Anda di halaman 1dari 18

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS

BUMI

Disusun Oleh :
1. Ayuni Lestari (061740411837)
2. Dyah Carissa Azaria (061740411840)

Dosen Pengampu:
Ida Febriana, S.T., M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK ENERGI


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan Hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Selama proses penyusunan makalah, penulis mengalami
berbagai kendala dan hambatan, namun berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, maka
pada akhirnya makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangannya, maka dari itu segala
kritik dan saran yang membangun akan selalu di terima dengan senang hati.Semoga laporan yang
sederhana ini bermanfaat bagi Almamater, Civitas Politeknik Negeri Sriwijaya , maupun para
pembaca pada umumnya.

Palembang, Mei 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Makalah 4
BAB II ISI 5
2.1 Pengertian Energi Panas Bumi......................................5
2.2 Jenis Energi Panas Bumi ...............................................5
2.3 Pengertian pembangkit listrik panas bumi ....................7
2.4 Prinsip Kerja PLTP .......................................................9
2.5 Kekurangan dan Kelebihan PLTP ................................11
2.6 Peralatan pada PLTP .....................................................13
BAB III PENUTUP 18
3.1 Kesimpulan 18

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai sumber daya alam yang
melimpah, salah satunya minyak bumi yang diolah untuk digunakan sebagai bahan bakar.
Namun dengan berkembangnya dunia industri, bahan bakar minyak menjadi dilema, karena
kandungan minyak bumi di dunia semakin menipis seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Maka dari itu perlu adanya bahan bakar alternatif, yaitu panas bumi.
Pemanfaatan energi panas bumi secara umum dibagi menjadi 2 jenis yaitu pemanfaatan
tidak langsung dan pemanfaatan langsung. Pemanfaatan tidak langsung yaitu memanfaatkan
energi panas bumi untuk pembangkit listrik. Sedangkan pemanfaatan langsung yaitu
memanfaatkan secara langsung panas yang terkandung pada fluida panas bumi untuk berbagai
keperluan. Fluida panas bumi bertemperatur tinggi (>225oC) telah lama digunakan di beberapa
negara di dunia untuk pembangkit listrik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan panas bumi?
2. Apa saja jenis energi panas bumi?
3. Apa yang dimaksud dengan PLTP?
4. Bagaiman prinsip kerja pembangkit listrik tenaga panas bumi?
5. Bagaimana kekurangan dan kelebihan yang disebabkan oleh PLTP?
6. Apa saja peralatan yang digunakan pada PLTP?

4
BAB II
ISI

2.1. Pengertian Energi Panas Bumi


Energi geothermal merupakan sumber energi terbarukan berupa energi thermal (panas)
yang dihasilkan dan disimpan di dalam inti bumi. Istilah geothermal berasal dari bahasa
Yunani dimana kata “geo”, berarti bumi dan “thermos”, berarti panas, menjadi geothermal
yang juga sering disebut panas bumi. Energi panas di inti bumi sebagian besar berasal dari
peluruhan radioaktif dari berbagai mineral di dalam inti bumi.
Energi geothermal merupakan sumber energi bersih bila dibandingkan dengan bahan bakar
fosil karena sumur geothermal melepaskan sangat sedikit gas rumah kaca yang terperangkap
jauh di dalam inti bumi, ini dapat diabaikan bila dibandingkan dengan jumlah gas rumah kaca
yang dilepaskan oleh pembakaran bahan bakar fosil. Ada cukup energi geothermal di dalam
inti bumi, lebih dari kebutuhan energi dunia saat ini. Namun, sangat sedikit dari total energi
panas bumi yang dimanfaatkan pada skala global karena dengan teknologi saat ini hanya
daerah di dekat batas-batas tektonik yang menguntungkan untuk dieksploitasi.
Potensi panas bumi yang dimiliki Indonesia berdasarkan data Departemen Energi dan
Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, Kita memiliki potensi energi panas bumi
sebesar 27.000 MW yang tersebar di 253 lokasi atau mencapai 40% dari cadangan panas bumi
dunia. Dengan kata lain, kita merupakan negara dengan sumber energi panas bumi terbesar di
Dunia.

