Elen triananda Fiani tantri Keke varela Fitriani Nurhijrah Sumitro Apa itu bunuh diri? • Bunuh diri merupakan kematian yang di perbuat oleh sang pelaku sendiri secara sengaja (Haroid I. Kaplan & Berjamin J. Sadock) • Bunuh diri adalah tindakan yang secara sadar di lakukan oleh pasien untuk mengakhiri kehidupannya (Budi Anna kelihat). • Bunuh diri merupakan tindakan agresif yang merusak diri sendiri dan dapat mengakhiri kehidupan (Wilson dan Kneisl). Bunuh diri secara umum Bunuh diri adalah segala perbuatan dengan tujuan untuk membinasakan dirinya sendiri dengan sengaja di lakukan oleh seseorang yang tahu akan akibatnya, yang di lakukan dalam waktu singkat. Apa penyebabnya? 1. Pada anak Pelarian dari panganiayaan atau pemerkosaan, situasi keluarga yang kacau Perasaan tidak di sayang atau selalu di kritik Gagal sekolah Takut atau dihina di sekolah Kehilangan orang yang dicintai Dihukum orang lain 2. Pada remaja Hubungan interpersonal yang tidak bermakna Sulit mempertahankan hubungan interpersonal Pelarian dari penganiayaan fisik atau pemerkosaan Perasaan tidak dimengerti orang lain Kehilangan orang yang dicintai Keadaan fisik Masalah dengan orang tua Masalah seksual Depresi 3. Pada mahasiswa Self ideal terlalu tinggi Cemas akan tugas akademik yang terlalu banyak Kegagalan akademik berarti kehilangan penghargaan dan kasih sayang orang tua Kompetisi untuk sukses 4. Pada lansia Perubahan status dari mandiri ke ketergantungan Penyakit yang menurunkan kemampuan berfungsi Perasaan tidak berarti di masyarakat Kesepian dan isolasi sosial Kehilangan ganda (seperti pekerjaan, kesehatan, pasangan) Sumber hidup bergantung Manifestasi klinis a. Tak langsung Merokok, mengebut, berjudi, tindakan kriminal, terlibat dalam tindakan rekreasi beresiko tinggi, penyalahgunaan zat, perilaku yang menyimpang secara sosial, perilaku yang menimbulkan stress, gangguan makan, ketidakpatuhan pada tindakan medik b. Langsung Keputusasaan, celakaan terhadap diri sendiri, perasaan gagal dan tidak berharga, alam perasaan depresi, agitasi dan gelisah, insomnia yang menetap, penurunan berat badan, berbicara lamban, keletihan, menarik diri dari lingkungan psikopatologi 1. Psikologi Secara psikologis, individu yang beresiko melakukan bunuh diri mengidentifikasi dirinya dengan orang yang hilang tersebut. Dia merasa marah terhadap objek kasih sayang ini dan berharap untuk menghukum atau bahkan membunuh orang yang hilang tersebut. 2. Biologis Banyak penelitian telah dilakukan untuk menemukan penjelasan biologis yang tepat untuk perilaku bunuh diri. Beberapa peneliti percaya bahwa ada gangguan pada level serotonin di otak, dimana serotonin diasosiasikan dengan perilaku agresif dan kecemasan. Penelitian lain mengatakan bahwa perilaku bunuh diri merupakan bawaan lahir, dimana orang yang suicidal mempunyai keluarga yang juga menunjukkan kecenderungan yang sama. Walaupun demikian, hingga saat ini belum ada faktor biologis yang ditemukanberhubungan secara langsung dengan perilaku bunuh diri. 3. Sosiologi Inidividu yang bunuh diri di sini adalah individu yang terisolasi dengan masyarakatnya, dimana individu mengalami underinvolvement dan underintegration. Individu menemukan bahwa sumber daya yang dimilikinya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan, dia lebih beresiko melakukan perilaku bunuh diri. Pemeriksaan penunjang Koreksi penunjang dari kejadian tentamen bunuh diri akan menentukan terapi resisitasi dan terapi lanjutan yang akan di lakukan pada klien dengan tentamen bunuh diri. Pemeriksaan darah lengkap, dengan elektrolit akan menunjukkan seberapa berat syok yang di alami klien, pemeriksaan EKG dan CT scan bila perlu di lakukan jika di curigai adanya perubahan jantung dan perdarahan cerebral Penatalaksanaan (keperawatan) 1. Pencegahan primer Misalnya dengan mengurangi faktor resiko melakukan bunuh diri. Penanganan yang efektif terhadap gangguan psikiatri, terutama gangguan mood sangat di butuhkan. Memodifikasi kondisi sosial, ekonomi dan biologis seperti menurunkan angka kemiskinan, kekerasan, perceraian, dan promosi pola hidup yang sehat dapat secara sugnifikan berkontribusi terhadap pencegahan primer. 2. Pencegahan sekunder Merujuk pada deteksi dini dan memberi penanganan yang tepat pada individu yang memiliki keinginan bnuh diri. Rangkaian dari tindakan bunuh diri berawal dari ide untuk menunjukkan gerakan-gerakan isyarat, pola hidup yang cenderung beresiko, rencana untuk bunuh diri,percobaan bunuh diri, dan pada akhirnya bunuh diri tersebut terlaksana sepenuhnya. 3. Pencegahan tersier Hospitalization atau rawat inap di rumah sakit Penatalaksanaan (medis) 1. Dengan pemberian obat anti depresan 2. Benzodiazepin dapat di gunakan apabila klien mengalami cemas atau tertekan. Asuhan keperawatan 1. Pengkajian 2. Diagnosa 3. Intervensi 4. Implementasi 5. Evaluasi
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita