Anda di halaman 1dari 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMK Negeri 3 Selong


Mata Pelajaran : Teknologi Dasar Otomotif
Kelas/Semester : X / I (Ganjil)
Program Keahlian : Teknologi dan rekayasa
Materi Pokok : Memahami prinsip-prinsip kesehatan dan
keselamatan kerja (K3)
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (4 jam pelajaran)

A. Kompetensi Inti :
SIKAP
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menegembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cintadamai, responsive dan
proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cermin bangsa dalam pergaulan
dunia.

PENGETAHUAN
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan,teknologi, seni, budaya, dan humaniora denganwawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah

KETERAMPILAN
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
1.1 Lingkungan hidup dan sumber daya alam sebagai anugrah Tuhan yang maha
Esa harus dijaga kelestarian dan kelangsungan hidupnya
1.2 Pengembangan dan penggunaan teknologi dalam kegiatan belajar harus selaras
dan tidak merusak dan mencemari lingkungan, alam dan manusia
2.1 Menunjukkan sikap cermat dan teliti dalam memahami prinsip-prinsip K3
2.2 Menunjukkan sikap disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan langkah-
langkah kerja sesuai standar ISO
2.3 Menunjukkan sikap peduli terhadap lingkungan melalui kegiatan yang
berhubungan dengan prinsip kesehatan dan keselamatan kerja.
2.4 Menunjukkan sikap cermat dan peduli terhadap keselamatan kerja melalui
kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja
2.5 Menunjukkan sikap peduli terhadap lingkungan melalui kegiatan yang
Menunjukkan sikap peduli terhadap lingkungan melalui kegiatan yang
berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


Pengetahuan :
1. Mengemukakan UU keselamatan kerja
2. Mengemukakan Tujuan K3
3. Mengemukakan Penyebab Kecelakaan Kerja
4. Mengemukakan potensi bahaya pada lingkungan kerja

Keterampilan :
1. Melakukan upaya pencegahan kecelakaan di lingkungan kerja
2. Menggunakan alat pelindung keselamatan kerja
D. Tujuan Pembelajaran
Pengetahuan :
1. Siswa dapat mengemukakan UU keselamatan kerja
2. Siswa dapat mengemukakan Tujuan K3
3. Siswa dapat mengemukakan Penyebab Kecelakaan Kerja
4. Siswa dapat mengemukakan potensi bahaya pada lingkungan kerja
Keterampilan :
Siswa diharapkan mampu membangun sikap ilmiah dan keterampilan prosedural
melalui proses mencoba, mengasosiasi dan mengomunikasikannya dalam presentasi
dan laporan tertulis

E. Materi Pembelajaran (Terlampir)


F. MetodePembelajaran

Metode: ceramah, diskusi, tanya jawab, praktek.

Model : model pembelajaran problem solving

G. Kegiatan Pembelajaran
No. Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan

a. Mengajak peserta didik untuk memulai pembelajaran dengan berdoa 10


menit
sesuai agama dan keyakinan masing-masing.

b. Memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan


memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran
c. Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran
d. Menginformasikan relevansi bahan ajar yang akan disajikan selama
pembelajaran bagi kepentingan peserta didik kaitannya dengan
kehidupan sehari-hari
e. Merefleksi hasil postes pertemuan sebelumnya (untuk pertemuan kedua
dst)
f. Menagih dan mengingatkan tugas pertemuan sebelumnya (untuk
pertemuan kedua dst

2. Kegiatan Inti
Pertemuan pertama 25
a. Mengamati menit
No. Kegiatan Waktu
 Menyimak informasi melalui pengamatan tentang rangkaian listrik
 Menyimak informasi melalui pengamatan video pembelajaran
b. Menanya
 Melalui motivasi dari guru, peserta didik mengajukan pertanyaan
terkait rangkaian kelistrikan
 Melalui motivasi dari guru, peserta didik mengajukan pertanyaan
terkait jenis rangkaian listrik, tegangan, arus, dan hambatan listrik
c. Eksplorasi
 Secara berkelompok peserta didik melakukan diskusi meliputi :
1. Identifikasi masalah (menemukan masalah) diantaranya :
a. Apa saja jenis rangkaian kelistrikan sederhana?
b. Perbedaan antara jenis – jenis rangkaian kelistrikan?
c. Bagaimana melakukan pengukuran pada masing-masing
rangkaian listrik
d. Bagaimana melakukan perhitungan mengenai tegangan, arus
listrik dan hambatan?
d. Asosiasi
 Secara berkelompok peserta didik membuat catatan hasil diskusi
tentang rangkaian listrik sederhana
e. Komunikasi.
 Setiap kelompok menyampaikan hasil diskusi di depan kelas
 Kelompok lain menanggapi

