Program Studi S1
Program Studi S1
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas limpah dan
rahmat-Nya sehingga makalah Sistem Muskuloskeletal ini dapat terselesaikan. Makalah Sistem
Muskuloskeletal ini dibuat sebagai tugas mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatann II.
Makalah ini disusun berdasarkan beberapa literatur yang saya ambil,Selain itu makalah
ini saya i susun dengan agar dapat memberikan manfaat untuk pembaca dalam mempelajari
Sistem Muskuloskeletal.
Oleh karena itu, saya sangat mengaharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca untuk perbaikan kedepannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
terutaman mahasiswa Keperawatan.
(Penulis)
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem muskuloskeletal meliputi tulang, persendian, otot, tendon, dan bursa. Struktur tulang
dan jaringan ikat menyususn kurang lebih 25 % berat badan. Struktur tulang memberikan
perlindungan terhadap organ-organ penting dalam tubuh seperti jantung, paru, otak. Tulang
berfungsi juga memberikan bentuk serta tempat melekatnya otot sehingga tubuh kita dapat
bergerak, disamping itu tulang berfungsi sebagai penghasil sel darah merah dan sel darah putih
(tepatnya di sumsum tulang) dalam proses yang disebut hamatopoesis.
Tubuh kita tersusun dari kurang lebih 206 macam tulang, dalam tubuh kita ada 4 kategori
yaitu tulang panjang, tulang pipih, tulang pendek, dan tulang tidak baraturan. Masing-masing
tulang dihubungkan oleh jaringan yang disebut sendi. Menurut pergerakan yang ditimbulkan
sendi dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
1. Sendi fibrous/sinatrosis/sendi tidak bergerak
2. Sendi tulang rawan / amfiartrose/sendi gerak
3. Sendi sinovial/diartrose.
Bentuk sendi diartrose ada beberapa macam : sendi putar, sendi engsel, sendi kondiloid,
sendi berporos serta sendi pelana. Bentuk-bentuk sendi beserta contohnya :
Sendi putar : sendi bahu dan sendi panggul
Sendi engsel : sendi siku, sendi antara ruas-ruas jari
Sendi kondiloid : hampir sama dengan sendi engsel tapi dapat bergerak dalam 2 bidang seperti
pada pergelangan tangan.
Sendi berporos: sendi antara kepala dengan tulang leher pertama
Sendi pelana : sendi metacarpal pertama, yang memungkinkan ibu jari ergerak bebas.
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Mahasiswa memahami tentang sistem muskuloskeletal
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui definisi sistem muskuloskeletal
b. Mengetahui sistem rangka dan sendi
c. Mengetahui tenteng tulang
d. Mengetahui tentang sendi
e. Mengetahui tentang otot
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. DEFINISI SISTEM MUSKULOSKELETAL
Sistem Muskuloskeletal
merupakan sistem tubuh yang terdiri dari otot (muskulo) dan tulang-tulang yang membentuk
rangka (skelet). Otot adalah jaringan tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah energi
kimia menjadi energi mekanik (gerak). Sedangkan rangka adalah bagian tubuh yang terdiri dari
tulang-tulang yang memungkinkan tubuh mempertahankan bentuk, sikap dan posisi.
sistem muskuloskeletal (otot-rangka)
Otot(muscle) jaringan tubuh yg berfungsi mengubah energi kimia menjadi kerja mekanik
sebagai respons tubuh terhadap perubahan lingkungan Rangka (skeletal)
bagian tubuh yg tdd tulang, sendi, dan tulang rawan (kartilago) sbg tempat menempelnya otot
dan memungkinkan tubuh untuk mempertahankan sikap dan posisi.
