Anda di halaman 1dari 8

Nama : Nurul Hidayat

NIM : 13021034
MK : Ilmu Kesehatan Ternak

Sebutkan dan Jelaskan Penyakit pada kambing yang disebabkan oleh Parasit, Bakteri dan Virus
masing masing 3.

Jawab :
 Penyakit yang disebabkan PARASIT
1. HEMONCHIASIS
 Etiologi
Penyakit ini disebabkan oleh Haemonchus contortus
 Gejalanya
Kambing menjadi Anemis (Kekurangan darah), badan terlihat kurus namun
banyak makan, perut membesardan bulu tampak kusam dan pada permulaan
infestasi coprostasis akan menyebabkan diare dan penderita semakin lama akan
semakin lemah.
 Penularan
Telur parasite yang terdapat pada kotoran  Larva  Menempel pada rumput
ataupun hijauan  dimakan lalu masuk didalam tubuh ternak  makan akan
Hemochiasis.
 Pencegahan
Pencegahan/Preventif memang perlu dilakukan dan biasanya preventif jauh lebih
murah. Kegiatan preventif yang dapat dilakukan misalnya melakukan sanitasi
kandang dengan baik, menampung kotoran ditempattertentu yang tidak mudah
terbawa aliran air, kotoran ternak yang menderita sakit dapat dikubur, dan hindari
pengembalaan ternak pada padang yang tergenang air dan lakukan pemberian
obat cacing secara berkala.
 Therapy
Jika sudah terjangkit maka hal yang harus kita lakukan adalah memberikan obat.
Untuk penyakit ini dapat diberikan obat contohnya :
- Piperazine (220 Mg/Kg BB)
- Phenotiazine (0,25 – 1 g/kg BB
- dapat dengan buah pinang (5-10 g) (kecuali ternak bunting)
2. KUDIS / SCABIES
 Etiologi : Disebabkan oleh Sarcoptes scabei
 Gejala
Tungau kudis bianya akan membuat terowongan di bawah kulit sehingga kulit
sebelah atas akan rusak lalu hancur dan aakan menimbulkan bintik bintik merah
pada kulit, bintik merah tersebut akan pecah lalu mongering dan menjadi kerak.
Karena penyakit ini menimbulkan gatal yang luar biasa sehingga ternak biasanya
akan menggosok gosokan badan sehingga bulunya rusak dan rontok (alopesia).
 Penularan
Penularan terjadi karena adanya kontak langsung atau singgungan dengan
penderita dan dapat menjangkiti tempat lain melalui pekerja kandang.
 Pencegahan
Hewan yang terjangkitsegera disiolasi dan pisahkan dengan ternak lain agar tidak
menulari ternak lain.
 Theraphy
Dapat diberikan obat seperti :
- Benzoas benzilicus 10% (EBB)
- Salap Caumapos (0,5-2%)
- Dapat digosokan dengan oli bekas
- Belerang + Kunyit diparut + Minyak kelapa lalu dipanaskan
- Kreolin 1 bagian + spirtus 10 bagian

3. MIASIS
o Etiologi
Bersarangnya stadium larva lalat padajaringan tubuh kambing yang dibawa oleh
lalat Chrysomnya beziana.
o Gejala
Lalat meletakkan telurnya dipinggir luka pada saat lalat tersebut menghisap darah
dari luka di tubuh ternak, lalu telur tersebut menetas menjadi larva dan larva
tersebutakan menembus kulit dan memakan sel sel jaringan sehingga
menyebabkan peradangan pada jaringan. Larva akan berkembang menjadi larva
masak lalu akan menjatuhkan diri ketanah untuk berkembang menjadi lalat
dewasa. Luka yang parah / memborok akan berbau amis serta mengeluarkan bau
yang busuk.
o Therapy
Dapat diobati dengan :
- Cuci dengan larutan PK
- Zalf SA c OYA
- Semprot dengan gusanex pada bagian luka untuk menghindari lalat.

 Penyakit yang disebabkan BAKTERI


 FOOT ROT / BUSUK KUKU
 Etiologi
Disebabkan oleh Bakteri Fusobacterium nodosus / Fusiformis necrophorus

 Gejala
Kaki pincang, bagia atas kuku meradang dan berwarna merah, terdapat abses
pada sekitar kuku, diantara kuku pecah dan meradang, bau busuk, nafsu makan
menurun, kondisi badan menurun dan produksi juga menurun.

 Penularan
Rusaknya jaringan kuku akan menyebabkan tersebarnya penyakir disekitarnya.

 Pencegahan
Pencegahan dilakukan dengan cara memprhatikan sanitasi dan kebersihan
kandang, perhatikan juga alas kandang misalnya dengan memberikan alas
kandang yang empuk dan kering.