2.2. Jenis Energi Panas Bumi

Energi panas bumi adalah termasuk energi primer yaitu energi yang diberikan oleh
alam seperti minyak bumi, gas bumi, batubara dan tenaga air. Energi primer ini di Indonesia
tersedia dalam jumlah sedikit (terbatas) dibandingkan dengan cadangan energi primer dunia.
Sedangkan cadangan energi panas bumi di Indonesia relatif lebih besar bila dibandingkan
dengan cadangan energi primer lainnya, hanya saja belum dimanfaatkan secara optimal. Selain
dari pada itu panas bumi adalah termasuk juga energi yang terbarukan, yaitu energi non fosil
yang bila dikelola dengan baik maka sumberdayanya relatif tidak akan habis, jadi amat sangat
menguntungkan.

5
Energi panas bumi yang ada di Indonesia pada saat ini dapat dikelompokkan menjadi:

1. Energi panas bumi "uap basah"

Gambar 2.7 Dry System Poer Plant


Uap basah yang keluar dari perut bumi pada mulanya berupa air panas bertekanan tinggi
yang pada saat menjelang permukaan bumi terpisah menjadi kira-kira 20 % uap dan 80 %
air. Atas dasar ini maka untuk dapat memanfaatkan jenis uap basah ini diperlukan separator
untuk memisahkan antara uap dan air. Uap yang telah dipisahkan dari air diteruskan ke
turbin untuk menggerakkan generator listrik, sedangkan airnya disuntikkan kembali ke
dalam bumi untuk menjaga keseimbangan air dalam tanah.

2. Energi panas bumi "air panas"

Gambar 2.8 Flash System Power Plant

6
Air panas yang keluar dari perut bumi pada umumnya berupa air asin panas yang disebut
“brine” dan mengandung banyak mineral. Karena banyaknya kandungan mineral ini, maka
air panas tidak dapat digunakan langsung sebab dapat menimbulkan penyumbatan pada
pipa-pipa sistim pembangkit tenaga listrik. Untuk dapat memanfaatkan energy panas bumi
jenis ini, digunakan 7nergy biner (dua buah energy utama) yaitu wadah air panas sebagai
energy primemya dan energy sekundernya berupa alat penukar panas (heat exchanger)
yang akan menghasilkan uap untuk menggerakkan turbin. Energi panas bumi “air panas”
bersifat korosif, sehingga biaya awal pemanfaatannya lebih besar dibandingkan dengan
energy panas bumi jenis lainnya.

3. Energi panas bumi “batuan panas”

Gambar 2.9 Binary Cycle Power Plant


Energi panas bumi jenis ini berupa batuan panas yang ada dalam perut bumi akibat
berkontak dengan sumber panas bumi (magma). Energi panas bumi ini harus diambil
sendiri dengan cara menyuntikkan air ke dalam batuan panas dan dibiarkan menjadi uap
panas, kemudian diusahakan untuk dapat diambil kembali sebagai uap panas untuk
menggerakkan turbin. Sumber batuan panas pada umumnya terletak jauh di dalam perut
bumi, sehingga untuk memanfaatkannya perlu teknik pengeboran khusus yang
memerlukan biaya cukup tinggi.
2.3. Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) pada prinsipnya sama seperti Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU), hanya pada PLTU uap dibuat di permukaan menggunakan boiler,

7
sedangkan pada PLTP uap berasal dari reservoir panas bumi. Apabila fluida di kepala sumur
berupa fasa uap, maka uap tersebut dapat dialirkan langsung ke turbin, dan kemudian turbin
akan mengubah energi panas bumi menjadi energi gerak yang akan memutar generator
sehingga dihasilkan energi listrik.

