Anda di halaman 1dari 11

Tutorial 3

Oleh :

Program Studi Pendidikan Dokter


Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Tadulako
2015

Learning Objective !
1. Jelaskan pengertian dari:
a. Penelitian eksperimen
b. Penelitian analitik
c. Penelitian preventif
d. Desain penelitian
e. Penelitian diagnostic
f. Aspek medikolegal
g. Evidence based medicine

2. Sebutkan langkah-langkah dalam penelitian eksperimen ?


3. Jelaskan tingkatan dan langkah-langkah dari EBM ?
4. Sebutkan dan jelaskan etika kedokteran dalam penelitian ?
5. Sebutkan prinsip penelitian diagnostic, preventif dan terapi ?
6. Aspek medikolegal yang dibahas di scenario ?
7. Prinsip penelitian analitik dan eksperimen ?
8. Konsep akurasi dan reliabilitas ?
9. Cara mencari referensi sesuai EBM dan criteria penelitian ?
10. Tahap-tahap penelitian terapi dan penilaian efektivitas obat terhadap hewan
coba ?

Jawaban :

1. Jelaskan pengertian dari:


a. Penelitian eksperimen : dikenal juga sebagai penelitian longitudinal atau
penelitian dengan pengukuran berualng yang sengaja dilakukan dengan tujuan
tertentu. Juga dikenal dengan penelitian intervensi sebab peneliti tidak hanya
mengamati tetapi juga melakukan perlakuan terhadap subjek yang diteliti.

b. Penelitian analitik : adalah penelitian yang menekankan adanya hubungan


antara satu variabel dengan variabel yang lainya. Penelitian analitik dapa
dibagi menjadi beberapa desain diantaranya : cross-sesctional analytic, cohort,
case control dan experimental study.

c. Penelitian preventif : adalah penelitian yang berguna untuk melakukan


pencegahan penyakit. Misalnya dengan melakukan screening test guna deteksi
awal dari suatu penyakit pada seseorang tanpa gejala apapun.
d. Desain penelitian : merupakan cetak biru yang menentukan pelaksanaan
selanjutnya. Penyusunan desain ini dilakukan setelah kita menetapkan topik
(judul) penelitian yang akan dilaksanakan.

e. Penelitian diagnostik : adalah penelitian yang berguna mencari alat atau


cara diagnostic terbaik dari suatu penyakit tertentu. Uji diagnostic berguna
untuk memeriksa seberapa jauh infeksi penyakit pada seseorang.

f. Aspek medikolegal : Medikolegal secara harfiah berasal dari dua


pengertian yaitu medik yang berarti profesi dokter dan legal yang berarti
hukum. Sehingga batasan medikolegal adalah ilmu hukum yang mengatur
bagaimana profesi dokter ini dilakukan sehingga memenuhi aturan-aturan
hukum yang ada. Hal ini untuk mencegah penyelewengan pelaksanaan
profesional medis maupun mengantisipasi dengan berkembang serta lajunya
ilmu-ilmu kedokteran yang tentunya terdapat hal-hal yang rawan terhadap
hukum.

g. EBM : Evidence Based Medicine adalah proses yang digunakan secara


sistematik untuk menemukan, menelaah atau mereview dan memanfaatkan
hasil-hasilstudi sebagai dasar dari pengambilan keputusan klinik.

Sumber:
Adik Wibowo, 2014, Metodologi Penelitian Praktis, Rajagrafindo Persada,
Jakarta.
Arif,Rahman dkk, 2009, Tanya Jawab Ilmu Kedokteran Forensik, Universitas
Diponegoro, Semarang.
I ketut Swasjana, S.KM, MPH, 2012, Metodologi Penelitian Kesehatan,
Yogyakarta, ANDI.
Kuliah pakar EBM: Screening and Diagnostic oleh dr. Indah P. Kiay Demak
W. Gulo, 2008, Metodologi Penelitian, Grasindo, Jakarta.

