Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas segala limpahan rahmat dan karunia – Nya lah sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan proposal yang berjudul “PENDIRIAN APOTEK CITO
FARMA” ini.

Proposal ini disusun agar apotek dapat didirikan dalam waktu dekat dan
menjalin kerjasama dengan investor dalam pelaksanaan pendiriannya.

Kami menyadari bahwa proposal ini belum sepenuhnya sempurna, baik


data maupun sistematika penulisan. Oleh sebab itu, saran dan pendapat dari
semua pihak sangat kami harapkan.

Kami selaku penyusun proposal memohon maaf jika ada kata – kata yang
tidak berkenan. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih.

Banjarmasin, 26 Januari 2010

Penyusun
I. GAMBARAN UMUM WILAYAH

A. Letak Geograf

Propinsi Kalimantan Selatan dengan ibu kota Banjarmasin terletak di


sebelah selatan Pulau Kalimantan dengan batas-batas: sebelah barat dengan
Kalimantan Tengah, sebelah Timur dengan selat Makasar, Sebelah selatan dengan
laut Jawa dan sebelah utara dengan Propinsi Kalimantan Timur.

Propinsi Kalimantan Selatan secara Geografis terletak di antara 114 19”


33”BT – 116 33’ 28 BT dan 1 21’ 49” LS 1 10” 14” LS dengan luas wilayah 37.377,53
Km2 atau hanya 6,98 % dari luas pulau Kalimantan Selatan.

Kalimantan Selatan seecara Geografi terletak di sebelah selatan pulau


Kalimantan dengan luas wilayah 37.530,52 Km 2 atau 3.753.052 Ha. Luas wilayah
tersebut sudah termasuk wilayah laut propinsi dibanding propinsi Kalimantan
Selatan. Sedangkan Kota Banjarmasin sendiri memiliki luas wilayah 97 Km 2 atau
0.019 % dari luas wilayah Kalimantan Selatan

B. Data Demograf

1. Jumlah Penduduk

Jumlah Penduduk di Kota Banjarmasin berdasarkan data terakhir yaitu


tahun 2008 adalah sebanyak 627.245 jiwa dengan kepadatan penduduk
8.712/Km2 dengan penyebaran yang merata.

2. Mata Pencaharian

Mata pencaharian Penduduk kota Banjarmasin umumnya


pedagang,pegawai negeri sipil dan, pengusaha.
3. Tingkat Pendidikan

4. Fasilitas Kesehatan

NO FASILITAS JUMLAH
1 Rumah Sakit 10
2 Puskesmas 26
3 Puskesmas Pembantu 34
4 Posyandu 349

5. Penyakit Yang Sering Muncul


 Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), menduduki urutan tertinggi (33%),
disusul penyakit saluran nafas lainnya (17%), penyakit sistem saraf (9%),
penyakit usus lainnya (7%), penyakit otot dan radang sendi (5%), penyakit
infeksi kulit alergi (4%), diare (4%), hipetensi (4%), kecelakaan (3%),
penyakit mata (3%), TBC Paru (2%), Infeksi Kulit (2%), Tonsilitis (2%),
gangguan psikotik, asma bronchiale, infeksi telinga tengah (ITT), infeksi
saluran kencing (ISK), bronchitis, katarak, penyakit jamur masing-masing 1
%.
 Penyakit saluran nafas lainnya, yang terdiagnosis seperti: pneumonia,
pharingitis. Penyakit usus lainnya seperti: gastritis, dyspepsia, tifus
abdominal, appendicitis acut.
Penggunaan obat yang sering dipakai

 Obat parasetamol digunakan paling banyak (18%), diikuti asam askorbat


(15%), gliseril guaikolat (13%), Amoxycillin (12%), thiamin (8%), antasida
(8%), Kotrimoksazol (6%), CTM (4%), Ciprofloxacin (3%), Tetrasiklin (3%),
ekstrabeladon (2%), captopril (2%), pyroxicam, ibuprofen, kalsium glukonas,
diazepam, antalgin, asam mefenamat, griseofulvin, ranitidin masing-masing
1%.
 Golongan obat analgetika yang sering dipakai antaralain : parasetamol,
pyroxicam, ibuprofen, antalgin, dan asam mefenamat. Jenis antibiotika yang
banyak digunakan antaralain: amoxicillin, kotrimoksazol, ciprofloxacin dan
tetrasiklin.