Gambar 2.10 Prinsip Kerja PLTU

Gambar 2.11 Prinsip Kerja PLTP

8
2.4. Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
a. Uap di-supply dari sumur produksi melalui sistem transmisi uap yang kemudian
masuk ke dalam Steam Receiving Header sebagai media pengumpul uap. Steam
Receiving Header dilengkapi dengan Rupture Disc yang berfungsi sebagai
pengaman terakhir unit .Bila terjadi tekanan berlebih (over pressure) di dalam
Steam Receiving maka uap akan dibuang melaluiVent Structure.Vent
Structure berfungsi untuk warming-up di pipe line ketika akan start unit dan
sebagai katup pengaman yang akan membuang tekanan bila sudden trip terjadi.
b. Dari Steam Receiving Header uap kemudian dialirkan ke Separator (Cyclone
Type) yang berfungsi untuk memisahkan uap (pure steam) dari benda-benda asing
seperti partikel berat (Sodium, Potasium, Calsium, Silika, Boron, Amonia, Fluor
dll).
c. Kemudian uap masuk ke Demister yang berfungsi untuk memisahkan moisture
yang terkandung dalam uap, sehingga diharapkan uap bersih yang akan masuk ke
dalam Turbin.
d. Uap masuk ke dalam Turbin sehingga terjadi konversi energi dari Energi Kalor
yang terkandung dalam uap menjadi Energi Kinetik yang diterima oleh sudu-sudu
Turbin. Turbin yang dikopel dengan generator akan menyebabkan generatkut
berputar saat turbin berputar sehingga terjadi konversi dari Energi Kinetik menjadi
Energi Mekanik.
e. Generator berputar menghasilkan Energi Listrik (Electricity)
f. Exhaust Steam (uap bekas) dari Turbin dikondensasikan di dalam Condensor
dengan sistemJet Spray (Direct Contact Condensor).
g. NCG (Non Condensable Gas) yang masuk kedalam Condensor dihisap oleh First
Ejectorkemudian masuk ke Intercondensor sebagai media pendingin dan
penangkap NCG. Setelah dari Intercondensor, NCG dihisap lagi oleh Second
Ejector masuk ke dalam Aftercondensorsebagai media pendingin dan kemudian
dibuang ke atmosfir melalui Cooling Tower.
h. Dari Condensor air hasil condensasi dialirkan oleh Main Cooling Water
Pump masuk keCooling Tower. Selanjutnya air hasil pendinginan dari Cooling
Tower uap kering disirkulasikan kembali ke dalam Condensor sebagai media
pendingin.
i. Primary Cooling System disamping sebagai pendingin Secondary Cooling
System juga mengisi air pendingin ke Intercondensor dan Aftercondensor.
j. Overflow dari Cold Basin Cooling Tower akan ditampung untuk
kepentingan Reinjection Pump.

9
k. River Make-Up Pump beroperasi hanya saat akan mengisi Basin Cooling Tower.

Gambar 2. 13 Siklus Prinsip Kerja PLTP

Gambar 2.14 Diagram Prinsip Kerja PLTP

10
2.5. Kekurangan dan Kelebihan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
 Kelebihan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
a. Bersih
PLTP tidak membakar bahan bakar untuk menghasilkan uap panas guna memutar
turbin serta menghemat pemanfaatan bahan bakar fosil yang tidak bisa
diperbaharui. Kita mengurangi emisi yang merusak atmosfir kita.
b. Tidak boros lahan
Lokal area yang diperlukan untuk membangun PLTP ukurannya per MW lebih
kecil dibandingkan hampir semua jenis pembangkit lain.
c. Dapat diandalkan
PLTP dirancang untuk beroperasi 24 jam sehari sepanjang tahun. Suatu pembangkit
listrik geothermal terletak diatas sumber bahan bakarnya. Hal ini membuat resisten
terhadap hambatan penghasilan listrik yang diakibatkan oleh cuaca dan bencara
alam yang bias mengganggu transportasi bahan bakar.
d. Fleksibel
Suatu PLTP bisa memiliki rancangan moduler, dengan tambahan dipasang sebagai
peningkatan yang diperlukan untuk memenuhi permintaan listrik yang meningkat.
e. Mengurangi pengeluaran
Uang tidak perlu dikeluarkan untuk mengimpor bahan bakar untuk PLTP, selalu
terdapat dimana pembangkit itu berada.
f. Pembangunan
PLTP dilokasi terpencil bisa miningkatkan standar kualitas hidup dengan cara
membawa listrik ke orang yang bertempat tinggal jauh dari sentra populasi listrik.
Dengan ratifikasi “kyoto protocol” menunjukkan komitmen negara maju terkait
global warming untuk insentif atau carbon credit terhadap pembangunan ( clean
development mechanism ) berdasarkan seberapa besar pengurangan CO2
dibandingkan dengan base line yang telah ditetapkan.

11
Grafik Emisi Gas dari Bermacam-macam Pembangkit

Dari grafik diatas pembangkit dengan bahan bakar panas bumi memiliki emisi yang
paling rendah yaitu 100 kg/kWh.

 Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi


a. PLTP dibangun didaerah lapang panas bumi dimana terdapat banyak sumber air
panas atau uap yang mengeluarkan gas H2S. Kandungan ini bersifat korosit yang
menyebabkan peralatan mesin maupun listrik berkarat.
b. Ancaman akan adanya hujan asam.
c. Penurunan stabilitas tanah yang akan berakibat pada bahaya erosi dan akan
mempengaruhi pada kegiatan operasional.
d. Menyusut dan menurunnya debit maupun kualitas sumber mata air tanah maupun
danau-danau di sekitar area pembangunan yang akan menyebabkan gangguan pada
kehidupan biota perairan dan menurunkan kemampuan tanah untuk menahan air.
e. Berubahnya tata guna lahan, perubahan dan ancaman kebakaran hutan dimana
diperlukan waktu antara 30-50 tahun untuk mengembalikan fungsi hutan lindung
semeperti semula.
f. Terganggunya kelimpahan dan keanekaragaman jenis biota air karena diperkirakan
akan tercemar zat-zat kimia SO2, CO2, CO, NO2 dan H2S.