2. Sebutkan langkah-langkah dalam penelitian eksperimen


Langkah-langkah penelitian eksperimental:
1. Mencari literatur yang berkaitan dengan masalah
2. Mengidentifikasi dan membatasi masalah
3. Merumuskan hipotesis
4. Menyusun rencana secara lengkap dan operasional:
a. Menentukan variabel bebas dan terikat
b. Memilih desain yang digunakan
c. Menentukan sampel
d. Menyusun alat
e. Membuat outline prosedur pengumpulan data
f. Menentukan hipotesis analitik
5. Melaksanakan eksperimen
6. Menyusun data untuk memudahkan pengolahan
7. Menentukan taraf signifikan yang akan digunakan dalam menguji
hipotesis
8. Mengolah data dengan metode statistika, menguji hipotesis berdasarkan
data yang terkumpul
9. Melakukan penafsiran
10. Membuat kesimpulan
Sumber :
Kuliah pakar Metode penelitian eksperimental oleh dr. Sabir

3. Jelaskan tingkatan dan langkah-langkah dari EBM


Tingkatan dari EBM:
Kelas I : Penelitian yang terbukti hasilnya dapat
digunakan/bermanfaat. Contohnya : Metaanalisis dan
Randomized controlled trial.
Kelas II : Penelitian ini terbukti kurang bermanfaat. Contohnya : Non
randomized trial dan quasi eksperimental.
Kelas III : Penelitian ini tidak bermanfaat atau bahkan membahayakan.
Contohnya : Observational study.
Kelas IV : Contohnya : expert opinion, clinical experience.
Uji pre klinik
Uji in vitro

Langkah-langkah EBM :
1. Merumuskan masalah (membuat pertanyaan klinik)
2. Mencari informasi yang diperlukan
3. Melakukan critical appraisal terhadap informasi yang didapat
4. Menerapkan informasi yang didapat ke pasien
5. Mengevaluasi keefektifitasannya
Sumber :
Kuliah pakar Evidence Based Medicine oleh dr. Indah P. Kiay Demak
4. Sebutkan dan jelaskan etika kedokteran dalam penelitian
Etika penelitian adalah :
1. Informed consent; peneliti menjelaskan tujuan penelitian yang
dilaksanakan kepada responden. Setelah itu menanyakan kesediaan
responden. Responden yang bersedia selanjutnya diminta menandatangani
lembar persetujuan.
2. Anonymity; peneliti merahasiakan dan tidak mencantumkan nama
responden, tetapi dengan menuliskan kode responden.
3. Confidentaly ; peneliti melindungi dan menjaga kerahasiaan semua data
atau informasi yang telah dikumpulkan.
4. Clearing ; dirapatkan pada komite etik, sesuai/tidak.
Sumber :
Kuliah pakar Etika Kedokteran oleh drg. Tri Setyawati

5. Sebutkan prinsip penelitian diagnostic, preventif dan terapi


Prinsip penelitian diagnostic :
Penelitian diagnostic merupakan penelitian yang mencari cara diagnostic
terbaik dari suatu penyakit. Prinsipnya dengan menggunakan uji diagnostic
yang digunakan untuk menentukan sejauh mana perjalanan suatu penyakit
pada seseorang yang sakit.
Prinsip penelitian preventif :
Penelitian preventif merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk
mencegah terjadinya suatu penyakit tertentu. Prinsipnya dengan melakukan
screening test atau deteksi awal dari suatu penyakit pada seseorang tanpa
gejala. Orang dengan resiko tinggi diutamakan untuk melakukan test ini.
Prinsip penelitian terapi :
Penelitian terapi merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk mencari
terapi terbaik dari suatu penyakit. Dari penelitian ini, kita juga dapat
mengetahui baik buruknya suatu terapi (efek samping suatu terapi). Umumnya
jika suatu terapi memiliki efek samping yang berbahaya, terapi tersebut tidak
akan digunakan lagi. Prinsipnya dengan melakukan uji terapi, yang umumnya
dengan memberi intervensi pada subjek (perlakuan, pemberian obat, dsb).
Sumber :
Kuliah pakar EBM : diagnostic and screening oleh dr. Indah P. Kiay Demak
Kuliah pakar EBM : Therapy oleh dr. Indah P. Kiay Demak
6. Aspek medikolegal yang dibahas di scenario