BAB III

TEKNIS OPERASIONAL

A.Pengelolaan dan pelayanan kesehatan

Sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan Nomor 922/MenKes/Per/X/1993


tentang ketentuan dan tata cara pemberian ijin Apotek, menyebutkan bahwa
pengelolaan Apotek meliputi :
1. Pembuatan, pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan penyerahan
perbekalan farmasi lainnya.
2. Pelayanan informasi mengenai perbekalan farmasi yang didasarkan pada
kepentingan masyarakat meliputi :
a. Pelayanan informasi mengenai obat dan perbekalan farmasi lainnya yang
diberikan baik kepada Dokter dan Tenaga Kesehatan lainnya maupun
kepada masyarakat langsung.
b. Pengamatan dan pelaporan informasi mengenai khasiat, keamanan,
bahasa dan atau mutu obat dan perbekalan farmasi lainnya.
Pelayanan Apotek meliputi :
1. Pelayanan resep dari dokter, dokter gigi dan dokter hewan.
2. Pelayanan obat bebas, obat bebas terbatas dan obat wajib apotek tanpa resep
dokter.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pendirian apotek adalah :
1. Lokasi. Harus mempertimbangkan kepadatan penduduk, keberadaan praktek
dokter, sarana pelayanan kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas dan
Poliklinik.
2. UU serta PERMENKES tentang syarat pendirian apotek :
a. SIA.
b. Persyaratan bangunan dan perlengkapan apotek.
c. Perbekalan farmasi dan administrasi.
Selanjutnya perlu diperhatikan mengenai kegiatan-kegiatan yang ada
dalam suatu apotek seperti pemesanan / pembelian, penyimpanan,
administrasi, keuangan, personalia serta evaluasi apotek pada setiap
akhir tahun.
Aspek Modal dan Biaya

A. Modal Rp
1. Perlengkapan Apotek
- Tetap

Nama Barang Jumlah Jumlah (Rp)


Lahan dan bangunan 1 150.000.000
Komputer 21 73.500.000
Meja komputer 20 2.000.000
As 2 8.000.000
Printer 1 800.000
Kipas angin 2 500.000
Dispenser 1 500.000
Kulkas sofdrink 1 1.200.000
Karpet duduk 20 500.000
Meja server 1 300.000
Kursi server 1 50.000
Lampu 6 360.000
Pemasangan telepon 500.000
Kursi tunggu (sofa) 1 2.000.000
Pemadam kebakaran 500.000
Tempat kas( mesin uang) 1 2.000.000
TOTAL 242.710.000

2. a. Biaya Perizinan Rp 200.000,-


b. Modal operasional Rp24.000.000,-
c. Cadangan modal Rp 30.000.000,-
Total Rp296.910.000,-

B. Rencana anggaran pendapatan dan belanja tahun ke-1


a. Biaya rutin perbulan tahun ke-1
 Pegawai 2 Rp 1.200.000,-

 Pembantu umum

1.Cleaning servis(1) Rp 4 00.000,-

b. Biaya lain-lain
 Biaya pemeliharaan gedung dan peralatan
Rp300.000,-
 Listrik, air, dan telepon Rp 00.000,-
Jumlah Rp900.000,-
Biaya keseluruhan
Rp7.800.000,-

Biaya rutin tahun ke-1

Biaya rutin bulanan x 12 Rp93.600.000,-

Total Rp100.500.000,-

ANGGARAN TAHUN 1

Pada tahun pertama diproyeksikan resep yang masuk 30 resep


perhari,perkiraan harga rata-rata 30.000,00/lembar resep.