B. SISTEM RANGKA DAN SENDI
Alat gerak tubuh manusia sistem muskuloskeletal: pasif rangka (skeletal); aktif otot
(muscle) Rangka-tulang: jaringan ikat yg keras & kaku (jaringan penyokong); banyak
mengandung mineral, zat perekat dan zat kapur. Tulang rawan, tulang, dan sendi
Fungsi Sistem Rangka :
1. Penyangga: berdirinya tubuh, tempat melekatnya ligamen-ligamen, otot, jaringan lunak & organ
2. Penyimpanan mineral (kalsium & fosfat) dan lipid (yellow marrow)
3. Produksi sel darah (red marrow)
4. Pelindung; membentuk rongga melindungi organ yang halus & lunak
5. Penggerak; dpt mengubah arah & kekuatan otot rangka saat bergerak; adanya persendian
TULANG
Pertumbuhan tulang mencapai kematangannya setelah pubertas dan pertumbuhan seimbang
hanya sampai usia 35 tahun. Berikutnya mengalami percepatan reabsorpsi sehingga terjadi
penurunan massa tulang sehingga pada usila menjadi rentan terhadap injury. Pertumbuhan
dipengaruhi hormon & mineral. Penyusun tulang
tulang disusun oleh sel-sel tulang yang terdiri dari osteosit, osteoblast dan osteoklast serta
matriks tulang. Matriks tulang mengandung unsur organik terutama kalsium dan fosfor. Struktur
tulang Secara makroskopis tulang terdiri dari dua bagian yaitu pars spongiosa (jaringan
berongga) dan pars kompakta (bagian yang berupa jaringan padat). Permukaan luar tulang
dilapisi selubung fibrosa (periosteum); lapis tipis jaringan ikat (endosteum) melapisi rongga
sumsum & meluas ke dalam kanalikuli tulang kompak.
Membran periosteum berasal dari perikondrium tulang rawan yang merupakan pusat
osifikasi. Periosteum merupakan selaput luar tulang yang tipis. Periosteum mengandung
osteoblas (sel pembentuk jaringan tulang), jaringan ikat dan pembuluh darah. Periosteum
merupakan tempat melekatnya otot-otot rangka (skelet) ke tulang dan berperan dalam
memberikan nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang rusak. Pars kompakta teksturnya halus dan
sangat kuat. Tulang kompak memiliki sedikit rongga dan lebih banyak mengandung kapur
(Calsium Phosfat dan Calsium Carbonat) sehingga tulang menjadi padat dan kuat. Kandungan
tulang manusia dewasa lebih banyak mengandung kapur dibandingkan dengan anak-anak
maupun bayi. Bayi dan anak-anak memiliki tulang yang lebih banyak mengandung serat-serat
sehingga lebih lentur.
Tulang kompak paling banyak ditemukan pada tulang kaki dan tulang tangan.
Pars spongiosa merupakan jaringan tulang yang berongga seperti spon (busa). Rongga tersebut
diisi oleh sumsum merah yang dapat memproduksi sel-sel darah. Tulang spongiosa terdiri dari
kisi-kisi tipis tulang yang disebut trabekula. Secara Mikroskopis tulang terdiri dari :
1. Sistem Havers (saluran yang berisi serabut saraf, pembuluh darah, aliran limfe)
2. Lamella (lempeng tulang yang tersusun konsentris).
3. Lacuna (ruangan kecil yang terdapat di antara lempengan–lempengan yang mengandung sel
tulang).
4. Kanalikuli (memancar di antara lacuna
dan tempat difusi makanan sampai ke osteon).
Tulang Rawan (Kartilago) tulang rawan berkembang dari mesenkim membentuk sel yg
disebut kondrosit. Kondrosit menempati rongga kecil (lakuna) di dalam matriks dgn substansi
dasar seperti gel (berupa proteoglikans) yg basofilik. Kalsifikasi menyebabkan tulang rawan
tumbuh menjadi tulang (keras).
Jenis Tulang Rawan
1. Hialin Cartilago : matriks mengandung seran kolagen; jenis yg paling banyak dijumpai.
2. Elastic Cartilago : serupa dg tl rawan hialin tetapi lebih banyak serat elastin yang mengumpul
pada dinding lakuna yang mengelilingi kondrosit
3. Fibrokartilago: tidak pernah berdiri sendiri tetapi secara berangsur menyatu dengan tulang rawan
hialin atau jaringan ikat fibrosa yang berdekatan.
Sendi (Artikulatio) Sendi merupakan persambungan antar tulang yang menjadikan tulang
menjadi fleksibel dalam pergerakan. Jenis Sendi Berdasarkanpergerakannya sendi dibagi
menjadi :
1. Synarthroses Sendi ini mempunyai pergerakan yang terbatas atau bahkan tidak dapat bergeak
sama sekali. Sendi ini dijumpai pada tulang tengkorak dimana lempeng-lempeng tulang
tengkorak disambungkan oleh elemen fibrosa.