Aspek medikolegal : tata-cara atau prosedur penatalaksanaan dan berbagai aspek


yang berkaitan pelayanan kedokteran untuk kepentingan hukum. Secara garis
besar prosedur mediko-legal mengacu kepada peraturan perundangundangan yang
berlaku di Indonesia, dan pada beberapa bidang juga mengacu kepada sumpah
dokter dan etika kedokteran.

LINGKUP PROSEDUR MEDIKO-LEGAL:

* pengadaan visum et repertum,

* tentang pemeriksaan kedokteran terhadap tersangka.

* pemberian keterangan ahli pada masa sebelum persidangan dan pemberian


keterangan ahli di dalam persidangan,

* kaitan visum et repertum dengan rahasia kedokteran,

* tentang penerbitan Surat Keterangan Kematian dan Surat Keterangan Medik ,

* tentang fitness / kompetensi pasien untuk menghadapi pemeriksaan penyidik.

PRINSIP ETIKA KEDOKTERAN

1. BENEFICENCE : mengutamakan kepentingan pasien

2. AUTONOMY : menghormati hak pasien dalam memutuskan

3. NON MALEFICENCE : tidak memperburuk keadaan pasien

4. JUSTICE : tidak mendiskriminasikan pasien, apapun dasarnya.

Kriteria kepatutan dalam penelitian :

1. Harapan adanya pengembangan baru yang tidak di dapat dengan cara lain.

2. Arti penelitian sebanding dengan resiko.


3. Kepentingan subjek di atas kepentingan ilmu pengetahuan.

4. Harus sesuai prinsip dengan ilmiah, atas dasar penelitian laboratorium dengan
hewan, serta cukup kepustakaan ilmiah.

5. Bentuk dan cara pelaksanaan harus jelas dan tertulis.

6. Dilaksanakan oleh peneliti berkualitas baik dan di awasi oleh dokter.

7. Penelitian terhadap manusia berlaku standar profesi tertinggi.

8. Secara hukum peneliti bertanggung jawab secara pribadi.

9. Integritas psikis dan fisik seseorang dalam percobaan harus di jaga dan
dilindungi.

10. Rahasia seseorang dalam percobaan harus di junjung tinggi.

11. Minimalisir efek samping pada seseorang dalam percobaan.

12. Penelitian harus dihentikan bila ada invaliditas atau kematian.

Dari segi hukum :

Peneliti harus memberikan penjelasan agar subjek harus mengerti esensi


penelitian, resiko penelitian,dll. Bila tidak dimengerti, subjek tersebut tidak boleh
diikutsertakan dalam penelitian. Informed consent termasuk kriteria persetujuan.
Harus diingat pula aspek hukum pidana dan perdata, seperti tidak memenuhi
kriteria kepatutan dan belum ada/tidak ada persetujuan seseorang dalam
percobaan, dapat dikategorikan penganiayaan dengan pelanggaran pasal 351
KUHP atau dengan perkataan lain : jika tidak ada kepatuhan dan persetujuan,
maka termasuk penganiayaan (pasal 351 KUHP) yang isinya sebagai berikut :

1. Penganiyaan dipidana penjara selama-lamanya dua tahun delapan bulan atau


denda sebanyak-banyaknya Rp. 4.500.000,00

2. Jika perbuatan berakibat luka berat di penjara selama-lamanya 5 tahun.

3. Berakibat matinya seseorang dipidana selama-lamanya 7 tahun.


4. Penganiayaan disamakan dengan merusak kesehatan dengan sengaja.

Dokter disebut malpraktek dalam penelitian yaitu bila lalai sehingga


mengakibatkan kerugian (pasal 359,360,361,KUHP).

