BUMI
Disusun Oleh :
1. Ayuni Lestari (061740411837)
2. Dyah Carissa Azaria (061740411840)
Dosen Pengampu:
Ida Febriana, S.T., M.T.
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan Hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Selama proses penyusunan makalah, penulis mengalami
berbagai kendala dan hambatan, namun berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, maka
pada akhirnya makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangannya, maka dari itu segala
kritik dan saran yang membangun akan selalu di terima dengan senang hati.Semoga laporan yang
sederhana ini bermanfaat bagi Almamater, Civitas Politeknik Negeri Sriwijaya , maupun para
pembaca pada umumnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Makalah 4
BAB II ISI 5
2.1 Pengertian Energi Panas Bumi......................................5
2.2 Jenis Energi Panas Bumi ...............................................5
2.3 Pengertian pembangkit listrik panas bumi ....................7
2.4 Prinsip Kerja PLTP .......................................................9
2.5 Kekurangan dan Kelebihan PLTP ................................11
2.6 Peralatan pada PLTP .....................................................13
BAB III PENUTUP 18
3.1 Kesimpulan 18
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
ISI
Energi panas bumi adalah termasuk energi primer yaitu energi yang diberikan oleh
alam seperti minyak bumi, gas bumi, batubara dan tenaga air. Energi primer ini di Indonesia
tersedia dalam jumlah sedikit (terbatas) dibandingkan dengan cadangan energi primer dunia.
Sedangkan cadangan energi panas bumi di Indonesia relatif lebih besar bila dibandingkan
dengan cadangan energi primer lainnya, hanya saja belum dimanfaatkan secara optimal. Selain
dari pada itu panas bumi adalah termasuk juga energi yang terbarukan, yaitu energi non fosil
yang bila dikelola dengan baik maka sumberdayanya relatif tidak akan habis, jadi amat sangat
menguntungkan.
5
Energi panas bumi yang ada di Indonesia pada saat ini dapat dikelompokkan menjadi:
6
Air panas yang keluar dari perut bumi pada umumnya berupa air asin panas yang disebut
“brine” dan mengandung banyak mineral. Karena banyaknya kandungan mineral ini, maka
air panas tidak dapat digunakan langsung sebab dapat menimbulkan penyumbatan pada
pipa-pipa sistim pembangkit tenaga listrik. Untuk dapat memanfaatkan energy panas bumi
jenis ini, digunakan 7nergy biner (dua buah energy utama) yaitu wadah air panas sebagai
energy primemya dan energy sekundernya berupa alat penukar panas (heat exchanger)
yang akan menghasilkan uap untuk menggerakkan turbin. Energi panas bumi “air panas”
bersifat korosif, sehingga biaya awal pemanfaatannya lebih besar dibandingkan dengan
energy panas bumi jenis lainnya.
7
sedangkan pada PLTP uap berasal dari reservoir panas bumi. Apabila fluida di kepala sumur
berupa fasa uap, maka uap tersebut dapat dialirkan langsung ke turbin, dan kemudian turbin
akan mengubah energi panas bumi menjadi energi gerak yang akan memutar generator
sehingga dihasilkan energi listrik.
8
2.4. Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
a. Uap di-supply dari sumur produksi melalui sistem transmisi uap yang kemudian
masuk ke dalam Steam Receiving Header sebagai media pengumpul uap. Steam
Receiving Header dilengkapi dengan Rupture Disc yang berfungsi sebagai
pengaman terakhir unit .Bila terjadi tekanan berlebih (over pressure) di dalam
Steam Receiving maka uap akan dibuang melaluiVent Structure.Vent
Structure berfungsi untuk warming-up di pipe line ketika akan start unit dan
sebagai katup pengaman yang akan membuang tekanan bila sudden trip terjadi.
b. Dari Steam Receiving Header uap kemudian dialirkan ke Separator (Cyclone
Type) yang berfungsi untuk memisahkan uap (pure steam) dari benda-benda asing
seperti partikel berat (Sodium, Potasium, Calsium, Silika, Boron, Amonia, Fluor
dll).
c. Kemudian uap masuk ke Demister yang berfungsi untuk memisahkan moisture
yang terkandung dalam uap, sehingga diharapkan uap bersih yang akan masuk ke
dalam Turbin.
d. Uap masuk ke dalam Turbin sehingga terjadi konversi energi dari Energi Kalor
yang terkandung dalam uap menjadi Energi Kinetik yang diterima oleh sudu-sudu
Turbin. Turbin yang dikopel dengan generator akan menyebabkan generatkut
berputar saat turbin berputar sehingga terjadi konversi dari Energi Kinetik menjadi
Energi Mekanik.
e. Generator berputar menghasilkan Energi Listrik (Electricity)
f. Exhaust Steam (uap bekas) dari Turbin dikondensasikan di dalam Condensor
dengan sistemJet Spray (Direct Contact Condensor).
g. NCG (Non Condensable Gas) yang masuk kedalam Condensor dihisap oleh First
Ejectorkemudian masuk ke Intercondensor sebagai media pendingin dan
penangkap NCG. Setelah dari Intercondensor, NCG dihisap lagi oleh Second
Ejector masuk ke dalam Aftercondensorsebagai media pendingin dan kemudian
dibuang ke atmosfir melalui Cooling Tower.
h. Dari Condensor air hasil condensasi dialirkan oleh Main Cooling Water
Pump masuk keCooling Tower. Selanjutnya air hasil pendinginan dari Cooling
Tower uap kering disirkulasikan kembali ke dalam Condensor sebagai media
pendingin.
i. Primary Cooling System disamping sebagai pendingin Secondary Cooling
System juga mengisi air pendingin ke Intercondensor dan Aftercondensor.
j. Overflow dari Cold Basin Cooling Tower akan ditampung untuk
kepentingan Reinjection Pump.
9
k. River Make-Up Pump beroperasi hanya saat akan mengisi Basin Cooling Tower.
10
2.5. Kekurangan dan Kelebihan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Kelebihan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
a. Bersih
PLTP tidak membakar bahan bakar untuk menghasilkan uap panas guna memutar
turbin serta menghemat pemanfaatan bahan bakar fosil yang tidak bisa
diperbaharui. Kita mengurangi emisi yang merusak atmosfir kita.
b. Tidak boros lahan
Lokal area yang diperlukan untuk membangun PLTP ukurannya per MW lebih
kecil dibandingkan hampir semua jenis pembangkit lain.
c. Dapat diandalkan
PLTP dirancang untuk beroperasi 24 jam sehari sepanjang tahun. Suatu pembangkit
listrik geothermal terletak diatas sumber bahan bakarnya. Hal ini membuat resisten
terhadap hambatan penghasilan listrik yang diakibatkan oleh cuaca dan bencara
alam yang bias mengganggu transportasi bahan bakar.
d. Fleksibel
Suatu PLTP bisa memiliki rancangan moduler, dengan tambahan dipasang sebagai
peningkatan yang diperlukan untuk memenuhi permintaan listrik yang meningkat.
e. Mengurangi pengeluaran
Uang tidak perlu dikeluarkan untuk mengimpor bahan bakar untuk PLTP, selalu
terdapat dimana pembangkit itu berada.
f. Pembangunan
PLTP dilokasi terpencil bisa miningkatkan standar kualitas hidup dengan cara
membawa listrik ke orang yang bertempat tinggal jauh dari sentra populasi listrik.
Dengan ratifikasi “kyoto protocol” menunjukkan komitmen negara maju terkait
global warming untuk insentif atau carbon credit terhadap pembangunan ( clean
development mechanism ) berdasarkan seberapa besar pengurangan CO2
dibandingkan dengan base line yang telah ditetapkan.
11
Grafik Emisi Gas dari Bermacam-macam Pembangkit
Dari grafik diatas pembangkit dengan bahan bakar panas bumi memiliki emisi yang
paling rendah yaitu 100 kg/kWh.
12
2.6. Peralatan pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
a. Kepala Sumur dan Valve
Seperti halnya sumur-sumur minyak dan gas, di sumur panas bumi juga dipasang
beberapa Valve (katup) untuk mengatur aliran fluida. Valve-valve tsb ada yang
dipasang di atas atau di dalam sebuah lubang yang dibeton (Concrete cellar).
Disamping itu biasanya dilengkapi juga oleh Bleed Valve, yaitu valve untuk
menyemburkan ke udara dengan laju aliran sangat kecil (bleeding), saat sumur tidak
diproduktifkan. Fluida perlu dikeluarkan dengan laju alir sangat kecil agar sumur tetap
panas dan gas tidak terjebak di dalam sumur, dan juga untuk menghindari
terjadinya thermal shock atau perubahan panas secara tiba-tiba yang disebabkan karena
pemanasan atau pendinginan mendadak dapat dihindarkan.
Disamping itu ada juga yang dilengkapi dengan Ball Floatt Valve yang merupakan
Valve pengaman dari kemungkinan terbawanya air ke dalam aliran pipa uap. Bila ada
air yang terbawa, bola akan naik dan menghentikanaliran. Kenaikkan tekanan akan
menyebabkan Bursting Disc pecah dan mengalihkan aliran ke Silincer.
13
sentrifugal. Air akan terlempar ke dinding, sedangkan uap akan mengisi bagian tengah
pipa, dan mengalir keatas. Uap yang keluar dari separator jenis ini mempuyai tingkat
kekeringan (dryness) yang sangat tinggi, lebih dari 99%. Effisiensi dari jenis ini akan
berkurang bila kecepatan masuk lebih dari 50 m/detik.
e. Silincer
14
Gambar 2.17 Silincer
f. Turbin Uap
15
g. Kondensor
Main cooling waterpump adalah pompa yang bertugas untuk memompakan air
kondensat dari kondensor menuju ke menara pendingin.
16
j. Reinjection Pump
Reinjection pump adalah pompa yang digunakan untuk mngalirkan air hasil
pemisahan dan air kondensat kembali ke dalam perut bumi.
k. Gas Extraction
Untuk menjaga agar kondisi di dalam kondensor tetap vacuum, maka Non
Condensable Gas (NCG) harus dikeluarkan dari kondensor, dengan cara dihisap oleh
Ejector .
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat dirumuskan dari hasil studi mengenai Pembangkit Listrik Tenaga
Panas Bumi adalah sebagai berikut :
1. Sistem panas bumi di Indonesia umumnya merupakan sistem hidrothermal yang
mempunyai temperatur tinggi (>225oC), hanya beberapa diantaranya yang mempunyai
temperature sedang (150‐225oC). Pada dasarnya sistem panas bumi jenis hidrothermal
terbentuk sebagai hasil perpindahan panas dari suatu sumber panas ke sekelilingnya
yang terjadi secara konduksi dan secara konveksi. Perpindahan panas secara konduksi
terjadi melalui batuan, sedangkan perpindahan panas secara konveksi terjadi karena
adanya kontak antara air dengan suatu sumber panas. Perpindahan panas secara
konveksi pada dasarnya terjadi karena gaya apung (bouyancy).
2. Pembangkit Listrik Tenaga panas Bumi adalah suatu pembangkitan listrik yang
menggunakan panas bumi sebagai tenaga pembangkitannya.
18