12
2.6. Peralatan pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
a. Kepala Sumur dan Valve
Seperti halnya sumur-sumur minyak dan gas, di sumur panas bumi juga dipasang
beberapa Valve (katup) untuk mengatur aliran fluida. Valve-valve tsb ada yang
dipasang di atas atau di dalam sebuah lubang yang dibeton (Concrete cellar).
Disamping itu biasanya dilengkapi juga oleh Bleed Valve, yaitu valve untuk
menyemburkan ke udara dengan laju aliran sangat kecil (bleeding), saat sumur tidak
diproduktifkan. Fluida perlu dikeluarkan dengan laju alir sangat kecil agar sumur tetap
panas dan gas tidak terjebak di dalam sumur, dan juga untuk menghindari
terjadinya thermal shock atau perubahan panas secara tiba-tiba yang disebabkan karena
pemanasan atau pendinginan mendadak dapat dihindarkan.
Disamping itu ada juga yang dilengkapi dengan Ball Floatt Valve yang merupakan
Valve pengaman dari kemungkinan terbawanya air ke dalam aliran pipa uap. Bila ada
air yang terbawa, bola akan naik dan menghentikanaliran. Kenaikkan tekanan akan
menyebabkan Bursting Disc pecah dan mengalihkan aliran ke Silincer.

Gambar 2.15 Valve pada Kepala Sumur PLTP


b. Steam Receiving Header
Steam Receiving Header adalah stasiun pengumpul uap dari beberapa sumur
produksi sebelum uap tersebut dialirkan menuju turbin.
c. Separator
Separator berfungsi untuk memisahkan uap dari air yang bercampur dalam aliran
dua fasa. Separator yang mempunyai effisiensi yang tinggi adalah jenis Cyclone,
dimana aliran uap yang masuk dari arah samping dan berputar menimbulkan gaya

13
sentrifugal. Air akan terlempar ke dinding, sedangkan uap akan mengisi bagian tengah
pipa, dan mengalir keatas. Uap yang keluar dari separator jenis ini mempuyai tingkat
kekeringan (dryness) yang sangat tinggi, lebih dari 99%. Effisiensi dari jenis ini akan
berkurang bila kecepatan masuk lebih dari 50 m/detik.

Gambar 2.16 Cyclone Separator pada PLTP


d. Demister
Demister adalah peralatan yang berfungsi untuk menangkap butiran butiran air
yang masih terkandung di dalam uap sesaat sebelum uap tersebut memasuki turbin.
Sehingga demister dipasang tidak jauh dari turbin uap.

e. Silincer

Silincer merupakan silinder yang didalamnya diberi suatu pelapis untuk


mengendapkan suara dan bagian atasnya terbuka. Fluida dari sumur yang akan
disemburkan untuk dibuang, akan menimbulkan kebisingan yang luar biasa hingga
dapat memekakkan telinga dan bahkan bila tanpa perlindungan telinga, dapat
menyebabkan rusaknya pendengaran. Maka diperlukan Silencer untuk mengurangi
kebisingan dan biasanya juga mengontrol aliran fluida yang akan dibuang. Apabila
fluida dari sumur berupa uap kering, silincer yang digunakan biasanya berupa lubang
yang diisi dengan batuan yang mempunyai ukuran dan bentuk beragam.

14
Gambar 2.17 Silincer
f. Turbin Uap

Turbin uap adalah suatu mesin penggerak, yang menggunakan energi


dari fluida kerja (uap) untuk menggerakkan / memutar sudu-sudu turbin. Sudu – sudu
turbin ini memutar poros, poros karena dikopling dengan generator, maka akan
menggerakkan generator yang akan menghasilkan listrik. Pada dasarnya dikenal 2 jenis
turbin :
 Turbin dengan tekanan keluaran sama dengan tekanan udara luar (Atmospheric
Exhaust / Back Pressure Turbine) atau disebut juga turbin tanpa condenser. Pada
jenis ini uap keluar dari turbin langsung dibuang ke udara.
 Turbin dengan condenser (Condensing unit Turbine). Pada jenis ini uap keluar dari
turbin dikondensasikan lagi menjadi air di condenser.

