Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Penelitian tentang pengalaman orang tua dalam mengasuh anak penyandang

tunanetra ini menggunakan desain penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

tersebut merupakan suatu pendekatan yang sistematis dan subjektif yang

digunakan untuk menggambarkan pengalaman hidup dan memberikannya

sebuah makna (Sujarweni, 2014). Menurut Moleong (2011) penelitian kualitatif

adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena yang dialami oleh

subjek penelitian secara holistik yang dideskripsikan dalam bentuk kata-kata dan

bahasa.

Fenomena pengalaman orang tua yang memiliki anak penyandang tunanetra

di Kabupaten Garut tidak dapat digambarkan secara kuantitatif karena dialami

secara berbeda oleh setiap individu, selain itu anak penyandang tunanetra

merupakan populasi minoritas di Kabupaten Garut. Orang tua yang mengasuh

anak penyandang tunanetra mempunyai keunikan dan perbedaan dari setiap

individu. Dalam penelitian ini peneliti perlu menggunakan desain kualitatif

dengan pendekatan fenomenologi.

Arifin (2011) mengungkapkan bahwa pendekatan fenomenologi merupakan

jenis penelitian yang bertujuan untuk memahami makna sesuatu berdasarkan

pengalaman dan pengertian sehari-hari. Dalam pandangan fenomenologis,

peneliti berusaha memahami arti dari suatu peristiwa dan kaitannya dengan
29

orang-orang yang berada dalam situasi tertentu (Moleong, 2011). Melalui

pendekatan fenomenologi ini diharapkan memperoleh pemahaman yang

mendalam tentang pengalaman orang tua dalam mengasuh anak dengan

tunanetra di Kabupaten Garut.

3.2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah keluarga dengan anak yang mengalami

tunanetra. Sampel yang digunakan adalah ayah, ibu, atau yang bertanggung

jawab atas anak di rumah.

Subjek atau informan dalam penelitian ini dipilih secara purposive sampel

(purposive sampling) seperti dikemukakan oleh (Sugiyono, 2017) penentuan

sumber data pada orang yang diwawancarai dilakukan secara purposive, yaitu

dipilih dengan pertimbangan dengan tujuan tertentu. Adapun populasi anak

penyandang tunanetra di Kabupaten Garut pada tahun 2014-2018 berjumlah 22

orang (Dinas Sosial Garut, 2018).

Penentuan besar sampel (partisipan) dalam penelitian kualitatif tidak dapat

ditentukan sebelumnya dan hanya bersifat sementara. Maka penentuan unit

sampel (informan) atau penetapan jumlah responden dianggap telah memadai

apabila telah sampai pada taraf redudancy (data telah jenuh, ditambah

informan/partisipan tidak lagi memberikan informasi yang baru) seperti apa

yang dikemukakan oleh Licoln dan Guba dalam Sugiyono (2017) bahwa

spesifikasi sampel dalam penelitian kualitatif tidak dapat ditentukan sebelumnya

dan ciri-ciri khusus sampel purposive, yaitu : 1) Emergent sampling


30

design/sementara 2) Serial selection of sample units/menggelinding seperti bola

salju 3) Continous adjustment or ‘focusing’ of the sample/disesuaikan dengan

kebutuhan 4) Selection to the point of redundancy/dipilih sampai jenuh.

Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini, yaitu :

1) Keluarga yang memiliki anak penyandang tunanetra ≤ 18 tahun

2) Keluarga tinggal bersama dengan anak penyandang tunanetra

3) Keluarga dengan anak yang mengalami tunanetra akibat dari bawaan,

penyakit, maupun kecelakaan.

4) Partisipan/Informan (orang tua) memiliki pengelihatan yang awas

5) Bersedia berpartisipasi dalam penelitian

3.3. Tekhnik Pengumpulan Data

3.3.1. Wawancara

Wawancara adalah penjelasan untuk mengumpulkan informasi dengan

menggunakan cara tanya jawab bisa diambil bertatap muka ataupun tatap muka

yaitu melalui media telekomunikasi antara pewawancara dengan orang yang

diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman. Wawancara

merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang

sebuah isu atau tema yang diangkat dalam penelitian. Terdapat 2 jenis

wawancara, yaitu :

1) Wawancara mendalam (in-depth interview) di mana peneliti terlibat

langsung secara mendalam dengan kehidupan subjek yang diteliti dan tanya
31

jawab yang dilakukan tanpa menggunakan pedoman terikat yang disiapkan

sebelumnya.

2) Wawancara terarah (guided interview) di mana peneliti menanyakan kepada

subjek yang diteliti berupa pertanyaan-pertanyaan yang menggunakan

pedoman yang disiapkan sebelumnya. Pewawancara terikat dengan

pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya.

3.3.2. Observasi

Selama proses wawancara berlangsung, peneliti juga mengobservasi

perilaku, sikap dan respon-respon non verbal partisipan yang dicatat

menggunakan alat tulis sebagai field notes. Observasi digunakan untuk

penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, dan bila responden

yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2017). Adapun dalam penelitian ini

tekhnik observasi yang digunakan adalah observasi non partisipan, dimana

peneliti hanya bertindak sebagai peneliti total dan tidak berperan serta dalam

kehidupan orang yang di observasi.

3.3.3. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable

yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,

lengger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2010). Metode dokumentasi yang

akan digunakan dalam penelitian ini adalah berupa catatan, transkip, serta

rekaman hasil wawancara dengan partisipan.


3.4. Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data merupakan validitas dan reliabilitas pada penelitian

kualitatif. Uji keabsahan data (Sugiyono, 2017) meliputi :

1) Uji Crediability (Validitas eksternal)

Merupakan uji yang dilakukan untuk menguji kepercayaan data, uji

krediabilitas pada penelitian ini akan dilakukan dengan membercheck.