3. Penutup 10
a. Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan pertanyaan menit
atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan
sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya;
b. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas;
c. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

H. Penilaian Hasil Belajar

1. Penilaian Sikap
a. Observasi kegiatan diskusi
b. Penilaian diri
c. Penilaian teman sejawat
d. Penilaian Jurnal

2. Penilaian Pengetahuan (Tugas)

3. Penilaian Keterampilan
 Praktik
 Portofolio

I. Media, Alat dan Sumber Belajar


Media : Media cetak, LCD dan slide
Alat : Rangkaian kelistrikan SERI dan PARALEL
Sumber Belajar : Buku Teknik sepeda Motor, diktat, Internet

Mengetahui Rumbuk, 5 Januari 2018


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Abdul Wahid, S.Pd M.Budi Satria Wahyu H, ST


NIP. 196705281990031004
Lampiran I
MATERI PEMBELAJARAN

RANGKAIAN LISTRIK

Rangkaian Listrik adalah rangkaian elektronika yang tersusun dari beberapa


komponen-komponen elektronika yang kemudian di rangkai dengan sumber tegangan
sehingga menjadi satu kesatuan yang memiliki fungsi dan kegunaan masing-
masing.Arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian hanya dapat berfungsi apabila
rangkaian tersebut berada dalam keadaan terbuka. Rangkaian listrik nantinya akan
menyediakan jalan bagi arus listrik agar dapat mengalir dan beroprasi dengan baik. Arus
yang mengalir nantinya akan dikendalikan oleh tenaga, contohnya adalah baterai.
Karena baterai dapat menghasilkan tekanan listrik atau tegangan yang mendorong
elektron di sepanjang kabel.
Baterai yang sudah dialiri arus juga dapat mengubah energi kimia menjadi
energi listrik.Setiap sel mengandung dua elektroda dan bahan kimia yang disebut
larutan elektrolit.Larutan elektrolit berguna untuk memindahkan elektron.Kelebihan
dari pemakaian elektron yaitu dapat mengalir ke rangkaian yang dihubungkan ke baterai
sebagai arus listrik.Beberapa jenis baterai yang dapat diisi ulang dan di gunakan
kembali adalah baterai Nikel Cadmium dan Aki Mobil.
Pada rangkaian kelistrikan otomotip pada kendaraan kecil, ringan, dan
kendaraan berat begitu pula pada bidang listrik menggunakan sumber listrik dengan
arus DC (Arus langsung) agar kendaraan tersebut bisa bergerak dan pada sistem
elektronik bisa bekerja.Pada rangkaian kelistrikan yang terpasang pada kendaraan dan
pada sistem elektronik yang sudah terangkaian tersebut mengenal menggunakan
rangkaian seri, paralel dan gabungan. Pada materi ini akan dibahas mengenai rangkaian
seri, paralel, gabungan dan campuran.

1. RANGKAIAN LISTRIK SERI


Rangkaian listrik seri adalah suatu rangkaian listrik,dimana Dua tahanan atau
lebih yang dirangkaikan berurutan atau berderet, input suatu komponen berasal dari
output komponen lainnya.
1.1 Rangkaian Seri Pada Rangkaian Arus Langsung

Suatu rangkaian lengkap terdiri dari suplai tenaga, pelindung sirkuit, beban,
beberapa. pengontrol, dan jalur. Saat sebuah conductor menghubungkan seluruh
komponen ukung ke ujung, hasilnya disebut dengan rangkaian seri. Bila beberapa
battery dihubungkan satu sama secara seri (ujung ke ujung), jumlah total tegangan yang
keluar adalah hasil dari penambahan antara battery2 tersebut. Meskipun rangkaian ini
memberikan tegangan yang lebih besar, kapasitas gabungan mereka untuk mensuplai
arus adalah sama seperti pada satu battery tunggal.
Di formulasikan sebagai berikut :