Gambar 2.18 Turbin Uap

15
g. Kondensor

Fungsi kondensor adalah untuk mengkondensasikan uap menjadi air dengan


cara membuat kondisi vakum di dalam bejana (kondensor). Proses terjadinya vakum
dengan cara thermodinamika bukan cara mekanik. Fluida yang keluar dari turbin
masuk ke condenser sebagian besar adalah uap bercampur dengan air dingin, di
kondensor akan mencapai kesetimbangan massa dan energi. Pada volume yang sama,
air akan mempunyai massa ratusan kali lipat dibandingkan dengan uap. Sehingga jika
uap dalam massa tertentu mengisi seluruh ruangan dalam kondensor, kemudian
disemprotkan air maka uap akan menyusut volumenya, karena sebagian atau
seluruhnya berubah menjadi air (tergantung jumlah air yang disemprotkan) yang
memiliki volume jauh lebih kecil. Akibat penyusutan volume uap dalam kondensor
inilah akan mengakibatkan kondisi ruangan dalam kondensro menjadi vakum.
h. Main cooling waterpump

Main cooling waterpump adalah pompa yang bertugas untuk memompakan air
kondensat dari kondensor menuju ke menara pendingin.

i. Main Cooling Tower


Fungsi dari menara pendingin adalah menurunkan temperaturair kondensat yang
keluar dari kondensor. Air kondensat yang telah diturunkan temperaturnya ini sebagian
akan dikembalikan ke kondensor untuk emngkondensasikan fluida berikutnya dan
sebagian lagi akan dialirkan ke sumur injeksi untuk dikembalikan ke dalam perut bumi.
Menara pendingin terdapat dua jenis yaitu Mechanical Draft Cooling Tower dan
Natural Draught Cooling Tower. Pada Mechanical Draft Cooling Tower, air panas dari
kondensor disemprotkan pada strukutur kayu berlapis yang disebutt fill. Udara yang
dilewatkan pada bagian bawah fill dan air jatuh dari bagian atas fill. Ketika air mengalir
melawati rangkaian fill tersebut, maka perpindahan panas akan terjadi dari air ke udara.
Ciri khas dari menara pendingin jenis ini adalah terdapatnya kipas angina (fan) di
bagian atas menara yang kecepatannya dapat diatur sesuai dengan kondisi udara diluar
dan beban dari turbin. Fungsi dari fan ini adalah mengatur aliran udara pendingin.
Natural Draught Cooling Tower adalah menara pendingin yang bekerja dengan prnsip
hamper sama dengan Mechanical Draft Cooling Tower, hanya saja aliran udara
pendingin pada Natural Draught Cooling Tower tidak berasal dari fan, aliran udara
pendingin pada menara pendingin jenis ini terjadi sebagai akibat dari bentuk fisik
menara yang berbentuk corong tinggi terbuka ke atas. Saat ini Mechanical Draft
Cooling Tower lebih umum digunakan dibandingkan Natural Draught Cooling Tower.

16
j. Reinjection Pump
Reinjection pump adalah pompa yang digunakan untuk mngalirkan air hasil
pemisahan dan air kondensat kembali ke dalam perut bumi.
k. Gas Extraction
Untuk menjaga agar kondisi di dalam kondensor tetap vacuum, maka Non
Condensable Gas (NCG) harus dikeluarkan dari kondensor, dengan cara dihisap oleh
Ejector .

17
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat dirumuskan dari hasil studi mengenai Pembangkit Listrik Tenaga
Panas Bumi adalah sebagai berikut :
1. Sistem panas bumi di Indonesia umumnya merupakan sistem hidrothermal yang
mempunyai temperatur tinggi (>225oC), hanya beberapa diantaranya yang mempunyai
temperature sedang (150‐225oC). Pada dasarnya sistem panas bumi jenis hidrothermal
terbentuk sebagai hasil perpindahan panas dari suatu sumber panas ke sekelilingnya
yang terjadi secara konduksi dan secara konveksi. Perpindahan panas secara konduksi
terjadi melalui batuan, sedangkan perpindahan panas secara konveksi terjadi karena
adanya kontak antara air dengan suatu sumber panas. Perpindahan panas secara
konveksi pada dasarnya terjadi karena gaya apung (bouyancy).
2. Pembangkit Listrik Tenaga panas Bumi adalah suatu pembangkitan listrik yang
menggunakan panas bumi sebagai tenaga pembangkitannya.

18

Anda mungkin juga menyukai