1) Penjualan obat resep tahun-1 (keuntungan 30%)


30 lembar x 30 hari x 12 bulan x Rp30.000
Rp324.000.000,-
2) Penjualan obat bebas (keuntungan 10%)
30 hari x 12 bulan x Rp250.000,-
Rp90.000.000,-
3) Penjualan OWA (keuntungan 28%)
30 hari x 12 bulan x Rp150.000
Rp54.000.000,-
JUMLAH Rp.468.000.000,-

d.Pengeluaran rutin tahun ke-1


1. pembelian obat resep
80% x 324.000.000 Rp259.200.000,-
2.pembelian obat bebas
60% x 90.000.000
Rp54.000.000,-
3.pembelian OWA
40% x 54.000.000 Rp. 21.600.000,-
4.pengeluaran rutin tahun ke-1
Rp.334.800.000,-
JUMLAH Rp.334.800.000,-

e.Perhitungan laba rugi tahun ke-1

1)Pemasukan tahun ke-1 Rp468.000.000,-

2)Pengeluaran tahun ke- 1


Rp334.800.000,-

Laba kotor Rp133.200.000,-

Pajak pendapatan (10%) Rp13.320.000,-

Laba bersih Rp119.880.000,-

Perhitungan BEP tahun ke 1

ROI (Return On Investment )

ROI= Laba bersih


--------------- x 100%
Total investasi

=Rp119.880.000

---------------------- x 100% = 13.40%

Rp893.750.000

3)BEP (Break Even Point)


1
BEP = 1  ( BiayaVaria bel / Pendapa tan)
×Biayatetap

1
=  Rp.100.500.000
1  ( Rp.334.800.000 / Rp.468.000..000)

= Rp.353.127.196,00 / tahun
4) %BEP
% BEP= Biaya tetap
-------------------------------- x 100%
(Pendapatan-biaya variable)

= Rp.100.500.000
----------------------------------- x100%
(Rp468.000.000-Rp334.800.000)

=75.45%

ANGGARAN TAHUN KE 2

Pada tahun kedua diproyeksikan resep yang masuk 40 resep perhari,perkiraan


harga rata-rata 30.000,00/lembar resep.

5) Penjualan obat resep tahun-2 (keuntungan 30%)


40 lembar x 30 hari x 12 bulan x Rp30.000
Rp.432.000.000,-
6) Penjualan obat bebas (keuntungan 10%)
30 hari x 12 bulan x Rp250.000,-
Rp90.000.000,-
7) Penjualan OWA (keuntungan 28%)
30 hari x 12 bulan x Rp.150.000
Rp.54.000.000,-
JUMLAH Rp576.000.000,-

d.Pengeluaran rutin tahun ke-2


1. pembelian obat resep
80% x 432.000.000 Rp. 345.600.000,-
2.pembelian obat bebas
60% x 90.000.000 Rp
54.000.000,-
3.pembelian OWA
40% x 54.000.000 Rp. 21.6000.000,-
4.pengeluaran rutin tahun ke-2 Rp
421.200.000,-
JUMLAH Rp421.200.000,-
e.Perhitungan laba rugi tahun ke-2

1)Pemasukan tahun ke-2 Rp.576.000.000,-

2)Pengeluaran tahun ke- 2


Rp.421.200.000,-

Laba kotor Rp154.800.000,-

Pajak pendapatan (10%) Rp15.480.000,-

Laba bersih Rp139.320.000,-

f.Perhitungan BEP tahun ke -2

ROI (Return On Investment )

ROI= Laba bersih


--------------- x 100%
Total investasi

=Rp. 139.320.000

---------------------- x 100% = 15,59%

Rp893.750.000

BEP (Break Even Point)


1
BEP = 1  ( BiayaVaria bel / Pendapa tan)
×Biayatetap

1
=  Rp.100.500.000
1  ( Rp.421.200.000 / Rp.576.000..000)

= Rp373.953.488,00 / tahun

%BEP
% BEP= Biaya tetap
-------------------------------- x 100%
(Pendapatan-biaya variable)

= Rp.100.500.000
----------------------------------- x100%
(Rp576.000.000-Rp421.200.000)

=64,92%

ANGGARAN TAHUN KE 3

Pada tahun ketiga diproyeksikan resep yang masuk 55 resep


perhari,perkiraan harga rata-rata 30.000,00/lembar resep.