Tahanan atau sumber tenaga yang cara merangkaiannya secara seri, komposisi
Rangkaian yang disambungkan ke tahanan adalah sama seperti tampak pada gambar di
bawah. Hal inilah yang menyebabkan rangkaian listrik seri dapat menghemat biaya
(digunakan sedikit kabel penghubung). Selain memiliki kelebihan, rangkaian listrik seri
juga memiliki suatu kelemahan, yaitu jika salah satu komponen dicabut atau rusak,
maka komponen yang lain tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya. Misal tiga buah
bola lampu dirangkai seri, maka input dari lampu satu akan datang dari output lampu
yang lain. Jika salah satu lampu dicabut atau rusak, maka lampu yan lain akan ikut
padam. Perhatikanlah rangkaian seri tiga lampu dibawah ini

1.2 Rangkaian seri pada Hambatan

Pada rangkaian beberapa resistor yang disusun seri, maka dapat diperoleh nilai
resistor totalnya dengan menjumlah semua resistor yang disusun seri tersebut. Untuk
menghitung total tahanan didalam sirkuit seri adalah sebagai berikut :

Persamaan hambatan pengganti rangkaian seri dapat dicari dari persamaan awal
diatas, di mana kuat arus listrik pada tiap tiap hambatan adalah sama, sedangkan beda
potensial di tiap tiap hambatan bernilai berbeda. Untuk membuktikan arus yang
mengalir sama dan tegangan yang mengalir berbeda dengan melihat gambar dibawah
ini.
Tahanan – tahanan yang dirangkaikan secara seri dialiri oleh arus yang sama Besar
arus tidak berubah-ubah di dalam rangkaian seri
Hasil pengukuran :
It = 1,26 A
I1 = 1,26 A
I2 = 1,26 A

Tegangan total hubungan seri adalah jumlah setiap tegangan pada tahanan – tahanan
Hasil pengukuran :
U1 = 6v
U2 = 6v
U tot = 12
Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk hambatan seri memiliki ciri-ciri yang
dapat diformulasikan sebagai berikut :
2. RANGKAIAN LISTRIK PARALEL
Rangakain listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input
komponen berasal dari sumber yang sama. Semua komponen satu sama lain tersusun
paralel.

2.1 Rangkaian Paralel pada Sumber Tegangan

Rangkaian Seri dan Paralel merupakan jenis-jenis rangkaian yg dipakai tuk


menyambungkan dua ataupun lebih komponen elektrik sehingga menjadi satu kesatuan
yang utuh. Bila dilihat dari cara penyusunannya, maka rangkaian seri di susun dengan
cara bersambung atau sejajar. Contohnya dalam kehidupan sehari-hari adalah pada
lampu senter yang komponen baterainya disusun berurutan. Berbeda halnya dengan
rangkaian paralel, dimana penyusunan komponennya dengan cara berderet. Kalau
rangkaian ini contohnya adalah lampu listrik yang biasa kita gunakan dirumah.

Sebelum berbicara membahas lebih lanjut mengenai rangkaian campuran, mari kita
teliti satu persatu mengenai rangkaian ini. Rangkaian seri memiliki dua/lebih beban
elektrik yg disambungkan dengan catu-daya melalui sebuah rangkaian.Dengan
menggunakan rangkaian jenis ini, kita bisa mengisikan beban listrik yang banyak di satu
rangkaian saja.Contoh penerapan rangkaian ini dengan beban yang banyak adalah pada
lampu-lampu di pohon natal, dimana bisa terdapat lebih dari dua puluh lampu hanya
pada satu rangkaian. Jenis rangkaian ini akan memberikan arus yang lewat sama
besarnya di tiap-tiap elemen yg disusun seri.
Pada Rangkaian Paralel jika dua buah baterai di jumper menjadi satu, maka
tegangannya tidak bertambah (tetap) tetapi arusnya bertambah.Hal ini sesuai hukum
Kirchoff I pada materi yang dahulu.

Hal inilah yang menyebabkan susunan paralel dalam rangkaian listrik menghabiskan
biaya yang lebih banyak (kabel penghubung yang diperlukan lebih banyak).

