Rpp-Tdo-Ganjil-X (Kontaminasi)
Rpp-Tdo-Ganjil-X (Kontaminasi)
(RPP)
A. Kompetensi Inti :
SIKAP
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menegembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cintadamai, responsive dan
proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cermin bangsa dalam pergaulan
dunia.
PENGETAHUAN
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan,teknologi, seni, budaya, dan humaniora denganwawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KETERAMPILAN
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Lingkungan hidup dan sumber daya alam sebagai anugrah Tuhan yang maha
Esa harus dijaga kelestarian dan kelangsungan hidupnya
1.2 Pengembangan dan penggunaan teknologi dalam kegiatan belajar harus selaras
dan tidak merusak dan mencemari lingkungan, alam dan manusia
2.1 Menunjukkan sikap cermat dan teliti dalam memahami jenis – jenis rangkaian
kelistrikan sederhana
2.2 Menunjukkan sikap disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan langkah-
langkah kerja sesuai standar ISO
2.3 Menunjukkan sikap peduli terhadap lingkungan melalui kegiatan yang
berhubungan dengan membuat rangkaian kelistrikan sederhana.
2.4 Menunjukkan sikap cermat dan peduli terhadap keselamatan kerja melalui
kegiatan yang berhubungan dengan membuat rangkaian kelistrikan
2.5 Menunjukkan sikap peduli terhadap lingkungan melalui kegiatan yang
Menunjukkan sikap peduli terhadap lingkungan melalui kegiatan yang
berhubungan dengan membuat rangkaian kelistrikan
Keterampilan :
1. Membuat rangkaian kelistrikan sederhana
2. Melakukan pengukuran tegangan listrik
3. Melakukan pengukuran arus listrik
4. Melakukan pengukuran hambatan listrik
D. Tujuan Pembelajaran
Pengetahuan :
1. Siswa dapat mengemukakan teori dasar listrik
2. Siswa dapat mengemukakan jenis rangkaian kelistrikan sederhana
3. Siswa dapat mengemukakan karakteristik rangkaian kelistrikan sederhana
4. Siswa dapat mengemukakan langkah membuat rangkaian kelistrikan sederhana
5. Siswa dapat mengemukakan langkah pengukuran tegangan, arus, dan hambatan
Keterampilan :
Siswa diharapkan mampu membangun sikap ilmiah dan keterampilan prosedural
melalui proses mencoba, mengasosiasi dan mengomunikasikannya dalam presentasi
dan laporan tertulis
G. Kegiatan Pembelajaran
No. Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
2. Kegiatan Inti
Pertemuan pertama 25
a. Mengamati menit
Menyimak informasi melalui pengamatan tentang rangkaian listrik
Menyimak informasi melalui pengamatan video pembelajaran
b. Menanya
Melalui motivasi dari guru, peserta didik mengajukan pertanyaan
terkait rangkaian kelistrikan
Melalui motivasi dari guru, peserta didik mengajukan pertanyaan
terkait jenis rangkaian listrik, tegangan, arus, dan hambatan listrik
c. Eksplorasi
Secara berkelompok peserta didik melakukan diskusi meliputi :
1. Identifikasi masalah (menemukan masalah) diantaranya :
a. Apa saja jenis rangkaian kelistrikan sederhana?
b. Perbedaan antara jenis – jenis rangkaian kelistrikan?
c. Bagaimana melakukan pengukuran pada masing-masing
rangkaian listrik
d. Bagaimana melakukan perhitungan mengenai tegangan, arus
listrik dan hambatan?
d. Asosiasi
Secara berkelompok peserta didik membuat catatan hasil diskusi
tentang rangkaian listrik sederhana
e. Komunikasi.
Setiap kelompok menyampaikan hasil diskusi di depan kelas
Kelompok lain menanggapi
3. Penutup 10
a. Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan pertanyaan menit
atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan
sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya;
b. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas;
c. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
H. Penilaian Hasil Belajar
1. Penilaian Sikap
a. Observasi kegiatan diskusi
b. Penilaian diri
c. Penilaian teman sejawat
d. Penilaian Jurnal
3. Penilaian Keterampilan
Praktik
Portofolio
RANGKAIAN LISTRIK
Suatu rangkaian lengkap terdiri dari suplai tenaga, pelindung sirkuit, beban,
beberapa. pengontrol, dan jalur. Saat sebuah conductor menghubungkan seluruh
komponen ukung ke ujung, hasilnya disebut dengan rangkaian seri. Bila beberapa
battery dihubungkan satu sama secara seri (ujung ke ujung), jumlah total tegangan yang
keluar adalah hasil dari penambahan antara battery2 tersebut. Meskipun rangkaian ini
memberikan tegangan yang lebih besar, kapasitas gabungan mereka untuk mensuplai
arus adalah sama seperti pada satu battery tunggal.