1) Penjualan obat resep tahun-3 (keuntungan 30%)


55 lembar x 30 hari x 12 bulan x Rp30.000 Rp.594.000.000,-

2) Penjualan obat bebas (keuntungan 10%)


30 hari x 12 bulan x Rp300.000,- Rp 108.000.000,-
3) Penjualan OWA (keuntungan 28%)
30 hari x 12 bulan x Rp.150.000
Rp.54.000.000,-
JUMLAH Rp756.000.000,-

d.Pengeluaran rutin tahun ke-3


1. pembelian obat resep
80% x 594.000.000 Rp. 475.200.000,-
2.pembelian obat bebas
60% x 108.000.000 Rp 64.800.000,-
3.pembelian OWA
40% x 54.000.000 Rp. 21.6000.000,-
4.pengeluaran rutin tahun ke-3
Rp561.600.000,-
JUMLAH Rp.561.600.000,-

e.Perhitungan laba rugi tahun ke-3


1)Pemasukan tahun ke-3 Rp.756.000.000,-

2)Pengeluaran tahun ke- 3


Rp.561.600.000,-

Laba kotor Rp194.400.000,-

Pajak pendapatan (10%) Rp19.440.000,-

Laba bersih Rp174.960.000,-

f.Perhitungan BEP tahun ke -3

ROI (Return On Investment )

ROI= Laba bersih


--------------- x 100%
Total investasi

=Rp. 174.960.000

---------------------- x 100% = 19.57%

Rp893.750.000

BEP (Break Even Point)


1
BEP = 1  ( BiayaVaria bel / Pendapa tan)
×Biayatetap

1
=  Rp.100.500.000
1  ( Rp.561.600.000 / Rp.756.000..000)

= Rp390.833.332,00 / tahun
%BEP

% BEP= Biaya tetap


-------------------------------- x 100%
(Pendapatan-biaya variable)

= Rp.100.500.000
----------------------------------- x100%
(Rp756.000.000-Rp561.600.000)

=51,69%

ANGGARAN TAHUN KE 4

Pada tahun ke empat diproyeksikan resep yang masuk 65 resep perhari,perkiraan


harga rata-rata 30.000,00/lembar resep.

1) Penjualan obat resep tahun-4(keuntungan 30%)


65 lembar x 30 hari x 12 bulan x Rp30.000
Rp.702.000.000,-
2) Penjualan obat bebas (keuntungan 10%)
30 hari x 12 bulan x Rp300.000,- Rp
108.000.000,-
3) Penjualan OWA (keuntungan 28%)
30 hari x 12 bulan x Rp.175.000
Rp.63.000.000,-
JUMLAH Rp873.000.000,-

d.Pengeluaran rutin tahun ke-4


1. pembelian obat resep
80% x 702.000.000 Rp. 561.600.000,-
2.pembelian obat bebas
60% x 108.000.000 Rp 64.800.000,-
3.pembelian OWA
40% x 63.000.000 Rp. 25.200.000,-
4.pengeluaran rutin tahun ke-4
Rp651.600.000,-
JUMLAH Rp.651.600.000,-
e.Perhitungan laba rugi tahun ke-4

1)Pemasukan tahun ke-4 Rp.873.000.000,-

2)Pengeluaran tahun ke- 4


Rp651.600.000,-

Laba kotor Rp221.400.000,-

Pajak pendapatan (10%) Rp22.140.000,-

Laba bersih Rp199.260.000,-

f.Perhitungan BEP tahun ke -4

ROI (Return On Investment )

ROI= Laba bersih


--------------- x 100%
Total investasi

=Rp. 199.260.000

---------------------- x 100% = 22,30%

Rp893.750.000

BEP (Break Even Point)


1
BEP = 1  ( BiayaVaria bel / Pendapa tan)
×Biayatetap

1
=  Rp.100.500.000
1  ( Rp.651.600.000 / Rp.873.000..000)

= Rp 402.000.000,00 / tahun

%BEP

% BEP= Biaya tetap


-------------------------------- x 100%
(Pendapatan-biaya variable)
= Rp.100.500.000
----------------------------------- x100%
(Rp873.000.000-Rp651.600.000)

=45,4%

ANGGARAN TAHUN KE 5

Pada tahun ke lima diproyeksikan resep yang masuk 75 resep perhari,perkiraan


harga rata-rata 30.000,00/lembar resep.