2. Amphiarthroses Sendi ini mempunyai pergerakan yang terbatas. Jaringan berupa diskus
fibrocartilage yang lebar dan pipih menghubungkan antara dua tulang. Umumnya bagian tulang
yang berada pada sisi persendian dilapisi oleh tulang rawan hialin dan struktur keseluruhan
berada dalam kapsul. Beberapa contoh sendi iniadalah: sendi vertebra, dan simfisis pubis.
3. Diarthroses Sendi ini memiliki pergerakan yang luas. Umumnya dijumpai pada sendi-sendi
ekstremitas. Dijumpai adanya celah sendi, rawan sendi yang licin dan membran sinovium serta
kapsul sendi.
Otot Rangka Otot rangka bekerja secara volunter (secara sadar atas perintah dari otak), bergaris
melintang, bercorak dan berinti banyak di bagian perifer. Secara anatomis terdiri dari jaringan
konektif dan sel kontraktil.
Fungsi Otot Rangka
1. Menghasilkan gerakan rangka tubuh.
2. Mempertahankan sikap & posisi tubuh.
3. Menyokong jaringan lunak.
4. Menunjukkan pintu masuk & keluar saluran dalam sistem tubuh.
5. Mempertahankan suhu tubuh dengan pembentukan kalor saat kontraksi.
Struktur Otot Rangka Setiap otot dilapisi jaringan konektif yang disebut epimisium. Otot rangka
disusun oleh fasikula yang merupakan berkas otot yang terdiri dari beberapa sel otot. Setiap
fasikula dilapisi jaringan konektif yang disebut perimisium dan setiap sel otot dipisahkan oleh
endomisium.
Organisasi otot rangka terdiri dari :
1. Otot
2. Fasikula
3. Serabut Otot
4. Miofibril
5. Miofilamen
3.OTOT JANTUNG
A. Memiliki 1 inti yg berada ditengah
B. Dipersarafi oleh saraf otonom (involunter)
C. Serat otot berserat
D. Hanya ada di jantung
E. Sumber Ca2+ dari CES & RS
F. Sumber energi dr metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat, tdk mengalami tetani, & tahan
thd kelelahan
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Sistem Muskuloskeletal merupakan sistem tubuh yang terdiri dari otot (muskulo) dan tulang-
tulang yang membentuk rangka (skelet). Otot adalah jaringan tubuh yang mempunyai
kemampuan mengubah energi kimia menjadi energi mekanik (gerak). Sedangkan rangka adalah
bagian tubuh yang terdiri dari tulang-tulang yang memungkinkan tubuh mempertahankan
bentuk, sikap dan posisi.
2. Didalam tubuh manusia tersusun dari 3 otot diantaranya yaitu, Ada 3 jenis otot yaitu otot
jantung, otot polos dan otot rangka.
OTOT POLOS
A. Memiliki 1 inti yg berada di tengah,
B. Dipersarafi oleh saraf otonom (involunter), serat otot polos (tidak berserat),
C. Terdapat di organ dalam tubuh (viseral), sumber Ca2+ dari CES, sumber energi terutama dr
metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat, kadng mengalami tetani, tahan thd kelelahan.
OTOT RANGKA
A. Memiliki banyak inti,
B. .Dipersarafi oleh saraf motorik somatik (volunter),
Melekat pada tulang
C. Sumber Ca2+ dari retikulum sarkoplasma (RS)
D. Sumber energi dr metabolisme aerobik & anaerobik, awal kontraksi cepat, mengalami tetani, &
cepat lelah
OTOT JANTUNG
A. Memiliki 1 inti yg berada ditengah
B. Dipersarafi oleh saraf otonom (involunter)
C. Serat otot berserat
D. Hanya ada di jantung
E. Sumber Ca2+ dari CES & RS
F. Sumber energi dr metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat, tdk mengalami tetani, & tahan
thd kelelahan
B. SARAN
Untuk mahasiswa khususnya, fakultas ilmu kesehatan S1 Keperawatan agar belajar lebih
mendalami lagi tentang sistem Muskuloskeletal. Karena, lebih banyak mendalami, kita lebih
banyak tau lagi tentang struktur tubuh manusia atau penyusun tubuh manusia. Dan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Ns. Mohammad judha, M.Kep & Rizky Erwanto, Ns., S.Kep ANATOMMI DAN FISIOLOGI.
2011. Gosyen Publishing. Yogyakarta