2.2 Rangkaian Paralel pada Hambatan

Selain kelemahan tersebut, susunan paralel memiliki kelebihan tertentu


dibandingkan susunan seri. Adapun kelebihannya adalah jika salah satu komponen
dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tetap berfungsi sebagaimana mestinya.
Misal tiga buah lampu tersusun paralel, lampu juga bisa diumpamakan tahanan, jika
salah satu lampu dicabut atau rusak, maka lampu yang lain tidak akan ikut mati begitu
juga pada tahanan. Perhatikanlah gambar susunan paralel tiga lampu (tahanan) berikut
ini

Rangkaian paralel pada hambatan adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari dua
atau lebih hambatan yang tersusun secara berderet atau tersusun paralel.Sama seperti
pada rangkaian seri, rangkaian paralel juga digunakan untuk mendapatkan nilai mbatan
pengganti. Perhitungan rangkaian paralel sedikit lebih rumit dari rangkaian seri.
Formulasi / rumus rangkaian paralel sebagai berikut:

Persamaan hambatan pengganti paralel dapat dicari dari persamaan awal, di


mana beda potensial di masing masing komponen adalah sama satu sama lain,
sedangkan kuat arus yang masuk titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus di
masing masing komponen. Untuk membuktikan arus yang mengalir sama dan tegangan
yang mengalir berbeda dengan melihat gambar dibawah
Hasil pengukuran :
U1 = 12 V
U2 = 12 V
U3= 12 V
Ut = 12 V
Diperoleh : U1 = U2 = U3 = Ut
Kesimpulan : Hubungan pararel terletak pada tegangan yang sama pada setiap cabang.

Diperoleh : I1 + I2 + I3 = It
Kesimpulan : Jumlah arus masuk = jumlah arus keluar Hubungan paralel terdiri dari
berbagai arus cabang. Semua arus cabang bersumber dari arus utama, dan arus keluar
kembali pada jepitan tertutup.
Lampiran II
a. Observasi kegiatan diskusi

Aktifitas Jml skor Ket.


Kerja Keaktifa Penguasa Nilai
No Nama Inisiatif
sama n an materi
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
dst

Keterangan

Keterangan Nilai
A = 80 – 100 : Baik sekali
B = 70 – 79 : Baik
C = 60 – 69 : Cukup
D = < 60 : Kurang

Keterangan skor

Masing-masing kolom Aspek Pengamatan diisi dengan kriteria


4 = Baik sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

Ʃ Skor perolehan
Nilai = X 100 %
Skor maksimal (20)
Lampiran III

InstrumenTes Praktik 1

Hasil Penilaian
No. Indikator 3 2 1
(baik) (cukup) (kurang)
1. Menyiapkan alat dan
bahan
2. Melakukan praktik
3. Mempresentasikan hasil
praktik
Jumlah Skor yang Diperoleh

Rubrik Penilaian

No Indikator Rubrik
1. Menyiapkan alat 3. Menyiapakan seluruh alat dan
dan bahan bahan yang diperlukan.
2. Menyiapakan sebagian alat dan
bahan yang diperlukan.
1. Tidak menyiapakan seluruh alat
dan bahan yang diperlukan.
2. Melakukan praktik 3. Mampu melakukan praktik dengan
menggunakan seluruh prosedur
yang ada.
2. Mampu melakukan praktik dengan
menggunakan sebagian prosedur
yang ada.
1. Tidak mampu melakukan praktik
dengan menggunakan prosedur
yang ada.
3. Mempresentasikan 3. Mampu mempresentasikan hasil
hasil praktik praktik dengan benar secara
substantif, bahasa mudah
dimengerti, dan disampaikan
secara percaya diri.
2. Mampu mempresentasikan hasil
praktik dengan benar secara
substantif, bahasa mudah
dimengerti, dan disampaikan
kurang percaya diri.
1. Mampu mempresentasikan hasil
No Indikator Rubrik
praktik dengan benar secara
substantif, bahasa sulit dimengerti,
dan disampaikan tidak percaya
diri.

Kriteria Penilaian:
Nilai = Jumlah Skor yang Diperoleh X 100

Anda mungkin juga menyukai