Di formulasikan sebagai berikut :
Tahanan atau sumber tenaga yang cara merangkaiannya secara seri, komposisi
Rangkaian yang disambungkan ke tahanan adalah sama seperti tampak pada gambar di
bawah. Hal inilah yang menyebabkan rangkaian listrik seri dapat menghemat biaya
(digunakan sedikit kabel penghubung). Selain memiliki kelebihan, rangkaian listrik seri
juga memiliki suatu kelemahan, yaitu jika salah satu komponen dicabut atau rusak,
maka komponen yang lain tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya. Misal tiga buah
bola lampu dirangkai seri, maka input dari lampu satu akan datang dari output lampu
yang lain. Jika salah satu lampu dicabut atau rusak, maka lampu yan lain akan ikut
padam. Perhatikanlah rangkaian seri tiga lampu dibawah ini
Pada rangkaian beberapa resistor yang disusun seri, maka dapat diperoleh nilai
resistor totalnya dengan menjumlah semua resistor yang disusun seri tersebut. Untuk
menghitung total tahanan didalam sirkuit seri adalah sebagai berikut :
Persamaan hambatan pengganti rangkaian seri dapat dicari dari persamaan awal
diatas, di mana kuat arus listrik pada tiap tiap hambatan adalah sama, sedangkan beda
potensial di tiap tiap hambatan bernilai berbeda. Untuk membuktikan arus yang
mengalir sama dan tegangan yang mengalir berbeda dengan melihat gambar dibawah
ini.
Tahanan – tahanan yang dirangkaikan secara seri dialiri oleh arus yang sama Besar
arus tidak berubah-ubah di dalam rangkaian seri
Hasil pengukuran :
It = 1,26 A
I1 = 1,26 A
I2 = 1,26 A
Tegangan total hubungan seri adalah jumlah setiap tegangan pada tahanan – tahanan
Hasil pengukuran :
U1 = 6v
U2 = 6v
U tot = 12
Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk hambatan seri memiliki ciri-ciri yang
dapat diformulasikan sebagai berikut :
2. RANGKAIAN LISTRIK PARALEL
Rangakain listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input
komponen berasal dari sumber yang sama. Semua komponen satu sama lain tersusun
paralel.
Sebelum berbicara membahas lebih lanjut mengenai rangkaian campuran, mari kita
teliti satu persatu mengenai rangkaian ini. Rangkaian seri memiliki dua/lebih beban
elektrik yg disambungkan dengan catu-daya melalui sebuah rangkaian.Dengan
menggunakan rangkaian jenis ini, kita bisa mengisikan beban listrik yang banyak di satu
rangkaian saja.Contoh penerapan rangkaian ini dengan beban yang banyak adalah pada
lampu-lampu di pohon natal, dimana bisa terdapat lebih dari dua puluh lampu hanya
pada satu rangkaian. Jenis rangkaian ini akan memberikan arus yang lewat sama
besarnya di tiap-tiap elemen yg disusun seri.
Pada Rangkaian Paralel jika dua buah baterai di jumper menjadi satu, maka
tegangannya tidak bertambah (tetap) tetapi arusnya bertambah.Hal ini sesuai hukum
Kirchoff I pada materi yang dahulu.
Hal inilah yang menyebabkan susunan paralel dalam rangkaian listrik menghabiskan
biaya yang lebih banyak (kabel penghubung yang diperlukan lebih banyak).
Rangkaian paralel pada hambatan adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari dua
atau lebih hambatan yang tersusun secara berderet atau tersusun paralel.Sama seperti
pada rangkaian seri, rangkaian paralel juga digunakan untuk mendapatkan nilai mbatan
pengganti. Perhitungan rangkaian paralel sedikit lebih rumit dari rangkaian seri.
Formulasi / rumus rangkaian paralel sebagai berikut:
Diperoleh : I1 + I2 + I3 = It
Kesimpulan : Jumlah arus masuk = jumlah arus keluar Hubungan paralel terdiri dari
berbagai arus cabang. Semua arus cabang bersumber dari arus utama, dan arus keluar
kembali pada jepitan tertutup.
Lampiran II
a. Observasi kegiatan diskusi
Keterangan
Keterangan Nilai
A = 80 – 100 : Baik sekali
B = 70 – 79 : Baik
C = 60 – 69 : Cukup
D = < 60 : Kurang
Keterangan skor
Ʃ Skor perolehan
Nilai = X 100 %
Skor maksimal (20)
Lampiran III
InstrumenTes Praktik 1
Hasil Penilaian
No. Indikator 3 2 1
(baik) (cukup) (kurang)
1. Menyiapkan alat dan
bahan
2. Melakukan praktik
3. Mempresentasikan hasil
praktik
Jumlah Skor yang Diperoleh
Rubrik Penilaian
No Indikator Rubrik
1. Menyiapkan alat 3. Menyiapakan seluruh alat dan
dan bahan bahan yang diperlukan.
2. Menyiapakan sebagian alat dan
bahan yang diperlukan.
1. Tidak menyiapakan seluruh alat
dan bahan yang diperlukan.
2. Melakukan praktik 3. Mampu melakukan praktik dengan
menggunakan seluruh prosedur
yang ada.
2. Mampu melakukan praktik dengan
menggunakan sebagian prosedur
yang ada.
1. Tidak mampu melakukan praktik
dengan menggunakan prosedur
yang ada.
3. Mempresentasikan 3. Mampu mempresentasikan hasil
hasil praktik praktik dengan benar secara
substantif, bahasa mudah
dimengerti, dan disampaikan
secara percaya diri.
2. Mampu mempresentasikan hasil
praktik dengan benar secara
substantif, bahasa mudah
dimengerti, dan disampaikan
kurang percaya diri.
1. Mampu mempresentasikan hasil
No Indikator Rubrik
praktik dengan benar secara
substantif, bahasa sulit dimengerti,
dan disampaikan tidak percaya
diri.
Kriteria Penilaian:
Nilai = Jumlah Skor yang Diperoleh X 100