Anda di halaman 1dari 4

Nama Anggota: 1.Hasbi Muhammad S 5.

Sayyid Dzulfiqar A
2.Raffi Ahmad F 6.Rizky Achmad S
3.Dede Firman 7.Ridho Maulana S
4.Rafnan Zhabiyan 8.Gya Muhammad R
Kelas : VIII-B
Sekolah : SMPN 2 Tarogong Kidul
I. Latar belakang
Saat ini banyak orang yang memilih membuka bisnis usaha sebagai cara untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, baik yang sudah memiliki pekerjaan utama
ataupun bagi mereka yang belum memiliki pekerjaan. Bidang bisnis yang bisa
dikerjakan dapat menyesuaikan dengan kebutuhan pasar saat itu ataupun dengan skill
dan hobi yang dimiliki.

II. Tujuan
• Memahami dan menguasai kegiatan wawancara.
• Memperoleh informasi tentang kewirausahaan.
• Sebagai contoh inspiratif dalam memulai suatu usaha baru
• Mengembangkan jiwa berwirausaha bagi generasi muda

III. Waktu dan Tempat


Hari : Kamis
Waktu : Pukul 09.10-09.40
Tanggal : 23 Mei 2019
Tempat : Jalan Pajagalan (Belakang Gedung PKL)

IV. Hasil Laporan


1. Nama Pemilik Pabrik : Pak Kidi dan Pak Ade
2. Narasumber : Pak Obar
3. Lokasi : Jalan Pajagalan (Belakang Gedung PKL)
4. Tahun Pendirian : ± 40 tahun yang lalu (1978)
5. Pabrik Pembuatan : Tahu
6. Cara Pembuatan
Alat :1. Bak atau tong besar
2. Tampah (nyiru)
3. Kain saring atau kain blancu (kain bekas karung tepung)
4. Kain pengaduk
5. Cetakan tahu
6. Keranjang
8. Tungku atau kompor
9. Alat penghancur atau mesin giling
10. Wajan

Bahan-bahan : 1. Kedelai secukupnya


2. batu tahu
3. Air secukupnya
4. Asam cuka

Langkah-langkah :
 Hal pertama yang harus kita lakukan adalah memilih kedelai dengan kualitas
bagus (biji besar dan tidak digerogoti ulat). Pada proses ini kita bisa
menggunakan Tampi/tampah agar lebih mudah.
 Setelah kita mendapatkan kedelai yang super, kemudian dicuci, kemudian
direndam dalam air kurang lebih selama 6 jam.
 Setelah proses perendaman selesai, kedelai dicuci dengan air bersih sampai
benar-benar bersih. Hal ini bertujuan agar kebersihan kedelai terjamin.
 Langkah berikutnya kedelai hancurkan menggunakan mesin pemecah
kedelai, jika tidak ada Anda bisa memanfaatkan Alu.
 Pada proses kelima, kedelai yang sudah hancur tersebut digiling sampai
halus(lembut) menggunakan mesin giling kedelai. Pada proses ini akan
dihasilkan santan kedelai hasil penggilingan kedelai tadi.
 Santan kedelai yang dihasilkan pada proses nomor 5 langsung direbus dengan
menggunakan wajan sampai mendidih.
 Setelah itu santan kedelai dipindahkan dari wajan ke dalam bak yang telah
kita siapkan sebelumnya. Kemudian saring dengan menggunakan kain belacu
yang telah dibuat sedemikan rupa. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal
proses penyaringan ini harus dilakukan secara berulang-ulang.
 Campur santan kedelai hasil penyaringan dengan asam cuka agar
menggumpal. Selain dicampur dengan asam cuka, Anda juga dapat
menambahkan air kelapa atau bubuk/serbuk batu tahu (sulfat kapur).
 Gumpalan hasil campuran santan kedelai yang sudah mulai mengendap itu
dituangkan dalam cetakan tahu yang sebelumnya telah dialasi dengan
menggunakan kain belacu.
 Adonan tahu dalam cetakan dikempa/dipress selama kurang lebih 2 menit
agar air yang terkandung di dalam adonan tahu tersebut dapat terperas habis
tak tersisa.
 Setelah itu adonan tahu tersebut sudah dapat dipotong-potong sesuai ukuran
yang diinginkan
 Dan tahupun sudah jadi dan siap untuk dipasarkan.

7. Pendapatan : Rp 15.000.000,00/bulan
8. Cara Pendistribusian : Dititipkan di Warung dan dipasokan ke Pasar
9. Lokasi Pendistribusian : Pasar Ciawitali dan Warung terdekat
10. Jumlah Tenaga Kerja : 5 Orang
11. Banyak Barang yang Diproduksi : 1000 tahu/hari
12. Dokumentasi
13. Kesimpulan:
Hasil kegiatan ini kita dapat mengetahui bahwa Pabrik Tahu Pak Kidi
menjual 1000 tahu perharinya. Dengan mempekerjakan tenaga kerja sebanyak
5 orang yang didistribusikan ke Pasar Ciawitali dan Warung terdekat.

14. Saran
Untuk kedepannya pengolahan Tahu diusahakan untuk menjaga kebersihan
tempat juga mengolah limbahnya agar tidak mencemari lingkungan dan
kehigienisan tahu.

Anda mungkin juga menyukai