Penelitian terapeutik :

1. Peneliti bebas menentukan terapi yang bermanfaat bagi subjek penelitian, ada
persetujuan dari yang bersangkutan atau walinya.

Penelitian Non-terapeutik:

1. Harus ada dokter untuk perlindungan subjek penelitian.

2. Sifat, tujuan dan resiko penelitian harus dijelaskan kepada subjek penelitian.

3. Penelitian dapat dilakukan seelah ada persetujuan oleh yang bersangkutan atau
walinya. Persetujuan harus tertulis dengan pengertian tanggung jawab dan ada
dokter peneliti.

4. Peneliti harus menghargai kebebasan individu untuk melindungi dirinya,


subyek penelitian sewaktu-waktu boleh mengundurkan diri.

5. Penanggung jawab penelitian menghentikan percobaan bila merugikan subjek


penelitian.

Sumber :

Samil R.S. 2011. Etika Kedokteran dan Aspek Medikolegal Indonesia. Yayasan

Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.

7. Prinsip penelitian analitik dan eksperimen

Prinsip penelitian analitik


Penelitian atau riset analitis ialah riset yang yang dimulai dari teori dan
berakhir pada fakta. Penelitian analitik menyangkut pengujian hipotesis, yang
mengandung uraian- uraian tetapi fokusnya terletak pada analisis hubungan
antara variabel. Dalam desain penelitian ini studi yang dilakukan adalah untuk
menemukan fakta dengan interpretasi yang tepat dan membatasi kajiannya
dengan keperluan- keperluan penelitian. Oleh karena itu didalam riset analitis
terlibat satu atau lebih hipotesis, dan biasanya bersifat verifikatif yaitu
bermaksud untuk menguji dan membuktikan. Fungsi teori adalah sebagai
masukan, sekaligus sebagai pemecah (yang menerangkan) masalah yang
bersangkutan. Penelitian analitik bertujuan untuk mengkaji kausa atau
determinan dari suatu fenomena. Jadi dalam penelitian ini dibuat suatu
kesimpulan yang sifatnya sebab akibat.
Prinsip penelitian eksperimen
Inti penelitian eksperimen adalah upaya mengamati dan mmengukur hasil
manipulasi peneliti terhadap situasi dan objek tertentu. Penelitian eksperimen
ditandai oleh tiga hal penting, yaitu:
1. Adanya manipulasi terhadap objek penelitian untuk mengubah keadaan
tertentu secara sistematis.
2. Adanya observasi untuk mengamati dan mengukur hasil manipulasi
3. Adanya kontrol yang mengendalikan kondisi-kondisi penelitian ketika
berlangsungnya manipulasi
4. Graunded Research
Adalah suatu penelitian yang metodenya dicetuskan oleh Glaser dan Strauss
(1967) yang mana peelitian dengan metode ini merupakan lawan dari
penelitian cara verivikasi. Metode penelitian ini biasanya digunakan dalam
penelitian antropologi. Secara garis besar, metode ini bersifat induktif Dalam
dunia pendidikan, metode ini tepat digunakan apabila penelitian ditujukan
untuk memahami pola implementasi pendidikan, dalam pengertian luas pada
individu, kelompok atau suatu masyarakat.

Sumber:

http://staff.ui.ac.id/jenispenelitian.pdf
http://fk.unair.ac.id/

8. Konsep akurasi dan reliabilitas


Reliabilitas adalah kemampuan alat ukur untuk menghasilkan hasil
pengukuran yang sama ketika dilakukan pengukuran secara berulang. Jika
kuesioner kita menghasilkan hal yang sama maka kuesioner tersebut
dikatakan reliable, sebalikanya jika kuesioner kita menghasilkan hasil yang
sangat bervariasi berarti instrumen tersebut tidak reliable. Dalam pengukuran
reliabilitas sebuah alat ukur atau instrumen kita dapat menggunakan berbagai
macam metode.