Membercheck adalah pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data.

Membercheck ini dilakukan dengan mengklarifikasi dan mengkonfirmasi data.

Creadibility dilakukan peneliti dengan memvalidasi langsung kepada informan.

2) Uji Transferability (Validitas eksternal)

Uji transferbility merupakan suatu bentuk validitas eksternal yang

menunjukkan derajat ketepatan sehingga hasil penelitian dapat diterapkan kepada

orang lain. Uji transferbility pada penelitian ini akan dilakukan pada saat seminar

hasil penelitian yang akan dilakukan di hadapan penguji dan pembimbing. Apabila

para penguji dan pembimbing mendapatkan gambaran serta pemahaman yang jelas

mengenai penelitian yang sudah dilakukan maka penelitian ini memiliki nilai

transferbility yang baik.

3) Uji Dependability (reabilitas)

Dalam penelitian kualitatif, dependability dilakukan dengan cara melakukan

audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Pembimbing mengaudit keseluruhan

aktivitas peneliti dalam penelitian dan mencermati data-data dan document yang

mendukung selama proses penelitian.


33

4) Confirmability (Objektivitas)

Pengujian confirmability dalam penelitian kualitatif disebut dengan uji

objektivitas penelitian. Penelitian dikatakan objektif bila hasil penelitian telah

disepakati banyak orang. Confirmability dilakukan dengan merefleksikan pada

jurnal terkait, konsultasi dengan peneliti ahli dan mempresentasikan hasil peneliti

sehingga mendapat masukan-masukan untuk kesempurnaan hasil temuannya.

3.5. Rancangan Analisis Hasil Data Penelitian

3.5.1. Langkah-langkah Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini dilakukan peneliti setelah semua data

terkumpul dari semua informan/partisipan. Langkah pertama, peneliti melakukan

proses intuiting yaitu dengan cara peneliti mendengarkan penjelasan dari partisipan

secara seksama, kemudian hasil rekaman dipelajari berulang-ulang. Langkah kedua

melakukan proses analyzing, yaitu peneliti mengidentifikasi esensi dari fenomena

pengalaman orang tua dalam mengasuh anak penyandang tunanetra di Garut dan

mengeksplorasi keterkaitan data dengan fenomena tersebut untuk dianalisis secara

seksama. Langkah ketiga melakukan proses describing, yaitu peneliti

mendeskripsikan tema esensial dari pengalaman dalam mengasuh anak penyandang

tunanetra di Garut dan dihubungkan satu dengan yang lainnya (Macnee dalam

Andriani, 2011).

3.5.2. Metode Analisis Data

Langkah-langkah content analysis adalah (Dharma, 2011):

1) Membuat transkrip data, data yang terekam dalam tape recorder, catatan

lapangan (field note) atau dokumentasi lainnya kemudian ditranskrip menjadi


34

sebuah teks narasi berisi pernyataan partisipan atau catatan hasil observasi.

Mentranskrip data merupakan tahap awal dari analisa data kualitatif, seluruh

data verbatim ditranskrip ke dalam teks narasi yang siap di analisis.

2) Membaca hasil transkip secara berulang-ulang sebanyak 4-5 kali agar peneliti

lebih memahami pernyataan-pernyataan partisipan.

3) Membaca transkip untuk memperoleh ide yang dimaksud partisipan yaitu

berupa kata kunci dari setiap pernyataan yang penting agar bisa

dikelompokkan.

4) Menentukan arti setiap pernyataan yang penting dari semua partisipan dan

pernyataan yang berhubungan.

5) Melakukan pengelompokan data ke dalam berbagai kategori untuk

selanjutnya dipahami secara utuh dan menentukan tema-tema utama yang

muncul.

6) Peneliti mengintegrasikan hasil keseluruhan ke dalam bentuk deskriptif

naratif mendalam tentang pengalaman orang tua dalam mengasuh anak

tunanetra.

7) Peneliti kembali ke partisipan untuk klarifikasi data hasil wawancara berupa

transkip yang telah dibuat kepada partisipan, untuk memberikan kesempatan

kepada partisipan menambahkan informasi yang belum diberikan pada saat

wawancara pertama atau ada informasi yang tidak ingin dipublikasikan dalam

penelitian ini.

8) Data baru yang diperoleh saat dilakukan validasi kepada partisipan

digabungkan kedalam transkip yang telah disusun peneliti berdasarkan

persepsi partisipan.
3.6. Langkah-langkah Penelitian
3.6.1. Tahap Persiapan

1) Memilih topik dan tempat penelitian

2) Mengumpulkan data sekunder yang berkaitan dengan topik penelitian

3) Melaksanakan studi pendahuluan

4) Mengumpulkan sumber kepustakaan

5) Menyusun proposal penelitian

6) Menyusun pedoman wawancara

7) Seminar proposal penelitian

8) Perbaikan proposal penelitian

3.6.2. Tahap Pelaksanaan


1) Melakukan pengisian data mengenai informan sekaligus informed consent

atas kesediaan informan untuk dilakukan wawancara

2) Melaksanakan wawancara sesuai waktu dan tempat yang telah disepakati

bersama partisipan

3) Mengumpulkan hasil wawancara

4) Pengolahan data dan analisis data

3.6.3. Tahap Akhir

1) Penyususnan laporan penelitian

2) Sidang laporan hasil penelitian

3) Penggandaan hasil penelitian

3.7. Waktu dan Tempat Penelitian

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Februari

2019 di Kabupaten Garut.

Anda mungkin juga menyukai