 Penanganan
Bersihkan daerah terinfeksi dengan desinfektas sediaan yodium.

 PINK EYE / PENYAKIT MATA


 Etiologi
Disebabkan oleh bakteri gram positif yaitu Neisseria catarrhalis
 Gejala
Menunjukan gejala seperti mata memerah, kelopak mata bengkak, lakrimasi yang
mneingkat, pada kasus akut kornea mata menjadi keruh dan terjadi pengapurab
pada kornea mata.

 Penularan
Penularan dapatterjadi melalui angina, debu, lalat dan percikan air yang
mengandung agen penyebab penyakit ini.

 Pencegahan
Pencegahan yang dapat kita lakukan adalah dengan mencegah kontak alngsung,
mengisolasi ternak ketempat yang lebih sehat, melakukan desinfeksi dengan
desinfektan seperti benzalkonium chloride.

 Pengobatan
Banyak jenis antibiotic yang dapat digukan untuk pengobatan ini misalnya larutan
zinc sulfat 2,5%, salap mata sulfathiazole 5%, bacitrin salap. Pengobatan yang
paing cepatadalah dengan penyuntikan antibiotic spectrum luas dan pemberian
vitamin A, D, E selama 3 hari berturut turut dan dokombinasikan dengan
pemberian obattetes mata.

 ANTRAX
 Etiologi
Penyakit antrax disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis

 Penularan
Penularan dapat terjadi karena kontak langsung dengan bibit penyakit
yangadaditanah/rumput, hewan sakit, ataupun bahan bahan yang berasal dari
hewan yang terkena antrax seperti kulit, daging, tulang dan darah.

 Gejala
Pada penyakit antarx yang perakut banyak kambing yang mengalami mati
mendadak, hewan tiba tiba melemah, demam, sesak nafas, dapat juga disertai
kejang kejang dan keluar darah dari lubang lubang tubuh.
 Penyakit yang disebabkan oleh VIRUS
1. ORF / Ecthyma Contagiosa
 Etiologi
Penyakit ini disebabkan oleh virus parapox dari family poxviridae dan termasuk
dalam genus parapox virus.

 Gejala
Masa inkubasi virus ini selama 2-3 hari, semula berbentuk papula kemudian
berubah menjadi vesikula dan berubah lagi menjadi pastule pada daerah
mulut. Vesikuula hanya terlihat beberapa jam saja yang kemudian vesikula
tersebut pecah dan mengeluarkan cairan yang berwarna putih kekuningan,
pada hari ke 10 akan terbentuk keropeng tebal yang berwarna keabu abuan.
Jika ini meluas didaerah mulut makan akan menyebabkan ternak susah makan
dan akhirnya kurus bahkan mati karena kekurangan nutrisi. Sebenarnya
penyakit ini tidak berbahaya dan akan sembuh dalam waktu 4 minggu jika tidak
ada infeksi lain, namun yang sering terjadi dilapangan yang mengakibatkan
ternak mati adalah ternak tidak mau makan dan akhirnya mati karena
kekurangan nutrisi.

 Penularan
Penularan dapat terjadi karena beberapa hal berikut ini :
1. Karena kontak langsung ternak terhadap ternak yang menderita penyakit
ORF ini.
2. Karena ternak mengkonsumsi pakan yang tercemar oleh virus orf iyang
berbentuk keropeng keropeng orf yang tercampur di pakan ternak.
3. Pada musim hujan kasus ini meningkat dibandingkan musim kemarau
karena virus ini hidup pada kelembapan yang tinggi.

 Pencegahan
Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan memberikan autovaksin
pada daerah daerah enzootic. Vaksin ini dibuat dengan keropeng ternak yang
menderita lalu dijadikan tepung halus dan disuspensikan menjadi 1% dengan
5 % gliserin. Vaksinasi pada hewan muda dapat dilakukan dengan pencacaran
kulit diadakan pada kulit paha sebelah dalam sedangkan pada ternak dewasa
diberikan pada daerah leher beberapa minggu sebelum masa penyusuan.
Untuk anak kambing diberikan pada 1 bulan dan diulangi pada bulan ke 2 dan
3 agar mendapatkan kekebalan yang maksimal.

 Pengobatan
Karena penyebab penyakit ini adalah virus pengobatan yang efektif adalah
dilakukan secara simptomatis yaitu mencegah infeksi sekunder dari bakteri
dan larva untuk mempercepat penyembuhan. Dapat pula dengan memberikan
antibiotika berspektrum luas misalnya oksitetrasiklin dan pemberian
multivitamin. Dapat pula dilakukan dengan cara sederhana yaitu dengan
melakukan pengerokan pada keropeng lalu diberi dengan metylen blue atau
yodium tincture 3%.