Reliabilitas berarti keandalan atau konsistensi. Hal ini menunjukkan bahwa


pengukuran atribut yang sama diulang akan memberikan hasil kondisi yang
identik atau sangat mirip. Reliabilitas dalam penelitian kuantitatif
menunjukkan bahwa hasil numerik yang dihasilkan oleh suatu indikator tidak
berbeda karena karakteristik dari proses pengukuran atau instrumen
pengukuran itu sendiri. Kebalikan dari reliabilitas adalah pengukuran yang
memberikan hasil yang tidak menentu, tidak stabil, atau tidak konsisten

Validitas menunjukkan keadaan yang sebenarnya dan mengacu pada


kesesuaian antara konstruk, atau cara seorang peneliti
mengkonseptualisasikan ide dalam definisi konseptual dan suatu ukuran. Hal
ini mengacu pada seberapa baik ide tentang realitas “sesuai” dengan realitas
aktual. Dalam istilah sederhana, validitas membahas pertanyaan mengenai
seberapa baik realitas sosial yang diukur melalui penelitian sesuai dengan
konstruk yang peneliti gunakan untuk memahaminya
Sumber :
Sujarwadi, S, 2011, Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian,
Universitas Negeri Jakarta.
Swarjana, 2012, Metodologi Penelitian Kesehatan,Yogyakarta,ANDI.

9. Cara mencari referensi sesuai EBM dan criteria penelitian


a. Melakukan initial appraisal: pengarang, tahun terbit, edisi atau revisi,
penerbit, judul jurnal
b. Melakukan content analysis: intended audience, rasional, cakupan, cara
penulisan, review
c. Jika berasal dari website dianalisis: accuracy, authority, currency,
objectivity, coverage
Sumber :
Kuliah pakar Evidence Based Medicine oleh dr. Indah P. Kiay Demak.
10. Tahap-tahap penelitian terapi dan penilaian efektivitas obat terhadap
hewan coba

Tahapan 1
Pada tahapan ini dilakukan penelitian laboratorium yang disebut juga sebagai
uji pre-klinis, dikerjakan in vitro dengan menggunakan binatang percobaan.
Tujuan penelitian tahapan 1 ini adalah untuk mengumpulkan informasi
farmakologi dan toksikologi dalam rangka untuk mengumpulkan informasi
farmakologi dan toksikologi dalam rangka untuk mempersiapkan penelitian
selanjutnya yakni dengan menggunakan manusia sebagai subyek penelitian.

Tahapan 2
Pada uji klinis tahapan 2, digunakan manusia sebagai subyek penelitian.
Tahapan ini berdasarkan tujuannya dapat di bagi menjadi 4 fase, yaitu:
• Fase 1 : bertujuan untuk meneliti keamanan serta toleransi pengobatan,
dengan mengikutsertakan 20-100 orang subyek penelitian.
• Fase 2 : bertujuan untuk menilai sistem atau dosis pengobatan yang paling
efektif, biasaynya dilaksanakan dengan mengikutsertakan sebanyak 100-200
subyek penelitian.
• Fase 3 : bertujuan untuk mengevaluasi obat baru atau cara pengobatan baru
di bandingkan dengan pengobatan yang telah ada (pengobatan standar). Uji
klinis yang banyak di lakukan termasuk dalam fase ini.
• Fase 4 : bertujuan untuk mengevaluasi obat baru yang telah digunakan di
masyarakat dalam jangka waktu yang relative lama (5 tahun atau lebih). Fase
ini penting karena terdapat kemungkinan efek samping obat timbul setelah
lebih banyak pemakai. Fase ini disebut juga sebagai uji klinis pascapasar (post
marketing).

Sumber:
Dr.Rachmadi Saiman.BAB VI: Uji Klinis.Metodologi Penelitian Biomedis.
http://repository.maranatha.edu/2522/7/Metlit%20BAB%20VI.pdf

Anda mungkin juga menyukai