1) Penjualan obat resep tahun-5(keuntungan 30%)


75 lembar x 30 hari x 12 bulan x Rp30.000
Rp.810.000.000,-
2) Penjualan obat bebas (keuntungan 10%)
30 hari x 12 bulan x Rp325.000,- Rp 117.000.000,-
3) Penjualan OWA (keuntungan 28%)
30 hari x 12 bulan x Rp.175.000
Rp.63.000.000,-
JUMLAH Rp. 990.000.000,-

d.Pengeluaran rutin tahun ke-5


1. pembelian obat resep
80% x 810.000.000 Rp. 648.000.000,-
2.pembelian obat bebas
60% x 117.000.000 Rp 70.200.000,-
3.pembelian OWA
40% x 63.000.000 Rp. 25.200.000,-
4.pengeluaran rutin tahun ke-5
Rp743.400.000,-
JUMLAH Rp.743.400.000,-

e.Perhitungan laba rugi tahun ke-5

1)Pemasukan tahun ke-5 Rp.990.000.000,-

2)Pengeluaran tahun ke- 5


Rp.743.400.000,-
Laba kotor Rp246.600.000,-

Pajak pendapatan (10%) Rp24.660.000,-

Laba bersih Rp221.940.000,-

f.Perhitungan BEP tahun ke -5

ROI (Return On Investment )

ROI= Laba bersih


--------------- x 100%
Total investasi

=Rp. 221.940.000

---------------------- x 100% = 24.83%

Rp893.750.000

BEP (Break Even Point)


1
BEP = 1  ( BiayaVaria bel / Pendapa tan)
×Biayatetap

1
=  Rp.100.500.000
1  ( Rp.743.400.000 / Rp.990.000..000)

= Rp 402.000.000,00 / tahun

%BEP

% BEP= Biaya tetap


-------------------------------- x 100%
(Pendapatan-biaya variable)

= Rp.100.500.000
----------------------------------- x100%
(Rp990.000.000-Rp743.400.000)
=40,75%

TABEL RANCANGAN ANGGARAN TAHUN I SAMPAI TAHUN V


APOTEK CITO FARMA

Uraian Nominal Anggaran


Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV Tahun V
Pendapatan 468.000.000 576.000.000 756.000.000 873.000.000 990.000.000
(Rp)
Pengeluaran 334.800.000 421.200.000 561.600.000 651.600.000 743.400.000
(Rp)
Laba / Rugi 119.880.000 139.320.000 174.960.000 199.260.000 221.940.000
ROI (%) 13,40 15,59 19,57 22,30 24,83
BEP (Rp) 353.127.196 373.953.488 390.833.332 402.000.000 402.000.000
% BEP 75,45 64,92 51,69 45,4 40,75

PERHITUNGAN WAKTU BALIK MODAL

Kembali modal (ROI)= Laba rata-rata per tahun


----------------------------------- x 100%
Investasi awal

= Rp171.072.000
--------------------------- x 100%
Rp893.750.000

= 19,14%

WAKTU BALIK MODAL

Waktu balik modal = Investasi awal


-----------------------
Laba rata-rata pertahun

= Rp893.750.000
-------------------------
Rp171.072.000
=5.2 tahun (5 tahun 2 bulan)

PENUTUP

Demikian Proposal ini diberikan Berdasarkan analisa studi kelayakan, maka


pendirian APOTEK ”CITO FARMA“ yang bertempat di Jalan Pangerang
Antasari,Banjarmasin, bila ditinjau dari pengabdian profesi maupun sisi ekonomis
dinyatakan layak untuk didirikan.
T

BANJARMASIN s u
Denah Lokasi Apotek Cito Farma
B

Jln.Ayani Km.3

5
7
16 m

16 m
Jl.Ratuzaleha
2

Keterangan :
1. GelanggangOlahragaSeraya
2. Rs.SariMulia
3. Apotek KF
4. PosPolisi
5. Rm.Mahaji
6. Rs.puriParamita
7. LetakApotek CITO FARMA
DENAH RUANGAN

Jembatan Sungai

JL.A.Yani km 3

Keterangan :
Rolling door

Tempat duduk

Softdrink

Administrasi

Ruang dokter

Kantor

Mushola

Toilet

Ruang peracikan

Rak obat

Gudang penyimpanan obat

Anda mungkin juga menyukai