2. BLUE TONGUE (BT)


 Etiologi
Penyakit ini merupakan penyakit arbovirus dan nyamuk sebagai vector
terjangkitnya penyakit ini misalnya C. brevitarsis, C.fulvus, C. imicola, dan C.
variipennis .

 Penularan
Penularan virus terjadi bisa secara mekanis ataupun biologis.dapat pula
menular karena penggunaan semen yang tertular BT pada proses inseminasi
buatan. Yang dimaksud penularan secara mekanis (Transmitter) ialah jasad
renik yang terdapat pada tubuh vector tidak mengalami daur ulang sebelum
ditularkan, jika biologis (Intermediate host) maka jasad reniknya mengalami
daur ulang sebelum ditularkan ke ternak lain.

 Gejala yang timbul


1. Suhu tubuh tinggi diatas 40,5 derajat celcius (demam)
2. Keluar cairan berlebih pada mulut (air liur)
3. Pada hidung keluar cairan yang bercampur dengan darah
4. Pada bibir, gusi, lidah terjadi pembengkakan dan berubah warna biru
5. Gerakan pernapasan terlihat cepat dan Sering diare dan disentri
6. Lebih sering diam dan berbaring dan Nafsu makan menurun
 Pengobatan dan Pencegahan
Karena penyakit ini disebabkan oleh virus sampai saat ini belum ditemukan
obat yang bisa menyembuhkan penyakit ini, namun dapat dilakukan alternative
lain yaitu dengan meningkatkan kekebalan atau antibody tubuh.

Pencegahannya dapat dilakukan dengan tetap menjaga biosecurity kandang


dengan sanitasi yang baik, lalu melakukan vaksinasi dan menyemprotkan
insektisida untuk mengurangi nyamuk yang terdapat dikandang.

3. PNEUMONIA / Radang Paru Paru


 Etiologi
Penyakit ini biasanya disebabkan oleh virusdan bakteri ataupun gabungan dari
keduanya. Virus yang menginfeksi penyakit ini adalah virus Parainfluenza tipe
3, Lentivirus, Maedi Visna, Ovine adenovirus atau respiratory syncytial virus
(RSV). Selain virus penyakit ini juga dapat disebabkan oleh bakteri dan perasit.

 Gejala
Pada awalnya radang paru-paru akan didahului dengan gejala-gejala
hyperemia pulmonum, yang selanjutnya akan diikuti dengan gejala dispnoea,
respirasi yang frekuen serta bersifat abdominal. Pernafasan yang mula-mula
dangkal akan disusul dengan pernafasan yang lebih dalam, serta terlihat pada
waktu inspirasi, yang karena adanya rasa sakit pernafasan tersebut dilakukan
dengan hati-hati. Penderita dalam beberapa hari akan memperlihatkan gejala
batuk, yang sifatnya mula-mula kering dan lama-kelamaan akan berubah
menjadi basah dan pendek-pendek. Batuk dapat terjadi secara tiba-tiba dan
sangat sering. Leleran hidung biasanya baru dapat diamati setelah proses
berlangsung beberapa hari, terutama bila jumlahnya cukup banyak dan telah
melampaui stadium resolusi. Suhu tubuh pada keadaan akut akan meningkat,
kadang-kadang mencapai 42oC, yang berlangsung dalam waktu lebih kurang
dari 5 hari. Perlu di ketahui bahwa tidak semua proses radang paru-paru diikuti
dengan kenaikan suhu tubuh. Kenaikan suhu tubuh biasanya berlangsung
sejalan dengan reaksi tubuh dalam memobilisasi sel-sel darah putih dan
berlangsungnya reaksi antigen-antibodi. Kenaikan suhu tubuh pada umumnya
tidak dijumpai pada pneumonia yang baru saja mulai (Subronto, 1989).
 Pencegahan
Menghindari terjadinya stres pada ternak yang dapat menyebabkan
pneumonia, seperti ternak dalam kepadatan kandang tinggi (overcrowded),
temperatur dingin, kelembapan tinggi, dan kondisi transportasi yang buruk.
Kandang selalu dalam keadaan bersih dan kering (Sutama dan Budiarsana,
2010).

 Pengobatan
Pneumonia yang ringan yang disebabkan oleh kuman biasanya dapat di atasi
dengan pemberian antibiotic dengan dosis tinggi, sedangkan pneumonia yang
disebabkan oleh virus belum diketahui obatnya (Subronto, 1989). Penyakit ini
bisa disembuhkan apabilaperawatannya baik dan diberi suntikan antibiotik,
menempatkan ternak sakit pada kandang terpisah yang bersih dan
berventilasi baik, serta diberi pakan segar yang bergizi (Sarwono, 1993).
Pemberian obat berupa injeksi antibiotik seperti Tetracycline,
Oxytetracycline, dan Pep-strep (Sutama dan Budiarsana, 2010).

Anda mungkin juga menyukai