nira Sawit
pengambilan air nira hari ke-0 dan stabil namun memberi pengaruh berbeda
pada hari ke-5 sampai ke-25. Pada tidak nyata terhadap kadar abu, dan
perlakuan lama pelayuan batang pohon total padatan terlarut.
kelapa sawit 0 hari dan interval waktu 4. Perlakuan terbaik berdasarkan
pengambilan air nira 0 hari, air nira yang kandungan gula pada nira, waktu
dihasilkan masih belum mengalami operasional (lamanya pengerjaan), dan
kontaminasi yang berarti. Setelah melewati total produksi nira yaitu pada
perlakuan L1T1 bagian titik tumbuh kelapa perlakuan lama pelayuan batang pohon
sawit atau umbut menjadi sedikit berbuih kelapa sawit 5 hari.
dan berlendir serta akan menjadi semakin 5. Interval waktu pengambilan air nira
banyak seiring berjalannya waktu pada penelitian ini memberikan
penyadapan. Menurut Ngoc, dkk (2014) pengaruh perubahan mutu air nira dari
selama proses fermentasi berlangsung, waktu ke waktu, sehingga mutu
kadar gula akan menurun dan maksimal yang diperoleh adalah pada
dikonversikan menjadi alkohol dan untuk hari ke-15 dan ke-20.
hasil akhir fermentasi yaitu asam asetat.
Nira kelapa sawit yang mengalami Saran
fermentasi akan memiliki warna seperti Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
putih keruh atau susu (Karamoko, dkk., tentang pemberian bahan pengawet pada
2016). bagian umbut atau titik tumbuh kelapa
sawit, tentang pelayuan batang pohon
Kesimpulan kelapa sawit sebelum dibersihkan
Dari hasil penelitian pengaruh lama pelepahnya, dan tentang penentuan taraf
pelayuan dan interval waktu pengambilan perlakuan lama pelayuan batang pohon
air nira dari batang pohon kelapa sawit kelapa sawit yang sebaiknya dibuat selang
(Elaeis guineensis Jacq) yang 2 hari dengan minimal 4 taraf (0 hari, 2
ditumbangkan terhadap mutu air nira, hari, 4 hari, dan 6 hari). Tujuan dari ke-3
maka dapat diambil kesimpulan sebagai poin tersebut adalah untuk mengurangi
berikut: kontaminan yang semakin banyak
1. Lama pelayuan batang pohon kelapa berkumpul pada bagian umbut atau titik
sawit memberikan pengaruh berbeda tumbuh kelapa sawit yang nantinya akan
nyata terhadap pH dan total asam serta mempengaruhi tetesan air nira, untuk
berbeda sangat nyata terhadap kadar mengetahui apakah sudah terjadi
air, total padatan terlarut, dan kadar kontaminasi atau belum pada saat
alkohol; namun memberi pengaruh pelayuan dilakukan, dan untuk melihat
berbeda tidak nyata terhadap kadar hasil parameter yang maksimal karena
abu. parameter yang diamati akan
2. Interval waktu pengambilan air nira menghasilkan kurva kuadratik.
memberikan pengaruh berbeda sangat
nyata terhadap pH, kadar air, total Daftar Pustaka
asam, total padatan terlarut, dan kadar
alkohol; namun memberi pengaruh Ali, M. dan R. Kurniawan. 2013. Kaji
berbeda tidak nyata terhadap kadar eksperimental konduktivitas termal
abu. isolator dari serbuk batang kelapa
3. Interaksi lama pelayuan batang pohon sawit. Jurnal Desiminasi
kelapa sawit dan interval waktu Teknologi. 1(1): 59-68.
pengambilan air nira memberikan
pengaruh berbeda nyata terhadap kadar AOAC. 1995. Official Methods of
air serta berbeda sangat nyata terhadap Analysis. Association of Official of
pH, total asam, dan kadar alkohol;
85
JFLS 2018 Vol 2 No 2: 77 – 87.
Karakteristik Nira Sawit
Dalibard, C. 1999. Overall view on the Mussa, R. 2014. Kajian tentang lama
tradition of tapping palm tree and fermentasi nira aren (Arenga
prospects for animal productions. pinnata) terhadap kelimpahan
Livestock Research for Rural mikroba dan kualitas organoleptik
Development. 11(1): 1-2. tuak. Biopendix. 1(1): 54-58.
86
JFLS 2018 Vol 2 No 2: 77 – 87.
Karakteristik Nira Sawit
Biotechnology. 5 (19):
1725-1728.
87