PERMATA BUNDA
Jl. Ngeksigondo No.56 , Kotagede, Yogyakarta 55172
Telp/Fax. 0274-376092 . E-mail : rskiapermatabunda@gmail.com
KEPUTUSAN DIREKTUR
RSKIA PERMATA BUNDA YOGYAKARTA
NO : / SK- DIR / RSPB / / 2019
TENTANG
RETENSI DAN PEMUSNAHAN BERKAS REKAM MEDIS
Ditetapkan di : Yogyakarta
Pada tanggal : Juli 2019
I. PENGERTIAN
a. Retensi atau penyusutan DRM (dokumen rekam medis) yaitu kegiatan yang
dilakukan guna memisahkan atau memindahkan antara dokumen rekam medis
aktif dengan dokumen rekam medis inaktif di ruang penyimpanan (Filing).
b. DRM aktif yaitu berkas rekam medis yang masih aktif digunakan untuk
kegiatan pelayan pasien dilihat dari kunjungan terakhir pasien berobat
berdasarkan ketentuan tetang jadwal retensi dan pemusnahan rekam medis
(table.1) dan mempunyai nilai guna.
c. DRM inaktif yaitu berkas rekam medis yang sudah tidak aktif atau tidak layak
digunakan untuk kegiatan pelayan pasien dilihat dari kunjungan terakhir
pasien berobat berdasarkan ketentuan tetang jadwal retensi dan pemusnahan
rekam medis (table.1) dan tidak mempunyai nilai guna.
d. Penilaian guna rekam medis yaitu kegiatan penilaian terhadap formulir-
formulir yang masih perlu diabadikan ataupun sudah boleh untuk
dimusnahkan.
e. Pemusnahan dokumen rekam medis yaitu kegiatan yang dilakukan guna
untuk menghilangkan, menghancurkan secara fisik dokumen rekam medis
nonaktif yang telah mencapai 2 tahun sejak terkahir ditetapkan sebagai
dokumen rekam medis inaktif.
II. TUJUAN
1. Mengurangi beban penyimpanan dokumen rekam medis dari rak
penyimpanan (Filing)
2. Menyiapkan kegiatan penilaian guna dokumen rekam medis untuk kemudian
diabadikan atau dimusnahkan.
3. Mengabadikan formulir-formulir yang mempunyai nilai guna.
4. Memusnahkan formulir-formulir yang tidak layak (rusak) dan tidak
mempunyai nilai guna.
III. PEDOMAN
A. Kegiatan retensi dilakukan oleh oleh petugas (filing) secara periodik yaitu
setiap bulan, triwulan, ataupun tahunan tergantung banyaknya DRM yang
disimpan.
B. Dokumen yang telah diretensi harus disimpan pada ruang terpisah antara
DRM aktif dengan DRM inaktif dengan cara mengurutkan sesuai tanggal
terakhir berobat dan selanjutnya dikelompokan sesuai berdasarkan
penyakitnya.
C. Sebelum melakukan retensi, perlu disusun jadwal retensi sesuai dengan Surat
Edaran Dirjen Pelayanan Medik tentang Pemusnahan Rekam Medis mengenai
jadwal retensi. Berikut Jadwal retensi yang dimaksud. :
Tabel.1
No. Kelompok Aktif Inaktif
RJ RI RJ RI
1 UMUM 5 th 5 th 2 th 2 th
2 MATA 5 th 10 th 2 th 2 th
3 JIWA 10 th 5 th 5 th 5 th
4 ORTHOPAEDI 10 th 10 th 2 th 2 th
5 KUSTA 15 th 15 th 2 th 2 th
6 KETERGANTUNGAN OBAT 15 th 15 th 2 th 2 th
7 JANTUNG 10 th 10 th 2 th 2 th
8 PARU 5 th 10 th 2 th 2 th
9 Anak 5 th 5th 2 th 2 th
10 Obsgyn 10 th 5 th 2 th 2 th
Keterangan :
RJ = Rawat Jalan
RI = Rawat Inap
Untuk Poli Anak dan Poli Obsgyn diretensi menurut kebijakan rumah
sakit dan kebutuhan tertentu.
KIUP, Register, Indeks, disimpan secara permanen atau abadi.
Retensi berkas rekam medis berdasarkan penggolongan penyakit.
D. Sesuai dengan kebutuhan rumah sakit dapat membuat ketentuan lain guna
untuk kepentingan sebagai berikut. :
a) Riset dan edukasi
b) Kasus-kasus terlibat hokum (legal aspek) minimal 23 tahun setelah
ada ketetapan hukum.
c) Perkosaan
d) HIV
e) Penyesuaian Kelamin
f) Pasien orang asing
g) Kasus adobsi
h) Bayi tabung
i) Cangkok organ
j) Plastik Rekontruksi
E. Secara skematis dapat digambarkan urutan kegiatannya sebagai berikut. :
Pemindahan Berkas RM
Aktif
Dinilai TIM
Berkas RM
Penilai
Inaktif
Berkas RM Berkas RM
Retensi /
ada nilai tidak ada nilai
Penyusutan
Berkas RM guna guna
Berkas RM Rusak/Tidak Dimusnahkan
Terbaca TIM
Pemusnah
G. Penilaian nilai guna berkas rekam medis dilakukan oleh TIM Pemusnah DRM
yang ditetapkan oleh Direktur RSKIA Permata Bunda Yogyakarta.
H. Berikut adalah TIM Pemusnah Dokumen Rekam Medis RSKIA Permata
Bunda Yogyakarta :
1) Direktur RSKIA Permata Bunda Yogyakarta
2) Ka. Rekam Medis
3) Panitia Rekam Medis
4) Perawat Senior
5) Komite Medik
6) Petugas terkait (Pihak Ketiga)
I. TIM Pemusnah DRM bertugas untuk membatu Direktur RSKIA Permata
Bunda dalam penyelenggaraan pemusnahan rekam medis dengan
memperhatikan nilai guna sesuai peraturan yang berlaku.
J. Tata cara penilaian formulir rekam medis yang dinilai adalah berkas rekam
medis yang telah 2 tahun inaktif . Berikut indicator yang digunakan untuk
menilai berkas rekam medis inaktif :
a) Seringnya rekam medis digunakan untuk Pendidikan dan penelitian.
b) Mempunyai nilai guna primer yaitu administrasi, hokum, keuangan,
dan Iptek
c) Nilai guna sekunder yaitu pembuktian dan sejarah.
K. Dokumen rekam medis yang telah dilakukan penilaian terhadap nilai guna,
TIM Pemusnah rekam medis kemudian mengabadikan formulir-formulir yang
harus diabadikan dan yang akan dimusnahkan (tidak ada nilai gunanya) dan
kemudian dibuatkan daftar pertelaahan.
L. Daftar Pertelaahan yaitu catatan yang berisikan informasi dengan
mengelompokan DRM berdasarkan jenis penyakit (diagnosis) dan kepetingan
khusus (tertentu) sesuai dengan kasusnya dan sesuai kebijakan RSKIA
Permata Bunda Yogyakarta yang berbentuk tabel daftar pertelaahan. Tabel
Daftar Pertelaahan sebagai berikut. :
Yogyakarta, ………………
Ttd
TIM Pemusnah Rekam Medis
RSKIA Permata Bunda Yogyakarta
Yogyakarta, ................................
Yogyakarta, ..................................
TIM Pemusnah Rekam Medis
RSKIA Permata Bunda